Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Oleh Kelompok 10 B :
1. Eka Kartika Astri Handayani 1601100047
2. Yulela 1601100052
3. Yudiansyah 1601100066
4. Dwi Nur Latifa 1601100084

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MALANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

Januari, 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Pemilahan Sampah


SASARAN : pasien dan keluarga
HARI/TANGGAL : Kamis, 17 januari 201
WAKTU : 10.00 – 10.30 WIB
TEMPAT : RSSA Malang Ruang 21 i

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan
dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik
fisik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun
menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat
kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, prilaku
masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi.
Jika di bandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah sakit
adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat ketika sakit
ini mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat di dalam lingkungan
rumah sakit yang terdiri dari pasien, pengunjung dan karyawan memberikan kontribusi kuat
terhadap pengotoran lingkungan rumah sakit. Aktivitas pelayanan dan perkantoran,
pedagang asongan, prilaku membuang sampah dan meludah sembarangan, prilaku merokok
dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh pengunjung/tamu menambah jumlah
sampah dan mengotori lingkungan rumah sakit.
Menkes menegaskan, tiga hal yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara
pelayanan kesehatan, khususnya penyelenggara rumah sakit, bahwa sarana pelayanan
kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi para pekerjanya, pasiennya, dan
masyarakat di sekitarnya.
Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan
baik. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis
noninfeksius. Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis. Percampuran
tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis.
Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah
medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah medis
termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius.
Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah
genotoxic dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik.
Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran
penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar lingkungan
rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah,
perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit menular
atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan
lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko
kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit
menular (hepatitis,diare, campak, AIDS, influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ
genetik) dan resiko bahaya kimia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga mampu
memahami pemilahan sampah dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian sampah
b. Menjelaskan jenis sampah
c. Menjelaskan manfaat pemilahan sampah
d. Menjelaskan masing – masing tempat sampah sesuai warna
C. POKOK BAHASAN
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga mampu
memahami pemilahan sampah dengan benar.
D. SUB POKOK BAHASAN
a. Menjelaskan pengertian sampah
b. Menjelaskan jenis sampah
c. Menjelaskan manfaat pemilahan sampah
d. Menjelaskan masing – masing tempat sampah sesuai warna
KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/


Kegiatan Penyuluh Alat

Pendahuluan 2 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah


2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan Tanya
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan jawab
penyuluhan
4. Penjelasan TIU/TIK 4. Mendengarkan
5. Relevansi materi
(manfaat dan alasan) 5. Mendengarkan
6. Apersepsi peserta

7. Kontrak waktu 6. Mengemukakan


jawaban
7. Mendengarkan
Penyajian 15 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah
menit 2. Menanyakan pada 2. Menjawab dan Tanya
peserta tentang jawab
pokok materi yang
diberikan
3. Menuliskan jawaban 3. Memperhatikan
peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian 6. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi 7. Menerima hadiah
reinforcemen
8. Mengarahkan 8. Mendengarkan
penyuluhan pada
situasi yang kondusif
Penutup 3 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan dan Tanya
materi jawab
3. Kontrak topik 3. Menjawab
penyuluhan
berikutnya
4. Salam penutup 4. Menjawab salam
E. METODE EVALUASI
1. Metode Evaluasi :Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Px dan keluarga siap di ruangan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan (klien
dan keluarga):
1. pengertian sampah
2. jenis sampah
3. manfaat pemilahan sampah
4. masing – masing tempat sampah sesuai warna

G. MATERI PENYULUHAN DAN REFERENSI


- Terlampir

PEMILAHAN SAMPAH
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
B. Jenis Sampah
1. Sampah Medis adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis dan
tindakan medis terhadap pasien.
Jenis Sampah Medis
 Limbah benda tajam : jarum suntik
 Limbah infeksius : dahak pasien TB atau infeksi paru
 Limbah jaringan : darah
 Limbah farmasi : obat-obatan kadaluarsa
 Limbah kimia : alkohol
 Limbah radioaktif : cairan kemoterapi
2. Sampah Non Medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan, ruang
tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan.
Contoh sampah non medis
 Sisa makanan
 Bungkus makanan
 Kertas bekas
 Plastik pembungkus makanan
 Kresek dll.
C. Manfaat Pemilahan Sampah
1. Mempermudah pengelolaan sampah. Sampah medis harus dikelola secara khusus
karena bisa mengandung kuman dan virus yang akan menyebar ke jika pengelolaannya
tidak sesuai dengan prosedur.
2. Pengelolaan sampah medis yang baik, dapat mencegah penularan dan penyebaran virus
dan kuman dalam sampah medis ke masyarakat.

D. Penggolongan sampah 3 warna


1. Tempat sampah warna kuning untuk sampah medis
 Limbah benda tajam : jarum suntik
 Limbah infeksius : dahak pasien TB atau infeksi paru, cairan tubuh pasien infeksius
 Limbah jaringan : darah
 Limbah farmasi : obat-obatan kadaluarsa
 Limbah kimia : alkohol
2. Tempat sampah warna hijau untuk sampah non medis
 Sisa makanan
 Bungkus makanan
 Kertas bekas
 Plastik pembungkus makanan
 Kresek dll
3. Tempat sampah ungu untuk sampah radioaktif
 Limbah radioaktif : cairan kemoterapi
4. Tempat sampah hitam untuk organik dan anorgnik
 Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh lingkungan
sekitarnya Contoh : sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.
 Sampah Anorganik : plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M., 2008, ‘Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Kesehatan’, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Depkes RI 2009 , ’Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya’. Jakarta
Kusminarno, K., 2004, ‘Manajemen Limbah Rumah Sakit’, Jakarta
Nainggolan, R., Elsa, Musadad A., 2008, ‘Kajian Pengelolaan Limbah Padat Medis
Rumah Sakit’, Jakarta
Notoadmodjo, S., 2007, ‘Ilmu Kesehatan Masyarakat’, Rineka Cipta, Jakarta
Paramita, N., 2007, ‘Evaluasi Pengelolaan Sampah Rumah Sakit Pusat Angkatan
Darat Gatot Soebroto’, Jurnal Presipitasi Vol. 2 No.1 Maret 2007, Issn 1907-187x, Semarang
Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
RI.http://www.depkes.go.id
Shofyan, M., 2010, ‘Jenis Limbah Rumah Sakit Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Serta Lingkungan’, UPI
Suripto, A., 2002, ‘Pengelolaan Limbah Radioterapi Eksternal Rumah Sakit’, Buletin
Alara, Volume 4 (Edisi Khusus), Serpong
Zaenab, 2009, ’Teknologi Pengolahan Limbah “Medis” Cair’, Makassar

Anda mungkin juga menyukai