8.2.1.1 SOP Penilaian Pengendalian, Penyediaan Dan Penggunaan Obat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN, PENGENDALIAN,

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN


OBAT

No. Dokumen : SOP/FRM-1/


2016 Ditetapkan Oleh
Kepala UPTD Puskesmas Plandaan
No. Revisi : 00
SOP
PUSKESMAS Tanggal Terbit : 04 Januari 2016
PLANDAAN
dr. ASNAN BUDI SASMITO
Halaman : 1/3 NIP. 196910242002121003

1. Pengertian Penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat adalah suatu


proses kegiatan untuk memastikan tercapainya tujuan yang diinginkan
sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga
tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
2. Tujuan Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Plandaan No. 188.4/234.23/415.25.15/2015
tentang Pengelolaan Obat.
4. Referensi 1. Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
2. Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB), tahun
2011, oleh Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Kemenkes RI dan Pengurus IAI.
5. Alat dan Bahan Sesuai kasus

6. Langkah – langkah 1. Menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat yang diserahkan
kepada unit pelayanan agar tidak mengalami kekurangan/
kekosongan.
2. Melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan kadaluarsa.
a. Penanganan Obat Hilang :
1. Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada obat hilang
segera menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta
Berita Acaranya, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Daftar tersebut nantinya akan digunakan sebagai lampiran
dari Berita Acara Obat Hilang yang diterbitkan oleh Kepala
Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan memastikan
kejadian tersebut, serta menerbitkan Berita Acara Obat
Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, disertai Berita
Acara Obat Hilang tersebut.
4. Petugas pengelola obat lalu mencatat jenis dan jumlah obat
yang hilang tersebut pada kartu stok masing-masing.
5. Apabila hilangnya obat karena pencurian maka dilaporkan
kepada kepolisian dengan membuat Berita Acara.
b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluarsa :
1. Petugas kamar obat atau unit pelayanan kesehatan lainnya
segera melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut
kepada petugas gudang obat Puskesmas.
2. Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan
mengumpulkan obat rusak/kadaluarsa dalam gudang dan jika
di gudang sendiri ditemukan obat tidak layak pakai maka
harus segera dikurangkan dari catatan stok pada masing-
masing kartu stok yang dikelolanya.
3. Petugas gudang obat Puskesmas menyisihkan obat
kadaluarsa/rusak di tempat terpisah.
4. Pengelola obat membuat berita acara yang di tanda tangani
Kepala Puskesmas dan dikirim ke Dinas Kesehatan Jombang.
3. Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera membuat LPLPO untuk
mengajukan tambahan obat.
7. Diagram Alir

Menentukan stok optimum

Melakukan penanganan obat hilang,


rusak dan kadaluarsa

Melengkapi kembali stok obat yang


dibutuhkan

2/3
8. Hal – hal yang _
perlu diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Semua unit pelayanan di Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Ponkesdes
4. Polindes
10. Dokumen Terkait 1. LPLPO
2. Kartu stok obat
3. Buku obat hilang
4. Buku obat kadaluarsa
11. Rekaman Historis Tanggal mulai
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai