TINJAUAN PUSTAKA
3
echosounder relatif mudah untuk digunakan, tetapi hanya menyediakan informasi
kedalam sepanjang garis trak yang dilalui oleh kapal (Urick , 1983).
Gambar 1. Diagram alir proses perekaman data akustik dengan sistem single
beam
Fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan
alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik
yaitu sistem sinyal yang berupa gerombolan suara. Sinyal yang dipancarkan
kedalam laut secara vertikal setelah mengenai objek, pantulan sinyal diterima
kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman
laut, kotur dan tekstur dasar laut dan posisi dari gerombolan ikan (Dwinata dan
Prihatin, 1999).
4
Prinsip kerja dari fish finder yaitu gerombolan suara berfrekuensi antara
15 khz dipancarkan tranduser dipantulkan oleh dasar perairan kemudian
ditangkap kembali oleh tranduser. Untuk pengoperasian fish finder :
a) Power on-off, untuk menghidupakn dan mematikan fish finder
b) Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada recorder white
line, untuk memperjelas garis dasar perairan serta untuk membedakan
antara garis dasar perairan
c) Depth range, untuk mengatur range kedalam yang akan dideteksi
d) Phase range, tombol untuk memilih tingkatan jarak/ lapisan kedalaman
e) Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam (Ihsan, 2017).
5
2.4. Prinsip Deteksi Bawah Laut
6
dari transducer adalah memusatkan energi suara yang akan dipantulkan sebagai
beam ( Allo, 2008 ).
Receiver
Receiver adalah perangkat elektronika yang memiliki fungsi sebagai penerima
atau penangkap. Receiver dalam sistem SONAR unit berfungsi untuk menerima
atau menangkap sinyal gelombang suara patul dari objek. SONAR UNIT yang
baik , seharusnya memiliki recevier dengan tingkat kepekaan yang baik ( sensitive
receiver). Alasan diperlukan Receiver dengan tingkat kepekaan yang baik ialah
agar gellombang suara pantul dari objek dapat diterima dengan baik (Marzuki,
2010).
Display
Display berfungsi sebagai alat pencatat yang ditulis kedalam kertas serta
menampilkan pada layar display ORI berupa sinar osilasi ( untuk layar warna)
atupun berupa tampilan sorotan lampu neon, selain itu juga dapat berfungsi
sebagai pemberi sinyal untuk menguatkan sinyal transmisi dan penahan awal
penerimaan echo pada saat yang sama (Imron, 1997).
Kecepatan suara adalah jarak yang ditempuh suara dalam satu meter
perdetik. Di udara yang bersuhu 0°C kecepatan suara adalah 322 m/detik.
Kecepatan suara akan meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Di air yang bersuhu
15°C kecepatan suara adalah 1500 m/detik dan akan meningkat pada suhu yang
lebih tinggi dan pada salinitas yang lebih tinggi. Parameter yang mempengaruhi
kecepatan suara antara lain conductivity (salinitas), temperature dan depth
(pressure). Perubahan suhu 1° C akan merubah 4,0 m/detik kecepatan suara, bila
terjasi perubahan salinitas 1 ppt maka dapat merubah 1,4 m/detik kecepatan suara,
demikian pula dengan perubahan kedalaman 100 m (10 tekanan atm) dapat
merubah 1,7 m/detik kecepatan suara (Amri, 2017).
7
akan memilih daerah yang sesuai dengan karateristiknya. Parameter echo dasar
perairan bervariasi secara luas dari ping ke ping. Oleh karena variabilitas ini, perlu
dilakukan penyaringan data dan mengambil suatu nilai rata-rata parameter echo
dasar perairan di atas sejumlah ping (Ostrand et al., 2005).