Anda di halaman 1dari 15

Manifestasi Oral Pada Anak-Anak Penderita Diabetes Melitus

Diabetes mellitus memiliki banyak manifestasi pada rongga mulut.

Ditemukan gejala patologis mulai dari marginal gingivitis sampai severe

periodontitis dan periodontal abses. Pada lidah terlihat adanya pembesaran ,

glossitis dan perubahan pada papilla filiforme. Ray mengobservasi adanya

perubahan dinding pembuluh darah pada gingival biopsy penderita diabetes usia

dewasa. Penelitian yang dilakukan Borgbelli pada tikus penderita diabetes

menemukan adanya hubungan antara hyperglicemi dan peningkatan angka dental

karies. Penelitian Cohen et al pada hamster juga menemukan adanya kelainan

periodontal dan pulpa.

Klasifikasi diabetes melitus pada anak-anak memiliki karakteristik yang

berbeda dalam hal tingkat maturitas. Kehilangan kapasitas sekresi endogenous

insulin menimbulkan ketergantungan insulin eksogonus dengan peningkatan

keadaan ketosis dan ketidakstabilan metabolic yang menyebabkan variasi pada

level glukosa darah. Walaupun terdapat korelasi antara kompilikasi diabetes

dengan kerusakan periodontal dan insidensi dental karies tetapi data yang dimiliki

mengenai masalah dental pada anak penderita diabetes hanya sedikit. Penelitian

mengenai kelompok diabetes mellitus selama lebih dari 4 tahun, dengan tujuan

untuk mengklasifikasi pertanyaan berikut :

1. Apakah angka dari dental karies anak diabetes lebuh tinggi dari anak

normal?

1
2. Apakah pada anak diabetes memiliki penyakit periodontal yang lebih

banyak dari anak normal?

3. Apakah manifestasi oral yang ada pada anak diabetes?

4. Apakah ada hubungan antara durasi dari diabetes, umur anak dan penyakit

rongga mulut?

Tinjauan Pustaka

Diabetes juvenile adalah entitas klinis yang berbeda dengan hilangnya

kemampuan mensekresi insulin. Usia dari onset diabetes ini bervariasi, sekitar

dari 5 % kasus muncul pada anak-anak. Diabetes pada anak lebih parah dan lebih

sulit untuk dikontrol karena tingkat kooperatif pada anak-anak sulit dicapai,

ketergantungan insulin eksogenous dan kecerendungan kearah ketosis. Kontrol

dari pasien diabetes adalah insulin terapi yang mengharuskan penderita memiliki

nutrisi yang baik dan pencegahan terhadap infeksi.

Diabetes menyebabkan adanya perubahan pada rongga mulut dan gigi.

Beberapa gejala klinis yang terjt adi seperti dry mouth, rasa terbakar pada lidah

dan mukosa pipi, hiperemi dan pembengkakkan jaringan gingiva yang mungkin

terlihat pada pasien yang belum terdiagnosis pergi ke dokter gigi. Gangguan

metabolic dapat menyebabkan hipokalifikasi pada tahap spesifik perkembangan

gigi geligi. Hal ini juga mengakibatkan penurunan resistensi terhadap infeksi.

Seringkali, manifestasi terlihat pada jaringan gingival dan struktur

pendukung. Frekuensi dan keparahan kerusakan periodontium pada anak

penderita diabetes lebih besar dibandingkan dengan anak normal. Papilla gingiva

terasa sakit dan hemorrhagic pada sentuhan ringan. Margin pada gingiva menurun

2
dan stipplingnya menghilang. Lesi bervariasi mulai dari mild gingivitis – severe

periodontitis dan abses periodontal. Membran periodontal melebar dan tulang

alveolar disekitar gigi sulung dan permanen resorpsi dan menghasilkan poket

yang dalam, kehilangan gigi dan mobility. Peningkatan jumlah plak supragingiva

dan subgingiva dan kalkulus telah ditemukan pada kelompok diabetes terkontrol

dan tidak terkontrol.

Manifestasi pada lidah juga bervariasi, kebanyakan glositis dengan coating

fisur dan terasa sakit. Lidah mungkin mengalami pembesaran dan terdapat

lekukan. Ditemukan juga Xanthanatous. Pada penderita diabetes yang terkontrol

papilla filifomenya mengalami hypertropi, dimana pada penderita diabetes yang

tidak terkontrol papilla filiformenya menghilang. Insidensi dental karies pada

penderita diabetes terkontrol yang melakukan diet rendah karbohidrat mengalami

penurunan. Insidensi karies pada penderita diabetes tidak terkontrol atau poorly

controlled mengalami kenaikan yang nyata. Peningkatan ini disebabkan oleh

berkurangnya aliran saliva. Pada peningkatan level hyperglikemik, angka evolusi

dental kariesnya bervariasi.

Gejala di rongga mulut lebih banyak terlihat pada penderita diabetes tidak

terkontrol. Infeksi dental dapat menyebabkan anak penderita diabetes kecewa.

Dental care diperlukan untuk mencegah terjdinya infeksi.

Hasil investigasi klinis diabetes juvenile dan manifestasi pada rongga

mulut yang terdahulu tidak adekuat karena lemahnya kontrol yang sebanding.

Tidak ada metode yang dapat diandalkan untuk pengukuran skor kelainan

periodontal.

3
Proyek ini menilai hubungan antara diabetes dan penyakit rongga mulut

pada 50 pasien diabetes di klinik diabetes di Children Hospital of Philadelphia.

Metode reproduksi system penilaian/skoring penyakit periodontal digunakan

untuk membandingkannya dengan kontrol normal dengan usia dan tingkat

sosioekonomi yang sama. Kemungkinan pemeriksaan spectrum luas anak

penderita diabetes dapat dilakukan di Children Hospital of Philadelphia. Sumber

daya pada institusi ini tersedia untuk menambah penelitian dental dan membuat

catatan pada pemeriksaan gigi lebih bermakna.

Metode dan Bahan

Pemeriksaan dilakukan pada 50 anak yang datang ke klinik diabetes -

Children Hospital of Philadelphia. Seluruh anak diberikan injeksi insulin setiap

hari dan diet sehat. Usia anak berkisar antara 3 dan 16 tahun; durasi diabetes dari

1 bulan – 144 bulan.

Subjek kontrol adalah 36 anak sehat yang datang untuk rawat jalan ke

dental clinic di Children Hospital of Philadelphia. Anak-anak yang mempunyai

penyakit sistemik tidak diikutkan pada kelompok ini. Walaupun pasien-pasien ini

dicocokan berdasarkan usia dan jenis kelamin sedekat mungkin , usia rata-rata

penderita diabetes adalah 11 tahun dan usia rata-rata subjek kontrol adalah 9.3

tahun. Usia rata-rata ini disebabkan adanya fakta bahwa anak penderita diabetes

diikuti oleh pihak rumah sakit sampai usia 16 tahun dan dental klinik mengikuti

pasien sampai usia 12 tahun. (table 1)

Pemeriksaan klinis dilakukan di dental chair dengan penerangan lampu.

Gigi diperiksa dengan kaca mulut dan eksplorer/sonde. Dilakukan pencatatan

4
keadaan gingiva dan mukosa oral : (1) tekstur, warna dan kehadiran keadaan

patologis; (2) impaksi makanan; (3) kalkulus; (4) resesi gingiva; (5) pengukuran

poket gigiva menggunakan periodontal probe; (6) abnormalitas pada lidah; (7)

perubahan pada keadaan gigi geligi (hypoplasia dll); (8) keadaan oklusi

menggunakan klasifikasi angle; (9) system penilaian DMFS (decayed, missing,

filled surfaces) untuk melihat pengalaman karies pada seluruh gigi.

Tabel 1. Sampel diabetes dan kontrol


Deskripsi Diabetes Kontrol
Dibawah usia 11 tahun 51 % 72%
Diatas usia 11 tahun 49% 28%
Durasi Diabetes 47%
0-24 bulan 43% 53%
25-48 bulan 17%
49-100 bulan 22%
100 bulan lebih 17%
Laki-laki 40%
Perempuan 60%
Tanggal pemeriksaan
 Juli 1967-juni 1968 14 15
 Juli 1968-juni 1969 32 19
 Juli 1969-juni 1970 19 12
 Juli 1970-juni 1971 5
Total pemeriksaan
 Pemeriksaan 1 50 36
 Pemeriksaan 2 16 10
4
 Pemeriksaan 3

Pemeriksaan roentenographic intraoral lengkap gigi dan tulang terdiri dari

seri 8-film pada anak-anak berusia dibawah 7 tahun dan seri 12-film pada anak-

anak berusia diatas 7 tahun. Pada film ini akan dipelajari mengenai karies,

perubahan tulang dan kelainan lainnya. Penilaian jaringan periodontal

menggunakan system Green and Vermillion yang telah dimodifikasi untuk pasien

anak-anak, yaitu :

5
1) Skor gingiva : perubahan inflamasi diperiksa dengan melakukan probing

ringan dan semprotan udara pada permukaan fasial dan lingual. Nilainya

0-4.

2) Skor periodontal : pengukuran kedalaman poket gingiva pada permukaan

sudut mesiofasial menggunakan periodontal probe dan hasilnya dapat

dilihat pada ukuran diprobe itu sendiri.

3) Skor kalkulus : menggunakan eksplorer fine no 5 pada permukaan sudut

mesiofasial dan mesiobukal dengan nilai 0 (tidak terdapat kalkulus), 1

(kalkulus supragingiva) dan 2 (kalkulus subgingiva).

4) Skor plak dilakukan menggunakan modifikasi Green amd Vermillion.

Penilaian ini dilakukan pada seluruh gigi yang telah erupsi (tabel 2). Gigi

sulung yang goyang tidak dimasukan kedalam penilaian. Melakukan tes karies

standarad synder selama 4 hari untuk mengukur aktivitas karies. Dilakukan

penilaian DMFS; kehilangan gigi yang diakibatkan oleh eksfoliasi normal tidak

dimasukan.

Penelitian medis dan pencatatan pada saat pemeriksaan dimanfaatkan

untuk pengumpulan riwayat medis dan data lain yang bersangkutan dengan

diabetes. Tinggi badan, berat badan dan usia dimasukkan pada Wexler Growth

Prognostication Grid untuk membantu menentukan kelainan pertumbuhan. Studi

model dibuat dan sudah dianalisis untuk melihat kelainan dentoglyphic.

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa hubungan

antara usia dan variable kontrol lainnya pada penderita diabetes dan kelompok

kontrol.

6
Hasil

Kelompok kontrol dan diabetes mempunyai plak skor yang mirip.

Terdapat peningkatan skor gingival yang signifikan P˂0.01 dan hanya terdapat

peningkatan kedalaman poket periodontal dan skor kalkulus yang ditemukan pada

kelompok diabetes. Perbedaan ini mengindikasikan lebih banyak inflamasi pada

pasien kelompok diabetes dibandingkan kelompok kontrol (tabel 3). Adanya

peningkatan interval waktu dari onset diabetes terdapat juga sedikit peningkatan

yang tidak signifikan pada skor gingival dan tidak terdapat peningkatan pada skor

periodontal dan kalkulus. Kalkulus yang dibentuk pada anak penderita diabetes

ditemukan lebih banyak dibandingkan pada kelompok kontrol. Diabetes juga

memperlihatkan lebih banyak impaksi makanan dan kegoyangan gigi.

Tabel 2. Penilaian jaringan periodontal

Deskripsi
Gingival
0 Warna pink, perlekatan terhadap gigi rapat, poket dangkal.
1 Perubahan inflamasi ringan – sedang, perubahan warna kearah
merah, kehilangan kekenyalan, pembengkakkan marginal atau
jaringan papilla.
3 Terdapat inflamasi, ulserasi, perdarahan spontan yang disebabkan
semprotan udara atau probing ringan, deviasi kontur gingiva
normal (clefts)
2 Ditemukan di sekeliling gigi
4 Resesi, permukaan akar terlihat
Periodontal
3 Probe 1 mm
4 Probe 1-3 mm (dinilai pada sudut mesiobukal dan mesiolingual)
5 Probe melebihi 3 mm.
Kalkulus
0 Tidak ada kalkulus supragingiva atau subgingiva, restorasi yang
gagal, overhang atau karies.
1 Terdapat kalkulus supragingiva atau subgingiva pada kurang dari
1 mm gingiva.
2 Kalukulus subgingiva lebih dari 1 mm dibawah gingiva
(D(restorasi yang gagal), O(overhang), C (caries))

7
Pemeriksaan pada permukaan mesiobukal dan mesiolingual.
Plak Menggunakan disclosing solution
0 Tidak terdapat plak yang terlihat
1 Plak dental tidak lebih dari 3 mm dari margin gingiva

2 Plak dental lebih dari 3 mm dari margin gingiva.

Tabel 3. Unadjusted means

Variasi Diabetes N = 49 Kontrol N = 36


S.E. S.E.
Usia 11.12 0.39 9.25 0.43
Aktivitas 2.60 0.24 2.58 0.25
karies (n=43)
8.27 1.34 8.89 1.00
DMFS 1.48 0.10 1.31 0.10
Oklusi 1.00 0.08 0.54 0.07
Gingival skor 1.54 0.08 1.43 0.07
Periodontal .39 0.03 0.26 0.03
skor 1.66 0.03 1.50 0.04
Kalkulus skor
Plak skor

Tabel 4. Penelitian karies

Diabetes Kontrol
Aktifitas karies (hasil test
Synder’s, hanya pemeriksaan 1)
Positif setelah 24 jam 36% 27%
Positif setelah 48 jam 21% 36%
Positif setelah 72 jam 13% 3%
Positif setelah 96 jam 9% 16%
Negative setelah 96 jam 21% 18%
DMFS rate (hanya pemeriksaan 1)
0-5 49% 25%
6-10 20% 38%
11-15 18% 16%
16-20 6% 11%
Diatas 20 6% 5%

Test aktifitas karies Synder’s menunjukan distribusi pada kedua kelompok

(tabel 4). Nilai rata-rata DMFS lebih rendah pada anak penderita diabetes; 49%

8
pada kelompok diabetes dan 25% pada kelompok kontrol nilai DMFSnya lebih

rendah dari 5 (tabel 4).

Tidak ada perbedaan angka karies pada kelompok diabetes dan kelompok

normal (tabel 3). Durasi diabetes tidak merubah angka DMFS atau aktifitas

karies.

Tidak terdapat variasi pada test karies dan evaluasi oklusi. Dipilih 5

variabel untuk analisis kovarians. Perbedaan skor gingival pada kelompok

diabetes dibandingkan dengan kelompok kontrol memiliki perbedaan yang

signifikan dengan P˂0.01 (tabel 3).

Skor periodontal dan kalkulus berhubungan dengan usia pada analisis

kovarians. Setelah disesuaikn, tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara

kedua kelompok pada index periodontal, tetapi pada skor kalkulus

memperlihatkan adanya marginal signifikan dengan p ˂ 0.05 (tabel 5).

Terdapat sedikit perbedaan kelainan dental pada kedua kelompok (tabel 6).

Subjek kontrol menunjukkan adanya peningkatan pada patologi roentgenographic,

kelainan dan occlusal discrepencies (tabel 6). Survey radiografi pada 6 subjek

diabetes memperlihatkan adanya kehilangan tulang; hanya dua dari subjek kontrol

yang memperlihatkan adanya kehilangan tulang. 6 subjek diabetes dan 2 subjek

kontrol mengalami enamel hypoplasia. 10 subjek diabetes mengalami kelainan

pada lidah seperti lidah berfisur, lidah berselaput dan lidah berwarna sangat merah

(tabel 6). Tidak ditemukan perbedaan jenis maloklusi.

9
Diskusi

Penelitian ini memperlihatkan dua hal, yaitu :

1) Peningkatan inflamasi gingival penderita diabetes berdasarkan skor

gingival,

2) Durasi diabetes tidak memberikan efek pada angka pembentukan

karies.

Hanya sedikit penelitian sebelumnya yang membahas mengenai

manifestasi oral penyakit diabetes pada anak-anak. Penelitian pada penderita

diabetes dewasa memperlihatkan seluruh gejala yang telah disebutkan

sebelumnya. Hampir seluruh temuan pada penelitian ini menunjukan hasil yang

serupa di kedua kelompok, hal ini dikarenakan anak-anak memiliki metabolic

instability dan tergantung pada insulin eksogenous.

Sebagian besar penelitian sebelumnya dengan anak-anak penderita

diabetes merujuk terutama pada kerentanan mereka terhadap infeksi mulut.cohen

tidak menemukan penurunan kerentanan karies; pada kenyataannya saat anak-

anak bertamabah usianya maka tingkat karies juga meningkat. Penelitian lain

tidak mampu membandingkan kelompok diabetes dan kelompok kontrol pada

sampel anak-anak secara adekuat. Walaupun tingkat kebersihan mulut serupa

pada kedua kelompok, tetapi inflamasi gingival skor secara signifikan lebih besar

pada kelompok diabetes. Durasi penyakit sedikit meningkat pada kedalaman celah

periodontal dan pembentukan kalkulus. Umur tidak mempengaruhi hasil skor

periodontal dan gingival.

10
Tabel 5. Analisis Kovarians
Sumber Varians df Sum of Mean of FValue PValue
square square

Skor Periodontal 1 0.0004 0.0004 0.0017


Equality of
adjusted cell means
Zero slope 1 1.8465 1.8465 7.9463 0.01
Error 82 19.0550 0.2324
Equality of slope 1 0.5672 0.5672 2.4849
Error 81 18.4879 0.2282

Skor Kalkulus 1 0.1552 0.1552 4.7269 0.05


Equality of
adjusted cell means
Zero slope 1 0.2526 0.2526 7.6916 0.01
Error 82 0.6927 0.0328
Equality of slope 1 0.0168 0.0168 0.5089
Error 81 2.6759 0.0330

N Adjusted Means for Calculus Score


Group Group Mean Adjusted S.E
Group Mean

Diabetes 49 0.39429 0.37741 0.02650


Kontrol 36 0.26250 0.28546 0.03132

Aktifitas karies dan DMFS serupa dikedua grup dengan tidak ada
perbedaan yang signifikan yang disebabkan oleh usia. Penelitian sebelumnya yang
dilakukan pada manusi dewasa dan tikus memperlihatkan insidensi karies yang
tinggi pada penderita diabetes tidak terkontrol
Anak-anak dengan diabetes juvenile defisiensi insulin pasti dibawah
pengaruh insulin eksogenosus. Oleh karena itu, hanya terdapat perubahan oral
yang sedikit yang terlihat pada anak-anak. Penelitian pada kelompok besar yang
menderita diabetes juvenile selama lebih dari 10 tahun harus dilakukan agar dapat
menentukan efek panjang pada jaringan oral serupa dengan onset diabetes
mellitus pada dewasa.

11
Tabel 6. Catatan Kelainan Dental
Deskripsi Diabetes Kontrol

1. oklusi : kelas I angle 66 69


2. oklusi : kelas II angle 25 28
3. oklusi : kelas III angle 9 3
4. lain2 : open bite, cross bite, extreme overjet, 20 43
crowded anterior
5. Kelainan lidah : berselaput, berfisur, 27 20
geographic tongue, papilla menonjol, lekukan
lateral
6. kelainan gigi : diskolorasi, hypoplasia 46 29
enamel, congenital absence, malformasi (peg
shape, taurodontia)
7. kelainan jaringan lunak atau kelainan 33 25
alveolar (eksostosis, fistula)
8. Masalah medis : kelainan pertumbuhan , 13 11
defisiensi hormon, masalah orthopedic,
ddefisiensi mental
9. kelainan Radiograafi : radiolusensi 13 25
periapikal, taurodontia, malformasi gigi, erupsi
ektopik, bentuk akar abnormal
10. kehilangan tulang pada radiografi 16 6
11. Positif diabetes heredity 34 30

Kesimpulan

Pada penelitian 50 anak penderita diabetes dan 36 anak sebagai bagian dari

kelompok kontrol ditemukan bahwa inflamasi gingival mempunyai insidensi yang

tinggi pada kelompok diabetes dengan tingkat kebersihan mulut yang sama pada

kedua kelompok. Skor periodontal, skor kalkulus dan aktifitas karies di kedua

kelompok mempunyai sedikit perbedaan. Nilai DMFS lebih tinggi pada kelompok

kontrol. Durasi diabetes memiliki efek yang kecil pada angka pemebentukan

karies. Temuan tambahan menunjukan adanya peningkatan hypoplasia enamel,

kelainan lidah dan kehilangan tulang radiografi pada anak penderita diabetes.

12
Daftar Pustaka

1. Amies, G. C , and Park, S. G.: Dental survey in diabetic children. Aust Dent J
52: 233, 19482. Borghelli, R. F. et al.:

2. Dental caries in diabetic and prediabetic rats. J Dent Res 45: 1105, 1966.

3. Bortz, E. F.: Diabetes, pp 127-131. Philadelphia, F. A . Davis, 1940.

4. Brauer, J . C. et al.: Dentistry for Children, pp 307 and 335. New York,
McGraw-Hill, 1959.

5. Brauer, J . C : Systemic and local factors in periodontal problems of the child's


mouth. J Am Dent Assoc 30: 45, 1943.

6. Burket, L. W., and Sindoni, A.: Diabetes and the dental patient. J Am Dent
Assoc 58: 81, 1959.

7. Chute, A. L . : Survey of patients with juvenile diabetes mellitus. Am J Dis CM


75: 1, 1948.

8. Cohen, M . M . : Pediatric Dentistry, pp 476-479. St. Louis, C. V. Mosby Co,


1961.

9. Cohen, M . M . : Clinical studies of dental caries susceptibility in young


diabetics. J Am Dent Assoc 34: 239, 1947.

10. Cohen, M . M . , and Rudy, A.: Periodontal studies in diabetes mellitus. Am J


Orthod Oral Surg 28: 346, 1942.

11. Cohen, M . M . et al: Periodontal pathology in a strain of Chinese hamsters


with hereditary diabetes mellitus. Am J Med 31:864, 1961.

12. Davies, G. N . , and King, R. M . : Dentistry for the Pre-School Child, p 114.
Baltimore, Williams & Wilkins Co, 1961.

13. Ellenberg, M . , and Rifkin, H. (eds): Clinical Diabetes Mellitus, pp 306-316.


New York, McGraw-Hill (Blakiston), 1962.

14. Finn, S. B.: Clinical Periodontics, p 578. Philadelphia, W. B. Saunders, 1966.

13
15. Hisa, D. Y . : Inborn errors in metabolism. Yearbook Medical, pp 364-366.
Chicago, 1966.

16. Hove, K. A . , and Stallard, R. E.: Diabetes and the periodontal patient. J
Periodontol 41: 173, 1970.

17. Greene, J . G., and Vermillion, J . R.: Oral hygiene index. / Am Dent Assoc
61: 172, 1960.

18. Greene, J. C, and Vermillion, J. R.: Simplified oral hygiene index. J Am Dent
Assoc 68: 7, 1964.

19. Kaye, R., and Baker, L.: Standards for control of the child with diabetes
mellitus. Med Sci Feb, p 41, 1965.

20. Keller, E. et al.: Dental and skeletal development in various endocrine and
metabolic disorders. J Am Dent Assoc 81: 416, 1970.

21. Kent, H . A . : Dental service for diabetics. N Y State J of Med 33: 1083,
1933.

22. O'Driscoll, P. M . : The incidence and management of diabetics in oral


surgery. Brit J Oral Surg 4: 38, 1966.

23. O'Leary, T. J.: A Study of periodontal screening examination systems. SAM-


TDR 64-24, U.S. Air Force, p 1.

24. Pollack, H . et al.: Oral lesions seen in diabetes mellitus. J Periodontics 18:
153, 1947.

25. Ray, H . G.: A study of the histopathology of the gingiva in patients with
diabetes mellitus. / Periodontics 19: 128, 1948.

26. Rudy, A ., and Cohen, M . M . : Oral aspects of diabetes mellitus. / Am Dent


Assoc 29:523, 1942.

27. Rutledge, C. E.: Oral and roentgenographic aspects of the teeth and jaws in
juvenile diabetics. J Am Dent Assoc 27: 1740, 1940.

28. Sindoni, A.: The diabetic dental patient. Dent Clinics N Am July, 1958.

29. Williams, R. C , and Mahan, C. J.: Periodontal disease and diabetes in young
adults. J Am Med Assoc 172: 776, 1960.

30. Ziskin, D. et al.: Diabetes in relation to certain oral and systemic problems.
Am J Orthodon Oral Surg 30: 758, 1944

14
15

Anda mungkin juga menyukai