Pelayanan Publik Baru
Pelayanan Publik Baru
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia,dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pelayanan Publik dan
kami tidak lupa berterima kasih pada dosen : PRIKE AGUSTI NINGRUM S.Pd.,M.SI yang
telah memberi tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
kita di bidang publik, kami juga menyadari sepenuhnya dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik dan
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami buat dimasa
mendatang,mengingat karna kata sempurna bisa di dapatkan dalam suatu makalah karna
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa
mendatang.
JAMBI, 2019
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan publik menjadi sorotan kinerja pemerintah sejak lama. Hal ini ditandai
dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa,
sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah.
Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu
terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.
Pelayanan publik menjadi suatu tolok ukur kinerja pemerintah yang paling kasat mata.
Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintah berdasarkan kualitas layanan publik
yang diterima, karena kualitas layanan publik menjadi kepentingan banyak orang dan
dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari semua kalangan, dimana keberhasilan dalam
membangun kinerja pelayanan publik secara profesional, efektif, efisien dan akuntabel akan
mengangkat citra positif pemerintah di mata warga masyarakatnya.
Masyarakat yang merupakan pelanggan dari pelayanan publik, juga memiliki
kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara pelayanan publik yang profesional.
Sehingga yang sekarang menjadi tugas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah adalah
bagaimana memberikan pelayanan publik yang mampu memuaskan masyarakat. Adanya
implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia yang tertuang dalam
Undang-Undang tentang Pemerintahan daerah menyebutkan bahwa Pemerintah mempunyai
tanggung jawab, kewenangan dan menentukan standar pelayanan minimal, hal ini
mengakibatkan setiap Daerah (Kota/Kabupaten) di Indonesia harus melakukan pelayanan
publik sebaik-baiknya dengan standar minimal.
Untuk itu diperlukan perhatian semua pihak mulai dari pemerintah sebagai pembuat
regulasi, aparatur negara sebagai pelaksana, dan masyarakat sebagai pengawas jalannya
pelayanan publik sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang .
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 119/2004 tentang
Pemberian Tanda Penghargaan “Citra Pelayanan Prima”.
3
2. Standar Pelayanan Publik.
Standar pelayanan publik merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan; sekurang-
kurangnya meliputi:
Prosedur pelayanan; yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk
pengaduan.
Waktu penyelesaian; yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan
penyelesaian pelayanan, termasuk pengaduan.
Biaya pelayanan; termasuk rincian tarif yang ditetapkan dalam proses pemberian
pelayanan.
Produk pelayanan; hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
Sarana dan prasarana; penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Kompetensi petugas pemberi pelayanan; harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan.
4
Gugus tugas; petugas pelayanan publik secara perorangan atau dalam bentuk gugus
tugas ditempatkan pada instansi memberi pelayanan dan lokasi pemberian pelayanan tertentu
5. Pelayanan bagi penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil dan balita.
Sesuai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2004 penyelenggara
pelayanan wajib mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan serta
memberikan akses khusus berupa kemudahan pelayanan bagi penyandang cacat, lanjut usia,
wanita hamil dan balita.
6. Pelayanan khusus.
Sesuai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2004 penyelenggaraan
jenis pelayanan publik tertentu seperti pelayanan kesehatan, transportasi, dimungkinkan
untuk memberikan penyelenggaraan pelayanan khusus, dengan ketentuan seimbang dengan
biaya yang dikeluarkan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan seperti
ruang perawatan VIP di Rumah Sakit, gerbong eksekutif kereta api.
5
8. Tingkat kepuasan masyarakat.
Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan
penerima pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Oleh karenanya Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2004 mengamanatkan agar tetap
penyelenggara pelayanan secara berkala melakukan survey indeks kepuasan masyarakat.
6
A. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Sebagian besar organisasi publik di Indonesia memiliki budaya organisasi yang sangat
rendah terhadap kinerja pelaksanaan tugas, tetapi memiliki perhatian yang sangat tinggi
terhadap hubungan antar manusia. Hal ini tampak pada ciri-ciri birokrat sebagai berikut :
Lebih mengutamakan kepentingan pimpinan daripada klien/pengguna jasa.
Lebih merasa sebagai abdi negara daripada abdi masyarakat.
Meminimalkan resiko dengan cara menghindari inisiatif.
Menghindari tanggung jawab.
Menolak tantangan
Tidak suka berkreasi dan berinovasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
7
C. Strategi Pembaharuan Organisasi
dimaksud bukanlah rencana yang rinci. Tentunya tidak ada tahapan-tahapan yang Anda lalui
Disini strategi yang dimaksud adalah alat dongkrak ntuk melakukan perubahan pada
1. Strategi inti
Strategi ini menentukan tujuan system dan organisasi pemerintahan. Jika suatu
organisasi tidak jelas tujuannya atau punya tujuan ganda dan saling
2. Strategi Konsekuensi
untuk memperoleh hasil yang dapat memuaskan tuan mereka yang tentunya bukan
bersaing,kerja sama tetap bisa dikerjakan dengan aturan yang jelas,tegas,dan system
3. Strategi pelanggan
8
Strategi yang memusatkan pada akuntabilitas,pertanggungjawaban. Strategi ini
dan menetapkan standar pelayanan pelanggan yang harus dipenuhi oleh organisasi-
organisasi itu. Dengan tanggung jawab kepada pelanggan membuat organisasi untuk
4. Strategi Kontrol
Strategi ini menggeser bentuk pengendalian yang digunakan dari aturan-aturan yang
rinci serta komando hierarkis ke misi bersama dan system yang menciptakan
akuntabilitas kinerja.
5. Strategi Budaya
harapan pegawai. Budaya ada yang mungkin bisa diubah tapi ada yang akan tetap
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11