Anda di halaman 1dari 11

25

Adapun contoh rencana keperawatan menurut Susanto, tutut (2012) adalah:

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaliasi


No Rencana Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Pola seksual tidak Setelah 1. Setelah
efektif dilakukan dilakukan
pertemuan intervensi
selama 1x45 keperawatan
menit selama 1×45
pertemuan, menit
klien dapat Pertemuan
mengenal diharapkan
masalah keluarga
kesehatan mampu:
yang dialami 1.1 Mengenal Respon Masa pubertas 1.1.1 Diskusikan bersama
masa transisi verbal merupakan masa keluarga apa yang diketahui
pubertas terjadinya keluarga mengenai
remaja perkembangan organ- pengertian masa pubertas
organ reproduksi untuk 1.1.2 Berikan pujian kepada
bekerja aktif dan keluarga tentang
berkemampuan untuk pemahaman keluarga yang
reproduksi. benar
1.1.3 Berikan informasi kepada
keluarga mengenai
pengertian masa pubertas
dengan menggunakan
media lembar balik
1.1.4 Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
tentang materi yang
26

disampaikan
1.1.5 Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti
1.1.6 Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan
1.1.7 Berikan reinforcment positif
atas usaha keluarga

1.2 Mampu Respon Perubahan yang akan 1.2.1. Diskusikan bersama


menjelaskan verbal dialami pada saat keluarga apa yang
periode memasuki masa puber diketahui keluarga
pubertas laki- akan terjadi mengenai tanda-tanda
laki peningkatan tinggi perubahan yang dialami
bandan yang cepat, anak remaja
tumbuhnya jerawat, 1.2.2. Berikan pujian kepada
pembesaran penis, keluarga tentnag
ereksi spontan, dan pemahaman keluarga yang
mimpi basah benar
1.2.3. Berikan informasi kepada
keluarga mengenai tanda-
tanda perubahan yang
dialami anak remaja
1.2.4. Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan
1.2.5. Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
27

dimengerti
1.2.6. Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan
1.2.7. Berikan reinforcment positif
atas usaha keluarga

2.Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1x45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu
mengambil
keputuskan
dalam
mmfasilitasi
pubertas remaja

2.1 Keluarga Respon Remaja akan mencari 2.1.1 Diskusikan bersama


mampu verbal penjelasan perubahan keluarga apa yang
menyebutkan yang dialaminya pada diketahui keluarga dalam
akibat sumber yang tidak memfasilitasi pubertas
pubertas tidak tepat dan akan remaja
terfasilitasi berperilaku seksual 2.1.2 Berikan pujian kepada
yang beresiko seperti keluarga
pacaran yang tidak 2.1.3 Berikan informasi kepada
28

sehat dan pornografi keluarga mengenai


serta seks bebas memfasilitasi pubertas
remaja remaja
2.1.4 Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan
2.1.5 Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang
belum dimengerti
2.1.6 Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan
2.1.7 Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga

2.2 Keluarga Respon Keluarga mengatakan 2.2.1 Memberi kesempatan


mampu verbal akan mengatasi keluarga untuk mengambil
memutuskan masalah pola seksual keputusan
untuk tidak efektif 2.2.2 Bantu keluarga untuk
mengatasi mengambil keputusan
pola seksual 2.2.3 Beri Reinforment (+) atas
tidak efektif kemampuan keluarga
membuat keputusan yang
tepat
2.2.4 Berikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
2.2.5 Jawab pertanyaan
keluargapositif atas usaha
keluarga
29

3. Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
1x45 menit
diharapkan
Keluarga
mampu
merawat anak
remaja selama
periode
pubertas

3.1mendemonstr Respon Perubahan fisik selama 3.1.1 Mengkaji pengetahuan


asikan verbal pubertas harus diikuti keluarga tentang pola
kebersihan diri dengan prawatan, kebersihan diri remaja
selama remaja kebersihan dan selama ini
kesehatan fisik, 3.1.2 Beri reinforcement (+)
terutama alat –alat 3.1.3 Menjelaskan tentang pola
reproduksi. Alat kebersihan diri remaja
kelamin harus dibersih 3.1.4 Anjurkan keluarga
kan setiap hari. mengulang kembali apa
Tangan, kaki, mata, yang telah dijelaskan
telinga, hidung, rambut, 3.1.5 Beri reinforcement (+)
dan kuku dijaga yang 3.1.6 Berikan kesempatan
bersih, shingga remaja keluarga untuk bertanya
harus mandi setiap hari 3.1.7 Jewab pertanyaan keluarga
secara teratur dengan
sabun dan air bersih,
membersihkan dan
menjaga daerah area
30

genital tetap kering,


mencuci tangan dan
wajah, dan berpakaian
bersih dan rapi

4. Setelah
dilakukan
intervesi
keperawatan
1x45 menit
diharapkan
keluarga
mampu
memelihara
lingkungan
yang
menunjang
remaja
selama
periode
pubertas

4.1 Keluarga Respon Perilaku asertif adalah 4.1.1 Diskusikan cara modifikasi
mampu verbal kemmpuan individu lingkungan untuk keluarga
mendemonst untuk yang merokok
rasikan cara mengkonsumsikan apa 4.1.2 Jelaskan kepada keluarga
penolakan yang diinginkan, tentang cara modifikasi
ajakan yang dirasakan dan lingkungan untuk keluarga
asertif dipikirkan kepada orang yang merokok
lain namun tetap 4.1.3 Motivasi keluarga untuk
menjaga hak dan menjelaskan kembali cara
31

persaaan orang lain. memodifisikasi lingkungan


Tujuan pengembangan untuk keluarga yang
perilaku asertif: merokok
1. Remaja mempunyai 4.1.4 Jelaskan kepada keluarga
rasa percaya diri tentang materi yang belum
2. Kontrol diri dimengerti
3. Mepunyai 4.1.5 Berikan reinforcement
keberanian terhadap kemampuan yang
mengatakan tidak dicapai olehkeluarga.
tanpa merasa
bersalah dalam
menolak ajakan
teman sebaya untuk
berperilaku seks
bebas
4. Berani meminta
bantuan kepada
orang lain jika
memang
membutuhkan

5. Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
1x45 menit di
harapkan
keluarga
mampu
menggunakan
fasilitas
32

kesehatan
yang
menunjang
remaja selama
periode
pubertas:

5.1 Menyebutkan Respon Keluarga dapat 5.1.1 Kaji pengetahuan keluarga


tempat-tempat verbal menyebutkan fasilitas tentang manfaat fasilitas
pelayanan kesehatan yang dapat pelayanan kesehatan yang
kesehatan dikunjungi: dapat digunakan.
untuk dirujuk a. Puskesmas 5.1.2 Beri Rerinforment (+)
b. Rumah sakit 5.1.3 Jelaskan tentang manfaat
c. Klinik dokter fasilitas pelayanan
d. Pusat konsultasi kesehatan
remaja 5.1.4 Bimbing keluarga untuk
mengulangi kembali
5.1.5 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
5.1.6 Jawab pertanyaan keluarga
5.1.7 Evaluasi
33

4. Implementasi
Secara sederhana implementasi adalah melaksanakan
tindakan keperawatan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Adapun tahap-tahap tindakan yang harus dilakukan menurut


(Yohanes Dion & Yasinta Beta, 2013):

a. Tahap tindakan
1) Persiapan alat: tugas perawat adalah mempersiapkan alat-
alat apa saja yang dibutuhkan selama melakukan perawatan.
2) Persiapan pasien: tugas perawat adalah melakukan kontrak
dengan pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
3) Persiapan tempat: tugas perawat adalah mempersiapkan
tempat yang aman bagi pasien jika melakukan tindakan yang
perlunmenjaga prifasi klien.
4) Penatalaksanaan tindakan: dalam melaksanakan tindakan,
perawat harus benar-benar melibatkan klien dan keluarga
b. Tipe tindakan
1) Tindakan diagnostik: seperti wawancara dengan klien,
observasi dan pemeriksaan fisik
2) Tindakan traupetik: yang dimaksud adalah segala tindakan
untuk mencegah, mengurangi dan mengatasi masalah klien
3) Tindakan edukatif: seperti memberikan pendidikan
kesehatan pada klien, seperti menjelaskan kepada klien
tentang cara pengobatan pada pasien TBC.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi
yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya.
Keefektifan yang ditentukan dengan melihat respon keluarga dan
hasil, bukan intervensi yang diimplementasikan. Dengan kata lain,
evaluasi merupakan tahapan penilaian untuk membandingkan
34

kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh


perawat (Adarmoyo, 2012).
Mengukur pencapaian tujuan keluarga factor yang dievaluasi
dalam asuhan keperawatan keluarga meliputi (Andarmoyo, 2012):
a. Ranah Kognitif yang menitik beratkan pada pengetahuan dan
pemahaman keluarga tentang masalahnya.
b. Ranah afektif hal ini bisa dilihat ketika perawat melakukan
dengan klien. Dlaam hal ini perawat bisa mengamati ekspresi
wajah, nada suara, isi pesan yang disampaikan dsb.
c. Ranah psikomotorik dapat dilakukan dengna melihat
bagaimana keluarga melakukan tindakan yang sudah
direncanakan, apakah sesuai atau sebaliknya tidak sesuai
dengan harapan.
Penentuan keputusan dalam evaluasi mencakup dalam 3 hal
(Andarmoyo, 2012):
a. Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan
sehingga rencana mungkin dihentikan
b. Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan
sehingga diperlukan penambahan waktu resources dan
intervensi sebelum tujuan berhasil
c. Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan
sehingga perlu mengkaji ulang masalah.
Modifikasi mengikuti perencanaan evaluasi dan mulai dengan
siklus kembali ke pengkajian dan pengkajian ulang dengan
memberikan informasi yang diperoleh dari pertemuan sebelumnya
lalu diteruskan dengan revisi setiap fase dalam siklus bila
dibutuhkan.
25

Anda mungkin juga menyukai