SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh:
Barangsiapa yang meniti sebuah jalan guna menuntut ilmu, niscaya Allah mudahkan
baginya jalan menuju surga.
(HR. Muslim)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau
kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
(Evelyn Underhill)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untuk:
Almamater Program Studi Ilmu Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Bapak (Alm), Ibu, dan seluruh keluarga
vi
KATA PENGANTAR
vii
7. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu
kepada peneliti selama dibangku perkuliahan beserta karyawan Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora terima kasih atas bantuannya.
8. Bapak Junaedi Mulyono, selaku Kepala Desa Ponggok sekaligus menjadi
narasumber peneliti.
9. Bapak Sentot, Bapak Suwito, Bapak Untung, Mas Heri, Mas Yanuar,
Mbak Nita, dan Mbak Arfi yang telah rela menjadi narasumber peneliti.
10. Segenap Staff Pemerintah Desa Ponggok dan Pengelola BUMDes Tirta
Mandiri yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
11. Bapak Jalal, S.Pd (Alm), yang hanya menemani disetengah perjalanan
tetapi didikan dan pesan-pesan yang diberikan begitu berharga, I miss
you so much dan Ibu Tugirah, S.Pd, terima kasih telah memberikan
dukungan, motivasi, doa, dan kasih sayang yang begitu besar. Kalianlah
inspirasi terbesar, harapan, dan semangat saya.
12. Segenap keluarga yang telah memberikan semangat dan doa kepada
peneliti.
13. Sahabatku Intantya Purwoko Putrie, Aen Istianah Afiati, dan Arfiana Nur
Aziza, yang memberikan doa, dukungan, dan semangat yang sangat
berarti.
14. Seluruh teman-teman Program Studi Ilmu Komunikasi 2011, khususnya
KOMA 2011 Dewi, Hana, Endah, Matari, Mbak Ika, Novi, Idris, Danar,
Adi, Nanda, Yoga, Singgih, Hari, dan yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
15. Teman-teman kost Nila, Nurul, Rayi, Ari. Terima kasih untuk semua
cerita dan kebersamaan, semoga kalian cepat menyusul.
16. Teman-teman KKN angkatan 83 di Tegalweru, Margodadi, Seyegan,
Sleman. Luluk, Ana, Nia, Sholeh, Ipul, Ocoh, Aan. Pertemuan yang
singkat semoga tidak melunturkan jalinan ukhuwah kita.
viii
17. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
ix
DAFTAR ISI
x
E. Daftar Harga di Obyek Wisata Umbul Ponggok .......................... 35
F. Data Pengunjung Obyek Wisata Umbul Ponggok
Tahun 2011-2014 ......................................................................... 36
G. Program Kerja Pengelola Obyek Wisata Umbul Ponggok ........... 36
H. Bentuk Promosi Obyek Wisata Umbul Ponggpk ......................... 37
I. Struktur Organisasi Obyek Wisata Umbul Ponggok .................... 38
BAB III: PEMBAHASAN
A. Analisis Situasi (SWOT) .............................................................. 41
B. Strategi Komunikasi Pemasaran Pemerintah Desa ...................... 55
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 103
B. Saran ............................................................................................. 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
baik seperti halnya negara berkembang yang lain. Sehingga dapat menjadi
Bahkan, saat ini sudah didukung dengan penerapan otonomi daerah sebagai
langkah awal untuk mengembangkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki
1
Salah satu contoh daerah yang berpotensi yaitu Kabupaten Klaten yang memiliki
Kabupaten Klaten terletak diantara dua daerah tujuan wisata yaitu Solo
dan Yogyakarta. Kedua daerah tersebut memiliki obyek wisata yang beragam
dan banyak wisatawan lokal maupun asing berkunjung. Beda halnya dengan
obyek wisata yang berada di Klaten belum banyak dikunjungi oleh wisatawan
seperti desa wisata batik dan gerabah berada di Bayat, Rowo Jombor, Deles
Indah, Pemancingan Janti, obyek wisata mata air Cokro, dan Umbul Ponggok.
Adanya beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Klaten belum bisa
menjadikan sebagai daerah tujuan wisata, seperti halnya Solo dan Yogyakarta.
Dalam mengembangkan obyek wisata tidak lepas dari peran pemerintah setempat
dan wisatawan. Karena pemerintah setempat berperan sebagai tolak ukur dari
berkunjung berarti mempunyai segi yang menarik dari tempat wisata tersebut.
Tengah. Obyek wisata ini berupa sebuah mata air yang berbentuk kolam dengan
panjang kurang lebih dari 75 meter dan lebar lebih dari 40 meter. Kedalaman
kolam bervariasi dari setengah meter hingga tiga meter dan sudah ada sejak
ratusan tahun lalu yang dimanfaatkan untuk pengairan perkebunan tebu saat
pejajahan Belanda. Air yang ada di Umbul Ponggok sangat jernih karena berasal
2
dari mata air tanah hingga saat ini terus memancar (www.jatengprov.go.id
.
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT tidak akan merubah keadaan
kemunduran tersebut. Makna yang dapat diambil dari ayat diatas yaitu berisi
tentang suatu upaya atau usaha untuk merubahnya menjadi lebih baik. Upaya
atau usaha tersebut apabila dikaitkan dalam suatu kelompok/ organisasi dapat
3
sebelumnya hanya digunakan sebagai sumber air bersih untuk PDAM, mandi,
dan mencuci. Pada tahun 2011 Pemerintah Desa mengadakan revitalisasi untuk
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki yaitu dijadikan obyek wisata, dan
tahun 2012 dikenalkan wahana wisata snorkeling dan diving. Adanya wahana
snorkeling dan diving obyek wisata Umbul menjadi booming di tahun 2014.
Obyek wisata Umbul Ponggok juga mempunyai keunikan tersendiri, seperti yang
dikutip pada berita online Sindonews.com pada Hari Rabu, 26 November 2014
Saat ini obyek wisata Umbul Ponggok sudah menjadi tujuan wisata lokal
maupun dari luar kota untuk berkunjung ke tempat ini karena letak lokasi yang
strategis yaitu berada di pinggir jalan raya. Selain pengunjung dari lokal maupun
snorkeling dan diving ketika acara java tour ke Kota Klaten. Obyek wisata
4
Umbul Ponggok dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, seperti yang
Tabel 1
Data Pengunjung Obyek Wisata Umbul Ponggok
1 2011 5.000/bulan
2 2012 6.972/bulan
3 2013 8.796/bulan
4 2014 10.000/bulan
yang cukup drastis terlihat pada tahun 2013 ke tahun 2014, dimana pada tahun
5
Penjelasan di atas menyatakan bahwa Umbul Ponggok merupakan salah
satu obyek wisata yang memiliki beberapa keunikan. Pemerintah Desa dalam
wisata Umbul Ponggok yang saat ini sedang booming dengan berbagai strategi.
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengetahui strategi bauran komunikasi
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
6
2. Manfaat Penelitian
a. Akademis
b. Praktis
D. Telaah Pustaka
dengan penelitian yang lebih dulu ada. Sebagai perbandingan peneliti akan
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun
7
2010 yang berjudul “Aktivitas Komunikasi Pemasaran Obyek Wisata Masjid
sumber.
Persamaan penelitian ini dengan yang akan dilakukan oleh peneliti ialah
teletak pada konsep penelitian yaitu terkait dengan komunikasi pemasaran, jenis
8
pada penelitian yang dilakukan peneliti, objek penelitian adalah strategi bauran
Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
penelitian kualitiaf dan uji validitas data menggunakan triangulasi sumber data.
Perbedaannya terletak pada tujuan penelitian, yang mana tujuan Ira Indira adalah
9
Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Dalam Meningkatkan
Jumlah Konsumen)”, karya Deasy Permana Putri mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial
jumlah konsumennya.
E. Landasan Teori
Dalam penelitian ini teori yang akan digunakan oleh peneliti untuk
yaitu:
1. Komunikasi Pemasaran
10
garis yang menghubungkan manusia dengan dunia, cara manusia membuat
diri dan mempengaruhi orang lain. Oleh karena itu, apabila tidak ada
kesamaan makna antara dua belah pihak, artinya tidak hanya bersifat
informatif tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain bersedia menerima
2011: 9). Dan komunikasi dapat dikatakan hal yang sangat penting untuk
11
kata lain, “suara” produsen dan merek direpresentasikan kepada
konsumennya sehingga dialog dan hubungan dengan konsumen bisa
dibangun.
mendidik, dan sering membujuk pasar sasaran mengenai tingkah laku yang
12
pemasaran, sebuah sarana komunikasi yang menghubungkan atau
2002: 8). Selain analisis situasi untuk mencapai tujuannya dalam melakukan
a. Iklan (Advertising)
13
b. Promosi penjualan
dan juga membangun merek dengan penguatan pesan iklan dan citra
Murah dan Efektif ( 2009) sales promotion mencakup alat untuk promosi
tujuan, yaitu:
14
4) Meningkatkan permintaan dari konsumen.
humas meliputi:
15
untuk memutuskan menggunakan produk dan jasa. Oleh karena itu,
d. Pemasaran interaktif
menciptakan penjualan produk dan jasa (Kotler & Keller, 2009: 174).
280).
hubungan masyarakat secara lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, iklan
di media massa lain tetap memiliki peran penting sebagai cara untuk
16
mengajak konsumen mengunjungi website perusahaan yang bersangkutan
atau pengalaman membeli yang menggunakan produk dan jasa (Kotler &
Keller, 2009: 174). Promosi dari mulut ke mulut merupakan cara promosi
Dalam hal ini, informasi yang muncul dari mulut ke mulut bukanlah
hal subjektif yang hanya dinilai oleh si pedagang sendiri. Akan tetapi,
f. Pemasaran langsung
17
Direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif yang
g. Penjualan personal
sifatnya tatap muka dengan satu atau lebih pembeli perspektif untuk
18
tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan
pesanan (Kotler & Keller, 2009: 174), maka respon atau tanggapan dapat
seperti halnya merubah kebiasaan. Oleh karena itu. Personal selling harus
56)
pemasaran diatas, maka teori tersebut yang menjadi unit analisis dalam
penelitian ini.
3. Pemasaran Pariwisata
menginformasikan kepada orang lain atas produk atau jasa yang dihasilkan.
ditempuh melalui berbagai cara yaitu, baik melalui media, penjualan personal
ataupun nonpersonal.
19
agar mengambil keputusan untuk memilih obyek wisata sebagai tujuan
20
mencapai titik kepuasan optimal bagi kebutuhan-kebutuhan kelompok
pelanggan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, sekaligus untuk
mencapai tingkat keuntungan yang memadai.
tarik wisata atau disebut tourist attraction. Daya tarik wisata merupakan
segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
usaha daya tarik wisata merupakan kegiatan untuk mengelola daya tarik
wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan atau
sarana yang diperlukan untuk mengelola obyek wisata sebagai daya tarik
wisata.
21
1) Objek dan daya tarik wisata
wisata.
2) Prasarana wisata
22
3) Sarana wisata
4) Infrastruktur
5) Masyarakat/ Lingkungan
a) Masyarakat
b) Lingkungan
23
menegakkan aturan guna untuk menjaga kelestarian lingkungan
c) Budaya
mengatasi pengangguran.
citra bangsa dan memperkukuh jati diri bangsa, memupuk rasa cinta
24
Berdasarkan penjelasan mengenai unsur-unsur untuk pengembangan
wisatawan, maka peneliti akan menjadikan teori daya tarik wisata tersebut
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
penulisan.
25
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
b. Objek Penelitian
a. Wawancara Mendalam
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka antara
yang didapat akan lebih akurat. Wawancara akan dilakukan pada pihak
26
b. Observasi
c. Dokumentasi
27
248) yang meliputi:
a. Pengumpulan Data
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
d. Penarikan Kesimpulan
pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili
28
realitas atau gejala yang diteliti (Pawito, 2007: 97). Data yang berkaitan
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
(Studi Kualitatif di Obyek Wisata Umbul Ponggok, Klaten, Jawa Tengah), maka
1. Iklan
Desa dalam bentuk media cetak dan elektronik yaitu ditunjukan adanya media
2. Promosi Penjualan
103
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
publikasi melalui press release, tetapi dengan mengundang media yang sudah
mengenai obyek wisata Umbul Ponggok dan foto-foto snorkeling dan diving.
Pemasaran dari mulut ke mulut merupakan cara yang efektif dan efisien
dalam menarik wisatawan dalam satu tahun terakhir, banyak wisatawan yang
104
6. Penjualan Personal
Daya tarik yang dimiliki oleh obyek wisata Umbul Ponggok sehingga
Objek dan daya tarik wisata yang ditawarkan yaitu sumber mata air
alami yang bernuansa laut yang didalamnya terdapat ikan, bebatuan besar, dan
pasir. Dan satu-satunya kolam air tawar yang dapat digunakan untuk
3. Infrastruktur Wisata
4. Masyarakat/ Lingkungan
105
sadar wisata yaitu memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan serta
wisata Umbul Ponggok berupa sumber mata air alami bernuansa laut yang dapat
B. Saran
umum. Dari situlah sangat menjanjikan bagi obyek wisata Umbul Ponggok
membuat press release setiap ada acara di obyek wisata Umbul Ponggok.
106
Press release tersebut yang nantinya dapat dikirim ke berbagai media untuk
3. Tampilan website yang sudah tersedia perlu diperbarui yaitu baik informasi
berbeda-beda.
107
DAFTAR PUSTAKA
Kitab
Al-Qur’an dan Terjemahan. 2000. Diterjemahkan oleh Yayasan Penyelenggara
Penerjemahan/ Penafsiran. Bandung: Penerbit Diponegoro.
Buku
Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen pemasaran: Analisis untuk perancangan
strategi pemasaran. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cannon, Joseph P. 2008. Pemasaran dasar: pendekatan manajerial global = basic
marketing: a global managerial approach. Jakarta: Salemba.
Djaslim, Saladin. 2003. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.
Effendy, O. Uchjana. 2011. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ismayanti, 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.
Karyono, Hari. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan. Jakarta: PT Grafiti.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip & Nancy Lee. 2007. Pemasaran di Sektor Publik. Indonesia: Indeks.
Kriyantono, Rachmat. 206. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Muhammad, As’adi. 2009. Cara Pintar Promosi Murah dan Efektif. Yogyakarta:
Garailmu.
Mulyana, Deddy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Oka, Yoeti. 1997. Tours and Travel Marketing. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siswanto dan Kleinsteuber, Freitz. 2002. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Damar Media Pustaka.
Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication Konsep Strategis dan
Terapan. Bandung: Alfabeta.
Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Umar, Husein. 1998. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Wahab, Salah. 1997. Pemasaran Wisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Sumber Skripsi
Ari Astuti, Widyani. 2010. Aktivitas Komunikasi Pemasaran Obyek Wisata Masjid
Agung Demak dan Makam Kadilangu (Studi Diskriptif Mengenai Kegiatan
Komunikasi Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Demak dalam Upaya Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2009).
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Indira, Ira. 2011. Strategi Promosi Universitas Dalam Upaya Pencapaian Predikat
World Class University (Studi Deskriptif Kualitatif pada Universiti Teknologi
Malaysia. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Deasy Permana Putri. 2012. Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Dalam
Meningkatkan Jumlah Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi
Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen
Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Sumber Internet
http://m.sindonews.com/read/929247/151/menyelam-bersama-ikan-di-umbul-
ponggok-1416983201. Diakses pada 2 Maret 2015 pukul 19.17 WIB.
www.pariwisata.rejanglebongkab.go.id/pad-industri-pariwisata-dalam-menunjang-
otonomi-daerah/. Diakses pada 5 Maret 2015 pukul 12.45 WIB.
iklan?
10. Saat ini apa yang menjadi peluang bisnis dan ancaman Obyek wisata Umbul
Ponggok?
11. Media apa yang digunakan dalam melakukan komunikasi pemasaran?
12. Apakah ada faktor yang mendukung dan menghambat dalam melakukan
komunikasi pemasaran?
13. Seperti apa kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Pemerintah Desa?
15. Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di obyek wisata Umbul Ponggok dilihat
dari prasarana dan sarana wisata?
16. Bagaimana infrastruktur wisata di obyek wisata Umbul Ponggok seperti sistem
pengairan, sumber listrik dan energi, jalur transportasi, sistem komunikasi,
keamanan dan pengawasan?
17. Bagaimana cara menjaga masyarakat, lingkungan, dan budaya di obyek wisata
Umbul Ponggok?
INTERVIEW GUIDE
1. Bagaimana awal mula adanya snorkeling dan diving di obyek wisata Umbul
Ponggok?
3. Saat ini apa yang menjadi peluang bisnis dan ancaman Obyek wisata Umbul
Ponggok?
4. Apa saja faktor pendukung obyek wisata Umbul Ponggok sehingga dapat dikenal
oleh masyarakat?
5. Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di obyek wisata Umbul Ponggok dilihat
dari objek dan daya tarik wisata, prasarana dan sarana wisata?
Umbul Ponggok?
INTERVIEW GUIDE
Asal : Yogyakarta
3. Apa saja faktor penghambat yang ada di obyek wisata Umbul Ponggok?
4. Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di obyek wisata Umbul Ponggok dilihat
dari objek dan daya tarik wisata, prasarana dan sarana wisata?
8. Apakah mampu menjaga budaya yang sudah ada di obyek wisata Umbul Ponggok
sehingga dapat menarik wisatawan?
INTERVIEW GUIDE
Asal : Yogyakarta
3. Apa saja faktor penghambat yang ada di obyek wisata Umbul Ponggok?
4. Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di obyek wisata Umbul Ponggok dilihat
dari objek dan daya tarik wisata, prasarana dan sarana wisata?
7. Bagaimana cara menjaga lingkungan di obyek wisata Umbul Ponggok untuk dapat
menarik wisatawan?
8. Bagaimana cara menjaga budaya yang sudah ada di obyek wisata Umbul Ponggok
yang dapat menarik wisatawan?
INTERVIEW GUIDE
Asal : Sragen
3. Apa saja faktor penghambat yang ada di obyek wisata Umbul Ponggok?
4. Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di obyek wisata Umbul Ponggok dilihat
dari objek dan daya tarik wisata, prasarana dan sarana wisata?
7. Bagaimana cara menjaga lingkungan di obyek wisata Umbul Ponggok untuk dapat
menarik wisatawan?
8. Bagaimana cara menjaga budaya yang sudah ada di obyek wisata Umbul Ponggok
yang dapat menarik wisatawan?
INTERVIEW GUIDE
Asal : Klaten
3. Apa saja faktor penghambat yang ada di obyek wisata Umbul Ponggok?
4. Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di obyek wisata Umbul Ponggok dilihat
dari objek dan daya tarik wisata, prasarana dan sarana wisata?
7. Bagaimana cara menjaga lingkungan di obyek wisata Umbul Ponggok untuk dapat
menarik wisatawan?
8. Bagaimana cara menjaga budaya yang sudah ada di obyek wisata Umbul Ponggok
yang dapat menarik wisatawan?
RENOVASI OBYEK WISATA UMBUL PONGGOK
PERLENGKAPAN SNORKELING DAN DIVING
DATA PRIBADI
PENDIDIKAN
2. 1999-2005 : SD N 1 Ceper
5. 2011- sekarang : Program Studi Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta