Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PEMBAHASAN ASPEK KEDOKTERAN KELUARGA

3.1. IDENTIFIKASI KELUARGA


3.1.1. Profil Keluarga
A. Karakteristik Demografi Keluarga
Tanggal kunjungan pertama : 25 Agustus 2018
Nama kepala keluarga : Ny.W
Alamat : Kaliasri
Bentuk Keluarga : nuclear family
Struktur Komposisi Keluarga :
Tabel 3.1. Daftar anggota keluarga
Pasien
No Nama Kedudukan JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
Puskesmas

Kepala
1 Tn.A L 60 th SD Petani Tidak -
keluarga

IRT dan
2 Ny.W Istri P 55 th SMP Ya LBP
petani

3 Sdr.L Anak L 29 th SMA Petani Tidak -

Sumber: Data primer, 25 Agustuss 2018

Kesimpulan: Keluarga Ny.W. merupakan keluarga nuclear family yang terdiri


dari 3 anggota keluarga. Ny. W, 55 tahun merupakan ibu rumah tangga sekaligus
bekerja sebagai petani. Suami pasien, Tn.A berusia 60 tahun merupakan petani.
Ny.W memiliki 1 orang anak yaitu Sdr.L 29 tahun lulusan SMA yang sekarang
bekerja membantu ayahnya dan ibunya.

9
10

B. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


 Denah rumah keluarga Ny.W :

Kamar mandi
Dapur Keterangan:
= Pintu
Kamar
tidur = Jendela
Kamar
tidur

Ruang
Kamar tamu
tidur

C. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


Jenis tempat berobat: Puskesmas Donomulyo
Asuransi/ jaminan kesehatan: BPJS
Jarak layanan kesehatan tempat berobat: Jarak Puskesmas Donomulyo
dengan rumah pasien tidak jauh sehingga untuk mengakses pusat pelayanan
kesehatan pasien relatif mudah. Jarak rumah pasien dengan Puskesmas
Donomulyo sekitar 15 menit menggunakan kendaraan bermotor.
 Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 3.2. Pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Jalan kaki Ny.W datang dengan
pelayanan kesehatan Angkot mengendarai kendaraan motor
Kendaraan pribadi pribadi.
Tarif pelayanan kesehatan Sangat mahal Pasien merupakan pasien
Mahal BPJS.
Terjangkau
Murah
Gratis
Kualitas pelayanan Sangat Memuaskan
kesehatan Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tidak memuaskan
11

 Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan:
Keluarga Ny.W makan 3 kali dalam sehari. Makanan yang biasanya
dikonsumsi oleh keluarga Ny.W yaitu nasi disertai dengan lauk tahu,
tempe, ataupun telur, serta setiap makan selalu disertai dengan sayur-
sayuran.
b. Penerapan pola gizi seimbang:
Keluarga Ny.W makan 3 kali sehari berupa nasi dan lauk pauk (seperti
tahu, tempe, dan ikan, serta daging) dan sayuran. Kesan gizi pasien dan
keluarga cukup baik.
 Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Seluruh anggota keluarga Ny.W memiliki waktu kebersamaan yang
cukup. Ny.W dan keluarganya sangat terbuka satu sama lain dan sangat
antusias jika mengenai kesehatan. Sehingga dalam menjalani
pengobatan ini, keluarga Ny.W sangat kooperatif dan memperhatikan
himbauan yang diberikan.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Tidak didapatkan faktor penghambat dalam menyelesaikan masalah
dalam keluarga Ny.W. Komunikasi antar keluarga sangat baik sehingga
dalam menyelesaikan masalah selalu dengan musyawarah bersama.
3.1.2. Identifikasi Fungsi-Fungsi dalam Keluarga
A. Fungsi Holistik
1. Fungsi biologis
Keluarga terdiri dari 3 orang anggota yang tinggal serumah. Suami pasien Tn.
A 60 tahun merupakan kepala keluarga yang bekerja sebagai petani. Pasien,
Ny.W berusia 55 tahun yang merupakan ibu rumah tangga sekaligus petani.
Ny.W memiliki 1 orang anak yaitu Sdr.L 29 tahun lulusan SMA yang sekarang
bekerja membantu ayahnya. Keluarga Ny.W cukup peduli dalam hal kesehatan
terbukti Ny.W mampu memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas.
12

2. Fungsi Psikologis
Keluarga Ny.W dalam menyelesaikan masalah selalu dilakukan secara
musyawarah dan terbuka bagi setiap anggota keluarganya sehingga tidak
terdapat permasalahan dalam keluarga.
3. Fungsi Sosial dan Ekonomi
Aspek sosial keluarga Ny.W merupakan masyarakat biasa, tidak memiliki
kedudukan khusus dalam masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Keluarga ini
mampu menempatkan diri dengan baik dalam masyarakat bahkan tidak pernah
terlibat masalah dengan tetangga sekitar rumah. Penghasilan keluarga berasal
dari penghasilan Ny.W sebagai peternak dan mampu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
B. Fungsi Fisiologis dengan APGAR Score
 Adaptation: kemampuan anggota keluarga beradaptasi dengan anggota
keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan, dan saran dari anggota
keluarga yang lain.
 Partnership: menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi
antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut
 Growth: menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang
dilakukan anggota keluarga lain
 Affection: menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar
anggota
 Resolve: menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan
dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
 Penilaian :
o Hampir selalu : 2 poin
o Kadang – kadang : 1 poin
o Hampir tak pernah : 0 poin
 Penyimpulan :
o Nilai rata-rata < 5 : kurang
o Nilai rata-rata 6-7 : cukup/sedang
o Nilai rata-rata 8-10 : baik
13

Tabel 3.3. APGAR score Ny.W (55 tahun)


APGAR Tn.T terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga bila menghadapi √
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah √
dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung √
keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya √
dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama- √
sama
Untuk Ny.W APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Adaptation : Ny.W puas terhadap dukungan dan saran yang diberikan
keluarganya jika menghadapi masalah.
2. Partnership : komunikasi Ny.W dengan keluarganya berjalan baik. Sanak
saudara Ny.W juga sesekali menjenguk dan berkumpul.
3. Growth : keluarga Ny.W, tidak terlalu memberi batasan terhadap segala
aktifitas Ny.W baik pekerjaan atau kegiatan-kegiatan, dan
saling bekerjasama dalam menjalani usaha.
4. Affection : Ny.W puas dengan kasih sayang dan perhatian yang diberikan
keluarganya, dari suami dan anaknya.
5. Resolve : Ny.W merasa puas dengan waktu luang yang diberikan
anggota keluarganya
Total APGAR score Ny.W = 10

Tabel 3.4. APGAR score Tn.A (60 tahun)


APGAR Tn.A terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga bila menghadapi √
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah √
dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung √
14

keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya √
dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama- √
sama
Untuk Tn.A.M APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Adaptation : Tn.A puas terhadap dukungan dan saran yang diberikan
keluarganya jika menghadapi masalah.
2. Partnership : komunikasi Tn.A dengan keluarganya berjalan baik. Sanak
saudara Tn.A juga sesekali menjenguk dan berkumpul.
3. Growth : keluarga Tn.A, tidak terlalu memberi batasan terhadap segala
aktifitas Tn.A atau kegiatan-kegiatan.
4. Affection : Tn.A puas dengan kasih sayang dan perhatian yang diberikan
keluarganya.
5. Resolve : Tn.A merasa puas dengan waktu luang yang diberikan anggota
keluarganya.
Total APGAR score Tn.A = 10

Tabel 3.5. APGAR score Sdr.L (29 tahun)


APGAR Sdr.L terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga bila menghadapi √
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah √
dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung √
keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya √
dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama- √
sama
Untuk Sdr.L APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Adaptation : Sdr.L puas terhadap dukungan dan saran yang diberikan
keluarganya jika menghadapi masalah.
15

2. Partnership : komunikasi Sdr.L dengan keluarganya berjalan baik. Sanak


saudara Sdr.L juga sesekali menjenguk, berkumpul dan
berkomunikasi melalui telepon.
3. Growth : keluarga Sdr.L, terkadang memberi batasan terhadap aktifitas
Sdr.L karena terkait Sdr.L merupakan anak laki-laki satu-
satunya.
4. Affection : Sdr.L puas dengan kasih sayang dan perhatian yang diberikan
keluarganya. Sdr.L merasa sangat puas dan bersyukur dengan
apa yang dimiliki dan dengan kondisi keluarganya.
5. Resolve : Sdr.L merasa puas dengan waktu luang yang diberikan anggota
keluarganya.
Total APGAR score Sdr.L = 9
Total APGAR score keluarga Ny.W = 9,67
Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Ny.W baik

C. Fungsi Patologis dengan Alat SCREEM Score


Fungsi patologis keluarga Ny.W dinilai menggunakan alat S.C.R.E.E.M
sebagai berikut:
Tabel 3.7. SCREEM keluarga Ny.W
Sumber Patologis
Social Dalam kegiatan sosial, Ny.W rutin mengikuti
acara yang diadakan di desanya dan rutin -
mengikuti pengajian rutin di RT.
Culture Menggunakan adat Jawa dan bahasa Jawa secara
sopan dengan anggota keluarga dan orang lain -
dalam kehidupan sehari-hari.
Religious Fungsi religious Ny.W dan keluarganya baik, dan
-
sering mengikuti kegiatan keagamaan.
Economic Tingkat ekonomi keluarga Ny.W tergolong
-
menengah.
Educational Tingkat pendidikan keluarga Ny.W tergolong
+
kurang, karena Ny.W dan suaminya hanya lulusan
16

SD dan SMP.
Medical Pasien dan keluarga menggunakan BPJS,
sehingga biaya layanan kesehatan gratis. Akses +
pelayanan kesehatan terbilang agak jauh.
Kesimpulan : Keluarga Ny.W memiliki kelainan patologis di bidang edukasi dan
medis yakni pasien dan suami hanya lulusan SD dan SMP, serta jarak tempuh dari
rumah ke pusat pelayanan kesehatan yang cukup jauh dan membutuhkan waktu
sekitar 15 menit menggunakan kendaraan bermotor.
D. Genogram dalam Keluarga

Tn.A Ny.W

Sdr.L

Keterangan: : Pasien dengan diagnosis low back pain (Ny. W)


: Tinggal serumah
: Laki- laki
: Perempuan
X : meninggal

E. Informasi Pola Interaksi Keluarga

Ny.W Tn.A

Sdr.L
17

Keterangan:
: hubungan baik : laki-laki : pasien
: hubungan kurang baik : perempuan

Kesimpulan : Hubungan interaksi Ny.W dan seluruh anggota keluarganya


berjalan baik.

3.2. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESEHATAN
3.2.1 Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga
3.2.1.1 Faktor Perilaku Keluarga
a. Pengetahuan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga Ny.W termasuk kurang
sehingga akan mempengaruhi perilaku terhadap kesehatan.
b. Sikap
Sikap keluarga Tn.T terkait dengan penyakit yang dialami Ny.W sudah
cukup benar hal ini terkait dengan sikap Ny.W ke pusat pelayanan
kesehatan.
c. Tindakan
Tindakan keluarga terhadap kondisi Ny.W cukup tepat, hal ini terkait
dengan dukungan keluarga terhadap pengobatan pasien ke pelayanan
kesehatan.

3.2.1.2 Faktor Non Perilaku


a. Lingkungan
Lingkungan sekitar rumah Ny.W tergolong bersih, tidak padat penduduk,
dan karakter ekonomi menengah ke bawah dan hubungan sosial antar
tetangga cukup baik.
b. Pelayanan kesehatan
Pasien dan keluarganya menggunakan jaminan BPJS. Jarak Puskesmas
dengan rumah terbilang tidak jauh jauh yakni sekitar 15 menit jika
ditempuh menggunakan kendaraan bermotor.
18

c. Usia, Keturunan dan Jenis Kelamin


Low back pain merupakan penyakit degeneratif yang tidak diturunkan dan
tidak menular. Penyakit ini terjadi pada usia di atas 40 tahun.

3.2.1.3 Diagram Faktor Perilaku dan Non Perilaku


Faktor Perilaku Faktor NonPerilaku

Pengetahuan: Tingkat pendidikan Lingkungan: sekitar rumah


dan pengetahuan Ny.W dan keluarga Ny.W tergolong bersih,
kurang. tidak padat penduduk, dan
karakter ekonomi menengah
Ny.W & ke bawah dan hubungan
Sikap: keluarga Ny.W terkait dengan Keluarga sosial antar tetangga cukup
penyakit yang dialami Ny.W sudah baik.
cukup benar hal ini terkait dengan
sikap Ny.W ke pusat pelayanan
kesehatan.
Pelayanan kesehatan:
Pasien dan keluarganya
menggunakan jaminan
Tindakan: keluarga terhadap kondisi BPJS. Jarak Puskesmas
Ny.W cukup tepat, hal ini terkait dengan rumah terbilang
dengan dukungan keluarga terhadap cukup jauh yakni sekitar 15
pengobatan pasien ke pelayanan menit jika ditempuh
kesehatan. menggunakan kendaraan
bermotor.

Usia, Keturunan, Jenis


kelamin: Low back pain
merupakan penyakit
degeneratif yang tidak
diturunkan dan tidak
menular. Penyakit ini
terjadi pada usia di atas 40
tahun.

3.3 DAFTAR MASALAH


3.3.1 Masalah Medis
Low back pain ec. Susp. Spondylosis lumbalis
3.3.2 Masalah Non Medis
 Pendidikan pasien termasuk kurang karena hanya lulusan SMP
sehingga akan mempengaruhi perilaku terhadap kesehatan.
19

 Jarak tempuh dari rumah ke pusat pelayanan kesehatan cukup jauh


yakni membutuhkan waktu sekitar 15 menit menggunakan kendaraan
bermotor.
 Pekerjaan Ny.W sebagai petani, mencarikan rumput dan angkat-angkat
berat.
3.3.3 Diagram Permasalahan Keluarga

 Pendidikan pasien termasuk kurang karena hanya lulusan SMP sehingga akan
mempengaruhi perilaku terhadap kesehatan.
 Jarak tempuh dari rumah ke pusat pelayanan kesehatan cukup jauh yakni
membutuhkan waktu sekitar15 menit menggunakan kendaraan bermotor.
 Pekerjaan Ny.W sebagai petani, sering mencarikan rumput dan angkat-angkat
berat.

Ny.W (55 tahun) dengan Low back


pain ec. Susp. Spondylosis lumbalis

Anda mungkin juga menyukai