Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nada Zulmy Mayora

NIM : 1607123415
Tugas : Metodologi Penelitian

Riau merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di


Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2017, Riau
memiliki luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 2.424.545 Ha. Setara dengan
peningkatan jumlah kelapa sawit yang dihasilkan maka limbah kelapa sawit juga
akan meningkat baik itu limbah padat maupun cair (POME). Setiap ton tandan
buah segar yang diolah menghasilkan POME sekitar 50% dibandingkan dengan
total limbah lainnya, sedangkan tandan kosong sebanyak 23% (Sutarta dkk,
2000).
Limbah cair dari kelapa sawit yang dihasilkan dapat membahayakan
kesehatan manusia karena dapat menjadi pembawa suatu penyakit, merugikan
segi ekonomi karena dapat menimbulkan kerusakan pada benda/bangunan
maupun tanam–tanaman dan peternakan, dapat merusak atau membunuh
kehidupan yang ada di dalam air seperti ikan dan binatang peliharaan lainnya, dan
dapat merusak keindahan (estetika), karena bau busuk dan tidak sedap dipandang
terutama di daerah hilir sungai yang merupakan daerah rekreasi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai cara untuk mengurangi dampak
negatif dan pemanfaatan yang lebih maksimal (untuk menghasilkan energi
terbarukan) dari pencemaran POME yang cukup tinggi. Maka saya menawarkan
solusi efektif dalam menanggulangi dampak negatif POME dengan cara
memanfaatkan POME sebagai substrat Clostridium thermocellum untuk
menghasilkan hidrogen, etanol, dan selulase. Selain itu POME juga dapat diolah
menjadi alga yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan kosmetik dan farmasi.

Gambar A. Penampungan POME

Anda mungkin juga menyukai