Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok

KESADARAN DAN VASKULARISASI OTAK

Oleh :

Yola Anggraeni 1740312617

Yola Anggreka Taufik 1740312618

Karina Prasasti Helhid 1740312620

Preseptor :

dr. Restu Susanti, Sp.S, M.Biomed

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

2019
KESADARAN

Kesadaran merupakan manifestasi dari normalnya aktivitas otak.


Kesadaran ditandai .
dengan adanya awareness (sadar) terhadap diri sendiri dan lingkungan, serta
memiliki kemampuan untuk merespons stimulus internal maupun eksternal.
Menurut Plum dan Posner kesadaran memiliki dua aspek: yaitu derajat dan
kualitas, sehingga berhubungan dengan tingkat kewaspadaan (alertness) atau
tingkat keterjagaan (wakefulness).
Sementara itu, kualitas kesadaran menggambarkan fungsi kognitif dan
afektif mental seseorang. Kualitas kesadaran bergantung pada cara pengelolaan
impuls aferen oleh korteks serebri yang kemudian akan menghasilkan isi pikir.
Jika derajat kesadaran terganggu secara, secara otomatis kualitas kesadaran juga
akan terganggu. Namun terganggunya kualitas kesadaran tidak selalu diikuti oleh
terganggunya derajat kesadaran.

Patofisiologi dan Neuroanatomi Kesadaran


Terdapat dua struktur anatomi yang mempengaruhi derajat kesadaran,
yaitu kedua hemisfer otak dan brainstem reticular activating system (RAS). Kedua
struktur ini berperan dalam proyeksi dan penerimaan impuls aferen. Ada dua
lintasan yang digunakan untuk menyampaikan impuls aferen ke korteks serebri,
yaitu:
1. Lintasan sensorik spesifik, menghantarkan impuls dari reseptor ke satu
titik di korteks sensorik primer. Lintasan ini melalui traktus
spinotalamikus, lemniskus medialis, lemniskus lateralis atau radiasio
optika.
2. Lintasan sensorik nonspesifik, terdiri atas serabut-serabut yang ada pada
formasio retikularis. Serabut-serabut ini memanjang sepanjang batang
otak. Formasio retikularis menerima serabut aferen lalu memproyeksikan
serabut eferen dari dan ke korda spinalis, nukleus saraf kranial, serebelum
dan hemisfer serebri. Beberapa nukleus yang ada di formasio retikularis,
khususnya yang ada di midbrain, diproyeksikan ke pusat yang lebih tinggi
(kedua hemisfer otak) dan menerima input kolateral dari berbagai serabut
asending (Seperti traktur spinotalamikus, traktus spinalis traktus
trigeminal, traktus solitarius dan serabut dari nukleus vestibular serta
koklear). Berdasarkan beberap studi diketahui bahwa sistem ini memiliki
peran mengatur derajat kesadaran pada manusia dan menjaga siklus tidur
bangun (sleep-wake cycle) . Selanjutnya sistem tersebut dikenal dengan
nama ascending reticular activating system (ARAS).

Penurunan kesadaran dapat dibagi berdasarkan etiologi, lokasi dan


karakteristik lesi. Berdasarkan etiologi, penurunan kesadaran dapat disebabkan
oleh kelainan struktural (lesi diskret pada bagian atas batang otak dan bagian
bawah diensefalon atau lesi yang mengenai kedua hemisfer) dan kelainan
metabolik (yang mengakibatkan gangguan aktivitas neuron). Berdasarkan lokasi
lesi, penurunan kesadaran dapat dapat terjadi akibat: a) lesi difus kedua hemisfer;
b) yang bisa diakibatkan oleh kelainan metabolik; c) lesi di diensefalon atau
hipotalamus di mesensefalon (midbrain) atas; d) pons atas seperti pada emboli di
arteri basilar; dan e) pons.
Penurunan kesadaran juga dapat disebabkan oleh lesi kompresi dan lesi
destruksi. Penurunan kesadaran akibat lesi kompresi yaitu: 1) lesi secara langsung
mengakibatkan distorsi ARAS; 2) lesi menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial secara difus sehingga mengakibatkan terganggunya aliran darah ke
otak; 3) lesi menyebabkan iskemia lokal; 4) lesi menyebabkan edema otak; dan 5)
lesi menyebabkan herniasi. Contoh lesi kompresi adalah tumor, hematom dan
abses. Lesi kompresi umumnya hanya mengenai satu bagian korteks atau
substansia alba, namun seringkali menyebabkan kerusakan struktur yang lebih
dalam. Kerusakan struktural ini umumnya diakibatkan oleh pergeseran salah satu
atau beberapa bagian otak akibat efek desak ruang. Pergeseran ini mengakibatkan
herniasi dan kompresi pada mesensefalon dan RAS.
Sementara itu penurunan kesadaran pada lesi destruksi disebabkan oleh
kerusaka langsung struktur RAS, seperti lesi pada diensefalon atau batang otak
yang bilateral, atau dapat juga fokal namun mengenai mesensefalon atau kaudal
diensefalon. Lesi destruksi kortikal dan subkortikal harus bersifat bilateral dan
difus untuk dapat mengakibatkan penurunan kesadaran, misalnya lesi akibat
gangguan metabolik, infeksi dan trauma.
Ketidakseimbangan aktivitas metabolik pada neuron di korteks serebral
dan nukleus sentral di otak merupakan salah satu jenis gangguan yang dapat
mengakibatkan penurunan kesadaran. Etiologinya dapat berupa hipoksia, iskemia
global, hipoglikemia, kondisi hiper dan hipo osmolar, asidosis, alkalosis,
hipoklaemia, hiperemonemia, hiperkalsemia, hiperkarbia, intoksikasi obat, dan
defisiensi vitamin. Penurunan kesadaran tersebut disebabkan oleh reduksi
metabolisme akibat menurunnya aliran darah ke otak.

VASKULARISASI OTAK

Arteri yang meperdarahi otak berasal dari 2 sumber utama, yaitu arteri
carotis communis dextra dan sinistra serta arteri vertebralis. Meskipun berasal
dari 2 sumber yang berbeda, arteri-arteri ini akan bercabang dan beranastomosis
satu sama lain. Arteri carotis communis akan bercabang menjadi arteri carotis
interna dan eksterna. Arteri carotis interna selanjutnya berjalan masuk ke dalam
kranium dan memperdarahi otak bagian anterior. Arteri vertebralis merupakan
cabang pertama dari arteri subklavia dextra dan sinistra. Arteri ini selanjutnya
akan memperdarahi otak bagian posterior.

Arteri Carotis Interna


Arteri carotis interna akan bercabang menjadi arteri cerebri anterior, arteri
cerebri media dan arteri komunikans posterior. Arteri cerebri media merupakan
cabang arteri yang paling besar. Arteri ini selanjutnya berjalan di sulcus lateralis
sylvii dan bercabang menjadi 2, yaitu pars superior yang memperdarahi cerebrum,
lobus frontoparietalis dan pars inferior yang memperdarahi cerebrum lobus
temporalis. Arteri ini memperdarahi homunculus pada gyrus.

Arteri Vertebralis
Arteri vertebralis dekstra dan sinistra berjalan di dalam foramina
transversus di sepanjang vertebra servikalis C6-C7. Sebelum arteri ini menyatu,
masing-masing arteri ini bercabang menjadi arteri cerebralis
posteroinferiordekstra dan sinistra. Kedua arteri ini memperdarahi cerebelum
bagian basalis, bagian bawah vermis cerebelum, medula bagian dorsolateralis dan
pleksus choroidalis ventrikulus quadratus. Setelah percabangan, arteri vertebralis
akan menyatu menjadi arteri basilaris di bagian bawah pons. Arteri basilaris
berjalan di pons bagian anterior. Arteri ini akan bercabang menjadi arteri
cerebralis anteroinferior, arteri cerebralis superior dan arteri cerebri posterior.
Arteri cerebralis anteroinferior memperdarahi cerebelum bagian anterior
dan arteri cereberalis superior memperdarahi cerebelum bagian dorsalis. Cabang
terakhir dari arteri basilaris adalah arteri cerebri posterior. Arteri ini memperdarahi
lobus oksipitalis cerebrum yang berjalan di bagian medial.
Circulus Willisi
Circulus wilisi merupakan jaringan kolateral dari arteri-arteri yang
memperdarahi otak. Circulus ini dibentuk dari arteri cerebri anterior, arteri
komunikans anterior, arteri komunikans posterior dan arteri cerebri posterior.
Bentuk anatomis dari arteri-arteri ini memberikan keuntungan sebagai kompensasi
jika suplai arteri yang lain terhenti, serta menjaga keseimbangan hemodinamis
secara pasif untuk mengalihkan tekanan yang meningkat dalam intrakranial.

Anda mungkin juga menyukai