Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP

PERILAKU SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI


KAMPAR TIMUR

Oleh : Siska Fitri Yanti / 1201111957


Siska.fitriyanti@.yahoo.co.id
Pembimbing : Dr. Swis Tantoro, M.Si
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau, Pekanbaru
Kampus Bina WidyaJl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Panam
28293-Tlpn/Fax.0761-63277

Abstrak

Peneltian ini terdiri dari dua variabel, yaitu pembelajaran aqidah akhlak (variabel
X) terhadap perilaku (etika,tata krama dan moral) siswa (variabel Y). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku (
etika, tata krama dan moral) siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Timur. Sedangkan
rumsan masalahnya adalah adakah pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap
perilaku (etika, tata krama dan moral) siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Timur.
Subjek penelitian ini adalah kelas XII dan objeknya adalah pembelajaran aqidah akhlak.
Populasinya adalah seluruh siswa kelas XII, karena jumlah populasinya kurang dari 100
maka sampelnya adalah semua populasi berjumlah 75 orang. Metode pengumpulan data
yang penulis gunakan adalah observasi, angket dan dokumantasi, untuk menganalisis data
penulis, penulis menggunakan deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel
kemudian di jelaskan secara terperinci kemudian di analisis dengan regresi linear
sederhana, berdasarkan hasil dan analisis data. Adanya pengaruh yang signifikan antara
pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku sisawa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar
timur.

Kata Kunci : Pembelajaran, Aqidah Akhlak, Perilaku (etika, tata krama dan moral)

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 1


AQIDAH LEARNING MORAL INFLUENCE ON STUDENT BEHAVIOR IN
MADRASAH ALIYAH KAMPART COUNTRY EAST

By : Siska Fitri Yanti / 1201111957


Siska.fitriyanti@.yahoo.co.id
Advisor : Dr. Swis Tantoro, M.si
Sociology Major The Faculty Of Social ScienceAnd Political Science University Of Pekanbaru
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This study consisted of two variables, namely learning morals aqidah (variable X) on
behavior (ethics, manners and morals) students (variable Y). This study aims to determine the
effect on behavior of learning aqidah morals (ethics, manners and morals) students in Madrasah
Aliyah East Kampar. While the problem is there any influence aqidah learning morals on
behavior (ethics, manners and morals) students in Madrasah Aliyah Negeri East Kampar. This
research subject and object is XII class is learning aqidah morals. The population is all students
of class XII, because its population is less than 100 then the sample is all population of 75
people. Data collection methods that I use is observation, questionnaires and dokumantasion, to
analyze the data, the author uses descriptive quantitative presented in tabular form and then
described in detail later in the analysis with a simple linear regression, based on the results and
analysis of data. The existence of significant influence between learning aqidah character of the
behavior student in Madrasah Aliyah Kampar country east.

Keywords: Learning, Aqidah Morals, Conduct (ethics, manners and morals)

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 2


PENDAHULUAN untuk melaksanakan akhlah terpuji (prilaku
Latar Belakang yang baik) dan menjauhi akhlak tercela
Proses pendidikan khususnya di (prilaku buruk).
Indonesia selalu mengalami penyempurnaan pembelajaran Aqidah Akhlak diajarkan
yang nantiknya akan menghasilkan suatu tentang berperilaku baik yang sesuai dengan
hasil pendidikan yang berkualitas. Para ajaran agama islam seperti : diajarkan
pengelola pendidikan telah melakukan norma, moral, etika dan cara tata krama
berbagai hal untuk memperoleh kualitas yang baik, cara bergaul, cara menghairagai
pendidikan yang baik dalam rangka orang dan sebagainya.
meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Madrasah Aliyah Negeri Kampar Timur
Hal ini merupakan langkah awal untuk mempunyai siswa-siswi sebanyak 189
meningkatkan kualitas sumber daya orang. Dari seluruh siswa-siswi yang ada di
manusia. Madrasah Aliyah Negeri Kampar Timur
UU No. 2/1989 , bahwa pendidikan masih ada sebagian siswa yang belum
adalah usaha sadar untuk menyiapkan paham tentang agama islam seperti : (1)
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, Masih ada sebagian siswa dalam bergaul
pengajaran dan latihan bagi peranannya di mengucapkan kata-kata yang tidak sopan,
masa yang akan datang. ( Idi, 2011:125 ). (2) Masih ada sebagian siswa yang suka
Tujuan dari pelaksanaan pendidikan mengejek temannya, (3) Masih ada diantara
adalah untuk mengembangakan kualitas siswa yang membeda-bedakan teman dalam
SDM sedini mungkin, rerarah, terpadu dan bergaul, (4) Masih ada diantara siswa yang
menyeluruh melalui berbagai upaya. Dari tidak mengikuti kegiatan keagamaan yang
tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan diadakan setiap hari jum’at oleh pihak
Indonesia menuntut untuk menghasilkan sekolah, dan (5) Masih ada diantara siswa
siswa yang memiliki kualtas SDM yang kurang lancar membaca Al-Qur’an tidak
mantap dan menghasilkan lulusan yang tahu hokum tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.
berkualitas. Kemampuan guru merupakan faktor
Sekolah merupakan lembaga pendidikan pertama yang dapat mempengaruhi
formal yang melibatkan hubungan timbal keberhasilan sosialisasi dan pembelajaran.
balik antara guru dan siswa dalam rangka Guru yang memiliki kemampuan tinggi akan
mencapai tujuan yang di tentukan. Bila di bersikap kreatif dan inovatif yang selamanya
terusuri secara mendalam, proses belajar akan mencoba dan mencoba menerapkan
mengajar merupakan inti dari proses berbagai penemuan baru yang dianggap
pendidikan formal di sekolah yang lebih baik untuk pembelajaran siswa. Suatu
didalamnya terjadi interaksi dan sosisalisasi asumsi bahwa peningkatan mutu
antar beberapa komponen pembelajaran. pembelajaran di sekolah dapat dicapai
Madrasah Aliyah Negeri Kampar Timur melalui peningkatan mutu sumber daya
merupakan salah satu lembaga pendidikan manusia (guru dan tenaga kependidikan
yang sederajat dengan Sekolah Menengah lainnya), walaupun diakui bahwa
Atas, Madrasah Aliyah Negeri Kampar komponen-komponen lain turut memberikan
Timur lebih mengutamakan tentang kontribusi dalam peningkatan mutu
pembelajaran agama islam supaya siswa pembelajaran. Peningkatan sumber daya
dapat meningkatkan keyakinan, menusia telah banyak dilakukan pemerintah,
pemahaman, penghayatan, dan pengalaman terutama peningkatan kompetensi guru.
terhadap keyakinan dan keimanan yang Seorang guru harus memiliki
benar dan menekankan pada pembiasaan kemampuan yang terdapat pada

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 3


kesanggupan dalam menjalankan peran, merumuskan suatu masalah penelitian yaitu:
dimana guru tidak hanya semata-mata “ Pengaruh Pembelajaran Aqidah
sebagai “pengajar”yang melakukan transfer Akhlak terhadap perilaku siswa di
of knowledge, tetapi juga sebagai “pendidik” Madrasah Aliyah Negeri Kamapar
yang melakukan transfer valule dan Timur”.
sekaligus sebagai “pembimbing” yang Rumusan Masalah
memberikan pengarahan dan menuntut 1. Bagaimana pengaruh pembelajaran
siswa dalam belajar. aqidah akhlak terhadap Etika
Pembelajaran aqidah akhlak yang Siswa MAN Kampar Timur.
diajarkan oleh Madrasah Aliyah Negeri 2. Bagaimana pengaruh pembelajaran
Kampar Timur hendaknya terealisasi dalam aqidah akhlak terhadap Tata
pergaulan dan lancar dalam proses Krama siswa MAN Kampar Timur.
pembelajaran siswa. Dengan adanya 3. Bagaimana pengaruh pembelajaran
pembelajaran aqidah akhal sehingga siswa aqidah akhlak terhadap Moral
dapat mengetahui tentang agama dan dapat siswa MAN Kampar Timur.
mempraktekkan dalam kehidupan sehari- Tujuan Penelelitian
hari untuk memperbaiki pola pergaulan 1. Untuk mengetahui apakah ada
remaja yang akhir-akhir ini makin penagruh yang signifikan antara
memperhatinkan. pembelajaran aqidah akhlak
Studi pendahuluan yang penulis lakukan terhadap Etika siswa MAN
di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Timur, Kampar Timur.
penulis masih menemukan bahwa di dalam 2. Untuk mengetahui apakah ada
lembaga pendidikan ini masih terdapat penagruh yang signifikan antara
gejala-gejala sebagai berikut: pembelajaran aqidah akhlak
1. Masih ada sebagian siswa dalam terhadap Tata Krama siswa MAN
bergaul mengucapkan kata-kata yang Kampar Timur.
tidak sopan. 3. Untuk mengetahui apakah ada
2. Masih ada sebagian siswa yang suka penagruh yang signifikan antara
mengejek temannya. pembelajaran aqidah akhlak
3. Masih ada diantara siswa yang terhadap Moral siswa MAN
membeda-bedakan teman dalam Kampar Timur.
bergaul. Manfaat Penelitian
4. Masih ada diantara siswa yang tidak 1. Bagi peneliti untuk mengetahui
mengikuti kegiatan keagamaan yang seberapan besar pengaruh
diadakan setiap hari jum’at oleh pembelajaranaqidah akhlak terhadap
pihak sekolah etika, tata krama,dan moral siswa
5. Masih ada diantara siswa kurang MAN Kampar Timur.
lancar membaca Al-Qur’an tidak 2. Bagi Kepala Sekolah sebagai bahan
tahu hukum tajwid dalam bacaan Al- masukan bagi Kepala Sekolah dalam
Qur’an. rangka melihat kompetensi siswa
Gejala tersebut merupakan masalah yang serta perkembangan siswa dalam
sangat serius yang harusnya diwaspadai oleh penerapan kehidupan beragamanya.
pihak sekolah, kareana Madrasah Aliyah 3. Bagi Guru sebagai bahan masukan
negeri Kampar Timur merupakan sekolah untuk dapat memberi pendalaman
yang mengutamakan pengajaran tentang mengenai materi-materi
agama. Dari fenomena di atas maka peneliti pemebelajaran.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 4


4. Bagi pihak lain hasil penelitian ini 2. Model Tingkah Laku (Behavioral
diharapkan dapat membantu peneliti Models)
lainnya yang berhubungan dengan 3. Model Intraksi Sosial (social
penelitian ini. Interction Models)
KERANGKA TEORITIS pengertian pembelajaran aqidah akhlak
Konsep Teoritis Pembelajaran Aqidah Akhlak
Teori-teori Pembelajaran merupakan salah satu mata pelajaran
Pemebelajran pada hakikatnya adalah pendidikan agama Islam yang mengandung
proses interaksi antara siswa dengan pengertian pengetahuan pendidikan dan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan penghayatan tentang keyakinan atau
prilaku kearah yang lebih baik. Dalam kepercayaan dalam Islam yang menetap dan
interaksi tersebut banyak sekali factor yang melekat dalam hati yang berfungsi sebagai
mempengaruhinya, baik factor internal yang pandangan hidup, perkataan dan amal
dating dari dalam individu maupun eksternal perbuatan siswa dalam segala aspek
yang datang dari lingkungan. (Mulysa kehidupannya sehari-hari.
E,2006:100) Pembelajaran aqiadah akhlak
Menurut Knirk dan Gustafson memberikan pengajaran tentang tata nilai
pembelajran merupakan suatu proses yang yang mengatur hubungan antara manusia
sistematis melalui tahap rancangan, dengan tuhan, mengatur hubungan dengan
pelaksaan, dan evaluasi. Tugas guru yang sesama manusia, mengatur hubungan
paling utama dalam pembelajaran adalah dengan lingkungan dan mengatur dirinya
mengkondisikan lingkungan agar sendiri.
menunjang terjadinya perubahan prilaku Pembelajaran aqidah di MA Kampar
pada siswa. Timur mengajarkan kepada siswa untuk
Teori-teori pembelajaran menurut strategi mempelajari dan mempraktekkan aqidahnya
pembelajaran pendidikan ilmu dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan
pengetahuan sosial : akhlak terpuji (baik) dan menghindari
1. Pembelajaran adalah upaya akhlak tercela (buruk) dalam kehidupan
menyampaikan pengetahuan sehari-hari. Al-Akhlaq al-larimah ini sangat
kepada peserta didik. penting untuk dipraktekkan dan dibiasaakan
2. Pembelajaran merupakan suatu oleh siswa baik dalam keluarga, teman dan
proses pewarisan kebudayaan masyarakat. Untuk mengatasi pola
kepada generasi. pergaulan anak remaja zaman sekarang.
3. Pembelajaran adalah suatu proses Pengertian Perilaku
membantu siswa menghadapi Perilaku adalah respons individu atau
kehidupan masyarakat sehari-hari. suatu tindakan yang dapat diamati dan
(Kusnadi, 2012:50) mempunyai prekuensi spesifik, durasi dan
Model-model Pembelajaran tujuan baik disadri maupun tidak. Perilaku
Bruce Joyce (1980) mengemukakan merupakan kumpulan berbagai factor yang
mengajar, yakti model pemprosesan saling berinteraksi.
informasi (information frocessing models), Carolina mengemukakan bahwa
model interaksi sosial (social interaction perilaku adalah tingkah laku atau
models), dan model moditifikasi tingkah perwujudan gerakan-gerakan yang Nampak
laku (bebavior modification models).: dari individu pada saat berinteraksi dengan
1. Model Informasi (Informatin lingkungan (Dwiyana, 2001:18).
Models)

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 5


Loree perilaku adalah proses individu penilai, penentu, dan penetapan terhadap
melatih kepekaan-kepekaan terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh
rangsangan-rangsangan terutama terhadap manusia.
tuntutan-tuntutan kelompok. Perilaku 2. Tata Krama atau Sopan Santun dalam
disebut juga sebagai segenap manifestasi Pergaulan
hayati individu dalam berinteraksi dengan Tata Krama terdiri atas kata Tata
lingkungan, mulai dari perilaku yang paling artinya adat, norma atau aturan dan Krama
nampak sampai perilaku yang tidak artinya sopan santun atau aturan tindakan.
Nampak, dari yang dirasakan dari yang tidak Tata krama adalah norma kebiasaan yang
dirasakan. (Syamsudin, 2002:74) mengatur sopan santun dan disepakati oleh
Perilaku atau tindakan seseorang biasanya lingkungan. Dalam tata krama harus
berhubungan dengan Etika, Tata Krama dan memiliki sikap saling menghormati dan
moral yang mencerminkan sikap orang menghargai sesama.
tersebut. Cara-cara bertata krama atau sopan
1. Etika santun dalam pergaulan yaitu : (1) Bersikap
Etika dari segi etimologi, etika sopan dan ramah kepada siapa saja, (2)
berasal dari bahasa Yunani, etos yang Memberi perhatian kepada orang lain, (3)
berasal dari watak kesusilaan atau adat. Berusaha selalu menjaga perasaan orang
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, lain, (4) Bersikap ingin membantu, (5)
etika diartikan ilmu pengetahuan tentang Dapat menguasai diri, memgendalikan
asas-asas akhlak (moral). emosi dalam situasi apapun, (6) Memilki
Ahmad Amin mengartikan etika ilmu rasa toleransi yang tinggi.
yang menjelaskan arti baik dan buruk, Penanaman tata krama dan sopan
menerangkan apa yang seharusnya santun pada anak sebaiknya diusia dini, Ada
dilakukan oleh manusia, menyatakan apa 5 hal yang sebaiknya diajarkan pada usia
yang harus dituju oleh manusia dalam dini dalam tata krama yaitu : (1) Tolong, (2)
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan Terimah kasih, (3) Berbagi, (4) Maaf,dan
untuk melakukan apa yang seharusnya (5) Tata krama dimeja makan.
diperbuat. Manfaat tata krama dan sopan santun
Etika menurut Ki Hajar Dewantara, dalam pergaulan yaitu : (1) Membuat
etika adalah ilmunyang mempelajari soal seseorang mengambil keputusan dalam
kebaikan dan keburukan di dalam hidup suatu masalah dengan bijak, (2) Membuat
manusia, teristimewa yang mengenai gerak- anda disegani, dihormati, (3) Memudahkan
gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan hubungan baik dengan orang lain, (4)
pertibangan dan perasaan sampai mengenai Menjadikan anda dapat memelihara suasana
tujuannya yang dapat merupakan perbuatan. yang baik dalam berbagai lingkungan, baik
Austin Fogothey dikutip dari Ahmad itu lingkungan keluarga, pergaulan, dan
Charris Zubair mengatakan bahwa etika dimana anda bekerja.
berhubungan dengan seluruh ilmu 3. Moral
pengetahuan tentang manusia dan Moral dari segi bahasa berasal dari
masyarakat misalnya: antropologi, bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata
psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam
dan ilmu hukum. Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan
Etika mempunyai sifat relatif yakni bahwa moral adalah penentuan baik-buruk
dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan terhadap perbuatan dan kelakuan.
zaman dan etika mempunyai fungsi sebagai

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 6


The Advanced Leaner’s Dictionary of 1. Aspek yang berhungan dengan belajar
Current English sebuah buka yang 2. Aspek yang berhubungan dengan
mengemukakan tentanng beberapa bimbingan.
pengertian moral sebagai berikut : 3. Aspek yang berhubungan dengan
1. Prinsip-prinsip yang berkenaan administrasi
dengan benar dan salah, baik dan Kemampuan guru merupakan faktor
buruk. pertama yang dapat mempengaruhi
2. Kemampuan untuk memahami keberhasilan sosialisasi dan pembelajaran.
perbedaan antara benar dan salah. Guru yang memiliki kemampuan tinggi akan
3. Ajaran atau gambaran tentang tingkah bersikap kreatif dan inovatif yang selamanya
laku yang baik. akan mencoba dan mencoba menerapkan
Moral adalah istilah yang digunakan berbagai penemuan baru yang dianggap
untuk memberikan batasan terhadap lebih baik untuk pembelajaran siswa. Suatu
aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) asumsi bahwa peningkatan mutu
baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam pembelajaran di sekolah dapat dicapai
kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa melalui peningkatan mutu sumber daya
orang tersebut bermoral, maka yang manusia (guru dan tenaga kependidikan
dimaksudkan adalah orang tersebut tingkah lainnya), walaupun diakui bahwa
lakunya baik. ( Nata Abuddin, 2008 : 89-92 komponen-komponen lain turut memberikan
kontribusi dalam peningkatan mutu
Pengertian Siswa pembelajaran. Peningkatan sumber daya
Pengertian siswa / murid / peserta didik. menusia telah banyak dilakukan pemerintah,
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terutama peningkatan kompetensi guru.
Pengertian murid berarti orang (anak yang Seorang guru harus memiliki
sedang berguru, belajar, bersekolah). kemampuan yang terdapat pada
Shafique Ali Khan, pengertian siswa kesanggupan dalam menjalankan peran,
dalah orang yang datang ke suatu lembaga dimana guru tidak hanya semata-mata
untuk memperoleh atau mempelajari sebagai “pengajar”yang melakukan transfer
beberapa tipe pendidikan. of knowledge, tetapi juga sebagai “pendidik”
Murid atau anak adalah pribadi yang yang melakukan transfer valule dan
“unik” yang mempunyai potensi dan sekaligus sebagai “pembimbing” yang
mengalami proses berkembang. Dalam memberikan pengarahan dan menuntu.
proses berkembang itu anak atau murid Kerangka Pemikiran
membutuhkan bantuan yang sifat dan Kerangka pemikiran peneliti mengenai
coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi pengaruh pembelajaran aqidah akhlak
oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan terhadap perilaku siswa di Madrasah Aliyah
bersama dengan individu-individu yang lain negeri Kampar Timur. Penelitian ini
(Zakiah Daradjat, 1995:268). Di sekolah merupakan penelitian korelasional karena
siswa mempunyai tugas yang harus dilakuk penelitian ini bermaksud untuk mengetahui
oleh seorang siswa. Siswa mempunyai tugas hubungan antara dua variabel, yakni
untuk menjaga hubungan baik dengan guru sosialisasi nilai agama (X) sebagai variabel
maupun dengan sesama temannya dan utuk bebas dan perilaku siswa (Y) sebagai
senantisa menigkatkan keefektifan belajar variabel terikatnya.
bagi kepentingan diri sendiri. Adapun tugas Pembelajaran aqidah akhlak
tersebut ditinjau dari berbagai aspek yaitu : merupakan proses pembelajaran yang

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 7


dilakukan oleh guru dalam rangka Pembelajran aqidah akhlak dapat
memberikan pengetahuan kepada siswa. dikatakan kurang berhasil apabila siswa
Asumsi Dasar dan Hipotesis mendapat skor atau nilai : 60 – 70.
1. Asumsi Dasar Pembelajran aqidah akhlak dapat
pengaruh yang signifikan antara dikatakan tidak berhasil apabila siswa
Pembelajaran Aqidah Akhlak mendapat skor atau nilai : 0 – 59
terhadap Etika,Tata Krama dan Pembelajaran aqidah akhlak (variabel
Moral siswa di Madrasah Aliyah Y) merupakan kondisi yang mencerminkan
Kampar Timur. perilaku ( etika, tata krama dan moral) antar
2. Hipotesis siswa. Indikator-indikator perilaku (etika,
Ha : Ada pengaruh yang signifikan tata krama dan moral) siswa adalah sebagai
antara Pembelajaran Aqidah Akhlak berikut:
terhadapa Etika, Tata Krama dan 1. Perilaku atau tindakan tentang etika (
moral siswa di Madrasah Aliyah variabel Y1 )
Kampar Timur. a. Siswa mengucap salam ketika
Ho : Tidak ada pengaruh yang berpapasan dengan guru atau
signifikan antara Pembelajaran teman.
Aqidah Akhlak terhadapa Etika, Tata b. Siswa memperhatikan dan
Krama dan Moral siswa di Madrasah mendengarkan guru sedang
Aliyah Kampar Timur. menerangkan pelajaran.
Konsep Operasional c. Siswa pernah mengolok-ngolok
Konsep operasional merupakan konsep dan mengerjai guru.
yang dibuat untuk menjabarkan batasan- d. Siswa ketika berbicara kepada
batasan terhadap konsep teoritis agar tidak guru menggunakan kata-kata
terjadi kesalah pahaman dan sekaligus untuk yang sopan
memudahkan dalam penelitian. Kajian ini e. Siswa dalam bergaul sesama
berkenaan dengan pengaruh pembelajaran teman menggunakan kata-kata
aqidah akhlak terhadap perilaku siswa di kotor.
Madrasah Aliayh Negeri Kampar Timur. 2. Perilaku atau tindakan tentang tata
Pembelajaran aqidah akhlah (variabel X) krama ( variabel Y2 )
merupakan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam rangka a. Siswa melanggar peraturan
memberikan pengetahuan kepada siswa. sekolah.
Indikator pembelajaran aqidah akhlak b. Siswa mengikuti kegiatan yang
(variabel X) adalah nilai siswa pada dibuat oleh pihak sekolah.
pelajaran aqidah akhlak yang dibuat dalam c. Siswa pernah atau tidak, tidak
bentuk tes sesuai dengan materi yang telah memakai baju seragam.
diajarkan kepada siswa. d. Siswa meremehkan temannya
Pembelajaran aqidah akhlak yang terutama di depan teman lainnya.
dilakukan oleh guru kepada siswa dapat e. Siswa peduli dengan segala hal
dikatakan berhasil, kurang berhasil dan tidak yang tidak benar dalam kelas.
berhasil. Apabila siswa dapat memenuhi 3. Perilaku atau tindakan tentang moral
keriteria sebagai berikut: (variabel Y3 )
Pembelajran aqidah akhlak dapat
dikatakan berhasil apabila siswa mendapat a. Siswa mengerjakan sholat 5
skor atau nilai : 71 - 100 waktu.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 8


b. Siswa mengerjakan sholat 2. Deskriptif terhadap masing-masing
berjamaah. variabel yaitu pembelajaran aqidah
c. Siswa membaca al-qur’an setiap akhlak dan perilaku siswa (etika, tata
hari. krama dan moral).
d. Siswa melakukan kerja bakti di
sekolah. Analisis deskriptif terhadap variabel
e. Siswa membuang sampah pada pembelajaran aqidah akhlak, indikator
tempatnya. pembelajran aqidah akhlak (variabel X)
METODE PENELITIAN adalah nilai hasil tes pembelajaran aqidah
Lokasi Penelitian akhlak yang dilakukan oleh siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Berdasarkan tolak ukur dibawah ini :
Aliyah Negeri Kampar Timur. Alasan
peneliti melakukan penelitian di Madrasah 91 -100 dikategorikan sangat baik
Aliyah Negeri Kampar Timur karena
Madrasah Aliyah Negeri Kampar Timur 81 - 90 dikatakan baik
lebih mengutamakan pendidikan agama
daripada pendidikan umum. 71 - 80 dikategorikan cukup baik
Populasi dan Sampel 60 – 70 dikategorikan kurang baik
0 – 59 dikategorikan tidak baik
1. Populasi Variabel perilaku siswa (variabel Y),
peneliti dalam hal ini akan juga
Populasi penelitian adalah seluruh siswa menggunakan teknik analisis deskriptif
MA Kampar Timur yang berjumlah 189 kuantitatif, kemudian mempersentasekan
orang. sebagai berikut :
2. Sampel
Sampel penelitian ini berada pada kelas Angka 0%-2% = Tidak Baik
XII yang berjumalah 75 siswa. Angka 21%-40% = Kurang Baik
Teknik Pengumpulan Data Angka 41%-60% = Cukup Baik
Angka 61%-80% = Baik
1. Angket Angka 81%-100% = Sangat Baik
Angket merupakan teknik pengumpulan
data yang dlakukan dengan cara memberi Mengetahui ada tidaknya Pengaruh,
seperangkat pertanyaan atau pernyataan pembelajaran aqidah akhlak terhadap
tertulis kepada responden untuk dijawabnya perilaku (etika, tata krama, dan moral )
2. Dokumentasi siswa di MA Kampar Timur. maka data
Penulis gunakan untuk mengumpukan yang ada akan di olah dan di analisis
dokumen atau arsip yang berkenaan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
sekolah, keadaan guru dan siswa. menggunakan teknik analisa regresi linier
dengan metode Kuadrat Terkecil.
Teknik Analsis Data
Ŷ= ɑ + bX
1. Teknik pengolahan data yang di dimana:
gunakan pada penelitian ini adalah
menggunakan SPSS versi 17,0 Ŷ = perilaku siswa
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 9


X = pembelajaran aqidah akhlak Pengaruh Pembelajaran aqidah akhlak
terhadap Tata Krama Siswa MA Kampar

a
 Y  X 2    X  XY  Timur
n  X 2   X 
2 Koefisien Determinasi Penagruh
Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap
N  XY   X  Y  Tata krama Siswa (Variabel Y2).
b
N  X 2   X 
2
Besarnya koefisien korelasi variabel
pembelajaran aqidah akhlak terhadap
Pengaruh Pembelajaran aqidah akhlak variabel tata krama siswa adalah 0,330. Dari
terhadap Etika Siswa hasil analisis tersebut dapat diketahui :
df = N – nr
Koefisien Determinasi Penagruh
Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap df = 75 – 2
Etika Siswa.
Besarnya koefisien korelasi variabel df = 73
pembelajaran aqidah akhlak terhadap
variabel etika siswa adalah 0,362. Dari hasil rt ( Tabel) pada taraf signifikan 5% = 0,235
analisis tersebut dapat diketahui :
df = N – nr rt ( Tabel) pada taraf signifikan 1% = 0,306

df = 75 – 2 1. ro (observasi ) = 0,330 bila besar


di bandingkan rt ( tabel ) pada
df = 73 taraf signifikan 5%, ( 0,330 >
0,235 ) Ini berarti Ha di terima,
rt ( Tabel) pada taraf signifikan 5% = 0,235 Ho di tolak.

rt ( Tabel) pada taraf signifikan 1% = 0,306 2. ro ( observasi ) = 0,330 bila besar


di bandingkan rt ( tabel ) pada
1. ro (observasi ) = 0,362 bila besar taraf signifikan 1%, ( 0,330 >
di bandingkan rt ( tabel ) pada
0,306 ) Ini berarti Ha di terima,
taraf signifikan 5%, ( 0,362 > Ho di tolak.
0,235 ) Ini berarti Ha di terima,
Ho di tolak
2. ro ( observasi ) = 0,362 bila besar Koefisien Detrminasi (R Square )
di bandingkan rt ( tabel ) pada adalah 0,109, Kontribusi Variabel
taraf signifikan 1%, ( 0,362 > pembelajaran aqidah akhlak terhadap
0,306 ) Ini berarti Ha di terima, Variabel tata krama siswa di MAN Kampar
Ho di tolak. Timur adalah sebesar 0,109 X 100% = 10,9
%.
Koefisien Detrminasi (R Square )
adalah 0,131, Kontribusi Variabel Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak
pembelajaran aqidah akhlak terhadap terhadap Moral Siswa MA Kampar Timur
Variabel etka siswa di MAN Kampar Timur Koefisien Determinasi Penagruh
adalah sebesar 0,131 X 100% = 13,1 % . Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap
Moral Siswa (Variabel Y3)

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 10


Besarnya koefisien korelasi variabel 3. terdapat pengaruh yang signifikan
pembelajaran aqidah akhlak terhadap antara pembelajaran aqidah akhlak
variabel moral siswa adalah 0,361. Dari terhadap etika siswa sebesar 13,1%.
hasil analisis tersebut dapat diketahui :
df = N – nr SARAN
1. Guru hendaknya memberikan
df = 75 – 2 pembelajaran yang lebih baik lagi agar
siswa lebih dapat memahami materi
df = 73 yang diajarkan dan akhirnya akan
berpengaruh terhadap etika, tata
rt ( Tabel) pada taraf signifikan 5% = 0,235 krama, dan moral siswa dalam
berperilaku baik di lingkungan
rt ( Tabel) pada taraf signifikan 1% = 0,306 sekolah, keluarga maupun di
lingkungan masyarakat.
1. ro (observasi ) = 0,361 bila besar
di bandingkan rt ( tabel ) pada 2. Kepada siswa hendaknya dapat belajar
taraf signifikan 5%, ( 0,361 > lebih giat, memahami apa yang
0,235 ) Ini berarti Ha di terima, diajarkan oleh guru untuk
Ho di tolak meningkatkan hasil belajar dan saling
2. ro ( observasi ) = 0,361 bila besar menghargai lah baik sesama teman,
di bandingkan rt ( tabel ) pada orang yang lebih kecil dan orang yang
lebih tua dan bersikap baiklah baik
taraf signifikan 1%, ( 0,361 >
disekolah, keluarga maupun di
0,306 ) Ini berarti Ha di terima, masyarakat.
Ho di tolak. 3. Pihak sekolah hendaknya dapat
memjadi tempat belajar yang
Koefisien Detrminasi (R Square ) menyenangkan dan dapat di jadikan
adalah 0,131, Kontribusi Variabel sebagai suatu instansi yang dapat
pembelajaran aqidah akhlak terhadap mengkomunikasikan antara siswa
Variabel moral siswa di MAN Kampar dengan guru sehingga tercipta belajar
Timur adalah sebesar 0,131 X 100% = 13,1 dan pembelajaran yang
%. menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP Buku :
Kesimpulan Abrasy, Athiyyah, Muhammad, al, 1987,
Berdasrkan hasil penelitian di MA Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam,
Kampar Timur, dapat diambil kesimpulan terjemahan Bustami Abdul Ghani
sebagai berikut : dan Djohar Bahry, Jakarta: PT. Bulan
Bintang.
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Ahmadi, Abu, 1979, Psikologi Sosial,
antara pembelajaran aqidah akhlak Jakarta PT. Raja Gravindo Persada.
terhadap etika siswa sebesar 13,1%. Adian Husaini, 2010, Pendidikan Islam
Membentuk Manusia Berkarakter dan
2. terdapat pengaruh yang signifikan Beradab,
antara pembelajaran aqidah akhlak Jakarta : Cakrawala Publishing.
terhadap etika siswa sebesar 10,9%.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 11


Daradjat, Zakiah, dkk, 1992, Ilmu Slameto,2003 Belajar dan Faktor yang
Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara cet Mempengaruhinya, Jakarta :Rineka Cipta.
ke-2 Wina Sanjaya 2008 Perencanaan dan
Dep, Pend, dan Kebudayaan, 1990, Kamus Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta :
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Kencana
Pustaka. Yunus, Ahmad, 1983, Metode Khusus
Departemen Pemdidikan dan Kebudayaan Pendidikan Agama, Jakarta: PT. Hidakarya
1996 / 1997 Agung.
Gani, Erizal, 2013, Komponen-komponen Yusuf, S & Nurihsan, J, 2002, Landasan
Karya Tulis Ilmiah, Bandung: Pustaka Reka Bimbingan dan Konseling,
Cipta. Bandung: PT. Remaja Rosda karya.
Hartono, SPSS 17.00, 2008, Analisis Data Sumber Skripsi dan Jurnal :
Statistika dan Penelitian, Agus Rianto, 2010, Pengaruh Sosialisasi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Edisi Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku
ke-1, Cetakan ke-1. Siswa di
Hasbullah, 2005, Dasar-dasar Ilmu SMA Negeri 12 Pekanbaru,
Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pekanbaru : Universitas Riau
Persada, Cet ke-4. Salmi, 2011, Penerapan Pendidikan
Hasibuan, 2002, Pegangan Dasar Bagi Berkarakter dalam Pembelajaran Aqidah
Seorang Muslim, Pekanbaru: CV Tirta Akhlak oleh
Kencana. Guru di Madrasah Tsanawiyah Al
Horton, B Paul, dan Hunt L Chester, Fajar Peakanbaru Kecamatan
(Horton, 1987:100), Sosiologi Komunikasi Payung Sekaki, Pekanbaru :
Idi, Abdullah, 2011, Sosiologi Pendidikan, Universitas Islam Negeri Sultan
Jakarta: Rineka Cipta. Syarif Kasim Riau
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Sumber Internet :
Antropologi. Jakarta : Sinar Harapan. http//www.Pengertian Pembelajaran
Majid, Abdul, Dian Andayani, 2004, Aqidah Akhlk (diakses pada tanggal 25
Pendidikan Agama Islan Berbasis Septembaer 2016)
Kompetensi, http//www.Pengertian Perilaku. (diakses
Jakarta: PT. Remaja Rosda karya, pada tanggal 1 Oktober 2016)
Cet ke-1. Susanto,2013:19, Pembelajaran merupakan
Marimba, D, Ahmad, 1981, Pengantar bantuan yang diberikan pendidik kepada
Filsafat Pendidikan Islam, anak didik
Bandung: PT. Al-Maarif, Cet ke-5. (diakses pada tanggal 30 Oktober
Mulysa E, 2006 Kurikulum Berbasis 2016).
Kopetensi Konsep, Karakteristik,
dan Imlementasi, Bandung :Rosda
Karya
Nata Abuddin, 2008, Akhlak Tasawuf ,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ramayulis, 2004, Ilmu Pendidikan Islam,
Jakarta: Kalam Mulia , Cet ke-4.
Soekanto, Soerjono, 1982, Sosiologi Suatu
Pengantar, Jakarta: PT. Raja Gravindo
Persada.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 Page 12

Anda mungkin juga menyukai