Anda di halaman 1dari 11

CRITIKAL JURNAL REVIEW

“Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Kesesuaian Kawasan Keramba


Jaring Tancap Danrumput Laut Di Perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna ”
Oleh

Nama : Mufdi al husri

NIM : 3163131025

Kelas :A-Reguler 2016

Mata Kuliah : sistem informasi geografi

KELAS A REGULER 2016

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Survei dan
Pemetaan ini yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan
Kesesuaian Kawasan Keramba Jaring Tancap Danrumput Laut Di Perairan Pulau Bunguran
Kabupaten Natuna ” tepat pada waktunya.

Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta
membantu penulisan makalah ini terutama kepada Bapak pengampu selaku dosen
pembimbing mata kuliah geografi desa kota ,sekaligus pembimbing penulis dalam
menyelesaikan kritikal jurnal ini yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta
masukan dan koreksi terhadap penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Penulis

Medan, Oktober 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 4

BAB II : RINGKASAN JURNAL................................................................ 5

2.1 Identitas Jurnal ................................................................................... 5


2.2 Ringkasan Jurnal ................................................................................ 6

BAB III : PEMBAHASAN ........................................................................... 9

3.1 Analisis Review Journal ................................................................... 9

BAB IV : PENUTUP .................................................................................... 13

4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 13


4.2 Saran .................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Natuna adalah salah satu kabupaten di Kepulauan Riau yang memiliki
beberapa gugusan yaitu gugusanm Jemaja, gugusan Anambas dan gugusan Bunguran.
Gugusan Bungurun sendiri terdiri dari Pulau Bunguran Besar, Pulau Midai, Pulau Subi dan
Pulau Serasan (Bappeda Natuna, 2007). Sebagian besar masyarakat di wilayah kabupaten
Natuna bermata pencaharian di bidang perikanan baik itu perikanan tangkap maupun
budidaya.
Perkembangan usaha Keramba Jaring Tancap cukup signifikan ditengah masyarakat,
namun diketahui bahwa penempatan keramba tersebut masih belum tertata dengan baik,
sehingga sering terjadi benturan kepentingan. Di lain pihak dapat dikatakan bahwa aktifitas
usaha yang dilakukan di wilayah pesisir haruslah sesuai dengan daya dukung lingkungan
wilayah pesisir tersebut. Oleh karenanya sangat perlu dilakukan pengidentifikasian lokasi-
lokasi yang cocok dan layak secara parame terguna pengembangan usaha KJT dan budidaya
rumput laut ini.
Tujuan dari penelitian untuk menentukan kesesuaian kawasan perairan untuk keramba
jaring tancap dan rumput laut. Metoda yang digunakan adalah metode survei dengan cara
mengukur faktor lingkungan perairan. Proses penentuan kesesuaian kawasan tersebut
dilakukan dengan menggunakan operasi spasial dengan memanfaatkan aplikasi SIG. Untuk
menentukan kesesuaian kawasang digunakan metode weighted overlay. Dari penelitian
diketahui bahwa dominansi kesesuaian kawasan untuk kegiatan KJT dan rumput laut
berada pada kelas sesuai yaitu sebesar 49,4%, kemudian kelas sangat sesuai sebesar 31,1%
dan tidak sesuai sebesar 19,5% di perairan Pulau Bunguran.
BAB II

RINGKASAN JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


a. Identitas Jurnal Pertama

Judul : Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Kesesuaian


Kawasan Keramba Jaring Tancap Danrumput Laut Di Perairan
Pulau Bunguran Kabupaten Natuna

Penulis : Irwandy Syofyan1), Rommie Jhonerie1), Yusni Ikhwan


Siregar1)

Nama Jurnal : Jurnal PERIKANAN Dan KELAUTAN

Vol/No : Vol. 1, No. 5

ISBN/ISSN : (2010) : 111-120

Penerbit :Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi,


Universitas Brawijaya, Malang.

Tahun Terbit : 2010


2.2 Ringkasan Jurnal
a. Ringkasan Jurnal.
1. Pendahuluan
Kabupaten Natuna adalah salah satu kabupaten di Kepulauan Riau yang memiliki
beberapa gugusan yaitu gugusanm Jemaja, gugusan Anambas dan gugusan Bunguran.
Gugusan Bungurun sendiri terdiri dari Pulau Bunguran Besar, Pulau Midai, Pulau Subi
dan Pulau Serasan (Bappeda Natuna, 2007). Sebagian besar masyarakat di wilayah
kabupaten Natuna bermata pencaharian di bidang perikanan baik itu perikanan tangkap
maupun budidaya.
Perkembangan usaha Keramba Jaring Tancap cukup signifikan ditengah
masyarakat, namun diketahui bahwa penempatan keramba tersebut masih belum tertata
dengan baik, sehingga sering terjadi benturan kepentingan. Di lain pihak dapat
dikatakan bahwa aktifitas usaha yang dilakukan di wilayah pesisir haruslah sesuai
dengan daya dukung lingkungan wilayah pesisir tersebut. Oleh karenanya sangat perlu
dilakukan pengidentifikasian lokasi-lokasi yang cocok dan layak secara parame terguna
pengembangan usaha KJT dan budidaya rumput laut ini.

2. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Proses penentuan
kesesuaian kawasan tersebut dilakukan dengan menggunakan operasi spasial dengan
memanfaatkan aplikasi SIG. Operasi spasial tersebut merupakan operasi tumpang susun
(overlay), dalam prosesnya operasi tumpang susun adalah adalah suatu proses
penyatuan data spasial dan merupakan salah satu fungsi efektif dalam SIG yang
digunakan dalam analisa keruangan. Sedangkan metode yang digunakan
adalah weighted overlay (ESRI, 2007).
Gambar diagram alir olah data

3. Hasil Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di 9 Desa yang ada di Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna.
Adapun desa yang menjadi lokasi kegiatan tersebut adalah : Desa Pengadah, Desa Kelanga,
Desa Tanjung, Desa Sepempang, Desa Cemaga, Desa Sabang Mawang, Desa Sededap, Desa
Pulau Tiga dan Desa Kelarik.

Dari hasil analisa spasial dengan menggunakan metode weighted overlay diperoleh tiga
kesesuaian kawasan KJT dan Rumput Laut yaitu: sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai.
Gambar 3 berikut ini memvisualisasikan sebaran kawasan kesesuaian di perairan Pulau
Bunguran.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dominansi kesesuai kawasan berada pada
kelas sesuai yaitu sebesar 49,4%, kemudian kelas sangat sesuai sebesar 31,1% dan tidak
sesuai sebesar 19,5%. Tabel berikut ini memaparkan luas dan persentase kesesuaian
kawasan di perairan Pulau Bunguran.
Hasil analisa untuk Desa Pengadah, Kelanga, Tanjung dan Sepempang menunjukkan
sebagian besar perairan di keempat desa tersebut layak dilakukan aktifitas KJT dan rumput
laut karena kelas kesesuaian berada pada kelas sangat sesuai dan sesuai.
Di perairan Desa Cemaga kelas sesuai mendominasi pada perairan ini, diikuti oleh kelas
sangat sesuai dan tidak sesuai. Kelas tidak sesuai dapat ditemukan disepanjang garis pantai
Tanjung Medang dan pada beberapa pulau kecil
Hasil analisa kesesuaian kawasan terlihat sebagian besar kawasan pada perairan Pulau
Tiga tidak sesuai khususnya pada bagian luar Pulau Tiga yang berada di bagian Barat
Selatan dan Timur. Namun pada perairan antar pulau (selat-selat) merupakan kawasan
yang sangat sesuai dan sesuai untuk aktifitas KJT dan rumput laut.
Di perairan Desa Kelarik sebagian besar merupakan kawasan yang cocok untuk melakukan
kegiatan KJT dan rumput laut. Dominasi kelas kesesuaian sesuai dan sangat sesuai tersebar
merata diperairannya
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Review Journal

Menurut saya metode ini sangat relevan sehingga dapat dibuktikan kegiatan
analisa ini menjadi lebih efektif dan efisien. Data-data yang digunakan yaitu data
primer dan data sekunder menjadi bukti yang akurat dan mendukung jurnal ini
menjadikan jurnal ini sangat bagus.

Jurnal ini sangat bagus untuk memberi informasi mengenai wilayah-wilayah yang seuai
atau tidak sesuai untuk menerapkan budiaya rumput laut dan Karamba jarring tancap. Jurnal
tersebut alangkah lebih baiknya jika data-data yang didapat di masing-masing daerah
dicantumkan sehingga dapat mengetahui bahwa dengan kondidi seperti itu sesuai atau tidak
untuk budidaya rumput laut dan KJT. Jadi gambar tersebut disertakan data-data yang sesuai
dengan kondisi aslinya

Jika membahash tentang kerangka berfikir penulis, maka penulis


menuangkan hasil pemikirannya secara sistematis dan berurutan sehingga jurnal
ini tersusun dengan sangat rapi dan bagus.

Kesimpulan dan saran yang disajikan penulis pada bagian akhir jurnal juga
sudah singkat dan padat serta mewakili materi isi dari kerangka pembahasan.

Saya setuju dengan segala materi dan hasil penelitian dari sang penulis jurnal
karena isi materi diulas dengan jelas dan tidak ada hal yang menurut saya
membingungkan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hasil analisa untuk Desa Pengadah, Kelanga, Tanjung dan Sepempang menunjukkan
sebagian besar perairan di keempat desa tersebut layak dilakukan aktifitas KJT dan rumput
laut karena kelas kesesuaian berada pada kelas sangat sesuai dan sesuai.

Di perairan Desa Cemaga kelas sesuai mendominasi pada perairan ini, diikuti oleh kelas
sangat sesuai dan tidak sesuai. Kelas tidak sesuai dapat ditemukan disepanjang garis pantai
Tanjung Medang dan pada beberapa pulau kecil

Hasil analisa kesesuaian kawasan terlihat sebagian besar kawasan pada perairan Pulau Tiga
tidak sesuai khususnya pada bagian luar Pulau Tiga yang berada di bagian Barat Selatan dan
Timur. Namun pada perairan antar pulau (selat-selat) merupakan kawasan yang sangat
sesuai dan sesuai untuk aktifitas KJT dan rumput laut.

Di perairan Desa Kelarik sebagian besar merupakan kawasan yang cocok untuk
melakukan kegitan KJT dan rumput laut. Dominasi kelas kesesuaian sesuai dan sangat sesuai
tersebar merata diperairannya

4.2 Saran
Saran saya pada kedua jurnal ini yaitu agar memperbaiki sistematika dari jurnal
dimana dituliskan bagian tinjauan pustaka dan saran agar jurnal ini menjadi lebih
bagus dan sempurna. Dan saya sarankan kepada para mahasiswa agar membaca
berbagai macam jurnal sebagai tambahan referensi dan untuk memperluas
pengetahuan mengenai perkembangan yang terjadi di masyarakat yang erat
hubungannya dengan kondisi alamnya juga.
DAFTAR PUSTAKA

Irwandy Syofyan, Rommie Jhonerie, Yusni Ikhwan Siregar. Aplikasi Sistem


Informasi Geografis Dalam Penentuankesesuaian Kawasan Keramba Jaring Tancap
dan Rumput Laut di Perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna. Jurnal PERIKANAN
dan KELAUTAN 15,2 (2010) : 111-120

Anda mungkin juga menyukai