SKRIPSI
F24060336
2012
Feasibility Business Study Of Pro AB Chicken Franchise Fast Food Restaurant in Jambi Branch
ABSTRACT
Pro AB chicken restaurant in Jambi is the kind of franchise fast food restaurat. This
franchise is a practical solution for entrepreneurs who want to go into the restaurant business but
have no experience in this business area. This study is needed to assess the feasibility of the
business. Feasibility study includes both quantitative and qualitative analysis of different aspect of
business. Market, marketing, technical, human resources, and management aspect are analyzed
qualitatively. On the other hand, quantitative analysis is performed to asses financial aspect of the
business. The quantitative finansial analysis shows that NPV=Rp. 163,225,496, IRR=27%, Net
B/C=1.39 and payback period is 3 year 7 month. All the feasibilty indicator indicates that Pro AB
Chicken restaurant is feasible.
RINGKASAN
Perkembangan usaha waralaba makanan di Indonesia berkembang pesat dewasa ini. Salah satu
jenis waralaba yang dibahas pada skripsi ini adalah waralaba Pro AB Chicken. Penulis melakukan
suatu kajian pada usaha restoran waralaba merek Pro AB Chicken cabang Kota Jambi. Kajian tersebut
berupa studi untuk menilai kelayakan bisnis untuk dioperasikan secara komersial.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha waralaba Pro AB Chicken cabang
Kota Jambi jika dilihat dari aspek pasar, pemasaran, sumber daya manusia, manajemen, teknik,
teknologi, dan finansial.Hasil studi kelayakan tersebut kemudian akan ditindaklanjuti oleh manajemen
restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi. Penelitian dilakukan di outlet Pro AB Chicken cabang
Kota Jambi pada bulan Januari hingga September 2011.
Data yang diolah serta dianalisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif dianalisis meliputi aspek pasar, pemasaran, teknis, sumber daya manusia, dan manajemen.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan aspek finansial restoran Pro AB
Chicken melalui kriteria kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net
Benefit-Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period yang diolah dengan Microsoft Office Excel 2007.
Berdasarkan analisis aspek pasar, usaha ini cukup layak untuk dijalankan. Restoran Pro AB
Chicken memasuki pasar persaingan hampir sempurna yang berarti tidak ada perseorangan atau
kelompok produsen yang mendominasi pasar. Restoran ini berarti dapat bersaing dengan restoran
yang lain tanpa ada resiko monopoli yang dilakukan oleh produsen. Jumlah proyeksi permintaan
dengan berbagai asumsi memiliki nilai lebih besar daripada jumlah penawaran yang dilakukan oleh
restoran Pro AB Chicken. Hal ini menandakan bahwa terjadi selisih penawaran yang harus dipenuhi.
Peluang untuk menambah kapasitas produksi dapat ditingkatkan sehingga penjualan perusahaan dapat
meningkat pula. Maka berdasarkan analisis aspek pasar, usaha ini layak untuk dijalankan.
Menurut analisis aspek pemasaran usaha Pro AB Chicken cabang Kota Jambi layak untuk
dijalankan. Target pasar dari usaha Pro AB Chicken adalah golongan mahasiswa dengan kategori usia
antara 20-24 tahun. Posisi outlet yang berada ditengah-tengah antara tiga kampus besar di Jambi
yaitu kampus Universtitas Negeri Jambi, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Baiturahim, dan
Universitas Swasta Batanghari membuat lalu lintas konsumen potensial cukup inten di daerah ini.
Selain itu kelebihan dari usaha ini adalah mengandalkan harga yang kompetitif namun tetap
memberikan pelayanan yang maksimal. Kebijakan produk dan harga mengikuti kebijakan manajemen
pusat yang telah berpengalaman dengan mengambil perbandingan outlet di Kota Makassar. Promosi
dilakukan secara kontinu dengan memberikan voucher gratis kepada konsumen potesial. Desain
tempat menunjang untuk target pasar anak muda yang menyukai tampilan yang mencolok dan simpel.
Selain itu, posisi pasar dari restoran Pro AB Chicken Kota Jambi sebagai tempat nongkrong anak
muda di kawasan tersebut dengan konsep penyajian yang cepat dan harga yang murah turut
menunjang penjualan kepada target pasar.
Rencana aliran bahan baku utama berupa ayam ras memperlihatkan bahwa usaha ini mendapat
suplai ayam potong yang kontinu di Kota Jambi. Selain itu, keuntungan lainnya adalah karkas ayam
potong dapat diantar ke tempat tujuan. Bahan penunjang lain dapat dijamin ketersediannya oleh usaha
tersebut. Analisis pemilihan dan perencanaan produk memperlihatkan bahwa produk utama dari
restoran siap saji ini telah ditetapkan sesuai dengan keputusan dari manajemen pusat. Sehingga dari
kualitas dan penerimaan pasar sudah terjamin kualitasnya. Terdapat faktor-faktor yang
menguntungkan dari lokasi outlet seperti lokasi yang strategis dan ketersedian listrik serta air
membuat usaha tersebut dilihat dari lokasi layak untuk dijalankan. Kapasitas produksi berjalan sesuai
dengan skenario yang direncanakan dari bulan Maret hingga Agustus. Hal ini ditunjang dengan
pemilihan teknologi yang tepat. Pemilihan chest freezer sebagai tempat penyimpanan bahan dan deep
fryer sebagai salah satu alat primer dalam proses produksi sesuai dengan kapasitas produksi sehingga
target kapasitas produksi dapat terpenuhi. Kualitas produksi dilaksanakan langsung oleh manajemen
pusat sehingga kualitas diharapkan antara outlet yang satu dengan yang lain seragam dan terjamain
mutunya. Secara keseluruhan menurut analisa teknik dan teknologi usaha ini layak untuk dijalankan.
Proses seleksi karyawan dilakukan dengan wawancara langsung setelah berkas lamaran calon
karyawan lulus seleksi. Proses wawancara melibatkan owner, menejer, dan manajemen pusat Pro AB
Chicken. Setelah proses wawancara selesai maka penyeleksi akan berdiskusi untuk memutuskan
karyawan yang akan direkrut ke restoran Pro AB Chicken. Menejer yang bertanggung jawab pada
owner akan mengevalusi produktivitas karyawan yang dianggap tidak produktif yang menyebabkan
target penjualan tidak dicapai. Mekanisme teguran hingga PHK akan diberikan pada para pekerja yang
dianggap produktivitasnya jelek. Pelatihan dilakukan oleh manajemen outlet pusat Pro AB Chicken.
Pelatihan meliputi pensimulasian SOP, pembekalan kepribadian, pengarahan tata tertib, dan
penjelasan deskripsi kerja. Sikap karyawan terhadap para pelanggan yang harus selalu 5 S (salam,
sapa, senyum, sopan, dan santun) selalu diingatkan secara rutin kepada karyawan dan memberikan
contoh langsung dilapangan.
Pro AB Chicken cabang Kota Jambi yang dimiliki saat ini masih tergolong sangat sederhana.
Hal ini dikarenakan aktivitas-aktivitas yang dijalankan oleh usaha ini masih tergolong terbatas, hanya
ada beberapa pembagian kerja. Jenis-jenis posisi pekerjaan yang ada adalah pemilik, menejer, cooker
assistant, cooker, dan kasir. Seorang manager akan dinilai kinerjanya oleh karyawan supervisi pusat
apakah dapat memenuhi target produksi yang sudah direncanakan. Karyawan pusat tersebut akan
memberikan laporan kepada owner apakah menejer melakukan tugasnya dengan baik dan benar.
Untuk memastikan kualitas produk terjamin maka selalu dilakukan pengendalian yaitu pengendalian
kualitas bahan baku dan proses produksi. Secara keseluruhan dari aspek manajemen dapat
disimpulkan usaha ini layak untuk dijalankan.
Usaha restoran ini dianalisis dengan 4 indikator aspek finansial yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan
payback period. Nilainya berturut-turut adalah NPV=Rp. 163.225.496, IRR=27%, Net B/C=1,39
serta payback period 3 tahun 7 bulan. Semua indikator menunjukkan bahwa investasi pada usaha ini
layak untuk dijalankan kecuali indikator Net B/C. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha restoran Pro
AB Chicken cabang Kota Jambi layak untuk dilaksanakan.
STUDI KELAYAKAN BISNIS WARALABA RESTORAN
CEPAT SAJI PRO AB CHICKEN CABANG KOTA JAMBI
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
MOH. ANUGERAH RAMADHANNY
F24060336
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Studi Kelayakan Bisnis
Waralaba Restoran Cepat Saji Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi adalah hasil karya saya
sendiri dengan arahan Dosen Pembimbing Akademik, dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada
perguruan tinggi manapun. Sumber Informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
RIWAYAT HIDUP
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga skripsi dengan judul “Studi Kelayakan Bisnis Waralaba Restoran Fast Food Pro
AB Chicken Cabang Kota Jambi” dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan pelaksanaan tugas akhir
untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Selama pembuatan skripsi ini penulis telah dibantu oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
penulis telah dibantu oleh berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Ibu dan Almarhum ayah saya. Terima kasih atas segala perjuangan kalian mendidik saya.
2. Bapak Dr. Ir. Joko Hermanianto selaku dosen pembimbing yang selalu menyediakan waktu
ditengah-tengah kesibukannya memberikan saran, arahan, motivasi, dan bimbingan kepada
penulis. Anda adalah salah satu guru terbaik yang pernah saya temui.
3. Seluruh dosen departemen ITP yang banyak memberikan ilmu dan nasehat berharga kepada
penulis selama kuliah dan staf departemen yang banyak membantu penulis.
4. Teman-teman di Wisma Himaja (Himpunan Mahasiswa Jambi).
5. Teman-teman ITP 43 yang tidak bias disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan
kebersamaanya.
6. Teman-teman sebimbingan ITP 43 dan 44 atas bantuan dan dukungan kalian.
7. Petugas perpustakaan LSI dan PITP atas bantuannya kepada penulis dalam mendapatkan literatur.
Penulisan berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Riwayat Hidup .................................................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................... iii
Daftar Tabel ...................................................................................................................................... iv
Daftar Gambar................................................................................................................................... v
Daftar Lampiran ................................................................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
B. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................................... 2
C. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
A. RESTORAN ......................................................................................................... 3
B. RESTORAN CEPAT SAJI................................................................................... 4
C. SISTEM WARALABA ........................................................................................ 6
D. STUDI KELAYAKAN BISNIS ........................................................................... 7
E. ASPEK NON FINANSIAL .................................................................................. 8
F. ASPEK FINANSIAL ........................................................................................... 12
III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 13
A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN .............................................................. 13
B. JENIS DAN SUMBER DATA ............................................................................. 13
C. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA .......................................................... 13
D. ASPEK NON FINANSIAL .................................................................................. 14
E. ASPEK FINANSIAL ........................................................................................... 15
F. ASUMSI DASAR ................................................................................................ 16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 17
A. ASPEK PASAR.................................................................................................... 17
B. ASPEK PEMASARAN ........................................................................................ 18
C. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI ................................................................ 22
D. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA ................................................................ 28
E. ASPEK MANAJEMEN ....................................................................................... 31
F. ASPEK FINANSIAL ........................................................................................... 36
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 38
A. KESIMPULAN .................................................................................................... 38
B. SARAN ................................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 40
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 41
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Beberapa nama restoran cepat saji asing dan lokal di Indonesia ...................................... 5
Tabel 2. Daftar produk yang ditawarkan oleh Pro AB Chicken cabang Kota Jambi ..................... 19
Tabel 3. Rincian penggunaan lahan restoran Pro AB Chicken Kota Jambi ................................... 25
Tabel 4. Kapasitas optimal dan rencana produksi .......................................................................... 26
Tabel 5. Spesifikasi pekerjaan karyawan Pro AB Chicken Kota Jambi ......................................... 29
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik penawaran dan permintaan restoran Pro Ab Chicken Bulan April-
Septemer 2011 ............................................................................................................... 1
Gambar 2. Voucher promosi restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi .................................. 21
Gambar 3. Chest freezer box model FRV-200 merek Sharp ........................................................... 25
Gambar 4. Diagram alir proses pengajuan kerjasama dengan manajemen pusat Pro AB
Chicken hingga melakukan grand opening ................................................................... 32
Gambar 5. Struktur organisasi Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi ............................................. 33
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jadwal kerja karyawan Pro AB Chicken periode 1-15 Juli 2011................................ 41
Lampiran 2. Jadwal pelaksanaan proyek pada fase pembangunan restoran Pro AB Chicken ........ 42
Lampiran 3. Jadwal pelaksanaan proyek pada fase peralihan dari Restoran Arjuna menjadi
Restoran Pro AB Chicken ........................................................................................... 43
Lampiran 4. Penampakan bangunan restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi ....................... 44
Lampiran 5. Biaya investasi usaha restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi ......................... 45
Lampiran 6. Biaya operasional usaha restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi ..................... 46
Lampiran 7. Rincian biaya pemeliharaan per tahun ........................................................................ 48
Lampiran 8. Rincian biaya penyusutan per tahun ........................................................................... 49
Lampiran 9. Rincian penerimaan usaha restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi
tahun kedua dan seterusnya ........................................................................................ 50
Lampiran 10. Cash flow usaha restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi.................................. 51
vi
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki struktur ekonomi kuat di Asia dewasa ini.
Kekuatan ekonomi ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang masih menunjukkan angka positif
walaupun di negara-negara lain di Asia banyak menunjukkan perlambatan ekonomi akibat krisis
global. Beberapa pengamat menilai bahwa kekuatan ekonomi berasal dari sektor riil yang
mendapatkan sumbangan dari pelaku usaha kecil dan menengah. Hal ini dikarenakan sektor riil paling
besar porsinya dalam menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kelompok
lapangan usaha perdagangan, hotel, dan restoran berada di urutan terbesar ketiga dalam hal
menyumbangkan PDB pada kurun waktu triwulan keempat 2009 hingga triwulan pertama 2010.
Usaha restoran merupakan usaha yang memiliki prospek yang menjanjikan dari waktu ke waktu.
Hal ini disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan dasar yang bersifat kontinu bagi manusia.
Selain itu, gaya hidup manusia yang cenderung menginginkan semua serba instan membuat jenis
usaha ini menjadi tumbuh subur. Peluang pada bisnis ini akan selalu tercipta dengan cepat karena ide-
ide baru terus bermunculan setiap saat.
Jenis usaha ini tentu memiliki beberapa tantangan untuk dapat berkembang. Pasar yang ada tentu
bersaing secara kompetitif. Sebuah sistem manajemen yang baik merupakan salah satu faktor usaha
ini dapat berkembang dan menghasilkan laba. Bagi para wirausahawan yang baru terjun ke bidang
usaha ini tentu akan menghadapi berbagai kendala untuk menciptakan sebuah sistem manajemen yang
baik. Pengalaman adalah guru terbaik untuk mendapatkan sebuah sistem manajemen yang handal.
Akan tetapi hal tersebut akan menghabiskan waktu dan biaya. Waktu dan biaya yang dikeluarkan
terjadi akibat kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pembelajaran tersebut berlangsung.
Ada sebuah solusi praktis untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menjadi pihak
terwaralaba dari merek restoran yang menawarkan kerjasama dengan sistem waralaba. Sistem
waralaba ini memungkinkan untuk menekan resiko kegagalan dari usaha yang dijalankan tersebut.
Selain itu sistem manajemen yang telah teruji dan seragam membuat pihak terwaralaba tidak harus
membangun sistem mulai dari nol.
Perkembangan waralaba makanan di Indonesia berkembang pesat dewasa ini. Oleh karena itu
calon pembeli hak waralaba (franchisee) harus jeli dalam memilih merek waralaba yang tepat. Pihak
yang ingin membeli hak waralaba perlu mensurvei dan mempelajari laporan keuangan di beberapa
gerai merek waralaba yang dianggap potensial.
Salah satu waralaba restoran yang dibahas pada skripsi ini adalah restoran waralaba merek Pro
AB Chicken cabang Kota Jambi. Restoran ini menyajikan menu andalan berupa ayam goreng krispi
dan burger. Mulai beroperasinya usaha ini secara komersial dilaksanakan pada tanggal 26 Maret
2011. Pada proses kerjasamanya, manajemen pusat Pro AB Chicken memberikan hak berupa
pemakaian merek, penerapan sistem serta program pendampingan usaha.
Penulis melakukan suatu kajian pada usaha restoran waralaba merek Pro AB Chicken cabang
Kota Jambi. Kajian tersebut berupa studi untuk menilai kelayakan bisnis untuk dioperasikan secara
komersial.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis kelayakan usaha waralaba Pro AB Chicken cabang Kota Jambi secara deskriptif
dilihat dari aspek pasar, pemasaran, sumber daya manusia, manajemen, teknik, dan teknologi.
2. Menganalisis kelayakan usaha waralaba Pro AB Chicken cabang Kota Jambi dilihat dari aspek
finansial (NPV, IRR, Net B/C, PBP).
3. Mendapatkan hasil studi kelayakan yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh manajemen restoran
Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi.
C. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran kepada para pembaca yang
belum atau telah terjun di pengelolaan usaha restoran. Selain itu sebagai bahan masukan bagi
perkembangan usaha bisnis restoran cepat saji Pro AB Chicken cabang Kota Jambi.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. RESTORAN
Restoran berasal dari kata restoration yang berarti mengembalikan atau pemulangan yang
maksudnya setelah tubuh kita bekerja, kita mengisi kembali kalori tubuh dengan singgah di suatu
tempat untuk makan atau minum. Pada perkembangannya kata restoration diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi kata restoran. Menurut Departemen Kesehatan RI (1985), restoran adalah setiap
bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan
(pengolahan) serta penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi masyarakat umum. Proses
pengolahan dapat berada pada suatu bangunan lain yang terpisah dengan proses penjualan.
Marsum (1999) berpendapat bahwa perkembangan usaha restoran menjadi sangat cepat
diakibatkan oleh:
1. Potensi pasar yang besar dan selalu bertambah.
2. Peralatan makanan, sistem kontrol, serta perlengkapan fisik lain yang telah berkembang.
3. Meningkatnya aktifitas travelling, waktu luang, serta berbagai alasan keadaan untuk makan di
luar.
4. Harga makanan yang menjadi lebih tinggi memberikan kesempatan yang baik untuk
mendapatkan banyak uang.
Menurut Torsina (2000) terdapat 10 jenis restoran, yaitu:
1. Family contintental, yaitu restoran tradisi untuk keluarga, mementingkan masakan enak, suasana,
dan harga yang bersahabat. Biasanya pelayanan dan dekorasinya biasa-biasa saja.
2. Fast food, yaitu eat-in (makan di restoran) dan take-out (dibungkus untuk dimakan di luar
restoran). Menu siap atau segera tersedia. Memiliki keterbatasan dalam jenis, ruang dengan
dekorasi warna-warna utama. Harga tidak mahal serta mengutamakan banyak pelanggan.
3. Kafetaria, biasanya terdapat di dalam gedung-gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan,
sekolah, dan pabrik-pabrik.
4. Gourment, yaitu restoran berkelas. Suasana restoran sangat nyaman dengan dekorasi yang
artistik. Ditujukan bagi mereka yang menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi.
Minuman yang disajikan seperti wines dan liquors.
5. Etnik, menyajikan masakan dari daerah (suku atau negara) yang spesifik, misalnya masakan Jawa
Timur, Manado, India, Cina, dan lain-lain. Dekorasi biasanya disesuaikan dengan etnik yang
bersangkutan bahkan termasuk pakaian seragam para karyawannya.
6. Buffet, ciri utamanya adalah satu harga untuk makan sepuasnya untuk menu yang disajikan pada
buffet. Peragaan dan display makanan sangat penting disini karena produk langsung menjual
dirinya sendiri.
7. Coffe shop, jenis ini ditandai pelayanan secara cepat dan siklus pergantian pengunjung yang cepat
pula. Banyak seating serta menekankan suasana informal. Lokasi utamanya di gedung
perkantoran atau pusat perbelanjaan.
8. Snack bar, ruangan biasanya lebih kecil sehingga cukup untuk melayanai orang-orang yang ingin
makan makanan kecil/jajanan.
9. Drive in/thru or parking, para pembeli yang memakai mobil tidak perlu turun dari mobilnya.
Pesanan diantar hingga ke mobil untuk eat-in atau take-out. Jenis makanan harus bisa dikemas
secara praktis. Lokasi harus sesuai untuk tempat parkir mobil/motor.
10. Specialty restaurant, jenis restoran yang terletak jauh dari keramaian, tetapi menyajikan makanan
khas yang menarik dan bermutu. Ditujukan kepada turis atau keluarga dalam suasana khas yang
lain daripada yang lain.
Klasifikasi restoran berdasarkan pengelolaan dan sistem penyajian dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Restoran formal, yaitu restoran yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan
eksklusif.
2. Restoran non-formal, seperti halnya restoran formal hanya saja lebih mengutamakan kecepatan
pelayanan dan umumnya dengan harga yang lebih murah.
3. Specialties restaurant, yaitu restoran yang menyediakan makanan dengan sistem penyajian yang
khas dari suatu negara tertentu (Soekresno, 2000).
Kotler (2000) menyatakan bahwa usaha restoran termasuk pada pengolahan pelayanan jasa
yang bersifat campuran. Menurut Kotler (2000) usaha restoran merupakan suatu bentuk usaha yang
dalam melaksanakannya mengkombinasikan antara produk dan jasa.
4
atau di bawa pulang (Sumarto, 2002). Makanan siap saji di Indonesia dapat digolongkan menjadi
beberapa kategori utama, yaitu: Ayam goreng, hamburger, pizza, makanan jepang, korea, cina, dan
berbagai masakan asing lainnya, dan masakan lokal Indonesia sendiri. Sebagian besar restoran
makanan siap saji dikelola dengan sistem waralaba karena sistem ini memungkinkan output yang
seragam dan konsisten bagi konsumen dimanapun produk itu dibeli (CIC, 2002).
Tabel 1. Beberapa nama restoran cepat saji asing dan lokal di Indonesia
Restoran Fast Food Asing Restoran Fast Food Lokal
Nama Fast Food Menu Utama Nama fast food Menu Utama
McDonald’s Ayam goreng California Fried Chicken Ayam goreng
Texas Fried Chicken Ayam goreng Ayam Bengawan Solo Ayam goreng
Kentucky Fried Chicken Ayam goreng Ayam Goreng Ny. Tanzil Ayam goreng
Taco Bell Ayam goreng dan Ayam Goreng Fatmawati Ayam goreng
burger
New York Fried Chicken Ayam goreng Ayam Goreng Suharti Ayam goreng
Chester Fried Ayam goreng Ayam Goreng Mbok Ayam goreng
Berek
Popeyes Chicken & Ayam goreng dan Ayam Bakar SM Ayam Bakar
Seafood burger
Wendy’s Burger Bakmi Jawa Mie
Dairy Queen Burger Bakmi Naga Mie
A&W Family Rest Burger Bakmi Gajahmada Mie
American Hamburgers Burger Bakmi Gang Kelinci Mie
Hartz Chicken Buffet Ayam goreng Bakmi Lapangan Tembak Mie bakso
(buffet)
Am Pm Burger Sari Ratu Masakan padang
Jack In The Box Burger Hoka-Hoka Bento Masakan jepang
Dunkin Donuts Donat dan burger Salero Bagindo Masakan padang
Pizza Hut Pizza Trio Masakan padang
Round Table Pizza Pizza Simpang Raya Masakan padang
Domino‘s Pizza Pizza Cahaya Baru Masakan cina
Little Caesar Pizza Pizza Es Teller 77 Mie bakso
Sumber: SWA (2011)
5
C. SISTEM WARALABA
Bisnis waralaba pada dasarnya merupakan simbiosis mutualisme bisnis dimana franchisor
memberikan lisensi bisnis kepada franchisee untuk menjual produk atau jasa miliknya sendiri pada
waktu tertentu (Siegel, 1983). Di dalam pengoperasiannya franchisee dapat menggunakan merek
dagang, produk, atau metode tertentu dalam proses produksi (Sapuan, 1998). Selain itu, waralaba
merupakan suatu konsep bisnis yang menyeluruh, sebuah proses permulaan dan pelatihan aspek
pengelolaan bisnis sesuai konsep franchisor. Franchisor harus memberikan bantuan serta bimbingan
yang terus menerus kepada franchisee (Mendelsohn, 1997).
Menurut Suryana (1994), franchise adalah suatu persetujuan lisensi menurut hukum antara
suatu perusahaan (pabrik) penyelenggara dengan penyalur atau perusahaan lain untuk melakukan
usaha. Pihak yang memberi lisensi disebut franchisor dan yang diberi lisensi disebut franchisee.
Franchising sendiri memiliki arti kerjasama manajemen untuk menjalankan usaha dari perusahaan
induk. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 42 tahun 2007 menyatakan bahwa
franchising harus memuat klausula paling sedikit mengandung:
1. Jenis hak kekayaan intelektual.
2. Kegiatan usaha.
3. Hak dan kewajiban para pihak.
4. Bantuan, fasilitas, bimbingan operasional, pelatihan, dan pemasaran yang diberikan pemberi
waralaba kepada penerima waralaba.
5. Wilayah usaha.
6. Jangka waktu perjanjian.
7. Tata cara pembayaran imbalan.
8. Kepemilikan, perubahan kepemilikan, dan hak ahli waris.
9. Penyelesaian sengketa.
10. Tata cara perpanjangan, pengakhiran, dan pemutusan perjanjian.
Sistem waralaba merupakan cara yang tepat untuk membangun kelas pengusaha kecil dan
menegah yang tangguh serta mendorong terciptannya keterkaitan usaha dengan sektor ekonomi kuat.
Keuntungan sistem waralaba bagi pemilik waralaba (franchisor) adalah memperoleh jaringan yang
luas (Syahmuharnis, 1994), memasuki usaha secara cepat dengan resiko yang lebih kecil, biaya
investasi tidak besar, dan masuk ke pasar yang sudah siap (Paliwoda, 1993). Menurut Syahmuharnis
(1994), penerima hak waralaba (franchisee) mendapatkan keuntungan sebagai berikut:
1. Tidak perlu membangun citra dan kontrol manajemen karena sudah terbentuk dan
terstruktur.
2. Produk terjamin mutunya.
3. Tanggunag jawab finansial bersama.
4. Ekonomis dalam distribusi.
5. Peralatan dan manajemen yang siap pakai.
6. Merek telah dikenal.
7. Keseragaman sistem sehingga tidak harus mulai dari nol.
6
Akan tetapi, beberapa kerugian dari sistem waralaba bagi pewaralaba menurut Jonathan
(2011) yaitu:
1. Iuran dan royalti yang terus-menerus.
2. Jenis produk yang dihasilkan terbatas.
3. Beberapa sistem membatasi pembelajaran manajerial usaha secara utuh.
Menurut Karamoy (1998), terdapat dua jenis utama tipe franchise, yaitu:
1. Product and Trade Name Financhising (PTNF) yaitu pemberian merek dagang kepada
pihak lain dan franchisor bertindak sebagai produsen/pemasok.
2. Business Format Franchise (BFF) yang mana franchisee memperoleh merek dagang,
sistem, prosedur, teknologi operasi, bantuan teknis, dan manajemen selama kontrak.
Kesepakatan mewajibkan pewaralaba menggunakan prosedur operasi standar (standard
operating procedure) yang dikembangkan pemilik waralaba dan menawarkan menu yang disetujui
pemilik waralaba ( Smith, 1991). Mutu produk yang dihasilkan menjadi terstandar dalam hal rasa dan
penampilan. Standarisasi produk ini berfungsi untuk mempermudah pengendalian mutu (Sigel, 1983).
7
8. Aspek lingkungan industri.
9. Aspek yuridis.
10. Aspek lingkungan hidup.
Secara garis besar aspek penilaian kelayakan suatu usaha dibagi menjadi aspek finansial dan
aspek non finansal.
Kriteria non finansial yang digunakan untuk menganalisis kelayakan restoran Pro AB
Chicken terdiri dari:
1. Aspek Pasar
Menurut Umar (2007), pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli.
Implikasi dari pertemuan tersebut menimbulkan kekuatan permintaan dan penawaran yang
membentuk suatu harga. Hal-hal pokok yang perlu dianalisis pada aspek pasar terdiri dari:
a. Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang
didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang
didasarkan pada kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial. Hukum permintaan
menyatakan bahwa jika harga suatu barang meningkat maka kuantitas barang yang diminta
akan berkurang, begitupun sebaliknya, bila harga barang yang diminta menurun maka
kuantitas barang yang diminta akan naik (asumsi cateris paribus).
b. Penawaran
Penawaran diartikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai
tingkat harga. Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga suatu barang meningkat
maka akan semakin tinggi kuantitas barang yang akan ditawarkan, begitupun sebaliknya, jika
harga suatu barang menurun maka akan semakin turun kuantitas barang yang akan
ditawarkan (asumsi cateris paribus).
c. Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/penjual dan sisi konsumen. Bentuk pasar
jika dilihat dari sisi produsen/penjual terdiri dari:
1) Pasar Persaingan Sempurna
Pada jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingannya tidaklah nampak
karena tidak terbatasnya jumlah produsen dan konsumen sehingga masing-masing
produsen dan konsumen tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
8
2) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh penjual saja.
Dalam hal ini tidak ada barang subtitusi terhadap barang yang dijual oleh penjual
tunggal tersebut, serta terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar.
3) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli. Pasar oligopoli dibagi
menjadi dua bagian. Pertama, pasar oligopoli yang mana produsen bersepakat untuk
melakukan tindakan bersama dalam penentuan harga dan kuantitas produksi. Kedua,
pasar oligopoli yang produsennya tidak melakukan kesepakatan dalam penentuan harga
dan kuantitas produksi.
4) Pasar Monopolistik
Pasar ini merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan
monopoli. Dikatakan mirip persaingan sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan
untuk masuk keluar pasar, selain itu, barang yang dijualpun tidak homogen. Oleh karena
barang-barang yang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saja, pasar ini
mirip dengan monopoli.
Jika dilihat dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Pasar Konsumen
Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibiniskan).
2) Pasar Industri
Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau organisai untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain.
3) Pasar Reseller
Pasar yang terdiri dari perorangan dan atau organisasi yang biasa disebut para
pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer.
4) Pasar Pemerintah
Pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang
atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan,
perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.
2. Aspek Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (1997) adalah suatu proses sosial manajerial yang mana individu
atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan
serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Kriteria yang perlu dianalisis pada
aspek pemasaran meliputi:
9
a. Segmentasi Pasar
Manajemen dapat melakukan pengkombinasian dari beberapa variabel untuk
mendapatkan suatu cara yang paling cocok dalam mensegmentasi pasarnya. Segmentasi
dapat diidentifikasikan melalui berbagai aspek berikut:
1) Aspek geografis, seperti bangsa, negara, propinsi, dan kabupaten.
2) Aspek demografis, seperti usia, jenis kelamin, dan pendapatan.
3) Aspek psikografis, seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
b. Sasaran Pasar
Analisis dapat dilakukan dengan menelaah tiga faktor, yaitu:
1) Ukuran dan pertumbuhan segmen.
Tahapan terdiri dari pengumpulan dan penganalisisan data tentang penjualan
terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan, serta margin laba yang diharapkan untuk
berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan paling sesuai.
2) Kemenarikan struktural segmen.
Mempelajari faktor-faktor struktural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen
dalam jangka panjang.
3) Sasaran dan sumber daya.
Analisis sasaran dan sumberdaya dalam kaitannya dengan segmen pasar. Walaupun
ada segmen yang bagus, akan tetapi dapat ditolak jika tidak prospektif dalam jangka
panjang.
c. Menentukan Posisi Pasar
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus
diputuskan pula posisi mana yang akan ditempati dalam segmen tersebut. Penetuan posisi
pasar dapat dilakukan dengan mengikuti tiga langkah, yaitu:
1) Mengidentifikasi keuggulan kompetitif.
2) Memilih keunggulan kompetitif.
3) Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi.
d. Bauran Pemasaran
Manajemen Pemasaran akan dipecah menjadi empat kebijakan pemasaran yang lazim
disebut bauran pemasaran(marketing mix) atau 4P dalam pemasaran yang terdiri dari empat
komponen, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
10
3. Aspek Teknik dan Teknologi
Studi pada aspek ini adalah untuk memberikan gambaran apakah secara teknis dan pilihan
teknologi, usaha tersebut dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat
pembangunan proyek atau operasional secara rutin. Pokok bahasan dari studi ini adalah sebagai
berikut:
a. Pemilihan strategi produksi.
b. Pemilihan dan perencanaan produk.
c. Rencana kualitas.
d. Pemilihan teknologi.
e. Rencana kapasitas produksi.
f. Perencanaan letak pabrik.
g. Perencanaan tata letak.
h. Perencanaan jumlah produksi.
i. Manajemen produksi.
j. Pengawasan kualitas produk.
4. Aspek Manajemen
Tujuan studi aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan
implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan serta dikendalikan sehingga rencana bisnis
dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Aspek yang dikaji adalah:
a) Perencanaan kegiatan.
b) Pengorganisasian yang terdiri dari struktur, bentuk, dan prestasi organisasi.
c) Penentuan sistem pengendalian yang efektif.
11
F. ASPEK FINANSIAL
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam melakukan suatu evaluasi terhadap investasi proyek
adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost (Net B/C), dan
Payback Period.
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value merupakan manfaat bersih yang diterima selama umur proyek pada
tingkat diskonto tertentu. Ukuran ini bertujuan untuk mengurutkan alternatif yang dipilih karena
adanya kendala biaya modal, yang mana proyek ini memberikan NPV biaya yang sama atau NPV
penerimaan yang kurang lebih sama setiap tahun. Proyek dinyatakan bermanfaat jika NPV lebih
besar dari nol. Jika NPV sama dengan nol, berarti biaya dapat dikembalikan persis sama besar
oleh proyek. Pada kondisi ini proyek tidak untung dan tidak rugi. Jika NPV lebih kecil dari nol
maka proyek tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang digunakan dan ini berarti proyek
tersebut tidak layak untuk dilakukan (Gray et al., 1992).
4. Payback Period
Payback Period merupakan penilaian kelayakan investasi dengan mengukur jangka waktu
pengembalian investasi. Semakin cepat waktu pengembalian investasi, maka semakin baik untuk
diusahakan (Gray et al., 1992).
12
Penelitian dilakukan di outlet Pro AB Chicken cabang Kota Jambi yang beralamatkan di jalan
Soemantri Brojonegoro, Kebun Jeruk, Sipin, Kota Jambi. Kegiatan pengumpulan data dilakukan
selama sembilan bulan dimulai dari bulan Januari hingga September 2011.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh dengan menggunakan observasi dan wawancara langsung di
lapangan, seperti harga bahan baku, peralatan, penerimaan, biaya operasional perusahaan dan lain-
lain. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur serta informasi
dari beberapa instansi terkait seperti BPS Kota Jambi, dan referensi-referensi lainnya berupa makalah,
hasil penelitian terdahulu, serta internet.
Data yang diolah serta dianalisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif dianalisis untuk mengkaji aspek pasar, pemasaran, teknis, sumber daya manusia dan
manajemen. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan aspek finansial
restoran Pro AB Chicken melalui kriteria kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period yang diolah dengan Microsoft
Office Excel 2007.
2. Aspek Pemasaran
Aspek ini dinilai dengan cara melihat penempatan restoran Pro AB Chicken pada
segmentasi, target, dan posisi pasar. Aspek pemasaran juga melihat bagaimana restoran tersebut
mampu bersaing dengan melihat bauran pemasarannya yang meliputi 4P (place, product,
promotion, price).
4. Aspek Manajemen
Melihat perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian restoran Pro AB Chicken yang sudah
berjalan satu tahun dalam operasi nanti sesuaikah dengan struktur organisasi yang ada. Analisis
ini digunakan secara kualitatif untuk melihat apakah fungsi manajemen dapat diterapkan dalam
kegiatan operasional suatu usaha. Analisis ini dapat dilihat berdasarkan sesuai tidaknya proyek
dengan pola kerja pihak yang terlibat dan kesanggupan atau keahlian staf yang ada untuk
mengelola usaha. Jikafungsi manajemen dapat diterapkan, maka usaha restoran Pro AB Chicken
layak dari aspek manajemen.
14
E. Aspek Finansial
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam melakukan suatu evaluasi terhadap investasi proyek
adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost (Net B/C), dan
Payback Period.
CFt
NPV I
1 K
Keterangan:
CFt = aliran kas pertahun pada periode t
I0 = investasi awal pada tahun 0
K = suku bunga (discount rate).
15
4. Payback Period
Payback Period merupakan penilaian kelayakan investasi dengan mengukur jangka waktu
pengembalian investasi. Lamanya pengembalian investasi tersebut ditentukan dengan
menggunakan persamaan seperti di bawah ini.
F. Asumsi Dasar
Asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Umur proyek adalah 5 tahun, hal ini berdasarkan atas lamanya perjanjian dan kadaluarsa
pembayaran royalti antara pihak manajemen pusat dengan restoran Pro AB Chicken cabang Kota
Jambi.
2. Keseluruhan sumber modal yang digunakan adalah modal sendiri.
3. Tingkat suku bunga yang digunakan yaitu berdasarkan tingkat suku bunga di Bank BCA sebesar
12 persen untuk suku bunga kredit pinjaman tahun 2012.
4. Biaya penyusutan dihitung dengan metode garis linier tanpa nilai sisa pada akhir umur ekonomi
barang.
5. Biaya pemeliharaan setiap tahunnya sebesar 5 persen dari total nilai investasi yang dikeluarkan.
6. Arus kas dari penerimaan (inflow) berasal dari penjualan makanan dan minuman.
7. Penjualan produk diasumsikan konstan dari tahun kedua hingga kelima berdasarkan perhitungan
kapasitas produksi optimal.
8. Harga input dan output yang digunakan dalam penelitian adalah harga konstan, hal ini untuk
mempermudah perhitungan arus kas.
9. Biaya tenaga kerja pada tahun kedua hingga kelima ditetapkan berdasarkan kelayakan tanggung
jawab dan strata pendidikan yang dimiliki karyawan.
10. Perhitungan pajak dilakukan melalui analisis rugi laba berdasarkan undang-undang nomor 17
Tahun 2009. Apabila laba bersih 0 sampai dengan 50 juta rupiah maka besarnya pajak yang
harus dibayarkan sebesar 10 persen dari laba bersih. Bila laba bersih diantara 50 juta rupiah
sampai 100 juta rupiah, maka pajak yang dibayarkan sebesar 10 persen dari 50 juta rupiah
ditambah sisa labanya dikalikan sebesar 15 persen. Bila nilai laba bersih diatas 100 juta rupiah
maka pajak yang harus dibayarkan sejumlah 50 juta rupiah dikalikan 10 persen ditambah 100 juta
dikalikan 15 persen ditambah dengan sisa laba yang dicatatkan dikalikan 30 persen.
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. ASPEK PASAR
1. Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan juga dari sisi konsumen. Jika
dilihat dari sisi produsen maka produk Pro AB Chicken berada pasar persaingan hampir
sempurna karena pada kenyataanya tidak ada pasar persaingan sempurna di dunia ini.
Restoran cepat saji dapat didirikan oleh siapapun dan sudah banyak dijalankan dari yang
berskala kecil hingga besar. Konsumen bebas memilih produk cepat saji sesuai dengan
yang mereka kehendaki.
Selanjutnya, jika dilihat dari sisi konsumen maka produk Pro AB Chicken berada
pada pasar konsumen karena produk yang digunakan oleh konsumen dikonsumsi
langsung bukan untuk dijual kembali melainkan untuk keperluan pribadi. Produk Pro
AB Chicken merupakan makanan dan minuman siap santap sehingga tidak mungkin
untuk dijual lagi (reseller) oleh konsumen yang membelinya.
2. Penawaran Pasar
`Produk utama dari restoran ini adalah ayam goreng krispi. Untuk itu penulis
menganalisis jumlah penawaran ayam goreng krispi pada usaha tersebut. Penawaran dari
bulan pertama hingga bulan keenam sejak beroperasi dapat dilihat pada Gambar 1. Data
proyeksi jumlah penawaran didapat dari jumlah realisai penjualan ayam goreng krispi di
restoran tersebut. Jumlah penawaran dari bulan pertama hingga keenam terus mengalami
peningkatan. Peningkatan ini diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor yang
memungkinkan terjadinya peningkatan tersebut diantaranya keberhasilan penjualan,
perencanaan kapasitas produksi, dan pengelolaan SDM.
Ayam Goreng Krispi (Potong)
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
April Mei Juni Juli Agustus September
Penawaran 3440 3880 4809 5380 5908 6924
3. Permintaan Pasar
Sebagai gambaran permintaan pasar pendekatan yang digunakan adalah jumlah
target pasar yang tersedia yaitu kelompok umur. Kelompok umur yang digunakan
adalah usia antara 20-24 yang merupakan usia target pasar restoran ini yaitu mahasiswa.
Berdasarkan data yang didapat dari BPS Kota Jambi tahun 2010 maka didapat jumlah
penduduk yang berusia 20-24 tahun sebanyak 53.954 jiwa di Kota Jambi. Jumlah ini
merupakan konsumen potensial sebagai gambaran permintaan ayam goreng krispi di
Kota Jambi. Jika diasumsikan target pasar makan ayam goreng krispi satu kali sehari
maka jumlah ayam goreng krispi yang diminta sebulan adalah sebanyak 1.618.620.
Jumlah ini sangat besar nilainya jika dibandingkan dengan penawaran yang dilakukan
oleh restoran Pro AB Chicken.
B. ASPEK PEMASARAN
1. Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar
Suatu bisnis pada faktanya akan masuk ke dalam suatu pasar yang bersifat sangat
heterogen. Oleh karena itu perusahaan harus secara jeli dalam melakukan segmentasi,
mentarget, dan memposisikan diri di dalam pasar. Fungsi dari mensegmentasi pasar
adalah agar perusahaan lebih mudah masuk ke pasar yang heterogen tersebut. Hal ini
karena pasar telah dipilah-pilah sehingga membentuk segmen-segmen yang relatif lebih
homogen.
Setelah perusahaan berhasil melakukan segmentasi pasar maka dilanjutkan
dengan mengambil keputusan untuk memilih sasaran yang lebih jelas. Hal ini dilakukan
karena perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
pasar walaupun telah mensegmentasikan suatu pasar. Sumber daya yang dimaksud
contohnya adalah keterampilan tenaga kerja suatu perusahaan lebih baik daripada
pesaingnya.
Meskipun bentuk pasar ini adalah persaingan sempurna yang mana tidak ada
persaingan yang terlalu mencolok, namun persaingan tetaplah ada. Oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan positioning produk agar produk berbeda dengan pesaing.
18
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi dari produk cepat saji yang diproduksi oleh restoran Pro AB
Chicken adalah:
1. Mahasiswa
2. Pekerja Kantor
3. Unit Keluarga
b. Target Pasar
Target utama Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi adalah Mahasiswa.
Di Kecamatan Simpang III Sipin Kota Jambi terdapat tiga buah kampus universitas
besar yaitu kampus Universtitas Negeri Jambi, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Baiturahim, dan Universitas Swasta Batanghari. Sebagai langkah awal untuk
mewujudkan target tersebut Restoran Pro AB Chicken telah melakukan promosi
secara berkala ke tiga kampus tersebut. Promosi berupa pembagian voucher makan
gratis.
c. Posisi Pasar
Posisi pasar dari restoran Pro AB Chicken Kota Jambi adalah sebagai tempat
nongkrong anak muda di kawasan tersebut dengan konsep penyajian yang cepat dan
harga yang murah.
2. Bauran Pemasaran
a. Kebijakan Produk
Produk makanan yang dihasilkan terdiri dari menu berbahan pokok ayam
potong (ayam ras), lainnya, dan tambahan. Menu berbahan pokok ayam potong dan
lainnya merupakan menu wajib yang harus ada di setiap gerai Pro AB Chicken.
Sedangkan menu tambahan merupakan menu yang diusulkan dari terwaralaba yang
komposisinya disesuaikan dengan selera masyarakat di setiap cabangnya.
Tabel 2. Daftar produk yang ditawarkan oleh restoran Pro AB Chicken cabang Kota
Jambi
1 Dada 6500
4 Sayap 5000
19
Tabel 2. Daftar produk yang ditawarkan oleh restoran Pro AB Chicken cabang
Kota Jambi (lanjutan)
Menu Lainnya
7 Otak-otak 5000
9 Burger 10000
11 Pizza 12000
Menu tambahan
Minuman
19 Kapucino 3000
Menu paket
20 Paket I (nasi + paha atas atau dada + teh botol sosro) 11000
b. Kebijakan Harga
Penetapan harga jual berfungsi untuk mengetahui tingkat pendapatan yang akan
diperoleh oleh perusahaan. Selain itu, harga juga akan mempengaruhi keinginan
konsumen untuk menggunakan produk yang dipasarkan. Telah dibahas diatas bahwa
target pasar dari restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi adalah mahasiswa
kampus sekitar. Oleh karena itu harga yang kompetitif merupakan kunci untuk
sukses bermain di pasar ini.
Harga untuk menu utama dan menu lainnya disesuaikan oleh kebijakan
manajemen pusat.
20
c. Kebijakan Promosi
Promosi adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam pemasaran. Hal ini
disebabkan tanpa promosi maka masyarakat tidak akan mengenal produk dengan
baik. Promosi juga dapat memudahkan penjualan produk. Promosi utama yang
dilakukan oleh restoran Pro AB Chicken adalah dengan memberikan voucher gratis
kepada mahasiswa di kampus Universtitas Negeri Jambi, Sekolah Tinggi Ilmu
Keperawatan Baiturahim, dan Universitas Swasta Batanghari pada jadwal promosi
yang telah ditentukan. Satu voucher makan gratis ini berlaku untuk satu orang pada
periode tertentu serta harus makan ditempat.
Langkah promosi dengan pembagian voucher secara gratis ini diambil agar
mahasiswa yang mendapatkan voucher gratis tersebut dapat mengajak teman-teman
yang lain untuk datang dan menikmati produk yang ditawarkan restoran Pro AB
Chicken. Promosi ini dilakukan secara kontinu. Hal ini sangat menguntungkan
karena biaya promosi sangat kecil karena biaya makan gratis yang didapatkan oleh
satu orang tersebut dapat ditutupi dengan keuntungan yang didapat dari orang yang
diajak oleh pemegang voucher tiket makan gratis tersebut. Hal ini terjadi karena
orang biasanya jarang untuk makan seorang diri.
d. Kebijakan Tempat
Restoran Pro AB Chicken ditampilkan dengan gaya minimalis modern. Warna
utama bangunannya adalah warna merah bata cerah. Tempat makan pengunjung
berkonsep terbuka sehingga pengunjung dapat melihat lalu lalang aktivitas salah
satu jalan arteri di Kota Jambi sambil menikmati produk Pro AB Chicken. Tempat
ini disesuaikan dengan target pasar yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu
golongan usia muda antara usia 20-24 tahun. Sifat golongan muda yang menyukai
tampilan yang mencolok dan simpel disesuaikan dengan konsep bangunan.
Penampakan bangunan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4.
21
22
23
5) Diangkat ayam dan tiriskan minyaknya pada menit ke 13-15 atau 15-20.
6) Disaring minyak setiap sekali pemakaian.
b. Burger Pro AB Chicken
1) Disiapkan roti burger, patty, tomat, timun, margarine, mayones, dan daun selada.
2) Dibelah roti menjadi dua bagian lalu oleskan margarin pada tiap bagian dalam roti.
3) Dipanggang roti diatas teflon selama 40-60 detik.
4) Dipanggang patty diatas teflon menggunakan margarine sebanyak satu sendok teh
selama 1-3 menit.
5) Dilumuri kedua bagian roti dengan mayones, masing-masing bagian ½ sendok makan.
6) Diletakkan patty, selembar daun selada, 2 iris tomat, 1 iris timun diatas potongon roti
bagian bawah.
7) Dilumuri saus sambal 1 sendok teh dan saus tomat ¼ sendok teh.
8) Diletakkan roti bagian atas diatas meja persiapan burger yang telah disiapkan.
9) Dibungkus burger dengan kemasan yang telah disediakan.
c. Tahu Tuna
Cara Peracikan:
1) Diambil 3 potong tahu tuna dan cek kelayakan tahu tuna sesuai standarisasi (tidak bau,
tidak lengket, tidak rusak).
2) Dimasukan tahu tuna kedalam tepung aduk sampai rata hingga tahu rata dengan tepung.
3) Dicelupkan tahu tuna yang dilebur dengan tepung kedalam bumbu hingga rata.
4) Ditiriskan tahu tuna hingga air bumbu tidak menetes.
5) Dimasukkan tahu tuna kedalam tepung aduk sampai rata kira-kira 20 kali adukan.
6) Diayak tepung yang telah digunakan tadi hingga halus.
Cara penggorengan :
1) Dimasukkan tahu tuna ke dalam minyak yang sudah dipanaskan selama 3-5 menit
(kompor besar), 7-10 (kompor standar/kecil).
2) Dibalikkan posisi tahu tuna yang siudah di masukkan tadi pada menit ke 2/3.
3) Diangkat tahu tuna dan tiriskan minyaknya pada menit ke 7-10.
d. Otak-otak Pro AB Chicken
1) Diambil 4 potong otak-otak.
2) Dimasukkan kedalam minyak yang sudah dipanaskan selama 2-3 menit.
3) Diangkat otak-otak dan tiriskan minyaknya pada menit ke 2 atau 3.
24
4. Pemilihan Teknologi
a. Chest freezer
25
Dapur 40 19,61%
Gudang 55 26,96%
WC 4 1,96%
Parkir 40 19,61%
Bangunan produksi atau dapur dibangun dari batu bata yang diplaster dengan semen
sedangkan bagian area makan pengunjung dibuat bangunan dengan suasana semi
outdoor dengan menggunakan kerangka besi dan gipsum yang sebagian lagi
menggunakan batu bata yang bagian lantainya dilapisi keramik. Bangunan gudang
terletak dibagian belakang dari bagian produksi. Bagian gudang terbuat dari bahan kayu
dan bagian lantai dilapisi dengan semen.
6. Kapasitas Poduksi
Kapasitas optimal produksi restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi didapat
menurut saran dari manajemen pusat penjualan dari outlet Pro AB Chicken pusat.
Besaran produksi yang disarankan adalah jumlah produksi dengan menggunakan ayam
potong/ras sebanyak 516 kg pada bulan pertama. Sekitar 90% akan digunakan untuk
memproduksi ayam goreng krispi. Jumlah produksi ayam krispi diperkirakan akan
menghasilkan 125 potong ayam krispi per hari. Kapasitas Produksi pada bulan
selanjutnya dapat ditingkatkan setelah jumlah pelanggan bertambah.
Rencana Produksi
Kapasitas Optimal
Bulan
Potong/bulan
(%) Potong/hari Potong/bulan
26
Besar kapasitas setelah bulan pertama yaitu 50 persen dari kapasitas optimal. Pada
bulan kedua menjadi 60%, bulan ketiga menjadi 70%, bulan keempat menjadi 80%, pada
bulan kelima menjadi 90%, dan pada bulan keenam menjadi kapasitas optimal yaitu
100%.
Kapasitas optimal dari produksi dipengaruhi oleh beberapa hal pokok yaitu:
a. Keberhasilan promosi dan penjualan yang dilakukan.
b. Kapasitas deep frying yang tersedia.
c. Jumlah karyawan yang tersedia.
d. Jam kerja karyawan.
27
28
29
5. Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja pada restoran Pro AB Chicken dinilai dari keberhasilan restoran
untuk mengejar target produksi pada bulan yang berjalan. Pada bulan pertama hingga
keenam, kenaikan produksi dinaikkan setahap demi setahap hingga kapasitas produksi
mencapai 100%. Kapasitas produksi tersebut adalah kapasitas produksi untuk ayam
goreng krispi yang dibahas pada aspek teknik dan teknologi pada perencanaan jumlah
produksi. Manager yang bertanggung jawab pada owner akan mengevalusi produktivitas
karyawan yang dianggap tidak produktif yang menyebabkan target penjualan tidak
dicapai. Mekanisme teguran hingga PHK akan diberikan pada para pekerja yang
dianggap produktivitasnya jelek.
30
8. Mekanisme PHK
Pemberhentian pekerja dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan.
Sebelum diberhentikan maka pegawai akan menerima surat peringatan pertama, kedua,
dan ketiga. Jika pelanggaran berat dilakukan seperti terlibat dalam tindakan kriminal
maka karyawan tersebut dapat langsung diberhentikan. Penyebab yang menyebabkan
karyawan menerima surat peringatan atau pemberhentian tersebut adalah:
a. Tidak disiplin waktu.
b. Tidak mampu melaksanakan deskrispsi kerja.
c. Tidak mampu berkomunikasi dengan baik antar sesama karyawan.
d. Melanggar tata tertib secara banyak dan berulang.
e. Berbahasa tidak sopan.
f. Tidak patuh kepada atasan.
g. Terlibat dalam tindakan kriminal.
E. ASPEK MANAJEMEN
1. Perencanaan
Tahapan persiapan sampai tahap mulai produksi atau beroperasi secara komersial
dibutuhkan waktu sekitar empat bulan. Proses pembangunan dibagi menjadi dua fase
yaitu fase pembangunan yang datanya diambil dari proses pembangunan Restoran
Arjuna dan fase pembangunan pada fase peralihan dari Restoran Arjuna menjadi
Restoran Pro AB Chicken. Kegiatan yang hanya untuk bersifat untuk kepentingan
Restoran Arjuna seperti pengadaan bahan baku, proses desain banner, dan backlight
Restoran Arjuna tidak akan dibahas.
Fase pembangunan Restoran Arjuna merupakan tahapan yang penting karena
sebagian besar hal-hal pokok seperti bangunan dan peralatan masih tetap dipakai untuk
kemudian diadaptasi menjadi outlet Pro AB Chicken pada fase peralihan.
31
Proses pengajuan
p
Franch
hisor
kerjasam
ma dengan Pembaayaran
melakukann survey
franchisee Restoran royalti aw
wal 20%
lokassi
Pro AB Chicken
Proses perrsiapan
Pembaayaran
Penandaatanganan peralatann dan
royalti 500% dari
MoU
M perlengkkapan
totaal.
bahaan
Gambar 4.
4 Diagram alir proses pengaju
uan kerjasama dengan manajjemen pusat Prro
AB Chhicken hingga melakukan
m graand opening
2. Pengorgaanisasian
a. Strukturr organisasi
Prro AB Chickenn cabang Kota Jambi yang diimiliki saat ini masih tergolonng
sangat sederhana. Haal ini dikarenaakan aktivitas-aaktivitas yang dijalankan olleh
usaha masih
m tergolongg terbatas, hanyya ada beberappa pembagian kerja.
k Jenis-jennis
posisi pekerjaan
p yangg ada adalah peemilik, menejerr, cooker assisttant, cooker, dan
d
kasir. Adapun
A struktuur organisasi reestoran Pro AB
B Chicken cabbang Kota Jam
mbi
dapat diilihat pada Gam mbar 5.
3
32
Owner
Menejer
33
34
3. Pengendalian
a. Pengendalian Kualitas Bahan Baku
Pengawasan kualitas bahan baku penting karena kualitas produksi ditentukan
oleh bahan bakunya. Ayam potong yang merupakan bahan utama diperiksa secara
berkala setiap harinya. Kualitas kesegaran ayam potong dicek dan dinilai apakah
pemasok melakukan kecurangan dengan mencampur ayam segar dengan ayam
bangkai.
Selain itu bahan yang dikirim dari outlet pusat berupa bumbu, adonan dasar
pizza, chicken steak, otak-otak, sosis, frech fries, dan tahu tuna akan dicek apakah
secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan yang diharapkan. Jika tidak sesuai maka
35
F. ASPEK FINANSIAL
36
5. Payback Period
Berdasarkan perhitungan payback period, modal investasi akan kembali pada
tahun ke-3 bulan ke-7. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10.
37
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Restoran Pro AB Chicken memasuki pasar persaingan hampir sempurna yang berarti tidak ada
perseorangan atau kelompok produsen yang mendominasi pasar. Restoran ini berarti dapat bersaing
dengan restoran yang lain tanpa ada resiko monopoli yang dilakukan oleh produsen. Jumlah proyeksi
permintaan dengan berbagai asumsi memiliki nilai lebih besar daripada jumlah penawaran yang
dilakukan oleh restoran Pro AB Chicken. Hal ini menandakan bahwa terjadi selisih antara permintaan
dan penawaran. Peluang untuk menambah kapasitas produksi dapat ditingkatkan sehingga penjualan
perusahaan dapat meningkat pula. Maka berdasarkan analisis aspek pasar, usaha ini layak untuk
dijalankan.
Menurut analisis aspek pemasaran usaha Pro AB Chicken cabang Kota Jambi layak untuk
dijalankan. Target pasar dari usaha Pro AB Chicken adalah golongan pelajar dan mahasiswa usia
antara 20-24 tahun. Posisi outlet yang berada ditengah-tengah antara tiga kampus besar di Jambi
yaitu kampus Universtitas Negeri Jambi, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Baiturahim, dan
Universitas Swasta Batanghari membuat lalu lintas konsumen potensial cukup inten di daerah ini.
Selain itu, posisi pasar dari restoran Pro AB Chicken Kota Jambi adalah sebagai tempat nongkrong
anak muda di kawasan tersebut dengan konsep penyajian yang cepat dan harga yang murah juga
menunjang pemasaran kepada target pasar tersebut. Kebijakan produk dan harga mengikuti kebijakan
manajemen pusat yang telah berpengalaman dengan mengambil perbandingan outlet di Kota
Makassar. Promosi dilakukan secara kontinu dengan memberikan voucher gratis kepada konsumen
potensial. Desain tempat menunjang untuk target pasar anak muda yang menyukai tampilan yang
mencolok dan simpel.
Rencana aliran bahan baku utama berupa ayam ras memperlihatkan bahwa usaha ini mendapat
suplai ayam potong yang lebih murah dibandingkan tempat lain di Kota Jambi. Selain itu, keuntungan
lainnya adalah karkas ayam potong dapat diantar ke tempat tujuan. Bahan penunjang lain dapat
dijamin ketersediaannya oleh usaha tersebut. Analisis pemilihan dan perencanaan produk
memperlihatkan bahwa produk utama dari restoran siap saji ini telah ditetapkan sesuai dengan
keputusan dari manajemen pusat. Sehingga dari kualitas dan penerimaan pasar sudah terjamin
kualitasnya. Terdapat faktor-faktor yang menguntungkan dari lokasi outlet seperti lokasi yang strategis
dan ketersediaan listrik serta air membuat usaha tersebut dilihat dari lokasi layak untuk dijalankan.
Kapasitas produksi berjalan sesuai dengan skenario yang direncanakan dari bulan Maret hingga
September. Hal ini ditunjang dengan pemilihan teknologi yang tepat. Pemilihan chest freezer sebagai
tempat penyimpanan bahan dan deep fryer sebagai salah satu alat primer dalam proses produksi harus
sesuai dengan kapasitas produksi sehingga target kapasitas produksi dapat terpenuhi. Kualitas
produksi dilaksanakan langsung oleh manajemen pusat sehingga kualitas diharapkan antara outlet yang
satu dengan yang lain. Secara keseluruhan menurut analisa teknik dan teknologi usaha ini layak untuk
dijalankan.
Proses seleksi karyawan dilakukan dengan wawancara langsung setelah berkas lamaran calon
karyawan lulus seleksi. Proses wawancara melibatkan owner, menejer, dan manajemen pusat Pro AB
Chicken. Setelah proses wawancara selesai maka penyeleksi akan berdiskusi untuk memutuskan
karyawan yang akan direkrut ke restoran Pro AB Chicken. Menejer yang bertanggung jawab pada
owner akan mengevalusi produktivitas karyawan yang dianggap tidak produktif yang menyebabkan
target penjualan tidak tercapai. Mekanisme teguran hingga PHK akan diberikan pada para pekerja
yang dianggap produktivitasnya jelek. Pelatihan dilakukan oleh manajemen outlet pusat Pro AB
Chicken. Pelatihan meliputi pensimulasian SOP, pembekalan kepribadian, pengarahan tata tertib, dan
penjelasan deskripsi kerja. Sikap karyawan terhadap para pelanggan yang harus selalu 5 S (salam,
sapa, senyum, sopan, dan santun) selalu diingatkan secara rutin kepada karyawan dan memberikan
contoh langsung dilapangan.
Pro AB Chicken cabang Kota Jambi yang dimiliki saat ini masih tergolong sangat sederhana. Hal
ini dikarenakan aktivitas-aktivitas yang dijalankan oleh usaha masih tergolong terbatas, hanya ada
beberapa pembagian kerja. Jenis-jenis posisi pekerjaan yang ada adalah pemilik, menejer, cooker
assistant, cooker, dan kasir. Seorang manager akan dinilai kinerjanya oleh karyawan supervisi pusat
apakah dapat memenuhi target produksi yang sudah direncanakan. Karyawan pusat tersebut akan
memberikan laporan kepada owner apakah menejer melakukan tugasnya dengan baik dan benar.
Untuk memastikan kualitas produk terjamin maka selalu dilakukan pengendalian yaitu kualitas bahan
baku dan proses produksi. Secara keseluruhan dari aspek manajemen dapat disimpulkan usaha ini
layak untuk dijalankan.
Usaha restoran ini dianalisis dengan 4 indikator aspek finansial yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan
payback period. Nilainya berturut-turut adalah NPV=Rp. 163.225.496, IRR=27%, Net B/C=1,39 serta
payback period 3 tahun 7 bulan. Semua indikator menunjukkan bahwa investasi pada usaha ini layak
untuk dijalankan kecuali indikator Net B/C. Kesimpulan dari studi ini adalah usaha restoran Pro AB
Chicken cabang Kota Jambi layak untuk dijalankan secara komersial.
Langkah tindaklanjut yang dapat dilakukan oleh manajemen restoran Pro AB Chicken cabang
Kota Jambi adalah pengembangan usaha waralaba tersebut dengan cara membuka lebih banyak outlet
di Kota Jambi pada tempat-tempat yang strategis.
B. SARAN
39
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Jambi. 2009. Statistik Kota Jambi Tahun 2009. Jambi: BPS Kota Jambi.
Badan Pusat Statistik Kota Jambi. Website. http://jambikota.bps.go.id. [21 April 2012]
Corpora, Corinthian Indopharma. 2002. Study on Fast Food Industry and Marketing in Indonesia.
Jakarta: CIC.
Departeman Kesehatan RI. 1985. Pedoman pelaksanaan Penetapan Tingkat Mutu (Grading) Higiene
dan Sanitasi Rumah Makan (Restoran) di Indonesia. Direktorat Lingkungan dan Pemukiman
Depkes RI, Jakarta.
Gray et al., 1992. Analisis Kelayakan Suatu Proyek. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Hubies, M. 1993. Waralaba Populer: Fast Food. Jakarta: Prenhallindo.
Karamoy, A. 1998. Mengkaji Proyek Bisnis Waralaba Lokal. Jakarta: Gramedia.
Kasmir dan Jafar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: Prenada Mudia.
Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta:PT. Prenhallindo.
Marsum, W.A. 1999. Restoran dan segala permasalahannya. Jogjakarta: Andi.
Mendelsohn, M. 1997. Franchising: Petunjuk Praktis bagi Franchisor dan Franchisee. Terjemahan.
Arif Suyoko, Fauzi Bustami, Hari Wahyudi. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Paliwoda, S. 1993. Fundamentals of Quality Control and Improvement. London: MacMilan.
Sapuan. 1998. Evaluasi dan Strategi Pengembangan Pemasaran Makanan Tradisional. Jakarta:
Gramedia.
Siegel, W.L. 1983. Franchising. New York: John Willey and Sons Inc.
Smith, W.O. 1991. Restaurant Marketing. Glencoe: Macmillian and McGraw Hill.
Sumarto, A. 2002. Analisis Terhadap Atribut Kentucky Fried Chicken Guna Memenuhi Kepuasan
Pelanggan Dalam Kaitan Dengan Strategi Bersaing [Tesis]. Bogor: Program pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Suryana. 1994. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
SWA Sembada. 2011. Restoran Fast Food Asing dan Lokal Di Indonesia. Yayasan Sembada
Swakarya 15(8): 84.
Syahmuharnis. 1994. Menjadi Milyuner dengan Franchise. Jakarta: Gramedia.
Torsina, M. 2000. Usaha Restoran Sukses. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
40
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal kerja karyawan Pro AB Chicken periode 1-15 Juli 2011
JUNI
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Manager M M M M M M A M A M M A M A M
Kasir 1 A X A A M A A A X A M M A A A
Kasir 2 M A X M A M M M A X A A M M M
Asisten
Cooker
1 A A A A A A X A M A A A A X A
Asisten
Cooker
2 X M M A M A M X M M M M A M X
Asisten
Cooker
3 M M M X A M M M M A X M M M M
Asisten
Cooker
4 M M M M M M A M A M M A M A M
Cooker
1 A X A A M A A A X A M M A A A
Cooker
2 M A X M A M M M A X A A M M M
Keterangan:
X = Libur
41
Lampiran 2. Jadwal pelaksanaan proyek pada fase pembangunan restoran Pro AB Chicken
TP Pembersihan lahan
DB Desain bangunan
PB Pembangunan gudang
PB Instalasi Listrik
Keterangan:
DB = Desainer bangunan
PB = Pekerja bangunan
42
Lampiran 3. Jadwal pelaksanaan proyek pada fase peralihan dari Restoran Arjuna menjadi
restoran Pro AB Chicken
PB Finishing bangunan
Keterangan:
DB = Desainer bangunan
PB = Pekerja bangunan
43
Lampiran 4. Penampakan bangunan restoran Pro AB Chicken cabang Kota Jambi
44
Lampiran 5. Biaya Investasi Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi
No. Uraian Kebutuhan Satuan Harga Satuan (Rp) Nilai Total (Rp)
1 Tanah 201 m2 1,250,000 251,250,000
2 Royalti Pro AB Chicken 1 unit 40,000,000 40,000,000
3 Pemasangan sambungan listrik baru 1 unit 6,000,000 6,000,000
4 Bangunan 1 unit 75,000,000 75,000,000
Peralatan makan pengunjung
5 Meja makan pengunjung 20 unit 400,000 8,000,000
6 Kursi Makan pengunjung 80 unit 120,000 9,600,000
7 Meja outlet 1 unit 1,750,000 1,750,000
8 Rak display ayam goreng 1 unit 1,500,000 1,500,000
9 Piring 90 unit 13,000 1,170,000
10 Gelas 100 unit 5,500 550,000
11 Sendok makan 100 unit 2,500 250,000
12 Pisau makan 100 unit 4,500 450,000
13 Botol saos 26 unit 8,000 208,000
Peralatan memasak
14 Kompor dua tungku 3 unit 350,000 1,050,000
15 Kompor satu tungku 2 unit 440,000 880,000
16 Kompor deep fraying untuk ayam goreng crispy 1 unit 3,500,000 3,500,000
17 Oven kapasitas 40 liter 3 unit 500,000 1,500,000
18 Pisau 6 unit 13,000 78,000
19 Pengaduk kayu sedang 4 unit 7,000 28,000
20 Tabung Gas 12 unit 350,000 4,200,000
21 Selang dan pengatur tekanan gas 3 unit 75,000 225,000
22 Ember 6 unit 12,000 72,000
23 Gayung plastik 2 unit 7,000 14,000
24 Selang air 25 meter 2,500 62,500
25 Pompa minyak 1 unit 55,000 55,000
26 Timbangan 2 unit 40,000 80,000
27 Serokan alumunium 3 unit 19,000 57,000
28 Dandang stainles stell besar 2 unit 90,000 180,000
29 Kuali stainles stell diameter 65 cm 2 unit 200,000 400,000
Peralatan Penyimpanan bahan
30 Chest freezer box model FRV-200 merek sharp 3 unit 2,100,000 6,300,000
31 Refrigerator merek sharp 2 unit 1,750,000 3,500,000
32 Box plastik penyimpanan kapasitas 40 liter 8 unit 40,000 320,000
33 Wadah bahan kapasitas 200 ml 10 unit 12,000 120,000
Peralatan kebersihan
34 Sapu 3 unit 12,000 36,000
35 Pel lantai 3 unit 13,000 39,000
36 Sikat besar 2 unit 8,000 16,000
37 Sikat besar 2 unit 5,000 10,000
38 Keset kaki 2 unit 400,000 800,000
39 Keranjang sampah besar 3 unit 75,000 225,000
40 Keranjang sampah sedang 1 unit 80,000 80,000
41 Sepatu boot 1 pasang 75,000 75,000
Total biaya investasi 419,630,500
45
Lampiran 6. Biaya Operasional Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi
Kebutuhan Nilai Total (Rp/
No Jenis (per bulan) Satuan Harga Satuan Nilai total Tahun)
A. Biaya tetap
1 Tenaga kerja
Manajer 1 Orang 3,000,000 3,000,000 36,000,000
Cooker 2 Orang 1,500,000 3,000,000 36,000,000
Asisstant cooker 6 Orang 1,200,000 7,200,000 86,400,000
Kasir 2 Orang 2,000,000 4,000,000 48,000,000
2 Biaya listrik 400,000 4,800,000
3 Biaya Air PDAM 200,000 2,400,000
4 Biaya Promosi 2,000,000 24,000,000
5 Biaya penyusutan 12,295,950
6 Biaya pemeliharaan 6,119,025
Total Biaya Tetap 256,014,975
B Biaya variabel
5 Ayam potong 930 Kg 23,000 21,390,000 256,680,000
6 Tepung 130 Kemasan 6,000 780,000 9,360,000
7 Steak 520 Potong 3,000 1,560,000 18,720,000
8 Beras 520 Kg 8,200 4,264,000 51,168,000
9 Minyak goreng 600 Kg 12,500 7,500,000 90,000,000
10 Roti 845 Potong 1,700 1,436,500 17,238,000
11 Patty 845 Potong 2,700 2,281,500 27,378,000
12 Mayonaise 7 Liter 40,000 260,000 3,120,000
13 Selada 5 Kg 11,900 61,880 742,560
14 Tomat 52 Kg 6,500 338,000 4,056,000
15 Blue band 8 Kg 29,200 227,760 2,733,120
16 Cheese 260 Lembar 750 195,000 2,340,000
17 Mie goreng 234 Bungkus 1,200 280,800 3,369,600
18 Sawi hijau 5 Kg 7,400 38,480 461,760
19 Bakso 39 Kemasan 2,400 93,600 1,123,200
20 Telur 150 Kg 12,000 1,800,000 21,600,000
21 Timun 78 Kg 6,600 514,800 6,177,600
22 Daun bawang 3 Kg 11,375 29,575 354,900
23 Seledri 1 Kg 51,500 33,475 401,700
24 Bawang Goreng 8 Kg 8,500 66,300 795,600
25 Wortel 20 Kg 8,833 172,250 2,067,000
26 Bombay 10 Kg 11,667 113,750 1,365,000
27 Bawang putih 39 Kg 19,575 763,425 9,161,100
28 Jahe 4 Kg 6,000 23,400 280,800
29 Mailing 13 Kaleng 6,500 84,500 1,014,000
30 Buncis 9 Kg 10,000 91,000 1,092,000
31 Kentang 7 Kg 7,600 49,400 592,800
32 Sagu 1 Kg 9,100 11,830 141,960
33 Adonan pizza 650 unit 1,500 975,000 11,700,000
34 Otak-otak 1300 Potong 600 780,000 9,360,000
35 Tahu tuna 1248 Potong 600 748,800 8,985,600
36 Freach friess 52 Bungkus 15,000 780,000 9,360,000
37 Sosis 234 Potong 800 187,200 2,246,400
38 Saus tomat 39 Pack 13,500 526,500 6,318,000
39 Saus sambel 26 Pack 11,850 308,100 3,697,200
40 Saus tomat 26 Kemasan 3,500 91,000 1,092,000
41 Saus sambel 39 Kemasan 3,900 152,100 1,825,200
42 Kecap 33 Botol 6,500 211,250 2,535,000
43 Bumbu kuning 4 Pack 6,500 25,350 304,200
46
Lampiran 6. Biaya Operasional Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi
(Lanjutan)
44 Terasi udang 10 Potong 500 5,200 62,400
45 Vetsin 33 Bungkus 4,900 159,250 1,911,000
46 Garam 20 Bungkus 1,000 19,500 234,000
47 Cabai rawit 13 Kg 24,000 312,000 3,744,000
48 Cabe merah 26 Kg 14,000 364,000 4,368,000
49 Bawang merah 26 Kg 9,000 234,000 2,808,000
50 Teh sosro 975 Botol 1,400 1,365,000 16,380,000
51 Tebs 390 Botol 1,550 604,500 7,254,000
52 Teh sosro 273 Kemasan 1,800 491,400 5,896,800
53 Fanta 390 Botol 4,500 1,755,000 21,060,000
54 Fruit tea 130 Botol 4,100 533,000 6,396,000
55 Coca cola 390 Botol 4,900 1,911,000 22,932,000
56 Aqua 780 Botol 650 507,000 6,084,000
57 Melon 39 Kg 7,000 273,000 3,276,000
58 Jeruk 20 Kg 8,900 173,550 2,082,600
59 Alpukat 20 Kg 12,000 234,000 2,808,000
60 Capucino 117 Kemasan 1,500 175,500 2,106,000
61 Susu 20 Kaleng 6,500 126,750 1,521,000
62 Gula pasir 78 Kg 11,000 858,000 10,296,000
63 Kemasan ayam crispy 1950 unit 500 975,000 11,700,000
64 Kemasan burger 520 unit 300 156,000 1,872,000
65 Kemasan Pizza 650 unit 450 292,500 3,510,000
66 Kantong plastik 7 Pack 5,000 32,500 390,000
67 Sedotan bengkok 8 Pack 7,500 58,500 702,000
68 Sedotan 8 Pack 5,600 43,680 524,160
69 Tusuk gigi 13 Pack 3,500 45,500 546,000
70 Tissue 130 Pack 6,300 819,000 9,828,000
71 Sarung tangan 1 Pack 14,000 18,200 218,400
72 Kertas burger 520 unit 300 156,000 1,872,000
73 Plastik 1kg 26 Pack 6,500 169,000 2,028,000
74 Gas 16 Tabung 80,000 1,248,000 14,976,000
75 Sabun tangan 1 Kemasan 8,000 10,400 124,800
76 Sabun lantai 1 Kemasan 11,000 14,300 171,600
77 Sabun cuci piring 5 Kemasan 3,500 18,200 218,400
78 Double tape 3 Unit 5,000 13,000 156,000
79 Pulpen 3 Unit 1,700 4,420 53,040
80 Tipe ex 1 Unit 2,500 3,250 39,000
81 Isi streples 1 Kemasan 4,500 5,850 70,200
Total Biaya variabel 761,177,700
Total biaya operasioanal 1,017,192,675
47
Lampiran 7. Rincian Biaya Pemeliharaan Per Tahun
No. Uraian Nilai Beli (Rp) Persentase Biaya Pemeliharaan Per Tahun Total (Rp.)
1 Bangunan 75,000,000 0.05 3,750,000
2 Peralatan makan pengunjung 35,859,500 0.05 1,792,975
3 Peralatan Penyimpanan bahan 10,240,000 0.05 512,000
4 Peralatan kebersihan 1,281,000 0.05 64,050
Total Biaya Pemeliharaan Per Tahun 6,119,025
48
Lampiran 8. Rincian Biaya Penyusutan Per Tahun
No. Uraian Umur Ekonomi (Thn) Nilai Total (Rp.) Nilai Penyusutan Pertahun
1 Bangunan 20 75,000,000 3,750,000
Peralatan makan pengunjung
2 Meja makan pengunjung 4 8,000,000 2,000,000
3 Kursi Makan pengunjung 5 9,600,000 1,920,000
4 Meja outlet 10 1,750,000 175,000
5 Rak display ayam goreng 10 1,500,000 150,000
6 Piring 4 1,170,000 292,500
7 Gelas 2 550,000 275,000
8 Sendok makan 5 250,000 50,000
9 Pisau makan 5 450,000 90,000
10 Botol saos 3 208,000 69,333
Peralatan memasak
11 Kompor dua tungku 5 1,050,000 210,000
12 Kompor satu tungku 6 880,000 146,667
13 Kompor deep fraying untuk ayam goreng crispy 10 3,500,000 350,000
14 Oven kapasitas 40 liter 5 1,500,000 300,000
15 Pisau 5 78,000 15,600
16 Pengaduk kayu sedang 5 28,000 5,600
17 Tabung gas 10 4,200,000 420,000
18 Selang dan pengatur tekanan gas 5 225,000 45,000
19 Ember 2 72,000 36,000
20 Gayung plastik 2 14,000 7,000
21 Selang air 5 62,500 12,500
22 Pompa minyak 2 55,000 27,500
23 Timbangan 4 80,000 20,000
24 Serokan alumunium 2 57,000 28,500
25 Dandang stainles stell besar 2 180,000 90,000
26 Kuali stainles stell diameter 65 cm 2 400,000 200,000
Peralatan Penyimpanan bahan
27 Chest freezer box model FRV-200 merek sharp 10 6,300,000 630,000
28 Refrigerator merek sharp 10 3,500,000 350,000
29 Box plastik penyimpanan kapasitas 40 liter 5 320,000 64,000
30 Wadah bahan kapasitas 200 ml 5 120,000 24,000
Peralatan kebersihan
31 Sapu 2 36,000 18,000
32 Pel lantai 2 39,000 19,500
33 Sikat besar 2 16,000 8,000
34 Sikat besar 2 10,000 5,000
35 Keset kaki 2 800,000 400,000
36 Keranjang sampah besar 4 225,000 56,250
37 Keranjang sampah sedang 4 80,000 20,000
38 Sepatu boot 5 75,000 15,000
Total Biaya Penyusutan Per Tahun 12,295,950
49
50
Lampiran 9. Rincian Pene rimaan Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi Tahun Ke dua dan Seterusnya
No Uraian Produksi/Bulan (unit) Harga Satuan Nilai Total/Bulan Nilai total/tahun
1 Dada 928 6,500 6,032,000 72,384,000
2 Paha atas 1,857 6,500 12,070,500 144,846,000
3 Paha Bawah 1,857 5,500 10,213,500 122,562,000
4 Sayap 1,857 5,000 9,285,000 111,420,000
5 Chicken steak 600 13,000 7,800,000 93,600,000
6 Nasi Putih 2,700 2,500 6,750,000 81,000,000
7 Otak-otak 375 5,000 1,875,000 22,500,000
8 T ahu T una 360 5,000 1,800,000 21,600,000
9 Burger 600 10,000 6,000,000 72,000,000
10 Cheese Burger 375 12,500 4,687,500 56,250,000
11 Pizza 750 12,000 9,000,000 108,000,000
12 Nasi Goreng 450 10,000 4,500,000 54,000,000
13 Mie Goreng 270 10,000 2,700,000 32,400,000
14 Freach Fries 600 5,000 3,000,000 36,000,000
15 T eh botol sosro 1,125 3,000 3,375,000 40,500,000
16 T eh kotak sosro 315 3,000 945,000 11,340,000
17 Aneka Jus 450 6,000 2,700,000 32,400,000
18 Soft drink 900 8,000 7,200,000 86,400,000
19 Kapucino 135 3,000 405,000 4,860,000
Total 100,338,500 1,204,062,000
51
Lampiran 10. Cash Flow Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi
Tahun Proyek
No Uraian
0 1 2 3 4 5
A Inflow
Penerimaan
1 Dada 63,336,000 72,384,000 72,384,000 72,384,000 72,384,000
2 Paha atas 126,740,250 144,846,000 144,846,000 144,846,000 144,846,000
3 Paha bawah 107,241,750 122,562,000 122,562,000 122,562,000 122,562,000
4 Sayap 97,492,500 111,420,000 111,420,000 111,420,000 111,420,000
5 Chicken steak 81,900,000 93,600,000 93,600,000 93,600,000 93,600,000
6 Nasi putih 70,875,000 81,000,000 81,000,000 81,000,000 81,000,000
7 Otak-otak 19,687,500 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000
8 Tahu tuna 18,900,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000
9 Burger 63,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000
10 Cheese burger 49,218,750 56,250,000 56,250,000 56,250,000 56,250,000
11 Pizza 94,500,000 108,000,000 108,000,000 108,000,000 108,000,000
12 Nasi goreng 47,250,000 54,000,000 54,000,000 54,000,000 54,000,000
13 Mie goreng 28,350,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
14 Freach fries 31,500,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000
15 Teh botol sosro 35,437,500 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000
16 Teh kotak sosro 9,922,500 11,340,000 11,340,000 11,340,000 11,340,000
17 Aneka jus 28,350,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
18 Soft drink 75,600,000 86,400,000 86,400,000 86,400,000 86,400,000
19 Cappucino 4,252,500 4,860,000 4,860,000 4,860,000 4,860,000
Total inflow 1,053,554,250 1,204,062,000 1,204,062,000 1,204,062,000 1,204,062,000
B Outflow
B-1 Biaya Investasi
1 Tanah 251,250,000
2 Bangunan 75,000,000
3 Royalti Pro AB Chicken 40,000,000
4 Pemasangan sambungan listrik baru 6,000,000
5 Peralatan makan pengunjung 35,859,500
6 Peralatan penyimpanan bahan 10,240,000
7 Peralatan kebersihan 1,281,000
Total biaya investasi 419,630,500
Biaya operasional
Biaya tetap
1 Tenaga kerja
Manajer 14,400,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000
52
Lampiran 10. Cash Flow Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi (Lanjutan)
B-2 Cooker 28,800,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000
Asisstant cooker 86,400,000 86,400,000 86,400,000 86,400,000 86,400,000
Kasir 28,800,000 48,000,000 48,000,000 48,000,000 48,000,000
2 Biaya listrik 4,800,000 4,800,000 4,800,000 4,800,000 4,800,000
3 Biaya air PDAM 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
4 Biaya promosi 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000
5 Biaya penyusutan 12,295,950 12,295,950 12,295,950 12,295,950 12,295,950
6 Biaya pemeliharaan 6,119,025 6,119,025 6,119,025 6,119,025 6,119,025
Total biaya tetap 208,014,975 256,014,975 256,014,975 256,014,975 256,014,975
Biaya variabel
5 Ayam potong 224,595,000 256,680,000 256,680,000 256,680,000 256,680,000
6 Tepung 8,190,000 9,360,000 9,360,000 9,360,000 9,360,000
7 Steak 16,475,000 18,720,000 18,720,000 18,720,000 18,720,000
8 Beras 44,772,000 51,168,000 51,168,000 51,168,000 51,168,000
9 Minyak goreng 78,750,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000 90,000,000
10 Roti 15,083,250 17,238,000 17,238,000 17,238,000 17,238,000
11 Patty 23,955,750 27,378,000 27,378,000 27,378,000 27,378,000
12 Mayonaise 2,730,000 3,120,000 3,120,000 3,120,000 3,120,000
13 Selada 649,740 742,560 742,560 742,560 742,560
14 Tomat 3,549,000 4,056,000 4,056,000 4,056,000 4,056,000
15 Blue band 2,391,480 2,733,120 2,733,120 2,733,120 2,733,120
16 Cheese 2,047,500 2,340,000 2,340,000 2,340,000 2,340,000
17 Mie goreng 2,948,400 3,369,600 3,369,600 3,369,600 3,369,600
18 Sawi hijau 404,040 461,760 461,760 461,760 461,760
19 Bakso 982,800 1,123,200 1,123,200 1,123,200 1,123,200
20 Telur 18,900,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000
21 Timun 5,405,400 6,177,600 6,177,600 6,177,600 6,177,600
22 Daun bawang 310,538 354,900 354,900 354,900 354,900
23 Seledri 351,488 401,700 401,700 401,700 401,700
24 Bawang goreng 696,150 795,600 795,600 795,600 795,600
25 Wortel 1,808,625 2,067,000 2,067,000 2,067,000 2,067,000
26 Bombay 1,194,375 1,365,000 1,365,000 1,365,000 1,365,000
27 Bawang putih 8,015,963 9,161,100 9,161,100 9,161,100 9,161,100
28 Jahe 245,700 280,800 280,800 280,800 280,800
29 Mailing 887,250 1,014,000 1,014,000 1,014,000 1,014,000
30 Buncis 955,500 1,092,000 1,092,000 1,092,000 1,092,000
31 Kentang 518,700 592,800 592,800 592,800 592,800
53
Lampiran 10. Cash Flow Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi (Lanjutan)
32 Sagu 124,215 141,960 141,960 141,960 141,960
33 Adonan pizza 10,237,500 11,700,000 11,700,000 11,700,000 11,700,000
34 Otak-otak 8,190,000 9,360,000 9,360,000 9,360,000 9,360,000
35 Tahu tuna 7,862,400 8,985,600 8,985,600 8,985,600 8,985,600
36 Freach friess 8,050,000 9,360,000 9,360,000 9,360,000 9,360,000
37 Sosis 1,965,600 2,246,400 2,246,400 2,246,400 2,246,400
38 Saus tomat 5,528,250 6,318,000 6,318,000 6,318,000 6,318,000
39 Saus sambel 3,235,050 3,697,200 3,697,200 3,697,200 3,697,200
40 Saus tomat 955,500 1,092,000 1,092,000 1,092,000 1,092,000
41 Saus sambel 1,597,050 1,825,200 1,825,200 1,825,200 1,825,200
42 Kecap 2,218,125 2,535,000 2,535,000 2,535,000 2,535,000
43 Bumbu kuning 266,175 304,200 304,200 304,200 304,200
44 Terasi udang 54,600 62,400 62,400 62,400 62,400
45 Vetsin 1,672,125 1,911,000 1,911,000 1,911,000 1,911,000
46 Garam 204,750 234,000 234,000 234,000 234,000
47 Cabai rawit 3,276,000 3,744,000 3,744,000 3,744,000 3,744,000
48 Cabe merah 3,822,000 4,368,000 4,368,000 4,368,000 4,368,000
49 Bawang merah 2,457,000 2,808,000 2,808,000 2,808,000 2,808,000
50 Teh sosro 14,332,500 16,380,000 16,380,000 16,380,000 16,380,000
51 Tebs 6,347,250 7,254,000 7,254,000 7,254,000 7,254,000
52 Teh sosro 5,159,700 5,896,800 5,896,800 5,896,800 5,896,800
53 Fanta 18,427,500 21,060,000 21,060,000 21,060,000 21,060,000
54 Fruit tea 5,596,500 6,396,000 6,396,000 6,396,000 6,396,000
55 Coca cola 20,065,500 22,932,000 22,932,000 22,932,000 22,932,000
56 Aqua 5,323,500 6,084,000 6,084,000 6,084,000 6,084,000
57 Melon 2,866,500 3,276,000 3,276,000 3,276,000 3,276,000
58 Jeruk 1,822,275 2,082,600 2,082,600 2,082,600 2,082,600
59 Alpukat 2,457,000 2,808,000 2,808,000 2,808,000 2,808,000
60 Capucino 1,842,750 2,106,000 2,106,000 2,106,000 2,106,000
61 Susu 1,330,875 1,521,000 1,521,000 1,521,000 1,521,000
62 Gula pasir 9,009,000 10,296,000 10,296,000 10,296,000 10,296,000
63 Kemasan ayam krispi 10,237,500 11,700,000 11,700,000 11,700,000 11,700,000
64 Kemasan burger 1,638,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000
65 Kemasan pizza 3,071,250 3,510,000 3,510,000 3,510,000 3,510,000
66 Kantong plastik 341,250 390,000 390,000 390,000 390,000
67 Sedotan bengkok 614,250 702,000 702,000 702,000 702,000
68 Sedotan 458,640 524,160 524,160 524,160 524,160
54
Lampiran 10. Cash Flow Usaha Restoran Pro AB Chicken Cabang Kota Jambi (Lanjutan)
69 Tusuk gigi 477,750 546,000 546,000 546,000 546,000
70 Tissue 8,599,500 9,828,000 9,828,000 9,828,000 9,828,000
71 Sarung tangan 191,100 218,400 218,400 218,400 218,400
72 Kertas burger 1,638,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000
73 Plastik 1kg 1,774,500 2,028,000 2,028,000 2,028,000 2,028,000
74 Gas 13,104,000 14,976,000 14,976,000 14,976,000 14,976,000
75 Sabun tangan 109,200 124,800 124,800 124,800 124,800
76 Sabun lantai 150,150 171,600 171,600 171,600 171,600
77 Sabun cuci piring 191,100 218,400 218,400 218,400 218,400
78 Double tape 136,500 156,000 156,000 156,000 156,000
79 Pulpen 46,410 53,040 53,040 53,040 53,040
80 Tipe ex 34,125 39,000 39,000 39,000 39,000
81 Isi streples 61,425 70,200 70,200 70,200 70,200
Total biaya variabel 665,985,488 761,177,700 761,177,700 761,177,700 761,177,700
Total biaya operasional 874,000,463 1,017,192,675 1,017,192,675 1,017,192,675 1,017,192,675
Total outflow 419,630,500 874,000,463 1,017,192,675 1,017,192,675 1,017,192,675 1,017,192,675
Pendapatan sebelum pajak (419,630,500) 179,553,787 186,869,325 186,869,325 186,869,325 186,869,325
Pajak - - 31,060,797 31,060,797 31,060,797 31,060,797
Pendapatan setelah pajak (419,630,500) 179,553,787 155,808,527 155,808,527 155,808,527 155,808,527
Discount factor (suku bunga 12%) 1.000 0.893 0.797 0.712 0.636 0.567
Present value (419,630,500) 160,315,881 124,209,604 110,901,432 99,019,136 88,409,943
Present value negatif (419,630,500)
Present value positif 582,855,996
NPV 163,225,496
Net B/C 1.39
IRR 27%
PBP 3 tahun 7 bulan