Anda di halaman 1dari 17

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

PENGARUH CURRENT RATIO, INVENTORY TURNOVER,


TIME INTEREST EARNED DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2012

Indra Setiyawan
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
setiyawan.indra07@gmail.com

Pardiman
Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak: Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, dan Return
on Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dari Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan
Return On Equity terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012, baik secara parsial maupun secara
simultan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik, regresi linear
sederhana dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Current Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi sebesar 1,676, nilai thitung (2,469) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,017
< 0,05. Inventory Turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham
yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,584, nilai thitung (-1,365) < ttabel
(1,675) dan nilai signifikansi 0,178 > 0,05. Time Interest Earned berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar
1,176, nilai thitung (2,568) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Return On Equity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,799, nilai thitung (3,881) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000
< 0,05. Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return On Equity
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
Fhitung (8,332) > Ftabel (2,56 ) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

Kata Kunci: current ratio, inventory turnover, time interest earned, return on equity, harga
saham.

Abstract: The Influences of Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, and
Return on Equity on the Stock Prices of Consumer Goods in Manufacturer Listed in IDX
Period 2009-2012. The Purposes of this research are to find out the influences of Current
Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned and Return On Equity on the Stock Prices of
consumer goods sector in manufacturer listed in IDX period 2009-2012, both partially and
simultaneuosly. Data analysis techniques used in this research are classical assumption test,
simple linear regression and mutiple regression. The results show that Current Ratio has
positive and significant influence on the Stock Prices proven by coefficient regression value
1,676, the value of tcount (2,469) > ttablel (1,675) and significant value 0,017 < 0,05. Inventory
Turnover has negative and insignificant influence on the Stock Prices evidenced by

35
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

coefficient regression value -0,584, value of tcount (-1,365) < ttable (1,675) and significant
value 0,178 > 0,05. Time Interest Earned has positive and significant influence on the Stock
Prices verified by coefficient regression value 1,176, value of tcount(2,568) > ttable (1,675) and
significant value 0,000 < 0,05. Return On Equity has positive and significant influence on the
Stock Prices evidenced by coefficient regression value 0,799, value of tcount (3,881) > ttable
(1,675) and significant 0,000 < 0,05. Simultaneous Current Ratio, Inventory Turnover, Time
Interest Earned and Return On Equity affects the Stock Prices singnificanly evidenced by the
value of Fcount (8,332) > Ftable (2,56 ) and significant value 0,000 < 0,05.

Keywords: Stock Price,Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, Return On
Equity

PENDAHULUAN saham juga mempunyai risiko yang tidak


Pasar modal adalah tempat bertemunya bisa diabaikan. Semakin tinggi imbal hasil
antara pihak yang memiliki kelebihan dana yang diharapkan semakin tinggi pula risiko
dengan pihak yang membutuhkan dana yang akan dihadapi seorang investor.
dengan cara memperjualbelikan sekuritas Berdasarkan hal tersebut, investor harus jeli
(Tandelilin, 2007:13). Menurut Mohamad dan memperhitungkan baik-baik sebelum
Samsul (2006: 43), “pasar modal merupakan berinvestasi dalam saham.
tempat bertemunya permintaan dan Salah satu hal yang harus menjadi fokus
penawaran instrumen keuangan jangka pertimbangan seorang investor adalah Harga
panjang”. Instrumen keuangan jangka Saham. Harga Saham yang diharapkan oleh
panjang yang bisa digunakan investor investor adalah Harga Saham yang stabil
sebagai pilihan berinvestasi diantaranya dan mempunyai pola pergerakan yang
yaitu saham, obligasi, reksadana, instrumen cenderung naik dari waktu ke waktu, akan
derivatif (opsi dan futures). Diantara tetapi kenyataanya Harga Saham cenderung
instrumen pasar modal diatas yang paling berfluktuasi. Berfluktuasinya Harga Saham
populer adalah saham. menjadi risiko tersendiri bagi investor. Oleh
Saham adalah surat bukti kepemilikan karena itu investor harus memahami hal apa
atas suatu perusahaan (Tandelilin, 2007: saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi
18). Saham lebih populer dan mampu Harga Saham.
menarik perhatian investor dikarenakan Fluktuasi Harga Saham secara
saham menjanjikan imbal hasil yang lebih fundamental dipengaruhi oleh kinerja
tinggi dibanding instrumen lainya. Imbal perusahaan dan kemungkinan risiko yang
hasil atas kepemilikan suatu saham bisa dihadapi perusahaan (Mohamad samsul,
berupa dividen dan capital gain. Disamping 2006: 200). Kinerja perusahaan dapat
terdapat imbal hasil yang tinggi, disisi lain tercermin dari laba operasional, laba bersih

36
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

per saham dan rasio-rasio keuangan yang bergerak keluar dari perusahaan”. ITO akan
menggambarkan kemampuan manajemen memberi informasi kepada investor tentang
dalam mengelola perusahaan. Rasio seberapa baik perusahaan mengelola aset
keuangan yang dapat digunakan untuk perusahaan berupa persediaan.
mengukur kinerja perusahaan diantaranya Time Interest Earned (TIE) adalah rasio
yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen utang (leverage) yang menunjukan
asset, rasio leverage dan rasio profitabilitas. kemampuan perusahaan membayar bunga
Menurut Brigham (2012:150), apabila nilai atas hutangnnya selama setahun dengan laba
keempat rasio tersebut diatas terlihat baik yang dihasilkan. Menurut Brigham (2012:
dan berjalan terus menerus secara stabil 144) “TIE merupakan rasio yang mengukur
maka Harga Saham kemungkinan akan sampai sejauh apa laba operasi dapat
tinggi. Masing-masing contoh dari keempat mengalami penurunan sebelum perusahaan
rasio diatas adalah Current Ratio, Inventory tidakmampu memenuhi biaya bunga
Turnover, Time Interest Earned dan Return tahunanya”. TIE akan memberi informasi
On Equity. kepada investor tentang seberapa baik
Current Ratio (CR) adalah salah satu perusahaan membayar beban bunga
rasio yang mengukur tingkat likuiditas tahunanya. TIE yang rendah menunjukan
perusahaan dengan cara membandingkan kemampuan yang jelek dari perusahaan
aset lancar dengan hutang lancar. Menurut dalam melunasi beban bunga. Apabila TIE
(Brigham, 2012: 134) CR merupakan semakin turun secara terus menerus maka
sebuah rasio likuiditas yang menunjukan akan menyebabkan masalah dan berujung
sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi pada kegagalan membayar bunga.
oleh aset yang diharapkan akan dikonversi Return On Equity (ROE) didefinisikan
menjadi kas dalam waktu dekat. Invesor Tandelilin (2007: 240) sebagai sebuah rasio
dapat menggunakan rasio ini untuk profitabilitas yang menggambarkan
mengukur kemampuan perusahaan dalam sejauhmana kemampuan perusahaan
menutup hutang lancarnya dengan aset menghasilkan laba yang bisa diperoleh
lancar yang dimiliki. pemegang saham. Menurut Brigham (2006:
Inventory Turnover (ITO) adalah rasio 109) “ROE merupakan suatu rasio akuntansi
manajemen aset atau rasio aktivitas yang yang paling penting bagi investor”.
menunjukan tingkat perputaran persediaan Pendapat ini didasarkan atas pemahaman
perusahaan selama satu tahun. Menurut bahwa investor berinvestasi untuk
Wild (2005: 200) “ITO adalah rasio yang mendapatkan penegembalian atas uang
mengukur kecepatan rata-rata persediaan mereka, dan rasio ROE menggambarkan

37
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

seberapa baik perusahaan telah melakukan yang besar dan mempunyai prospek bisnis
hal tersebut. yang bagus.
Analisis kinerja perusahaan dengan Perumbuhan industri barang konsumsi
rasio keuangan seperti yang telah di indonesia menunjukan nilai yang
dikemukan diatas memang akan membantu menggembirakan dalam beberapa tahun
investor untuk memilih perusahaan yang terakhir. Data BAPEPAM-LK (2012)
mempunyai prospek baik dan mendatangkan menunjukan bahwa industri barang
keuntungan, akan tetapi tidak semua jenis konsumsi terus tumbuh dan semakin
perusahaan dapat dibandingkan dengan diminati. Hal itu dapat terlihat dari
analisis rasio tersebut. Analisis rasio hanya pertumbuhan indeks sektoral barang
akan memberikan hasil yang berarti jika konsumsi yang tumbuh secara signifikan
dibandingkan antar perusahaan (industri) dibanding sektor lainya. Sebelum tahun
sejenis. Hal ini dikarenakan baik buruknya 2009 menunjukan angka pertumbuhan yang
nilai dari rasio tersebut sangat bergantung cenderung menurun, namun mulai tahun
dari jenis industrinya. 2009-2012 pertumbuhan indeks sektoral
Salah satu jenis industri yang ada di barang konsumsi cenderung naik drastis.
BEI adalah industri manufaktursektor Selain pertumbuhan yang cukup bagus,
barang konsumsi. Sektor industri barang industri barang konsumsi di Indonesia juga
konsumsi merupakan industri yang merupakan salah satu penyumbang terbesar
memproduksi berbagai jenis kebutuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari
konsumsi masyarakat. Sektor industri industri nonmigas. Pada tri wulan II/2012
barang konsumsi terdiri dari beberapa bahkan produk barang konsumsi harian
subsektor yaitu, subsektor makanan dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan Indonesia menjadi yang terbesar kedua di
keperluan rumah tangga, dan peralatan dunia. Walaupun pertumbuhan industri
rumah tangga. Produk yang dihasilkan sektor barang konsumsi bagus dan manjadi
sektor industri ini merupakan kebutuhan salah satu penyumbang PDB terbesar, sektor
sehari-hari manusia sehingga dianggap barang konsumsi juga tidak terlepas dari
sebagai sektor yang tangguh dalam berbagai permasalahan yang harus
menghadapi krisis. Selain itu jumlah diselesaikan agar tidak menghambat
penduduk indonesia yang besar,dimana pertumbuhannya.
mencapai 200 juta lebih membuat industri Berdasarkan uraian diatas maka akan
barang konsumsi mempunyai pangsa pasar dilakukan penelitian mengenai pengaruh
rasio keuangan yang digambarkan dengan

38
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

rasio CR, ITO, TIE dan ROE terhadap Variabel independen dalam penelitian
Harga Saham industri barang konsumsi ini adalah current ratio, inventory turnover,
tahun 2009-2012. Tahun 2009-2012 dipilih time interest earned, return on equity.
sebagai periode penelitian dikarenakan pada Current Ratio adalah rasio likuiditas yang
tahun tersebut indeks harga saham sektoral mengukur kemampuan perusahaan dalam
barang konsumsi, menunjukan pertumbuhan menutup kewajiban lancarnya menggunakan
yang signifikan dibanding sektor lainya. aset lancar yang dimiliki. Menurut Brigham
(2012: 134) Cara untuk mengukur rasio ini
METODE PENELITIAN yaitu sebagai berikut :
Jenis Penelitian
set ancar
Penelitian ini merupakan penelitian urrent atio
ewajiban ancar
kausal-komparatif. Kausal komparatif
adalah penelitian yang berusaha Inventory Turnover adalah rasio
menguraikan peristiwa yang telah terjadi manajemen aset yang mengukur seberapa
dengan menelisik kebelakang untuk sering persedian yang dimiliki perusahaan
mengetahui faktor-faktor yang mampu dikonversi menjadi penjualan.
menyebabkan peristiwa tersebut terjadi. Menurut Wild (2005: 200) cara untuk
mengukur ITO yaitu sebagai berikut :
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini arga pokok penjualan
adalah Harga Saham. Harga Saham adalah ata-rata persediaan
harga suatu saham yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan Time Interest Earned atau sering juga
oleh mekanisme pasar berupa permintaan disebut interest coverage ratio adalah salah
dan penawaran saham tersebut (Jogiyanto, satu rasio leverage yang mengukur sampai
2010: 130). Harga Saham yang digunakan sejauh mana laba operasi mampu menutupi
dalam penelitian ini adalalah Harga Saham biaya bunga tahunanya. Menurut Brigham
penutupan (Closing price) yang di (2012: 144) cara untuk mengukur rasio ini
indekskan atau lebh sering disebut Index yaitu dengan rumus berikut:
Harga Saham Individual (IHSI). IHSI dapat E IT
diukur dengan rumus sebagai berikut : eban bunga

arga pasar per unit


I SI 100
ilai dasar per unit Return On Equity (ROE) adalah rasio
(Mohamad Samsul, 2006: 180) profitabilitas yang mengukur tingkat laba

39
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

dibandingkan dengan ekuitas saham biasa. terdaftar di BEI tahun 2009-2012 dan data
Semakin tinggi ROE yang dihasilkan oleh terkait yang berfungsi untung menghitung
suatu perusahaan maka akan meningkatkan variabel dependen maupun independen.
kemakmuran para pemegang saham
perusahaan. Menurut Brigham (2006: 109) Uji Asumsi Klasik
cara untuk mengukur ROE adalah sebagai Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
berikut : terdiri atas uji normalitas, linearitas,
aba bersih multikolinearitas, autokorelasi, dan
OE
Ekuitas biasa heteroskedastisitas.
Uji normalitas digunakan untuk
Populasi dan Sampel
mengetahui apakah variabel dalam
Populasi yang digunakan untuk
penelitian, baik itu dependen maupun
penelitian ini adalah perusahaan sektor
independen berdistribusi normal, mendekati
barang konsumsi yang terdaftar di BEI
normal atau tidak (Husein, 2001: 181).
tahun 2009-2012. Populasi penelitian ini
Pengujian normalitas data dilakukan dengan
terdiri dari 37 perusahaan. Berdasarkan
uji Kolmogorov Smirnov. Dalam Uji
kriteria-kriteria yang telah ditatapkan dari
Kolmogorov Smirnov data dikatakan
37 perusahaan sektor barang konsumsi yang
berdistribusi normal apabila nilai
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
signifikansi pada hasil uji Kolmogorov
2009 -2012 terdapat 17 perusahaan yang
Smirnov > 5% (Imam Ghozali, 2011: 164).
layak dijadikan sampel, sehingga dalam 4
Uji linearitas adalah pengujian yang
tahun terdapat 68 data pengamatan. Dari 68
bertujuan untuk mengetahui atau
data penelitian tersebut kemudian dikurangi
memastikan apakah data yang digunakan
dengan nilai yang terlalu ekstrim, sehingga
untuk analisis regresi sesuai dengan garis
akhirnya hanya 14 perusahaan atau 54 data
linear atau tidak. Perhitungan statistik yang
pengamatan yang digunakan sebagai
digunakan untuk menguji linearitas dalam
sampel.
penelitian ini yaitu menggunakan uji
lagrange multiplier.
Teknik Pengumpulan Data
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
Penelitian ini menggunakan teknik
menguji apakah dalam model regresi
pengumpulan data berupa metode
ditemukan adanya korelasi antar variabel
dokumentasi. Data yang dikumpulkan yaitu
bebas (Husein, 2001: 177). Mendeteksi
berupa laporan keuangan perusahaan
adanya multikolinieritas dapat digunakan
manufaktur sektor barang konsumsi yang

40
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

nilai tolerance dan varian inflation factor perusahaan manufaktur sektor


(VIF) sebagai tolak ukur. barang konsumsi yang terdaftar di
Autokorelasi adalah korelasi antara BEI periode 2009-2012.
sesama urutan pengamatan dari waktu ke H3 : Time Interest Earned berpengaruh
waktu (Husein, 2001: 143). Untuk positif terhadap Harga Saham pada
mengetahui adanya autokorelasi akan perusahaan manufaktur sektor
dilakukan Uji Durbin-Watson. barang konsumsi yang terdaftar di
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk BEI periode 2009-2012 .
mengetahui apakah pada model regresi H4 : Return On Equity berpengaruh positif
terjadi ketidaksamaan varian dari residual terhadap Harga Saham pada
suatu pengamatan ke pengamatan lain perusahaan manufaktur sektor
(Husein, 2001: 179). Cara untuk barang konsumsi yang terdaftar di
memastikan bahwa model regresi tidak BEI periode 2009-2012.
terjadi heteroskedastisitas adalah dengan Analisis Regresi linear berganda adalah
menggunakan uji Glejser. analisis yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh secara bersama-sama variabel
Uji Hipotesis independen yang berjumlah dua atau lebih
Analisis regresi linear sederhana terhadap satu variabel dependen. Analisis
digunakan untuk mengetahui pengaruh ini digunakan untuk menguji hipotesis
varaiabel independen secara parsial terhadap kelima, yaitu :
variabel dependen. Menurut Sugiyono H5 : Current Ratio, Inventory Turnover,
(2007:261) Regresi sederhana alat statistik Time Interest Earned dan Return On
yang didasarkan pada hubungan fungsional Equity secara simultan berpengaruh
ataupun kausal variabel independen dengan terhadap Harga Saham pada
satu variabel dependen. Uji ini digunakan perusahaan manufaktur sektor barang
untuk menguji hipoesis pertama sampai konsumsi yang terdaftar di BEI
keempat, yaitu: periode 2009-2012.
H1 : Current Ratio berpengaruh positif
terhadap Harga Saham pada HASIL PENELITIAN DAN
perusahaan manufaktur sektor PEMBAHASAN
barang konsumsi yang terdaftar di Hasil Uji Asumsi Klasik
BEI periode 2009-2012. Hasil uji normalitas diperlihatkan pada
H2 : Inventory Turnover berpengaruh positif tabel 1.
terhadap Harga Saham pada

41
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

Tabel 1. Uji Normalitas Data Tabel 3.Hasil Uji Linearitas


Mo R R Adjus Std. Error
N Kolmogorov- Asymp. del Squ ted R of the
Smirnov Z Sig. (2- are Squar Estimate
tailed) e
Harga 54 2,055 0,000 1 ,636 ,405 ,356 1,26485
a
Saham
CR 54 0,8310 0,495 a. Predictors: (Constant), ROE, CR,
ITO 54 1,120 0,163 ITO, TIE
TIE 54 2,122 0,000
ROE 54 0,917 0,370 Berdasarkan tabel di atas diperoleh
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa terdapat nilai R2 sebesar 0,405, maka besarnya C2
variabel yang tidak berdistribusi normal yaitu = n x R2 = 54 x 0,405 = 21,87. Dengan
(Harga Saham dan TIE) karena nilai demikian C2 hitung (21,87) < C2 tabel
signifikasinya lebih kecil dari 0,005. Oleh (72.153) sehingga dapat disimpulkan bahwa
karena itu semuan variabel ditransformasi model regresi tersebut linear
kedalam logaritma natural. Hasil uji multikolinearitas disajikan
pada tabel 4 berikut.
Tabel 2.Uji Normalitas Setelah Data
ditransformasi Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

N Kolmogorov- Asymp. Collinearity Statistics


Smirnov Z Sig. (2-
tailed)
Harga 54 0,698 0,715 Tolerance VIF
Saham CR 0,824 1,213
CR 54 0,544 0,929 ITO 0,771 1,297
ITO 54 1,023 0,246
TIE 54 0,938 0,343 TIE 0,378 2,642
ROE 54 0,895 0,399 ROE 0,387 2,582

Dari tabel 2 diatas dapat terlihat bahwa


semua variabel telah berdistribusi normal
karena nilai signifikansi semua variabel Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
lebih besar dari 0,05. nilai VIF semua variabel kurang dari 10
Uji selanjutnya yaitu uji linearitas dapat sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
dilihat hasilnya pada tabel 3. terjadi masalah multikolinearitas.
Uji autokorelasi ditunjukkan hasilnya
dari tabel 5.

42
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Hipotesis


Std. Hasil regresi linear sederhana
R Adjust- Error of selengkapnya diperlihatkan pada tabel 7.
Squar ed R the Durbin-
Model R e Square Estimate Watson
1 .636a .405 .356 1.26485 .775 Tabel 7. Ringkasan Hasil Regresi Linear
a. Predictors: (Constant), CR, ITO,TIE,ROE Sederhana.
b. Dependent Variable: Harga Saham Ketera- CR ITO TIE ROE
ngan
Menurut kriteria Danang sunyoto
Konsta -3,791 5,831 2,933 3,211
(2007: 105), sebuah model regresi tidak nta
terjadi autokorelasi jika nilai Durbin- Koefisi 1,676 -0,584 1,176 0,799
en
Watson terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤ regresi
DW ≤ +2). arena nilai durbin watson r 0,324 0,186 0,590 0,467
r2 0,105 0,035 0,348 0,218
sebesar pada tabel diatas sebesar 0,755 thitung 2,469 -1,365 5,268 3,811
terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤0,775 ≤ +2), ttabel 1,675 1,675 1,675 1,675
sig 0,017 0,178 0,000 0,000
maka dapat disimpulkan bahwa tidak Variabel dependen: Harga Saham
terdapat autokorelasi. Hasil regresi linear berganda
Uji asumsi klasik yang terakhir adalah diperlihatkan pada tabel 8.
uji heteroskedastisitas yang hasilnya
ditunjukkan pada tabel 6 di bawah ini. Tabel 8. Ringkasan Hasil Regresi Linear
Berganda.
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Keterangan CR,ITO, TIE dan ROE
Std. Konstanta 1,008
B Error Beta Koefisien CR= 0,54; ITO = -0,713;
Consta 2.281 1.956 1.166 .249 regresi TIE = 0,683; ROE = 0,463
nt R 0,636
2
CR -.390 .378 -.150 -1.030 .308 R 0,405
ITO .192 .238 .122 .810 .422 Fhitung 8,332
Ftabel 2,56
TIE -.174 .215 -.174 -.809 .423 sig 0,000
ROE .310 .182 .361 1.698 .096 Variabel Dependen : Harga Saham
Hasil perhitungan sumbangan prediktor
Hasil uji glejser diatas menunjukan
(sumbangan relatif dan sumangan efektif)
bahwa model regresi tidak terjadi gejala
menunjukan nilai sebagai berikut
heteroskedastisitas. Hal tersebut dibuktikan
dengan nilai signifikansi masing-masing
variabel lebih besar dari 0,05.

43
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

tahun. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh


Tabel 9. Perhitungan Sumbangan Prediktor cara perhitungan Harga Saham yang
Keter X1 X2 X3 X4 berbeda, dimana dalam penelitian ini
angan (%) (%) (%) (%)
menggunakan Indeks Harga Saham
SR 46,62 17,70 19,19 16,49
SE 18,88 7,17 7,77 6,67 Individual sedangkan pelitian Violeta
Pembahasan Hasil Penelitian menggunakan Closing Price.
Current ratio berpengaruh positif dan Penelitian ini sejalan dengan teori yang
signifikan terhadap Harga Saham. Hal dikemukakan Brigham (2012: 150) bahwa
tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien Harga Saham kemungkinan akan tinggi
regresi sebesar 1,676, nilai thitung yang lebih sesuai yang diperkirakan jika nilai dari rasio
besar dibanding ttabel pada tingkat likuiditas, manajemen aset, manajemen
signifikansi 0,05 (2,469 > 1,675) dan nilai utang dan rasio profitabilitas terlihat baik
signifikansi 0,017 menunjukan nilai yang dan kondisi tersebut berjalan terus secara
lebih kecil dari nilai signifikansi yang stabil. Current Ratio merupakan rasio
ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal likuditas yang membandingkan aset lancar
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dengan utang lancar. Jika Current Ratio
pertama diterima. baik maka kemampuan perusahaan akan
Hasil Penelitian ini tidak sejalan dengan semakin baik dalam mencukupi hutang
hasil penelitian yang dilakukan oleh Adelia jangka pendeknya dan terhindar dari
Violeta Ketaren (2011) yang berjudul masalah likuiditas. Hal itulah yang akhirnya
“Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity membuat investor tertarik dan berakibat
Ratio, Total Assets Turn Over, Return On pada naiknya Harga Saham.
Equity, dan Earning Per Share terhadap Variabel Inventory Turnover (ITO)
Harga Saham pada Perusahaan Barang berpengaruh negatif dan tidak signifikan
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek terhadap Saham. Hal tersebut dibuktikan
Indonesia”. asil penelitian tersebut dengan nilai koefisien regresi -0,584, nilai
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh thitung yang lebih kecil dari ttabel dengan
yang signifikan antara Current Ratio tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365
penelitian ini bisa dikarenakan oleh jangka < 1,675). Selain itu, nilai signifikansi
waktu penelitian yang tidak sama dimana sebesar 0,178 menunjukan nilai yang lebih
dalam penelitian ini mengambil 4 tahun besar dari nilai signifikansi yang ditentukan,
sedangkan penelitian yang dilakukan Adelia yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
Violeta Ketaren hanya dalam waktu tiga disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.

44
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

Hasil penelitian ini kurang sejalan apabila persediaan terlalu sering berputar
dengan penelitian yang dilakukan oleh juga bisa menyebabkan masalah likuiditas,
Dady Suhadi (2009), yang berjudul bisa juga mengakibatkan ketidakmampuan
“Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio perusahaan mencapai target penjualan
Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Rasio karena minimnya persediaan pada
Penilaian terhadap Harga Saham Perusahaan perusahaan tersebut. Oleh karena itu
Food and everage”. Pada penelitian perputaran persediaan yang tinggi tidak
tersebut menunjukan bahwa ITO selamanya baik, terkadang justru
berpengaruh positif dan signifikan terhadap mengakibatkan masalah.
Harga Saham. Perbedaan hasil dari Variabel Time Interest Earned (TIE)
penelitian ini dengan penelitian yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dilakukan oleh Dady Suhadi bisa Saham. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
disebabkan oleh perbedaan luas sektor. Pada koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai
penelitian ini sektor yang dipilih adalah thitung yang lebih besar dari ttabel dengan
sektor barang konsumsi, sedangkan tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
penelitian Dady Suhady hanya menggunkan sebesar 2,568 dan ttabel sebesar1,675 (1,365
subsektor makanan dan minuman, dimana < 1,675). Selain itu, nilai signifikansi
subsektor tersebut hanya sebagian kecil dari sebesar 0,000 menunjukan nilai yang lebih
perusahaan sektor barang konsumsi yang kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan,
terdaftar di BEI. yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan disimpulkan bahwa hipotesis ketiga
dengan teori yang dikemukakan oleh diterima.
Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham Hasil Penelitian ini Sejalan dengan
kemungkinan akan tinggi sesuai yang penelitian yang dilakukan oleh Moh Fahmi
diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, izka (2012), yang berjudul “Pengaruh
manajemen aset, manajemen utang dan rasio Struktur Modal terhadap Harga Saham pada
profitabilitas terlihat baik dan kondisi Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
tersebut berjalan terus secara stabil. ursa Efek Indonesia”. Pada penelitian
Inventory Turnover merupakan rasio tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh
manajemen asset yang menghitung seberapa positif dan signifikan terhadap Harga
sering persediaan mampu berputar dalam Saham. Hasil Penelitian ini juga sejalan
satu tahun. Jika Inventory Turnover semakin dengan teori yang dikemukakan oleh
tinggi maka kemungkinan laba yang Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham
dihasilkan akan tinggi pula. Disisi lain, kemungkinan akan tinggi sesuai yang

45
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, Equity dan Net Profit Margin terhadap
manajemen aset, manajemen utang dan rasio Harga Saham Perusahaan Industri
profitabilitas terlihat baik dan kondisi Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
tersebut berjalan terus secara stabil. Rasio Indonesia Periode 2006-2010”. asil
TIE merupakan leverage (manajemen utang) penelitian tersebut menunjukan bahwa
yang mengukur kemampuan perusahaan variabel Return On Equity berpengaruh
membayar beban bunga atas hutang- positif dan signifikan. Disisi lain,penelitian
hutangnya. TIE yang tinggi menandakan ini tidak sejalan dengan penelitian yang
bahwa perusahaan semakin mampu untuk dilakukan Adelia Violeta Kataren (2011)
membayar beban bunganya. Kemampuan yang berjudul “Pengaruh Current Ratio,
perusahaan tersebut membuat perusahaan Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn
semakin terhindar dari resiko gagal bayar, Over, Return On Equity, dan Earning Per
yang bisa berujung pada kebangkrutan. Hal Share terhadap Harga Saham pada
ini lah yang membuat investor lebih tertarik Perusahaan Barang Konsumsi yang
pada saham perusahaan dengan TIE tinggi Terdaftar di ursa Efek Indonesia” Pada
dan akhirnya berujung pada naiknya harga penelitian tersebut menunjukan bahwa ROE
saham perusahaan tersebut. tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga
Variabel Return On Equity (ROE) Saham.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
Harga Saham. Hal tersebut dibuktikan yang dikemukakan Mohammad Samsul
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799 (2006) yang mengatakan bahwa faktor
dan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel mikroekonomi berupa ROE berpengaruh
dengan tingkat signifikansi 5%, dimana terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini
thitung sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675 juga sejalan dengan teori yang dikemukakan
(3,811 < 1,675). Selain itu, nilai probabilitas Brigham (2012) bahwa ROE merupakan
signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai rasio akuntansi yang paling penting dan jika
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang nilainya baik dan berjalan terus secara stabil
ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal akan membuat Harga Saham tinggi. Rasio
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis ROE menunjukan tingkat pengembalian
keempat diterima. ekuitas. Ketika seorang investor berinvestasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan tentu mengharapkan pengembalian atas apa
penelitian yang dilakukan oleh Rescyana yang telah diinvestasikan. Rasio ini
Putri Hutami (2012) yang berjudul menggambarkan seberapa baik perusahaan
“Pengaruh Devident Per Share, Return On mampu mengembalikan apa yang telah

46
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

diinvestasikan investor tersebut. Oleh sejalan dengan hasil penelitian. Jika secara
karena itu semakin tinggi ROE akan parsial tidak semua variabel berpengaruh
semakin menarik investor dan berujung terhadap Harga Saham, namun secara
pada kenaikan Harga Saham. Hal tersebut simultan semua variabel bebas yang
juga telah terbukti sesuai dengan hasil diajukan berpengaruh terhadap Harga
penelitian ini. Saham Perusahaan manufaktur sektor
Variabel Current Ratio, Inventory barang konsumsi yang terdaftar di BEI
Turnover, Time Interest Earned dan Return periode 2009-2012 (hipotesis kelima
On Equity secara simultan berpengaruh diterima).
signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini
dibuktikan dibuktikan dengan nilai Fhitung SIMPULAN DAN SARAN
yang lebih besar dari Ftabel pada tingkat Simpulan
signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar 8,332 Current Ratio (CR) berpengaruh positif
dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu, nilai dan signifikan terhadap Harga Saham pada
probabilitas signifikansi sebesar 0,000 juga perusahaan manufaktur sektor barang
menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012.
yang telah ditentukan yaitu 0,05 (0,000 < Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
0,05). koefisien regresi sebesar 1,676 dan nilai
Sumbangan relatif dan efektif setiap thitung yang lebih besar dari ttabel dengan
variabel nilainya bervariasi. Variabel tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
Current Ratio memiliki nilai sumbangan sebesar 2,469 dan ttabel sebesar 1,675 (2,496
relatif sebesar 46,62% dan sumbangan > 1,675). Selain itu, nilai probailitas
efektif sebesar 18,88%. Variabel Inventory signifikansi sebesar 0,017 menunjukan nilai
Turnover memiliki nilai sumbangan relatif yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang
sebesar 17,70% dan sumbangan efektif ditentukan, yaitu 0,05.
sebesar 7,17%. Variabel Time Interest Inventory Turnover (ITO) berpengaruh
Earned memiliki nilai sumbangan relatif negatif dan tidak signifikan terhadap Harga
sebesar 19,19% dan sumbangan efektif Saham pada perusahaan manufaktur sektor
sebesar 7,77%. Variabel Return On Equity barang konsumsi yang terdaftar di BEI
memiliki nilai sumbangan relatif sebesar 2009-2012. Hal tersebut dibuktikan dengan
16,49% dan sumbangan efektif sebesar nilai koefisien regresi sebesar -0,584 dan
6,68%. nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365

47
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

< 1,675). Selain itu, nilai probailitas perusahaan manufaktur sektor barang
signifikansi sebesar 0,178 menunjukan nilai konsumsi yang terdaftar di BEI periode
yang lebih besar dari nilai signifikansi yang 2009-2012. Hal ini dibuktikan
ditentukan, yaitu 0,05. dibuktikan dengan nilai Fhitung yang
Time Interest Earned (TIE) berpengaruh lebih besar dari Ftabel pada tingkat
positif dan signifikan terhadap Harga Saham signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar
pada perusahaan manufaktur sektor barang 8,332 dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu,
konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012. nilai probabilitas signifikansi sebesar
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai 0,000 juga menunjukan nilai yang lebih
koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai kecil dari nilai yang telah ditentukan
thitung yang lebih besar dari ttabel dengan yaitu 0,05 (0,000 < 0,05).
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
sebesar 2,568 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365 Saran
< 1,675). Selain itu, nilai probailitas Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai diatas, maka diberikan saran sebagai
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang berikut:
ditentukan, yaitu 0,05. 1. Bagi Investor
Return On Equity (ROE) berpengaruh Investor hendaknya lebih
positif dan signifikan terhadap Harga Saham memperhatikan nilai Current Ratio
pada perusahaan manufaktur sektor barang (CR), Time Interest Earned (TIE) dan
konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012. Return On Equity (ROE) sebagai alat
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai pertimbangan dalam memilih
koefisien regresi sebesar 0,799 dan nilai perusahaan sebelum berinvestasi. Hal
thitung yang lebih besar dari ttabel dengan itu penting karena rasio-rasio tersebut
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung terbukti berpegaruh terhadap Harga
sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675 (3,811 Saham sesuai dengan hasil dari
< 1,675). Selain itu, nilai probailitas penlitian ini.
signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai 2. Bagi Perusahaan
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang Perusahaan hendaknya
ditentukan, yaitu 0,05. memperhatikan Current Ratio (CR),
a. Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned (TIE) dan Return
Time Interest Earned dan Return On On Equity (ROE) agar semua rasio
Equity secara simultan berpengaruh tersebut memiliki nilai yang baik. Hal
signifikan terhadap Harga Saham pada itu penting karena telah terbukti apabila

48
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

nilai-nilai rasio itu baik maka akan Equity, dan Earning Per Share terhadap
berpengaruh terhadap Harga Saham dan Harga Saham pada Perusahaan Barang
akan menarik minat Investor. Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
Peningkatan ketiga variabel tersebut Indonesia”. Skripsi. Universitas
dapat dilakukan dengan cara seperti Sumatera Utara.
selalu memperhatikan posisi aset lancar BAPEPAM-LK. (2012) Factbook tahun
dan hutang lancar sehingga likuiditas 2011. Diambil dari:
perusahaan yang diukur dengan Current http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/
Ratio selalu dalam keadaan yang baik, publikasi_pm/siaran_pers_pm/2012/pdf/
mengatur proporsi hutang sehingga Factbook-Bapepam-LK-2011.pdf, pada
beban bunganya tidak terlalu 10 februari 2014
memberatkan, melakukan kegiatan Brigham, Houston (2006). Dasar-dasar
operasi dengan cara memanfaatkan Manajemen Keuangan, edisi kesepuluh.
ekuitas yang ada seefisien mungkin Jakarta: Salemba Empat.
sehingga selalu menghasilkan laba yang ________(2012). Dasar-dasar Manajemen
tinggi sehingga nilai rasio ROE juga Keuangan, edisi kesepuluh. Jakarta:
akan baik. Salemba Empat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Burhan,N.,Gunawan & Marzuki.(2002)
a. Menambah jumlah sampel atau Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-
populasi yang diteliti, tidak hanya Ilmu Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada
terbatas pada sektor barang University Press.
konsumsi. Dady Suhadi (2009), yang berjudul
b. Menambah rasio-rasio lain, baik itu “Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio
rasio likuiditas, manajemen aset, Profitabilitas, Rasio Laverage, dan
leverage ataupun profitabilitas. Rasio Penilaian terhadap Harga Saham
c. Menambah referensi baik itu Perusahaan Food and Beverage”. Jurnal
penelitian maupun teori agar Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan
penelitian selanjutnya lebih baik. Keuangan Publik (Vol.4, No. I Januari
2009). Hal. 17-35.
Eduardus Tandelin, M. (2007). Analisis
DAFTAR PUSTAKA Investasi dan Manajemen Portofolio.
delia Violeta etaren (2011). “Pengaruh Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Total Assets Turn Over, Return On

49
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

Husein Umar.(2001). Metode Penelitian instrumen keuangan pasar modal.


untuk Skripsi dan Tesis bisnis. Jakarta: Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rajawali pers. Nur Indriantoro dan Bambang
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Supomo.(2002) Metodologi penelitian
Multivariate dengan Program SPSS. bisnis. Yogyakarta: BPFE yogyakarta.
Semarang: Badan Penerbit Universitas escya Putri utami (2012). “Pengaruh
Diponegoro. Devidend Per Share, Return On Equity
Jogiyanto Hartono, M. (2010). Teori dan Net Profit Margin Terhadap Harga
portofolio dan analisis investasi. Saham Perusahaan Industri Manufaktur
Yogyakarta: BPFE. yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
Keown, Arthur J. et al. (2011). Manajemen Periode 2006-2010”. Skripsi tidak
Keuangan: prinsip dan penerapan. Edisi diterbitkan.Universitas Negeri
10, jilid 1. Jakarta: PT Indeks. Yogyakarta
Lukman Syamsuddin. (2011). Manajemen Suad Husnan.(2001). Dasar-dasar Teori
Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi Prtofolio dan Analisis Sekuritas.
dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Pengambilan Keputusan. Jakarta: Sugiyono. (2008). Statistika Untuk
Rajawali Pers. Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Mohammad Samsul.(2006). Pasar Modal & Sutrisno Hadi.(1994). Analisis Regresi.
Manajemen Portofolio,Jakarta: Yogyakarta: Andi Offset.
Erlangga. Tjiptono Darmaji & H.M Fakhrudin. (2000).
Mohd. Fahmi Rizka (2012), yang berjudul Pasar Modal Indonesia Pendekatan
“Pengaruh Struktur Modal terhadap Tanya Jawab. Jakarta:Salemba Empat.
Harga Saham pada Perusahaan Walsh,Ciaran. (2004). Key Management
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Ratios: rasio-rasio manajemen penting
Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas penggerak dan pengendali bisnis.
Sumatera Utara. Jakarta: Erlangga.
Mudrajad Kuncoro.(2003). Metodologi riset Wild, Jhon J., Subramanyam, K.R.& Halsey
untuk bisnis & ekonomi, Bagaimana R.F.(2005). Analisis laporan keuangan.
meneliti dan menulis tesis?. Jakarta Jakarta: Salemba Empat.
:Erlangga. www.gapmmi.or.id diakses 10 februari
Nor Hadi. (2013). Pasar Modal:Acuan 2014.
teoritis dan praktis investasi di www.idx.co.id diakses tanggal 12 januari
2014

50
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

www.investor.co.id diakses 10 februari


2014.
www.tempo.co.id diakses 10 februari 2014

51

Anda mungkin juga menyukai