Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Objek yang dikaji biologi berupa kehidupan yang berjenjang, terdiri atas
berbagai tingkat organisasi biologi mulai dari molekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma. Robert
Hooke (1663) merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah sel
berdasarkan hasilpengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia melaporkan
bahwa sumbat gabus terdiri dari ruang-ruang kecil yang bernama sel. Sel
diambil dari bahasa Yunani Cellula yang bermakna ruang-ruang kecil. Sel
adalah unit terkecil yang memiliki kemampuan hidup dan berkembang biak,
baik secara independen maupun sebagai bagian dari organisme multiseluler.
Pemahaman mengenai sel baik dari aspek ultrastruktur maupun dari aspek
fungsionalnya tidak terlepas dari hasil kerja keras sejumlah pakar ilmu
pengetahuan. Penelitian-penelitian terus dikembangkan., bahkan dari berbagai
sudut pandang dan melibatkan disiplin ilmuilmu yang berbeda. Penemuan
mikroskop sederhana hingga mikroskop electron telah memberikan sumbangan
yang sangat penting dalam perkembangan biologi sel.
Biologi pada tingkat sel memaparkan tentang struktur dan fungsi setiap
bagian sel serta proses kehidupan di dalam sel. Organel-organel dengan fungsi
tertentu dapat ditemukan di dalam sel. Jadi, proses kehidupan setiap organisme
berlangsung di dalam sel. Mahkluk hidup dibagi menjadi 3 yaitu manusia,
hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan juga memiliki sel yang
menyusun tubuhnya. Sel-sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan
yang lain untuk melakukan fungsi hidup.
Didalam sel sudah terjadi reaksi metabolisme karena sel yang hidup
mempunyai struktur dan organel sel. Sehingga mahluk hidup dapat di
klarifikasikan organisme uniseluler dan multiseluler. Uniseluler adalah mahluk
hidup bersel satu, sedangkan multiseluler mahluk hidup bersel banyak. Sel
berdasarkan membran inti terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik. Sel
prokriotik tidak mempunyai membran dan berkebalikan dengan sel eukariotik.
Sel prokariotik hidup dengan sel uniseluler, sedangkan sel eukariotik hidup
dengan bekerja sama atau berkoloni dengan organisasi yang sangat tertata rapi.
Tumbuhan dan hewan adalah beberapa contoh organisme eukariotik. Namun
walau keduanya sama-sama oraganisme eukariotik namun selnya berbeda
secara mikroskopis. Karena sel hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Karena itulah penulis melakukan praktikum ini bertujuan mengetahui
perbedaan struktur dan organel dari sel hewan dan tumbuhan secara
mikroskopis.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa-apa saja bagian yang menyusun sel hewan dan tumbuhan dan apakah
perbedaan keduanya?

C. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan bagian sel hewan dan tumbuhan dan
menyebutkan perbedaan keduanya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP SEL
Dalam sejarah perkembangannya, konsep sel erat sekali hubungannya
dengan perkembangan instrumentasi. Penemuan-penemuan oragnel sel terjadi
secara bertahap seiring dengan kemajuan penemuan instrumentasi yang
mendukungnya. Orang pertama yang melakukan pengamatan dan
menggambarkan sel adalah Robert Hooke, seorng ilmuan dari Inggris. Hooke
menggunakan menggunakan mikroskop cahaya untuk melihat irisan tipis gabus
yang diperoleh dari tanaman. Tampak bahwa di bawah mikroskop cahaya
bahwa gabus terdiri dari beberapa kotak kecil yang akhirnya diberi nama “Sel”.
Pada tahun 1665, Hooke mempublikasikan gambar temuannya pada bukunya
yang berjudul Micrographia (Sumitro, dkk 2017).
Sel adalah unit dasar suatu organisme. Pada organism multisel, sel tidak
semata-mata mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan dalam
satu keseluruhan yang harmonis. Ukuran, bentuk, struktur dan fungsi sel
bermacam-macam. Ada yang berukuran micron hingga sentimeter, misalnya
pada serabut tumbuhan tertentu. Ada sel yang memiliki organisasi interna
sederhana tetapi ada juga yang rumit. Ada sel yang mempunyai banyak fungsi,
tetapi adajuga sel yang mempunya fungsi khusus (Mulyani, 2006).

B. BENTUK DAN KARAKTER SEL


Sel mempunyai bentuk yang sangat bervariasi, baik diantaran sel-sel yang
menyusun tubuh makhluk hidup yang sama maupun menyusun makhluk hidup
yang berbeda. Beberap sel tidak memiliki bentuk yang tetap, tetapi berubah-
ubah sesuai dengan aktivitasnya. Sel amoeba dan sel darah putih termasuk
contoh tipe sel yang dapat berubah-ubah. Sel-sel yang memiliki bentuk khas
atau tetap, atau bentuk peralihan yang spesifik untuk setiap jenis makhluk
hidup. Spermatozoa pada manusia memiliki bentuk yang tetap, namun
demikian sperma pada manusia memiliki bentuk berbeda dengan sperma yang
ada pada hewal lain seperti mencit (Adnan, 2015).
Menurut Roberts (dalam Adnan, dkk 2015) sebuah sel harus memenuhi
beberapa kriteria yaitu :
1. Memiliki membrane plasma
2. Mengandung materi genetic yang penting untuk mengkode berbagai jenis
RNA termasuk sintesis protein
3. Mengandung “mesin biosintesis tempat di mana sintesis berlangsung.

C. MACAM-MACAM SEL

BAB III
METODE PRAKTIKUM

D. WAKTU DAN TEMPAT


1. Waktu :
a. Hari/Tangga l : Rabu/ 14 November 2018
b. Pukul : 10.00 – 13.00 WITA
2. Tempat : Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNM

E. ALAT DAN BAHAN


1. Pengamatan Sel Tumbuhan
a. Alat
1). Kaca penutup 1 buah
2). Jarum 1 buah
3). Mikroskop 1 buah
4). Kaca preparat 1 buah
5). Pinset 1 buah
6). Pipet tetes 1 buah
b. Bahan
1). Tisu 1 lembar
2). Yodium 2 tetes
3). Bawang merah (Allium cepa) 1 buah
2. Pengamatan Sel Hewan
a. Alat
1). Kaca penutup 1 buah
2). Jarum 1 buah
3). Mikroskop 1 buah
4). Kaca preparat 1 buah
5). Cutton 1 buah
6). Pipet tetes 1 buah
b. Bahan
1). Tisu 1 lembar
2). Methylen blue 1 tetes
3). Epitel Rongga Mulut Probandus

F. PROSEDUR KERJA
1. Pengamatan Sel Tumbuhan
a. Membelah umbi lapis Allium cepa, mengambil selembar bagian
lamellanya lalu dipatahkan. Kemudian mengambil bagian transparan
berupa selaput sel tipis dengan menggunakan pinset. Meletakkan di atas
kaca preparat dan diberi setets air, ditutup dengan kaca penutup.
b. Memberi setets larutan yodium untuk mewarnai sel dengan
menggunakan teknik pengairan (meneteskan setetes yodium pada bagian
tepi kaca penutup, lalu dibuang kelebihannya dengan tisu)
c. Mengamati sel epidermis dengan mikroskop
d. Menggambar hasil pengamatan
2. Pengamatan Sel Hewan
a. Mengerok secara perlahan bagian dalam pipi dari dalam rongga
mulut menggunakan cotton bud hingga diperoleh lendirnya
b. Meneteskan sedikit air dengan pipet tetes di atas kaca objek, lalu
menyebarkan lender pada ujung cotton bud dan mengaduk dengan
tetesan air agar sel-sel tidak mengelompok
c. Menutup dengan kaca penutup agar tidak terbentuk gelembung udara
d. Mengisap air yang berlebih dengan kertas isap (tisu) melalu tepi kaca
penutup
e. Meneteskan methylen blue dengan hati-hati pada pinggir kaca penutup
dan menempelkan kertas isap (tisu) pada pinggir kaca penutup yang
berlawanan agar methylen blue cepat merata
f. Meletakkan preparat diatas meja preparat mikroskop, mengamati sel
dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x/0.65
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Pengamatan Sel Tumbuhan
Gambar Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

Pengamatan Sel Hewan


Gambar Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

B. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilakukan pada Allium cepa kami membuat
preparat sesuai prosedur kerja dengan bantuan larutan yodium untuk memberi
warna pada bagian sel ketika di amati di mikroskop kemudian mengamati
preparat dengan mencoba berbagai perbesaran pada mikroskop sampai pada
perbesaran 40x/0.65 kami kemudian menemukan gambar jelas tentang bagian-
bagian sel pada Allium cepa di mana berdasarkan hasil pengamatan kami, kami
melihat susunan balok dengan enam sisi yang bersusun rapat satu sama lain
seperti sekumpulan bata yang menyusun suatu dinding. Pada bebrapa ruang
terlihat sebuah titik yang terletak ditengah. Garis-garis yang membentuk balok
segi enam pada sel Allium cepa merupakan bagian yang disebut dinding sel,
sedangkan ruang yang terdapat pada dalam garis disebut sitoplasma dan titik
yang berada di tengah beberapa ruang pada sel disebut inti sel. Sehingga dapat
diketahui bahwa bagian yang dapat diamati pada sel Allium cepa dengan
menggunakan mikroskop adalah dinding sel, inti sel, dan sitoplasma. Sel
Allium cepa tersusun rapat dengan ruang antar sel diantara sel yang satu
dengan sel yang lain yang merupakan jalan transportasi antar sel.
Pada praktikum yang dilakukan pada rongga mulut salah satu anggota
kelompok kami, kami membuat preparat sesuai prosedur kerja dengan bantuan
larutan methylen blue untuk memberi warna pada bagian sel ketika di amati di
mikroskop kemudian mengamati preparat dengan mencoba berbagai
perbesaran pada mikroskop sampai pada perbesaran 40x/0.65 kami kemudian
menemukan gambar jelas tentang bagian-bagian sel pada rongga mulut di mana
pada hasil pengamatan yang kami dapatkan adalh gambar sekumpulan sel yang
terlihat pipih dan terdapat sebuah titik di dalamnya yang dikenal dengan inti
sel.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Sel hewan dan sel tumbuhan
B. SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang telah
dilakukan terdapat beberapa saran sebagai bahan perbaikan ke depannya
yakni :
1. Setiap pengamatan harus dilakukan denga teliti untuk mendapatkan
hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau
pratikum disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek.

Anda mungkin juga menyukai