Untuk menetapkan WKP, pemerintah pusat dan atau daerah atau juga instansi lain
dengan anggaran dari pemerintah untuk melakukan survey pendahuluan, dan pemerintah
pusat melakukan kegiatan eksplorasi panas bumi dalam rangka mengurangi resiko investasi
yang mungkin terjadi.
Tahapan kegiatan usaha panas bumi terdiri dari eksplorasi, studi kelayakan da eksploitasi yang
dipaketkan dalam satu ijin, yaitu izin usaha pertambangan panas bumi(IUP), sedangkan tahapan
kegiatan operasional panas bumi, terdiri dari 5 survey seperti yang telah dijelaskan diatas. Dalam
pemanfaatan energi listrik oleh panas bumi dapat dibagi menjadi dua, yaitu pemanfaatan
langsung dan tidak langsung namun tetap bahwa pemanfaatan tersebut dibwah regulasi oleh
direktorat ketenagalistrikan.
Secara umum , alur kegiatan pengusaan panas bumi dapat dijelaskan sebagai berikut ;
- Menyusun jadwal dan menetapkan tempat pelaksanaan lelang WKP
- Menyiapkan dokumen lelang
- Membuka rekening bank untuk kebutuhan penyimpanan transfer uang jaminan lelang
- Mengumukan pelelangan WKP panas bumi di media cetak nasional dan regional serta
papan pengumuman
- Menilai kualifikasi Badan Usaha melalui prakualifikasi
- Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang diajukan oleh peserta lelang
- Mengusulkan calon pemenang
- Membuat berita acara pelelangan WKP
- Untuk wilayah kerja lintas provinsi, dibentuk oleh Menteri
- Untuk wilayak kerja lintas kabupten//kota, dibentuk oleh gubernur
- Untuk wilayah kerja yang berada di wilayah kabupaten/kota dibentuk oleh
Bupati/Walikota
- Apabila kabupaten /kota atau provinsi belum mampu menyelenggarakan proses lelang
WKP, maka Bupati atau Gubernur dapat meminta kepada Menteri untuk melaksanakan
proses pelelangan