18.12.17 Poli Syaraf - Stroke
18.12.17 Poli Syaraf - Stroke
STROKE
Topik : STROKE
Sasaran : Keluarga dan pasien
Tempat : Ruang Tunggu Poliklinik Reguler RSD Mangusada
Hari / Tanggal : Senin, 17 Desember 2018
2. PENYEBAB
1. Thrombosis Otak
Thrombosis merupakan penyebab yang paling umum ari CVA dan yang paling
sering menyebabkan thrombosis otak adalah atherosklerosis. Penyakit tambahan yang
paling sering kali dijumpai pada trombosis hipotensi da tipe lain-lain cidera vaskuler
seperti arteritis.
2. Emboli Serebral
Merupakan penyumbatan pembuluh darah otak, oleh bekuan darah atau lemak,
udara pada umumnya emboli berasal dari trombus di jantung yang terlepas dan
menyumbat sistem nyeri serebral. Emboli serebral pada umumnya berlangsung cepat
dan gejala yang timbul kurang dari 10 - 30 detik.
3. Perdarahan Intraserebral
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak, hal ini terjadi karena aterosklerosis
dan hipertensi. Keadaan ini pada umumnya terjadi pada usia di atas 50 tahun sehingga
akibat pecahnya pembuluh darah arteri otak.
4. Ruptura Aneurisma Sekuler (Gerry)
Merupakan lepuhan yang lemah dan berdinding tipis yang menonjol pada tempat
yang lemah.
IV. KOMPLIKASI
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan : Akan dapat menemukan daerah yang kepadatannya menurun, digunakan
untuk membedakan adanya perdarahan infark, iskemia, hematom, odema.
· Angiografi : Gunakan mencari penyumbatan darah dan menentukan penyebab stroke
· Position Scanning : Untuk memberikan gambaran metabolisme cerebral
· Pungsi Lumbal : Menunjukkan adanya tekanan normal
· EEG : Untuk melihat area yang spesifik dari lesi otak
· Ultra Sonografi : Mengidentifikasi penyakit arterio vena, arterio sklerosis
· Sinar - X Tengkorak ; Klasifikasi partial penyakit arterio vena, arterio sklerosis
· Teknik Doppler : Untuk mengetahui arteri sklerosis yang rusak
VI. PENATALAKSANAAN
1. Empat tujuan pengobatan, menyelamatkan jiwa, membatasi kerusakan otak,
mengurangi ketergantungan dan deformitas, mencegah terjadinya penyakit.
2. Pertahankan agar jalan nafas selalu bebas, pemberian cairan elektrolit dan kalori
adekuat, hindari ulcus decubitus
3. Larutan urea hipertonik 1 - 1,5 9 /Kg, IV
4. Rehabilitasi dan latihan termasuk fisioterapi, tetapi pekerjaan dan terapi biara
5. Obat dari koagulan
Kepustakaan
Ali, Wendra, 1999, Petunjuk Praktis Rehabilitasi Penderita Stroke, Bagian Neurologi FKUI
/RSCM,UCB Pharma Indonesia, Jakarta.
Engram, Barbara, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3, EGC,
Jakarta.
Harsono, 2000, Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hudak C.M.,Gallo B.M.,1996, Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Edisi VI, Volume
II, EGC, Jakarta.
PENYULUHAN STROKE
DI RUANG TUNGGU POLIKLINIK SYARAF RSD MANGUSADA
Senin , 17 Desember 2018