Anda di halaman 1dari 12

BAB I

WATER CONTENT

1.1 TUJUAN
Kadar air adalah suatu rasio atau perbandingan, dinyatakan dalam
persen (%) dari berat air “pori” atau air bebas dalam berat tanah terhadap
berat tanah dalam keadaan kering.

1.2 TEORI DASAR


Tanah (umum) ialah zat padat / padatan yang berbentuk loose/lepas
yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan, serta memiliki komposisi kimia
tertentu dan hampir semuanya terletak diatas permukaan bumi.
Tanah (teknik) ialah material yang terdiri dari agregat (butiran)
mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu
sama lain dan dari bahan organik yang telah melapuk disertai dengan zat
cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel
tersebut.
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari : agregat
(butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama
lain, zat cair, dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran
mineral-mineral padat tersebut.
Mekanika Tanah dalam bahasa Inggris Soil Mechanics atau Soil
Engineering, dan dalam bahasa Jerman Bodenmechanik. Mekanika Tanah
diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya
“Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah
berdasar pada sifat-sifat dasar fisik tanah), yang membahas tentang prinsip-
prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern.
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang
mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan
regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja dan terbentuk pada
material tanah. Ilmu mekanika tanah adalah ilmu yang alam perkembangan

1 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


selanjutnya akan mendasari dalam analisis dan desain perencanaan suatu
pondasi.
Tanah endapan adalah tanah yang terbentuk akibat proses pelapukan
fisika dan kimia yang mengalami transportasi. Tanah residu adalah tanah
yang terbentuk langsung melalui proses kimia dan pelapukan.
Kontainer adalah sebuah alat berbentuk tabung yang digunakan
untuk menempatkan tanah.
Spatula adalah sebuah alat yang digunakan unuk memindahkan tanah
dan dapat juga digunakan untuk mengangkat kontainer saat ingin
dikeluarkan dari oven.
Oven pengering adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menghilangkan kandungan air pada tanah.
Desikator adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghilangkan
kandungan udara yang berada dalam tanah.
Silika gel adalah suatu alat yang berbentuk butir-butiran yang
berfungsi untuk menyerap udara pada tanah yang dimasukkan kedalam
desikator. Jika silika gel berwarna biru maka silika gel masih dapat
berfungsi dengan baik untuk menyerap udara, namun jika silika gel sudah
berubah warna menjadi merah muda maka silika gel sudah tidak berfungsi
baik untuk menyerap udara. Silika gel yang sudah tidak berfungsi baik
masih dapat digunakan, namun harus dimasukkan kedalam oven terlebih
dahulu untuk membuang udara yang terkandung didalamnya dan tunggu
sampai silika gel berubah warna kembali menjadi warna biru, hingga silika
gel dapat digunakan kembali.

1.3 ALAT DAN BAHAN


2 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka
NO ALAT DAN BAHAN KEGUNAAN
Sebagai sample yang dijadikan sebagai
1 Tanah objek untuk menghitung kadar air pada
sampel tanah.
Sebagai wadah untuk menyimpan sampel
2 Talang/Wadah
tanah.
Sebagai alat yang digunakan untuk
3 Spatula
mengambil tanah
Sebagai alat yang digunakan untuk
4 Container
menyimpan sampel tanah
Sebagai alat yang digunakan untuk
5 Timbangan menghitung berat/massa dari suatu benda
ataupun sampel tanah.
Sebagai alat yang digunakan untuk
6 Oven memanaskan dan menghilangkan
kandungan air pada suatu sampel tanah.
Sebagai alat yang digunakan untuk
7 Desikator menyerap udara yang terkandung dalam
pori-pori pada tanah.
Sebagai alat untuk membersihkan alat
8 Kuas
yang digunakan saat praktikum.
Sebagai alat yang digunakan untuk
9 Kaos Tangan
menjaga kerbersihan dari tangan.
Sebagai alat yang digunakan untuk
10 Masker
mencegah debu dari sampel terhirup.
Sebagai alat yang digunakan untuk
11 Tissue/Lap membersihkan alat maupun area
praktikum.

1.4 PROSEDUR KERJA

3 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


1. Tanah yang telah diambil dari lapangan
pada kedalaman tertentu dan disimpan
dalam karung dikeluarkan secukupnya
menggunakan spatula dan dipindahkan
kedalam wadah atau container

2. Timbangan disetel dalam satuan gram,


kemudian mengkalibrasi timbangan ke
angka 0,00.

3. Dua buah kontainer yang telah


dibersihkan dari kotoran, ditimbang
untuk mengetahui berat kosong dari

konteiner (W1). Selanjutnya, sampel

tanah dimasukkan kedalam dua buah


kontainer, satu kontainer diisi dengan
sampel tanah kelompok 2/B, dan satu
kontainernya diisi dengan sampel
tanah kelompok 3/A dan dipadatkan.

4 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


4. Kontainer yang telah diisi tanah basah
ditimbang untuk mengetahui berat dari

tanah basah (W2) yang dimasukkan tadi,

namun pastikan sisi luar kontainer


dalam keadaan bersih dari pasir atau
kotoran yang melekat pada kontainer.

5. Oven disetel dengan waktu 30 menit,


dan suhu maksimal 200oC, kemudian
masukkan dua buah kontainer yang
berisi tanah basah tadi kedalam oven
dan diamkan selama 30 menit.
Kemudian keluarkan kontainer dari
dalam oven menggunakan spatula.

6. Dua buah kontainer yang telah


dikeluarkan dari dalam oven
didinginkan terlebih dahulu, kemudian
penutup konteinernya dibuka dengan
perlahan agar tidak ada tanah yang
terjatuh/tertumpah.

5 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


7. Silika gel dimasukkan ke dalam
desikator dan memasang saringan
porselen.

8. Dua buah kontainer dimasukkan


kedalam desikator untuk membuang
udara yang terkandung dalam tanah.
Bagian penutup desikator dioleskan
handbody untuk mencegah udara dapat
masuk saat desikator ditutup.

9. Dua buah konteiner yang telah


dimasukkan kedalam desikator
didiamkan dalam desikator selama 10
menit agar silica gel dapat melakukan
tugasnya untuk menyerap udara pada
pori-pori tanah yang ada dalam
konteiner.

6 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


10. Dua buah konteiner dikeluarkan dari
dalam desikator, lalu konteiner ditutup
kembali secepatnya agar udara tidak
masuk kembali kedalam pori-poti tanah.
Kemudian kedua buah konteiner
ditimbang untuk mengetahui berat dari

tanah kering (W3).

11. Setelah semua telah dikerjakan dan


dicatat hasil percobaannya dalam Tabel
water content, langkah selanjutnya
adalah menghitung rata-rata kadar air
dari kedua kontainer.

1.5 HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Data percobaan yang didapat :

Sampel I II

Berat Conteiner (W1) 14,48 gr 14,42 gr

Berat Conteiner+Tanah Basah (W2) 130,75 gr 158,92 gr

Berat Conteiner+Tanah Kering (W3) 130,03 gr 158,04 gr

7 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


Rumus-Rumus Yang Digunakan :
 Berat Tanah Kering (Ws) = (W3 - W1)

 Berat Air (Ww) = (W2 - W3)


𝑊𝑊
 Kadar Air (W) = × 100%
𝑊𝑆

Dimana :
W1 = Berat Conteiner

W2 = Berat Conteiner + Tanah Basah

W3 = Berat Conteiner + Tanah Kering


W = Kadar Air

 Sampel I
Berat tanah kering (Ws) = (W3 – W1)
= (130,03– 14,48)
= 115,55 gr

Berat air (Ww) = (W2 – W1)


= (130,75 – 14,48)
= 116,27 gr

𝑊 −𝑊
Kadar air (W) = 𝑊2 −𝑊3 × 100%
3 1

0,72
= 115,55 × 100%

= 0,62 %

 Sampel II
Berat tanah kering (Ws) = (W3 – W1)
= (158,04– 14,42)
= 143,62gr

Berat air (Ww) = (W2 – W1)


= (158,92– 14,42)
= 144,8 gr

8 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


𝑊2 −𝑊3
Kadar air (W) = × 100%
𝑊3 −𝑊1

0,88
= × 100%
143,62

= 0,61 %

 Kadar Air Rata-Rata


Kadar air sampel I + Kadar air sampel II 0,62 + 0,61
= = 0,615 %
2 2

WATER CONTENT

Sampel I II

Berat Container , W1 14,48 gr 14,42 gr

Berar Conteiner + Tanah Basah,


130,75 gr 158,92 gr
W2
Berat Conteiner + Tanah Kering
130,03 gr 158,04 gr
W3

Berat Air, W2-W3 0,72 gr 0,88 gr

Berat Tanah Kering, W3-W1 115,55 gr 143,62 gr

𝑊2 −𝑊3
Kadar Air W = × 100% 0,62 % 0,61 %
𝑊3 −𝑊1

Kadar Air rata-rata, W 0,615 %

B. Pembahasan

9 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


Dari hasil percobaan praktikum yang dilakukan, dari dua sampel
tanah berbeda yang diambil pada kedalaman tertentu, telah dilakukan
perhitungan water content / kadar air. Sampel tanah pertama memiliki
berat 115,55 gr dan berat sampel tanah kedua 143,62 gr. Untuk
kandungan air pada sampel tanah pertama yaitu 0,72 gr dan kandungan
air sampel tanah kedua sebesar 0,88 gr.
Setelah dilakukan perhitungan, kami mendapatkan bahwa kadar
air pada sampel tanah pertama adalah 0,62% dan sampel tanah yang
kedua memiliki kadar air 0,61 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata kadar air pada kedua sampel adalah 0,615%.
Dapat dikatakan bahwa kadar air pada dua sampel tanah ini
terbilang rendah. Keadaan tersebut dapat dipengaruhi oleh kadar air
tanah dipengaruhi oleh kadar bahan organik tanah dan kedalaman solum,
makin tinggi kadar bahan organic tanah akan makin tinggi kadar air,
serta makin dalam kedalaman solum tanah maka kadar air juga akan
semakin tinggi (Hanafiah, 2007).
Besarnya nilai air pada sampel tanah bisa saja dipengaruhi oleh
tekstur dari sampel tanah. Tanah berpasir umumnya mempunyai air yang
lebih kecil dibandingkan dengan tanah liat berdebu, namun dilain pihak,
tanah berpasir mempunyai pori makro yang banyak, adhesifitas terhadap
air lebih kecil dan konduktivitas hidraulik yang lebih tinggi. Dengan
demikian, meskipun kandungan air awal pada tanah liat berdebu lebih
tinggi, namun faktor lainnya menjadi penghambat pergerakan air
dibandingkan dengan tanah liat berdebu.

1.6 PENUTUP

10 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


A. Kesimpulan
Tanah (umum) ialah zat padat / padatan yang berbentuk
loose/lepas yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan, serta memiliki
komposisi kimia tertentu dan hampir semuanya terletak diatas
permukaan bumi.
Kadar air adalah suatu rasio atau perbandingan, dinyatakan
dalam persen (%) dari berat air “pori” atau air bebas dalam berat tanah
terhadap berat tanah dalam keadaan kering.
Kadar air (W) % pada sampel pertama adalah 0,62 % dan pada
sampel kedua adalah 0,61 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar
air rata-rata dari kedua sampel adalah 0,615%.

B. Saran
Untuk meningkatkan motivasi praktikum, dibutuhkan suatu cara
atau sarana yang dapat merangsang motivasi kerja praktikum tersebut
maka perlu ditingkatkan kualitas asistensi dalam membimbing
praktikum dan juga didukung dengan peralatan yang lebih baik untuk
membantu kelancaran dan ketelitian dalam praktikum.
Sehingga diharapkan untuk praktek-praktek selanjutnya lebih
baik dari praktek yang ada sebelumnya.

11 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi Mekanika Tanah Dalam Pertambangan https://dokumen.tips/documents/


aplikasi-mekanika-tanah-dalam-pertambangan.html
Mekanika Tanah│Earth Eater https://1902miner.wordpress.com/geoteknik-
tambang/mekanika-tanah/
Mekanika Tanah Kisaran Teknik https://sites.google.com/site/kisaranteknik/
assignments/mekanika-tanah
Mekanika Tanah ~ Top100 ~ Jurnal Bebas http://top100.web.id/Mekanika-
Tanah_244943_top100.html
Modul Praktikum Mekanika Tanah Teknik Pertambangan USN Kolaka

12 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka

Anda mungkin juga menyukai