Anda di halaman 1dari 12

BAB VI

DIRECT SHEAR

6.1 TUJUAN
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kuat geser tanah.
Kekuatan geser adalah salah satu hal yang sangat penting dalam rancang
bangun sifat – sifat dari tanah, kuat geser dibutuhkan keadaan rancang
bangun seperti kestabilan lereng, daya dukung fondasi, dan untuk
menghitung tekanan tanah pada dinding penahan.

6.2 TEORI DASAR


Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut
per satuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser
dalam tanah yang dimaksud. Uji geser langsung merupakan pengujian yang
sederhana dan langsung. Pengujian dilakukan dengan menempatkan contoh
tanah ke dalam kotak geser. Kotak ini terbelah, dengan setengah bagian
yang bawah merupakan bagian yang tetap dan bagian atas mudah
bertranslasi. Kotak ini tersedia dalam beberapa ukuran, tetapi biasanya
mempunyai diameter 6.4 cm atau bujur sangkar 5,0 x 5,0 cm .
Contoh tanah secara hati-hati diletakkan di dalam kotak, sebuah blok
pembebanan, termasuk batu-batu berpori bergigi untuk drainase yang cepat,
diletakkan di atas contoh tanah. Kemudian suatu beban normal Pv
dikerjakan. Kedua bagian kotak ini akan menjadi sedikit terpisah dan blok
pembebanan serta setengah bagian atas kotak bergabung menjadi satu. Kuat
geser sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor , antara lain :
1. Tekanan efektif atau tekanan antar butir,
2. Kemampuan partikel atau kerapatan,
3. Saling keterkuncian antar partikel. Jadi, partikel-partikel yang bersudut
akan lebih saling terkunci dan memiliki kuat geser yang lebih tinggi Φ

77 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


yang lebih besar) daripada partikel-partikel yang bundar seperti pada
tebing-tebing.
4. Sementasi partikel, yang terjadi secara alamiah atau buatan.
5. Daya tarik antar partikel atau kohesi.
Uji direct shear adalah salah satu dari pengujian kekuatan yang sudah
lama diterapkan untuk tanah. Di laboratorium direct shear akan digunakan
untuk menentukan kekuatan geser yang kurang kohesif (seperti sudut untuk
geser dalam /Φ) grafik hubungan anatara regangan vertikal tertentu. Setelah
percobaan dilakukan beberapa kali untuk berbagai tegangan vertikal, plot,
hubungan anatara tegangan geser maksimum dengan tegangan vertikal
(normal) untuk setiap percobaan yang dilakukan.
Kelemahan uji ini yaitu bidang gesernya tertekan dengan kondisi
sebagai berikut :
1. Bidang runtuh sudah ditentukan terlebih dahulu yaitu berupa bidang
horisontal yang belum tentu merupakan bidang yang terlemah.
2. Jika dibandingkan dengan uji triaksial, dalam uji inI drainase tanah tidak
terkontrol.
3. Kondisi tegangan yang melewati benda uji tanah sangat komplek.
Distribusi tegangan normal dan tegangan geser meliputi permukaan
longsor tidak seragam secara tipikal ujung-ujungnya mengalami tegangan
lebih besar daripada bagiaN pusat/tengah. Oleh karena itu, bisa terjadi
keruntuhan progresif pada benda uji yang sangat besar, misalnya kuat geser
tidak termobilisasi secara simultan. Walaupun ada kelemahan, uji geser
langsung masih tetap banyak digunakan karena sederhana dan mudah
dilaksanakan. Alat ini menggunakan jumlah tanah yang lebih kecil daripada
alat triaksial standar, sehingga waktu konsolidasi lebih singkat. Uji kotak
geser langsung (DS) dengan laju uji rendah akan memberikan nilai
parameter kuat geser efektif c’ dan f‘ yang handal atau terpercaya.

78 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


6.3 ALAT DAN BAHAN

NO ALAT DAN BAHAN KEGUNAAN


Sebagai sample yang dijadikan sebagai
1 Tanah objek untuk menghitung kadar air pada
sampel tanah.
Sebagai alat yang digunakan untuk
2 Spatula mengambil tanah yang akan dihitung
kadar airnya.
Sebagai alat yang digunakan untuk
3 Timbangan menghitung berat/massa dari suatu benda
ataupun sampel tanah.
Sebagai alat untuk memegang benda uji
4 Direct Shear Device secara kuat sehingga benda uji tersebut
tdak berputar saat diberi beban geser

5 Cicin Pencetak Sebagai alat untuk menetak suatu tanah .

Sebagai alat yang digunakan untuk


6 1 Set Saringan
menyaring tanah.

7 Extruder Sebagai alat pencetak tanah

Sebagai alat yang digunakan untuk


8 Sieve Shaker
menggetarkan saringan.

9 Plat Kaca Sebagai tempat untuk menyimpan sampel

Sebagai alat yang digunakan untuk


10 Tissue/Lap membersihkan alat maupun area
praktikum.

79 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


6.4 PROSEDUR KERJA
1. Sampel tanah diambil secukupnya
kemudian dimasukkan dalam saringan
paling atas, setelah itu diayak
menggunakan sieve shaker.

2. Diambil tanah yang memiliki ukuran


butir paling halus.

3. Sampel dicetak menggunakan cicin


pencetak direct shear. Digunakan alat
pencetak yang sama untuk memberikan
keseragaman hasil antar sampel.

80 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


4. Diameter dan luas sampel tanah diukur.

5. Ditempatkan sampel tanah pada shear


box/kotak geser pada mesin direct shear.

6. Ditutup sampel dengan penutup.


Proving ring dial dan dial deformasi
diatur pada posisi 0.

81 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


7. Dipasang beban normal (N) dengan cara
beban digantung sebagai pemberat pada
contoh tanah.

8. Atur penyeimbang pada bagian atas


penutup agar sampel tidak tertekan.

9. Mesin dihidupkan dan mulai pembacaan


dengan interval 0,25 mm sampai sampel
tanah mengalami keruntuhan yang
ditandai dengan nilai pembacaan
proving ring dial yang menurun; atau
nilai pembacaan yang konstan sebanyak
3 kali.

10. Dan diulangi langkah 6 sampai 9 untuk


variasi beban normal (N) yang lain.

82 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


6.5 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Data percobaan direct shear yang didapat :
SAMPEL I II III
Diameter tanah (D) 6,35 cm
Jari – jari (R) 3,175 cm
Luas, A = 1/4 ԯ.D2 1,97 x 10-3 cm2
Tinggi (t) 1,9 cm
Volume (V) = (ԯ.R2.t) 60,141 cm3
Berat sampel (W) 73,2 gr 76,84 gr 76,22 gr
Beban Normal (N) 3,265 kg 6,168 kg 9,409 kg
Kuat Geser (τ) 12 21 30

Rumus-Rumus Yang Digunakan :


𝑊
 Unit weight (Ɣ) =( )
𝑉
𝑁
 Tegangan Normal (σ) = (𝐴)

 Kuat Geser (τ) = c + σ tan Ф


Dimana :

W = Berat Sampel (gr)


V = Volume (Cm3)
N = Beban Normal (Kg)
A = Luas (Cm2)
Ɣ = Unit Weight (gr/Cm3)
σ = Tegangan Normal (Kg /Cm2)
c = Kohesi
τ = Kuat Geser

Ф = Sudut Geser

83 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


 Sampel I
𝑊
 Unit weight (Ɣ) =( )
𝑉
73,2
=( )
60,141

= 1,217 gr/cm3
𝑁
 Tegangan Normal (σ) = ( )
𝐴
3,265
=( )
1,97 x 10−3

= 1657,360 kg/cm2

 Sampel II
𝑊
 Unit weight (Ɣ) =( )
𝑉
76,84
=( )
60,141
= 1,277 gr/cm3
𝑁
 Tegangan Normal (σ) = ( )
𝐴
6,168
=( )
1,97 x 10−3
= 3130,960 kg/cm2

 Sampel III
𝑊
 Unit weight (Ɣ) =( )
𝑉
76,22
=( )
60,141
= 1,267 gr/cm3
𝑁
 Tegangan Normal (σ) = ( )
𝐴
9,409
=( )
1,97 x 10−3
= 4776,142 kg/cm2
84 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka
Grafik Direct Shear dapat diperoleh sebagai berikut :

DIRECT SHEAR
32
30
28 Ф
Kuat Geser (τ)

24
20 21
3,265
16
12 12 6,168
8 c 9,409
4
0
3,265 6,168 9,409
Beban Normal (N) Kg

τ = c + σ tan Ф
Dari data grafik diatas dapat diketahui :
 Kohesi (c) =8
 Sudut Geser (Ф) = 155°

DIRECT SHEAR

SAMPEL I II III
Diameter tanah (D) 6,35 cm
Luas, A = 1/4 ԯ.D2 1,97 x 10-3 cm2
Tinggi (t) 1,9 cm
Volume (V) = (ԯ.R2.t) 60,141 cm3
Berat sampel (W) 73,2 gr 76,84 gr 76,22 gr
𝑊
Unit weight (Ɣ) = ( ) 1,217 gr/cm3 1,277 gr/cm3 1,267 gr/cm3
𝑉
Beban Normal (N) 3,265 kg 6,168 kg 9,409 kg
Kuat Geser (τ) 12 21 30
Tegangan Normal, 1657,360 3130,960 4776,142
σ = N/A kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2

85 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


B. Pembahasan
Berdasarkan percobaan praktikum yang telah dilakukan, untuk
menentukan kuat geser tanah. Pada sampel pertama berat sampel 73,2 gr
memiliki kuat geser 12 dengan beban normal 3,265 kg dan tegangan
normal yang dipengaruhi oleh beban normal dan luas yaitu 1657,360
kg/cm2. Adapun unit weight atau kadar air pada sampel pertama yaitu
1,217 gr/cm3.
Pada sampel ke dua berat sampel 76,84 gr memiliki kuat geser 21
dengan beban normal 6,168 kg dan tegangan normal yang dipengaruhi
oleh beban normal dan luas yaitu 3130,960 kg/cm2. Adapun unit weight
atau kadar air pada sampel pertama yaitu 1,277 gr/cm3.
Pada sampel ke tiga berat sampel 76,22 gr memiliki kuat geser 30
dengan beban normal 9,409 kg dan tegangan normal yang dipengaruhi
oleh beban normal dan luas yaitu 4776,142 kg/cm2. Adapun unit weight
atau kadar air pada sampel pertama yaitu 1,267 gr/cm3.
Kuat geser ke tiga sampel tersebut dipengaruhi oleh beban normal.
Dimana semakin berat beban normal yang diberikan, maka semakin
tinggi kuat gesernya. Berdasarkan grafik direct shear diatas dapat
diketahui kohesinya yaitu 8 dengan sudut geser sebesar 155°. Kohesi dan
sudut geser saling berhubungan, semakin miring sudut gesernya maka
nilai kohesinya rendah. Sudut geser dan kohesi mempertahankan diri
dalam menahan keruntuhan, kohesi mempertimbangkan bagaimana
kondisi permukaan kontak.
Dalam aplikasinya tanah banyak digunakan dalam proyek-proyek
sipil maupun dibidang pertambangan sebagai pondasi untuk mendukung
struktur bangunan dan tanggul-tanggul, sebagai bahan bangunan tanah
atau rancangan bangunan jalan raya, jalan masuk tambang dan
sebagainya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat
aktivitas tersebut, kita menerapkan dasar-dasar mekanika tanah.

86 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


6.6 PENUTUP
A. Kesimpulan
Kekuatan geser adalah salah satu hal yang sangat penting dalam
rancang bangun sifat – sifat dari tanah, kuat geser dibutuhkan keadaan
rancang bangun seperti kestabilan lereng, daya dukung fondasi, dan
untuk menghitung tekanan tanah pada dinding penahan.
Berdasarkan percobaan praktikum yang telah dilakukan, untuk
menentukan kuat geser tanah. Pada sampel pertama berat sampel 73,2 gr
memiliki kuat geser 12 dengan beban normal 3,265 kg dan tegangan
normal yang dipengaruhi oleh beban normal dan luas yaitu 1657,360
kg/cm2. Pada sampel ke dua berat sampel 76,84 gr memiliki kuat geser
21 dengan beban normal 6,168 kg dan tegangan normal yang dipengaruhi
oleh beban normal dan luas yaitu 3130,960 kg/cm2. Dan pada sampel ke
tiga berat sampel 76,22 gr memiliki kuat geser 30 dengan beban normal
9,409 kg dan tegangan normal yang dipengaruhi oleh beban normal dan
luas yaitu 4776,142 kg/cm2.
Kuat geser ke tiga sampel tersebut dipengaruhi oleh beban normal.
Dimana semakin berat beban normal yang diberikan, maka semakin
tinggi kuat gesernya. Dalam aplikasinya di dunia tanah digunakan
sebagai pondasi untuk mendukung struktur bangunan dan tanggul-
tanggul, sebagai bahan bangunan tanah atau rancangan bangunan jalan
raya, jalan masuk tambang dan sebagainya.

B. Saran
Untuk meningkatkan motivasi praktikum, dibutuhkan suatu cara
atau sarana yang dapat merangsang motivasi kerja praktikum tersebut
maka perlu ditingkatkan kualitas asistensi dalam membimbing praktikum
dan jug=a didukung dengan peralatan yang lebih baik untuk membantu
kelancaran dan ketelitian dalam praktikum.
Sehingga diharapkan untuk praktek-praktek selanjutnya lebih baik
dari praktek yang ada sebelumnya.

87 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka


DAFTAR PUSTAKA

Adini, Zara. 2015. Praktikum Mekanika Tanah Direct Shear-Gaya Geser Tanah.
https://zardini.wordpress.com
Pabwi, Syardilla. 2014. Pertambangan : Mekanika Tanah. Institut Teknologi
Medan.
Sahrul. 2018. Modul Praktikum Mekanika Tanah. Teknik Pertambangan USN
Kolaka.

88 | Laporan Laboratorium Mekanika Tanah USN Kolaka

Anda mungkin juga menyukai