Syalom, banyak nikmat yang Tuhan berikan, tetapi sedikit yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Tuhan kita yesus kristus atas segala berkat, cinta kasih-Nya yang
besar sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Meskipun isi dari laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas laporan ini menjadi
lebih baik.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan ini bermanfaat.
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang ..........................................................................
1.2 Tujuan .......................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................
2.1 Pengertian .................................................................................
2.2 Sejarah Teori Lokasi .................................................................
2.3 Modul Analisis ...........................................................................
2.4 Faktor-faktor Teori Lokasi ..........................................................
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM...............................................................
3.1 Model Transportasi ....................................................................
3.2 Penjenjang Faktor ......................................................................
3.3 Shortest Part Problem ................................................................
BAB 4 HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN .........................
4.1 Hasil Pengamatan ......................................................................
4.2 Hasil Perhitungan .......................................................................
BAB 5 PEMBAHASAN ....................................................................................
BAB 6 PENUTUP ...........................................................................................
6.1 Penutup......................................................................................
6.2 Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN
Secara umum, analisis lokasi dalam perencanaan bertujuan untuk dua hal.
Pertama berkaitan dengan analisis yang sifatnya deskriptif atau positif, yaitu
memahami karaketristik lokasi dari kegiatan-kegiatan dalam skala wilayah
dan kota. Kedua lebih bersifat normatif, yakni bagaimana membuat alokasi
lokasi dan ruang bagi kegiatan-kegiatan tersebut untuk membuat sebuah
komposisi keruangan yang optimal.
1.2Tujuan
2.1 Pengertian
Pengertian teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari
sumbersumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya
terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi
maupun sosial.(Ibrahim,1998)
Pengertian teori lokasi yang lainnya adalah suatu penjelasan teoritis yang
dikaitkan dengan tata ruang dari kegiatan ekonomi. Hal ini selalu dikaitkan
pula dengan alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada
gilirannya akan berpengaruh dan berdampak terhadap lokasi berbagai
aktivitas baik ekonomi maupun sosial.( Nitisemito & Umar, 2004).
Pertama kali yang mengembangkan teori lokasi adalah Von Thunen pada
tahun 1880, namun teori ini lokasi diperkenalkan secara utuh oleh Walter
Isard pada tahun 1952. Teori lokasi merupakan teori yang dapat digunakan
dalam berbagai bidang, seperti bidang geografi dan ekonomi. Namun pada
awal perkembangannya teori ini lebih kepada bidang geografi daripada
bidang ekonomi. Terdapat tiga hal yang menimbulkan permasalahan seperti
ini. Yang pertama, teori lokasi lebih menarik ahli geografi daripada ahli
ekoomi, sehingga teori lokasi merupakan bagian dari ilmu geografi. Yang
kedua, peralatan yang digunakan dianggap tidak biasa bagi ahli ekonomi
sehingga tidak menarik bagi mereka yang membidanginya. Yang ketiga, teori
lokasi yang pada awal dikembangkan dalam tiga bentuk yang pada waktu itu
lebih tampak berdiri sendiri.(Husein,1997)
Sebagian besar dasar teori ekonomi diasumsikan membatasi ruang dan jarak.
Beberapa ahli ekonomi telah mengetahui pentingnya arti lokasi tetapi tidak
banyak yang berusaha untuk memperkenalkan modal lain dengan beberapa
variabel secara teoritis. Dan sebagian lagi menganggap bahwa keterangan
lokasi yang membutuhkan analisis yang kuat serta tata cara yang diterapkan
untuk dimengerti, terutama dari segi tingkah laku usaha. Alfred Weber adalah
seorang ahli yang mengemukakan teori lokasi dengan pendekatan ekonomi.
Namun ia merupakan penerus Wilhem Lounhart (1882-1885) yang
menunjukkan bagaimana mengoptimalkan lokasi dengan menyerderhanakan
hanya dua sumber material dan satu pasar yang disajikan dalam bentuk
locational triangle.(Ukas,2004)
Analisis keruangan adalah analisis lokasi yang menitik beratkan pada tiga
unsur jarak (distance), kaitan (interaction), dan gerakan (movement). Tujuan
dari analisis keruangan adalah untuk mengukur apakah kondisi yang ada
sesuai dengan struktur keruangan dan menganalisa interaksi antar unit
keruangan yaitu hubungan antara ekonomi dan interaksi keruangan,
aksebilitas antara pusat dan perhentian suatu wilayah dan hambatan
interaksi. Hal ini didasarkan olah adanya tempattempat (kota) yang menjadi
pusat kegiatan bagi tempat-tempat lain, serta adanya hirarki diantara tempat-
tempat tersebut.(Djamin,1984)
Lokasi perusahaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam
keberhasilan suatu perusahaan. Meletakkan fasilitas dan menentukan bentuk
alokasi produk atau layanan merupakan keputusan manajemen utama. Para
manajer harus menimbang banyak faktor bila mengevaluasi keefektifan biaya
dari lokasi kandidat alternatif.
2.3 Modul Analisis
1. Model Transportasi
Menentukan jadwal pengapalan optimal untuk sekelompok alternatif dan
lokasi-lokasi permintaan. Model ini juga bias digunakan untuk menganalisis
keefektifan biaya dari penambahan atau penghapusan fasilitas dari sistem
distribusi yang sudah ada,
2. Penjenjangan Faktor
Menentukan lokasi tepat (site location) terbaik dari sejumlah alternatif atas
dasar beragam faktor. Analisis menggunakan sistem penjenjangan 1-10 dan
memungkinkan bagi berat yang berbeda untuk masing-masing faktor,
3. Jarak-Beban
Memilih lokasi optimal atas dasar permintaan beban yang diberatkan
seluruhnya. Analisis bias digunakan atas dasar pertimbangan jarak euclidean
atau rectilinear (Anonim, 2011).
dan perluasan usaha, akan berbeda. Untuk perusahaan yang baru pertama
kali berdiri , tujuan dari perencanaan lokasi adalah :
a. Letak pasar.
Faktor ini sangat penting, khususnya bagi perusahaan jasa (bank, restoran,
toko,
jasa konsultan, dll) atau manufaktur (meskipun jarang jarang) yang memang
memiliki karakteristik dekat dengan pasar. Coba perhatikan di dalam
kehidupan sehari-hari kita ? Benarkah perusahaan jasa yang umumnya
didirikan di tempat atau lokasi yang dekat dengan pasar ?
b. Bahan baku.
Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan manufaktur umumnya
didirikan di lokasi yang dekat dengan bahan baku (Perusahaan pengolahan
kayu, miniman, makanan, dll).
c. Tenaga kerja.
Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor penting dalam menentukan
lokasi usaha, terutama bagi perusahaan manufaktur yang umumnya banyak
membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses produksinya
d. Masyarakat.
Masyarakat merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi usaha
mengingat keberadaan perusahaan disamping dapat memberi manfaat tapi
juga bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat, di sekitar usaha khusunya.
Oleh karena itu penerimaan masyarakat akan keberadaan perusahaan
menjadi sangat penting. Sebagai contoh, perusahaan yang mempekerjakan
masyarakat sekitar biasanya tidak mengalami masalah ini, namun
perusahaan yang mengolah sampah atau limbah seringkalai ditolak
keberadaannya oleh masyarakat sekitar.
e. Peraturan Pemerintah.
Pemerintah selama ini telah menentukan mana kawasan untuk pemukiman
dan mana untuk industri. Dengan demikian perusahaan tidak dapat atau
akan mengalami kesulitas bila memilih lokasi yang bukan untuk kawasan
industri. Termasuk juga di sini masalah ijin mendirikan bangunan, ketinggian
maksimal bangunan, pembauangan limbah, dan kebijakan pemerintah
lainnya.
g. Transportasi.
Faktor ini juga penting, karena dengan transportasi ini bahan baku
didatangkan dan bahan jadi akan dikirim. Ter-abaikannya masalah
transportasi akan menimbulkan kesulitas produksi (karena keterlambatan
pengiriman bahan baku misalnya) dan tersendatnya distribusi hasil produksi
ke pasar.
`
4.1.2 Soal a. (Model Transportasi)
jarak terhadap intensitas orang berpergian dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Analisis ini dapat di kembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki
daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya, dimana orang masih ingin
mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut. Terkait dengan lokasi,
maka salah satu faktor yang menetukan apakah suatu lokasi tersebut menarik
atau tidak, adalah tingkat aksesibilitas. Tingkat aksesbilitas adalah tingkat
kemudahan untuk mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya.
Tingkat aksesbilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan,
ketersedian berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat
keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut. Menurut
Christaller, pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar di dalam wilayah
menurut pola berbentuk heksagon (segi enam). Keadaan seperti itu akan
terlihat dengan jelas di wilayah yang mempunyai dua syarat:
Metode VAM ini didasarkan atas “beda kolom” dan “beda baris” yang
menentukan perbedaan antara dua ongkos termurah dalam satu kolom atau
satu baris. Setiap perbedaan dapat dianggap sebagai “penalti”, karena
menggunakan route termurah. Beda baris atau beda kolom berkaitan dengan
penalti tertinggi, merupakan baris atau kolom yang akan diberi alokasi
pertama. Alokasi pertama ini, atau menghabiskan tempat Kapasitas produksi,
atau menghabiskan permintaan tujuan atau kedua-duanya. Untuk
memperjelas metode ini, marilah kita mengerjakan soal yang sama dengan
diatas dengan menggunakan metode VAM.
Langkah langkah mengerjakan dengan menggunakan metode ini, yaitu :
Sesuai nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel paling kiri
dan paling atas (northwest) matriks kemudian bergerak ke kanan atau ke
bawah sesuai permintaan dan kapasitas produksi yang sesuai. Besar alokasi
ini akan mencukupi salah satu, kapasitas tempat asal baris pertama dan atau
permukaan tempat tujuan dari kolom pertama. Jika kapasitas tempat asal
pertama terpenuhi kita bergerak ke bawah menyusur kolom pertama dan
menentukan alokasi yang akan mencukupi atau kapasitas tempat asal baris
kedua atau mencukupi tujuan yang masih kurang dari kolom pertama. Di lain
pihak, jika alokasi pertama memenuhi permintaan tempat tujuan di kolom
pertama, kita bergerak ke kanan di baris pertama dan kemudian menentukan
alokasi yang kedua atau yang memenuhi kapasitas tersisa dari baris satu
atau memenuhi permintaan tujuan dari kolom dua dan seterusnya.
Cara menggunakan metode ini, yaitu :
6.1 Penutup
- Pengertian teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis.
- Tujuan dari perencanaan lokasi adalah : agar dapat melayani konsumen
dengan baik,untuk mendapatkan bahan baku yang baik & kontinyu, untuk
mendapatkan tenaga kerja yang baik, untuk keperluan usaha di kemudian
hari., agar operasi perusahaan dapat akan berjalan dengan optimal,
menyesuaikan kemampuan perusahaan.
- Analisis ini dapat di kembangkan untuk melihat suatu lokasi yang
memiliki daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya, dimana orang masih
ingin mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut.
- Fungsi analisis lokasi, yaitu : penghematan biaya, interksi antara
produsen dan konsumen akan lebih baik, mudah memperoleh bahan baku,
ruang gerak, tenaga kerja yang tersedia
- Metode VAM ini didasarkan atas “beda kolom” dan “beda baris” yang
menentukan perbedaan antara dua ongkos termurah dalam satu kolom atau
satu baris.
- Sesuai nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel
paling kiri dan paling atas (northwest) matriks kemudian bergerak ke kanan
atau ke bawah sesuai permintaan dan kapasitas produksi yang sesuai.
- Metode NWC metode untuk menyusun tabel awal dengan cara
mengalokasikan distribusi barang mulai dari sel yang terletak pada sudut
paling kiri atas.
- Pada soal yang diberikan dapat diketahui bahwa baik secara
perhitungan komputer maupun manual dengan metode vogel diperoleh nilai
572,50.
- Pada perhitungan terhadap metode jarak terpendek (Short Path)
diperoleh jarak terpendek dari Bandung Cirebon Jakarta Palembang
dengan biaya minimal sebesar 1920 berdasarkan perhitungan software.
6.2 Saran
Nitisemito, Alex S. & Umar Burhan. (2004). Wawasan Studi Kelayakan dan
Evaluasi Proyek . Jakarta: Bumi Aksara.
Agnini.
DATA PENGAMATAN
( Model Transportasi )
(Model Transportasi)