DAN
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
OLEH :
LISTIYA MAYA SARI
1614301006
2. Pendayagunaan Tenaga
Pelaksanaan Pendayagunaan TKS mengacu pada prinsip yang menjadi dasar etik
yang harus dipatuhi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program. Menurut
Sumpeno (2007), Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1) Tidak ditujukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Kegiatan pendampingan terlepas sama sekali dari maksud-maksud untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau lembaga, balk dalam bentuk materl atau
yang dapat kategorikan atau dihargal secara materi ataupun dalam bentuk lain;
2) Memberi manfaat bagi orang lain dan TKS itu sendiri.
Kegiatan pendampingan yang dijalankan TKS memberikan manfaat atau
menghasilkan suatu perubahan yang lebih balk dari keadaan sebelumnya, baik yang
dapat dilihat atau dirasakan secara materi maupun non materi.
3) Dilaksanakan atas kemauan sendiri secara bebas.
Keputusan untuk melakukan kegiatan tanpa tekanan atau bujukan dari
pihak lain maupun dari perasaan sendiri terliadap kewajiban sosialnya.
4) Tidak boleh mengancam pekerjaan orang lain.
Meskipun didasarkan pada rasa kesukarelaan, akan tetapi kegiatan tersebut
tidak boleh mengancam kelangsungan pekerjaan seseorang atau beberapa orang
dimana mereka memperoleh penghidupan.
5) AntI diskriminasi.
Pelaksanaan kegiatan sukarela didasarkan pada paham kesamaan dan
kesetaraan semua manusia meskipun Pedoman Umum Program Pendayagunaan TKS
Tahun 2014 berbeda latar belakang, seperti agama, ras, budaya, pandangan
politik dan Iain-Iain.
6) Non partisan {independent).
Tidak terikat dengan kepentingan politik manapun, sehingga bisa lebih
mandiri dan kreatif serta terbebas dari tekanan pihak lain.
7) Tidak boleh menggantikan pekerjaan pekerja yang sedang mogok.
Kegiatan TKS juga tidak boleh dilaksanakan untuk menggantikan kedudukan
pekerja yang sedang melangsungkan pemogokan untuk menuntut hak-hak mereka.
8) Pengembangan bersifat terpadu (integrated development)
Yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan dan
personal/spiritual dalam satu kesatuan.
9) Menjunjung tinggi hak asasi secara proporsional (Human Right),
10) Berkelanjutan (sustainability), kegiatan berorientasi pada keberlangsungan generasi
mendatang dengan meminimalisir penggunaan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui dan menjaga kelestarian alam
11) Pemberdayaan (empowerment), yaitu menyediakan sumberdaya, kesempatan,
pengetahuan, keterampilan serta meningkatkan kemampuan binaan untuk
menentukan masa depannya ketika berpartisipasi dalam masyarakat;
12) Kepemilikan masyarakat (community ownership).
13) Kemandirian (self-reliance)Mengutamakan penggalian dan pemanfaatan
sumber daya internal masyarakat, seperti keuangan, teknis, sumber daya alam, dan
sumber daya manusia.
14) Tujuan Praktis dan strategis (Immediate goals and)
15) Pengembangan organik (organic development) Pemberdayaan masyarakat
dllbaratkan seperti mengurus tanaman (yang kompleks), bukan seperti mesin (yang
simple):
16) Berangkat dari yang dibutuhkan masyarakat (the paceof development)
17) Membangun Masyarakat (community building)
18) Proses dan keluaran (process and outcome)
19) Integritas Proses (the integrity of process)
Untuk mencapai keluaran yang baik, maka diperlukan proses yang baik, yaitu proses
yang muncul dari gagasan masyarakat. Proses harus sejalan dengan keluaran yang
akan dicapai yaitu keadiian sosial dan kelestarian lingkungan. Proses tersebut harus
tulus, tidak manipulatif, tidak berliku-iiku, juga tidak konfrontatif:
20) Tanpa kekerasan (non violence)
21) Inklusif
Membangun dialog dan meningkatkan saling pengertian, selalu
mengevaluasi diri, tidak mengklaim diri sebagai yang paling benar dan bijaksana,
selalu mau belajar dari orang lain terutama dari orang yang berfikir beda dari kita,
serta selalu berprasangka baik pada orang lain;
22) Konsensus(Concensus)
Penyelesaian masalah tanpa kekerasan. Inkusifitas hanya bisa dicapai melalui
konsensus, bukan manufer menang-kalah.
3. Pengembangan Tenaga
Pengertian Pengembangan Karier
1) Pengembangan Karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang
dlfempati seseorang selama masa kehidupan tertentu.
2) Pengembangan Karier adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi
pada seseorang, karena dengan penambahan/peningkatan usianya akan menjadi
semakin matang.
3) Pengembangan karier adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan
dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang
pekerja.
Tujuan Pengembangan Karier Dan Analisis Karier Yang Sukses
Pengembangan Karier sebagai kegiatan "Manajemen SDM pada dasarnya bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan oleh para
pekerja, agar semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan
tujuan bisnis organisasi/perusahaan. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin baik dan
meningkat itu berpengaruh langsung pada peluang bagi seorang pekerja untuk
memperoleh posisi/jabatan yang diharapkan atau dicita-citakannya.
3) Setiap pekerja perlu menyadari dan memahami bahwa tidak mudah bagi
organisasi/perusahaan untuk memadankan dirinya dengan karier.
3) Fase Pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang dipergunakan pekerja untuk memenuhi
persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain
yang diinginkannya. Selama fase ini pekerja dapat melakukan kegiatan memperbaiki
dan meningkatkan pengetahuan, katerampilem/keahlian dan sikapnya, sebagaimana
dipersyaratkan oleh posisi yang diinginkannya seperti tersebut di atas. Dalam fase ini
juga pekerja harus berusaha mewujudkan kreativitas dan inisiatifnya, yang dapat
mendukung untuk memasuki posisi/jabatan di masa mendatang. Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan antara lain:
a. Penyelenggaraan Sistem Mentor.
Sistem Mentor adalah cara pengembangan dengan menyelenggarakan
hubungan antara pekerja senior dan yunior sebagai kolega (teman kerja) atau
pasangan kerja.
b. Pelatihan.
Pelatihan dalam rangka Pengembangan Karier bagi para pekerja sangat luas
ruang cakupannya, tidak sekedar yang diselenggarakan secara melembaga dan
formal di kelas, laboratorium atau bengkel dan lain-lain.
4. Pemeliharaan Tenaga
Pengertian
Menurut Edwin B. Flippo “the maintenance function of personnel is concerned
primarily with preserving the physical, mental, and emotional condition of employees”.
Karyawan adalah asset (kekayaan) utama setiap perusahaan, yang selalu ikut aktif
berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik-baiknya dari
pimpinan perusahaan.
Tujuan Pemeliharaan
1) Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2) Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
3) Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
4) Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
6) Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
7) Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
8) Mengefektifkan pengadaan karyawan.
a. Perencanaan
Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai
dengan dengan kebutuhan perusahaan dan efektif serta efisien dalam membantu
terwujudnya tujuan. Perencanaan ini untuk menetapkan program kepegawaian.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan
korrdinasinya dalam bagan organisasi (organization chart). Organisasi yang baik akan
membantu tercapainya tujuan secara efektif.
c. Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau
bekerjasama dan bekerja secara efisien dalam terwujudnya tujuan perusahaan,karyawan
dan masyarakat. Pengarahan dilakukan oleh pimpinan dengan kepemimpinannya ,
memerintah bawahan agar mau mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
d. Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agarmau
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan mau bekerja sesuai rencana. Bila terdapat
penyimpangan atau kesalahan diadakan tindakan perbaikan atau penyempurnaan rencana.
Pengendalian karyawan ini meliputi kehadiran, kedisiplinan,perilaku,kerjasama,pelaksanaan
pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
2. IndicatorStaffingNeeds (ISN)
dihitung berdasarkan jenis kegiatan dan volume pelayanan
Rumus : Kebutuhan Tenaga = Beban kerja 1 th x bobot
Kapasitas kerja tenaga/thn
5. WorkloadIndicatorStaffingNeed (WISN)
Metode ini telah diadaptasi dan digunakan oleh Depatemen Kesehatan RI dan disahkan
dalam keputusan Mentri Kesehatan RI No. 81/Menkes/SK/2004.
Kelebihan metode WISN :
a. Mudah dilakukan karena menggunakan data yang dkumpulkan atau didapatkan dari
laporan kegiatan rutin unit pelayanan
b. Mudah dalam melakukan prosedur perhitungan sehingga manajer di semua tingkatan
dapat segera menyusun rencana dan kebijakan ketenagaannya
c. Dapat digunakan untukberbagai jenis tenaga
A. Proses Penerimaan tenaga
Seleksi Tenaga
administrasi, tes tulis dan interview
Beberapa hal yang harus dilerhatikan :
Intelegensia, attitude (sikap), ketrampilan, personality (kepribadian), fisik dan
kesehatann secara umum
1. Pembinaan Tenaga
2. Evaluasi
3. Pendidikan dan pelatihan
a. Diklat formal
diklat berkesinambungan yang menunjang keprofesian, mulai dari D4, S1, S2 dan S3
b. Diklat non formal
- orientasi tugas
- kursus
- simposium, seminar, pelatihan dsb
D. Perhitungan Ketenagaan
1. Rawat Inap
Perhitungan dan Ukuran Pelayanan Rawat Inap
Indikator Pelayanan
Prespektif Aspek Perhitungan Ukuran
Rawat Inap
∑ penerimaan per tahun
Finansial Penerimaan per hari Rupiah
365 hari
Keluaran
∑ hari perawatan
Non Bed Ocupacy Rate (BOR) %
∑ TT kali 365
Finansial
2. Rawat Jalan
Perhitungan dan Ukuran Pelayanan Rawat Jalan
Indikator Pelayanan
Prespektif Aspek Perhitungan Ukuran
Rawat Jalan
∑ penerimaan
Finansial Penerimaan per hari Rupiah
∑hari buka
Keluaran
Non ∑ kunjungan
Kunjungan per hari Orang
Finansial ∑ hari buka
∑ pelayanan spesialis
Inovasi Konsul spesialis Orang
∑ kunjungan
∑ kunjungan baru per hari
Proses Operasional Kunjungan baru per hari Orang
∑ hari buka
Layanan ∑ kunjungan lama
Kunjungan lama per hari Orang
Lanjutan ∑ hari buka
∑ kunjungan per hari
Insani Beban perawat Orang
Sumber ∑ perawat
Daya ∑ kunjungan baru
Teknologi Kunjungan baru %
∑ kunjungan
∑ pasien rawat jalan
Organisasi Penduduk %
∑ penduduk kab/kota
∑ kunjungan per hari
Spesifik Dokter full time %
∑ dokter 𝑓𝑢𝑙𝑙 𝑡𝑖𝑚𝑒
Khusus
∑ penerimaan rawat jalan
Pencegahan Penerimaan rawat jalan %
∑ penerimaan RS
3. Kamar Operasi
Perhitungan dan Ukuran Pelayanan Operasi
Indikator Pelayanan
Prespektif Aspek Perhitungan Ukuran
Operrsi
Σ Penerimaan Per Tahun
Finansial Penerimaan Per Hari Rupiah
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
Keluaran
Pasien Operasi Per Σ Pasien Setahun
Non Finansial Orang
Hari 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
Σ Operasi Khusus 1 Th
Inovasi Operasi Khusus %
Σ Operasi 1 Th
Σ Operasi Elektif
Proses Operasional Operasi Elektif %
Σ Operasi
Layanan Σ Operasi Besar
Operasi Besar %
Lanjutan Σ Operasi
4. Gawat Darurat
Perhitungan dan Ukuran Pelayanan Gawat Darurat
Indikator Pelayanan
Prespektif Aspek Perhitungan Ukuran
Gawat Darurat
Σ Penerimaan 1 Th
Finansial Penerimaan Per Hari Rupiah
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
Keluaran
Σ Kunjungan 1 Th
Non Finansial Kunjungan Per Hari Orang
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
Σ Konsul Spesialis
Inovasi Konsul Spesialis Orang
𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Σ Pasien Mati
Proses Operasional Angka Kematian %
𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑔𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑢𝑟𝑎𝑡
Σ Pasien Dirawat 1 Bln
Layanan Lanjutan Pasien Dirawat %
Σ Pasien Gawat Darurat 1 Bln
Σ Kunjugan Per Hari
Insani Perawat Orang
Σ Perawat
Sumber Σ Penerimaan Gawat Darurat
Teknologi Penerimaan %
Daya Σ Penerimaan RS
Σ Pasien Gawat Darurat
Organisasi Penduduk %
Σ Penduduk
Σ Kunjugan Per Hari
Spesifik Dokter Full Time Orang
Σ Doter 𝑓𝑢𝑙𝑙 𝑡𝑖𝑚𝑒
Khusus
Σ Pasien Surgical
Pencegahan Pasien Surgical %
Σ Pasien Gawat Darurat
5. Critical Care
Perhitungan dan Ukuran Pelayanan ICCU
Indikator Pelayanan
Prespektif Aspek Perhitungan Ukuran
ICCU
∑ Penerimaan 1 Th*
Finansial Penerimaan Per Hari Rupiah
365 Hari
Keluaran
∑ Hari Rawat 1 Th*
Non Finansial BOR (Bed Ocupacy Rate) Orang
∑ TT X 365 Hari
∑ Kematian > 48 Jam
Inovasi Net Death Rate %
∑ Kematian
∑ Pasien 1th*
Proses Operasional Pasien Per Hari %
365 Hari
∑ Pasien ICCU
Layanan Lanjutan Pasien ICCU Orang
∑ Pasien Rawat Inap
Sumber ∑ Pasien Per Hari
Insani Perawat Orang
Daya ∑ Perawat ICCU
∑ Hari Perawatan 1th
Teknologi Length Of Stay Orang
∑ Pasien
∑ Pasien ICCU 1th
Organisasi Penduduk %
∑ Penduduk
∑ Pasien ICCU
Spesifik Kaitan Penyakit Jantung %
∑ Pasien Penyakit Jantung
Khusus
∑ Penerimaan ICCU
Pencegahan Penerimaan ICCU %
∑ Penerimaan RS
6. Kamar Bersalin
Perhitungan dan Ukuran Pelayanan Kebidanan
Indikator Pelayanan
Prespektif Aspek Perhitungan Ukuran
Kebidanan
Penerimaan Partus Per ∑ Kelahiran 1 Th*
Finansial Rupiah
Hari 365 Hari
Keluaran
∑ Partus 1 Th*
Non Finansial Partus Per Hari Orang
365 Hari
∑ Partus Dgn Anastesi 1th*
Inovasi Partus Dengan Anastesi %
∑ Partus 1th
∑ Partus Normal Per Hari
Proses Operasional Partus Normal Per Hari %
∑ Partus Per Hari
∑ Secsio Cesaria 1th
Layanan Lanjutan Secsio Cesaria Per Hari Orang
365 Hari
∑ Partus Per Hari
Insani Bidan Orang
∑ Bidan
Sumber ∑ KB Baru 1th*
Teknologi KB Baru Per Hari Orang
Daya 365 Hari
∑ Partus 1th
Organisasi Penduduk %
∑ Penduduk
∑ Pasien ANC
Spesifik Keterkaitan Dengan ANC %
∑ Partus
Khusus
∑ Penerimaan Kebidanan
Pencegahan Penerimaan Kebidanan %
∑ Penerimaan RS
E. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan pada Masing-Masing Metode
a. Metode Fungsional
-Tujuan :
Diterapkan dalam penugasan pekerja di dunia industri ketika setiap pekerja dipusatkan pada
satu tugas atau aktivitas
Keuntungan :
a. Perawat menjadi lebih terampil dalam melakukan satu tugas yang biasa menjadi
tanggungjawabnya
Kerugian :
-Tujuan :
Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga
pasien merasa puas
a. Mampu mengoptimalkan fungsi tim melalui orientasi anggota tim dan pendidikan
berkelanjutan
Keuntungan :
c. Perawat akan memperlihatkan kerja lebih produktif melalui kemampuan dalam bekerja
sama dan berkomunikasi dalam tim
Kerugian :
-Tujuan :
Memberikan setiap perawat primer tanggungjawab menyeluruh (total care) dalam 24 jam /
hari secara terus-menerus untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada sekelompok
kecil pasien (4-6 pasien)
-Peran dan Fungsi Kepala Ruangan :
Keuntungan :
c. Perawat lebih puas karena di samping memiliki otoritas, perawat juga memiliki tanggung
gugat di dalam memberikan asuhan, hubungan yang terus menerus antara perawat dan
pasien memudahkan pasien menyampaikan permasalahan serta dapat memperpendek lama
hari perawatan bagi pasien
Kerugian :
a. Membutuhkan biaya yang lebih banyak karena dibutuhkan lebih banyak perawat
profesional
b. Perawat mungkin kurang menguasai kasus sehingga tidak dapat melakukan pengkajian
dengan baik dan menyusun rencana perawatan yang tepat
d. Metode Medular
-Tujuan :
Diarahkan dalam hal membuat jadwal dinas dengan mempertimbangkan kecocokan anggota untuk
berkerjasama, dan berperan sebagai vasilitator, pembimbing dan motivator
Keuntungan :
a. Sama dengan gabungan antara metode keperawatan team dari keperawatan primer
Kerugian :
a. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin terlewatkan
-Tujuan :
Bertugas sebagai case manager untuk seorang pasien, sejak masuk kerumah sakit hingga
pasien tersebut selesai dari masa perawatan dan pengobatan. Sehingga case manager,
perawat memiliki tanggung jawab dan kebebasan untuk perencanaan, pelaksanaan,
koordinasi, dan evaluasi
Keuntungan :
Kurang efisien karena memerlukan perawat profesional dengan keterampilan tinggi dan
imbalan tinggi
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan pada tahap pengkajian adalah
wawancara, observasi, dan pemeriksaan. Dalam pengumpulan data, perlu ditetapkan
kualifikasi tenaga keperawatan yang tepat, dan juga tempat, fasilitas serta sarana yang
diperlukan.
2. Tujuan Konferensi
a. Merencanakan asuhan pasien secara individual
Konferensi akan membahas bentuk asuhan pasien secara individual dan
komperhensif. Setiap staf yang terlibat dapat memberikan masukan. hal ini akan
menambah pengetahuan bagi seluruh staf, yang akhirnya akan meningkatkan
motivasi kerja dan kepercayaan diri.
b. Mengoordinasi semua pelayanan yang sesuai
Selama konferensi, kelompok menjadi lebih sadar dan mengerti tentang
perbedaan jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit, sehingga
jenis-jenis pelayanan ini dapat digunakan semaksimal mungkin oleh pasien.
c. Meningkatkan semangat kooperatif
Selama konferensi, staf bekerja sama, belajar lebih banyak tentang pasien,
serta terlibat dalam perencanaan dan pemberian asuhan. Semangat kerja dirangsang
oleh perasaan puas yang timbul jika mereka masing-masing mampu bekerja dengan
baik. Hal ini akan meningkatkan semangat kooperatif
d. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan
Dalam konferensi, semua hal tentang pasien akan didiskusikan bersama.
Semua instruksi terhadap pasien dapat disampaikan pada saat konferensi. Dalam
diskusi ini, tergambar peran dari masing-masing orang yang terlibat dalam asuhan
pasien. Disampaikan pula informasi tentang bagaimana bila berbicara dengan
pasien, apa yang harus dikatakan, apa yang tidak boleh dikatakan, serta interpretasi
tentang kebijaksanaan rumah sakit. Selain itu, dibahas pula etika dalam menjaga
kerahasiaan informasi tentang pasien.
Konferensi rencana asuhan keperawatan harus direncanakan. Beberapa
perencanaan awal sangat diperlukan agar konferensi berjalan dengan baik dan dapat
membantu setiap orang untuk dapat berpartisipasi dalam perencanaan asuhan
keperawatan pasiennya.
Perawat professional harus menggunakan semua teknik manajemen, yag salah satunya adalah
supervise. Selain itu , untuk membantu staf memberikan asuhan keperawatan dengan baik, perawat
harus mampu menggunakan sikap kepemimpinan yang meyakinkan bahwa pasien benar-benar
menerima asuhan yang diperlukan setiap waktu, dan dengan cara seperti yang diinginkan.
Rencana asuhan keperawatan adalah daftar instruksi dokter dan kegiatan rutin, biasanya mencakup
pengobatan, obat-obatan, serta instruksi keperawatan. Uraian berikut ini membahas tentang
sejumlah pilihan cara agar perawat professional dan pembantu-pembantunya dapat menggunakan
rencana asuhan pasien secara utuh.
e. Menjawab enam pertanyaan: what, why, when, who, where, dan how
- What (apa) dan why (mengapa) akan menguraikan tentang apa dan mengapa
asuhan keperawatan penting bagi pasien serta fasilitas dan sarana apa yang
diperlukan.
- When (kapan) menguraikan tentang waktu serta berapa lama asuhan keperawatan
diberikan, sehingga dapat dinilai efisiens asuhan keperawatan.
- How (bagaimana) harus merujuk kepada kebujakan rumah sakit, manual prosedur,
dan rencana asuhan keperawatan pasien. Jawaban dan memberikan gambaran
tentang metode, strategi, tahap-tahap, dan asuhan keperawatan yang diberikan.
Selain itu, juga dapat dilihat apakah metode dan strategi yang dipilih benar-benar
efisien sehingga akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
- Where (dimana) menunjukkan tempat dimana asuhan keperawatan dilaksanakan.
Sedangkan jawaban who (siapa) mencakup siapa yang harus melaksanakan asuhan
keperawatan, apakah dapat didelegasikan kepada pembantu pembantu perawat
atau kepada perawat praktis.
2. Menggunakan Rencana Asuhan Pasien Dalam Orientasi
Orientasi adalah kegiatan perkenalan untuk mempelajari situasi, lingkungan, dan program
tempat kerja. Beberapa orientasi harus mencakup informasi yang terkait. Artinya, tidak
hanya mencakup situasi fisik dan rumah sakit, tetapi mencakup juga tugas dan tanggung
jawab spesifik dari setiap orang.
Orientasi harus dilaksanakan terus-menerus selama beberapa hari sampai seseorang merasa
diterima dalam lingkungan ruangan, sehingga ia bisa bekerja dengan tenang dan aman. Hal
itu penting terutama untuk tenaga perawat baru. Perencanaan pasien dapat digunakan
sebagai bahan belajar untuk memahami prosedur-prosedur atau strategi kerja dalam asuhan
keperawatan.
Evaluasi adalah tahap terakhir dalam rangkaian pemecahan masalah yang merupakan bagian dari
tanggung jawab setiap perawat professional. Beberapa konsep dasar untuk membantu dalam
mengevaluasi pencapaian asuhan keperawatan adalah: