Anda di halaman 1dari 5

Skenario

Pusying Pala Mama….

An.C jenis kelamin perempuan, saat ini berusia 7 bulan. Sejak lahir dia sudah mendapatkan susu formula
karena ibu tidak bisa menyusui dengan alasan air susu tidak bisa keluar. Pada saat usia 6 bulan An.C
mendapatkan makanan pendamping ASI berupa bubur susu dan telur. Setelah mengonsumsi telur, tidak lama
kemudian An.C muntah, diare, ada warna kemerahan dan bengkak pada sekitar bibir, sehingga An.C dibawa ke
rumah sakit. Dari hasil pemerikasaan diketahui bahwa An.C menderita alergi makanan. Berdasarkan hasil
anamnese, orang tua An.C memiliki alergi udang. An.C diminta untuk ke poli gizi setiap satu bulan sekali selama
5 bulan berturut-turut untuk mengetahui peralihan diet yang tepat untuk An.C.

PEMBAHASAN HASIL BRAINSTORMING

1. Bagaimana PES dari alergi?


Patofisiologi :
Kanza : makanan masuk tbuh mengenali yang cocok dan gk ig mencatat bahan makanan
yang sudah di konsumsi  muncul pertahanan yang dapat menimbulkan gejala spesifik bila
makanan masuk
Ulfah : Makanan masuk kemudian Ig E menyerang kalau itu termasuk benda asing, ketika
tubuh merasa itu berbahaya
Nia : sebelum muncul gejala sebelum ige mengenali, sel mash pecah baru gejala
Nadia : memproduksi antibodi memproduksi sel mast produksi histamin
Lala : alergen masukige menempel sel mashkalau ada alergen lagi sel mash
pecah melepas histamin alergi
Intan : makanan alergen mempengaruhi limfosit produksi ig e, nempel ke sel mash dan
nempel ke alergen, produksi histamin, alergi
Wihda: alergen masuk kedalam tubuh tidak cuma sekali?
Lala : iya
Sita : klo ada alergen 2 kali bisa terjadi lebih cepat
Feli : harus 2 kali?
Tsania : tergantung sensivisitas orang nya
Kanza : tergantung sistem imun tbuh

Etiologi

Nafisah : bahan makanan yang mengandung protein, protein berinteraksi dengan sel imun

Intan : dari keterpaparan di kulit bisa menimbulkan alergi, pernafasan, dari per oral (makanan
prot, susu)

Tsania : beras, kacang dll, hewani : susu, telur, gandum

Nafisah : kandungan apa yang bisa terjadi nya alergi


Nadya : tepung

Tsania : karbo ada zat pati atau oligosakarida atau karbohidrat kompleks karna di tubuh gk bisa
pecah jadi alergi

Kanza : kalau dari protein karena denaturasi?

Nafisah : karbohidrat dari gluten nya

Sita : gluten itu juga protein?

Nafisah : protein dalam karbo

Ulfah : tinggal di daerah mana dan jarang konsumsi gandum jadi menganggap itu asing

Sign dan Symptom

Nadia : muntah diare, bengkak bibir, gatal-gatal, bentol

Nafisah: kalau parah sesak nafas

Wihda : terdapat bentol-bentol di kulit dan gatal dibelakang telinga

Intan : kenapa d blakang tlinga?

Wihda : biasanya alergi muncul pada kulit yang sensitif sehingga terasa gatal di kulit tertentu

Tsania : mungkin yang terkena duluan

Lala : paling sensitif di belakang telinga

Nadya : bisa di bagian tubuh tertentu kaya di tangan ada di kaki gak?

Tsania : shock anafilaktik?

Nafisah : alergen respon secara berlebihan jadi sistem saraf di serang

Feli : apakah alergi yang sampai menyebabkan kematian bisa timbul karena makanan?

Nafisah : bisa saja, karena makanan juga dapat menimbulkan respon imun yang cepat dan
berlebihan, namun tergantung dari respon tubuh masing-masing

Kanza : sekali kena bisa langsung bengkak dan sesak

Ayus : tanda dan gejala yang timbul setiap orang bisa berbeda, ada yang mengalami demam,
pusing dan juga ada pilek atau hidung buntu
2. Apa saja faktor resiko alergi? (hubungan Anak tdk minum asi dgn alergi dan hubungan alergi ortu dgn
an c)  internal dan eksternal
 Internal
Sita : turunan ortu, usia
Nia : ibu memperkenalkan makanan lewat asi jadi kalau tidak asi bisa mempengaruhi karena gak
kenal dengan bahan makanan nya
Nafisah : memperkenalkan makanan terlalu dini, harusnya dari buah ato sayur biar gk kaget, lebih
baik kasih rendah protein
Intan : jenis klamin, prempuan lebih besar faktor risiko nya tinggi karna metabolsime lebih cepet
Sita : asi juga mengandung ig, kalau gk ig nya berkurang jadi gampang alergi
 Eksternal
Ayus : makanan pencetus alergi beberapa ada yang mengandung protein yaitu susu dan telur,
kemudian golongan grain atau padi-padian dan kacang kacangan, ada juga dari golongan sea food
yaitu udang, ikan dan kerang
Nadya : alergi makanna beda
Feli :bisa aja karna tergantung org nya klo
Wihda : dari faktor genetik bisa menurunkan alergi jika salah satu orang tua yang alergi maka
dapat diturunkan 20-40% dan jika kedua orang tuanya mengalami alergi bisa menurunkan ke anak
nya 60-80%. Dan tidak semua alergi yang dialami orang tua akan sama dengan alergi yang dialami
oleh anaknya
Tsania : mungkin ada zat gizi asam amino yg sama mencetuskan alergi
Intan: kenapa lebih diperhatikan zat gizi protein?
Tsania : protein banyak digunakan sebagai sel dan enzim, kalau protein asing masuk bisa
mempengaruhi sistem tubuh yang lain
Ayus : imunoglobin atau Ig dalam tubuh terbuat dari protein, sedangkan protein terdapat
bermacam-macam jenisnya sehingga dapat berinteraksi antara satu protein dengan protein lain
kemudian protein dari ige akan menghasilkan sel mast yang memproduksi histamin dan dapat
menyebabkan alergi
Naf : DNA dari protein, jadi gen alergi bisa nurun ke anak nya
Kanza : prevalensi : telur 80%, seafood 60-80%, susu 60%, kacang
Nia : ada 7 golongan makanan alergi
Naf : urutan telur, susu, tepung, kacang, sea food
Ayus : seafood dari udang 5%, kerang 2%
3. Bagaimana cara mengidentifikasi alergi?
Feli :prick skin test, yangg alergen di tusuk ke kulit
Tsania : kulit di oles alergen, kalo ada bintik artinya alergi
Sita : kasih makanan yg memicu alergi bberapa hari untuk mengetahui ada alergi apa tidak, kalau
ada di kasih tindakan
Kanza : bahan makanan alergen di kasih porsi nya makin lama makin banyak untuk mengetahui
batasan dosis makanan nya
Nadia : cara identifikasi di awasi tenaga medis biar bisa di tangani jika terjadi apa-apa

4. Bagaimana management diet secara umum untuk pasien alergi pada anak?

Tsania : tepat jenis, jumlah, frekuensi. Jenis: bila suatu makanan bisa mencetus nanti hrus d pantau,
jumlah : itu tergantung brpa banyak yg d kasih, frekuensi: terkait berpa kali pemberian makanan
Nafisah : mengurangi bahan makanan yang mengandung protein untuk menghindari alergi

Tsania : apakah perlu mengurangi histamin dari makanan?

Nafisah : histamin berasal dari tubuh kita sendiri

Ayus : terdapat beberapa tahapan, yaitu yang pertama saat anak mengalami gejala alergi, maka
hindari makanan pantangan atau mengurangi makanan pencetus alergi, kemudian yang kedua saat
tanda gejala sudah hilang maka dapat diberikan satu jenis makanan pantangan sedikit demi sedikit,
jika muncul gejala alergi maka dihentikan terlebih dahulu dan diobati tetapi jika tidak muncul maka
dapat diberikan lebih banyak dari sebelumnya

Wihda : jika anak diberi telurlalu muncul gejala alergi pada anak tersebut bagaimana?

Ayus : diberikannya hanya sedikit demi sedikit jadi mungkin 1 minggu hanya sekali baru nanti akan
ditambah tergantung gejala yang timbul, jika gejala dan tanda nya muncul maka diberikan
penanganan terlebih dahulu kemudian jika sudah sembuh dapat diberikan paparan kembali dengan
dosis yang lebih kecil

Wihda : menurut saya, jika diberi makanan tersebut dengan jumlah lebih banyak dapat
menyebabkan gejala alergi lebih parah

Ulfah :menurut saya jika terjadi reksi alergi pada diet yang dilakukan pasti ada prosedur lanjut dan
pengawasan dari dokter

Intan : seperti yang disampaikan teman-teman tadi diet tersebut berarti untuk mengurangi
timbulnya gejala?

Lala : ini buat menyembuhkan alergi ato ,management di rs?

Kanza: pilih makanan yg tidak mengandung faktor risiko yg menyebabkan alergi, susu sapi diganti
dengan susu kedelai

Tsan : diberikan makanan yang mudah dipecah oleh enzim dalam tubuh

Ulfa : berkoordinasi dgn dokter, dan jangan memberikan bahan makanan yang menimbulkan alergi

Arahan dari kakak fasil : cari bentuk makanan yg sesuai untuk anak 1-24 bln

5. Bagaimana intervensi gizi yang tepat untuk an.c?

Nafisah : porsi kecil tapi sering, hindari makanan yang menyebabkan diare, rendah protein

Wihda : diberikan mp asi sesuai dengan usia an.c, yaitu untuk usia 7 bulan sesuai dengan akg
Nia : hindari protein hewani

Feli : hindari 7 golongan makanan penyebab alergi

Ayus : mencari penyebab dari asi yang tidak bisa keluar, misalnya karena ibu nya kecapekan karena
bekerja atau pola makan ibu yang salah maka dapat diberikan edukasi kepada orang tua anak,
kemudian menghindari makanan pencetus alergi yaitu susu dan telur. Menghindari makanan alergi
udang untuk orang tua

Ulfah : menambah terkait cairan elektrolit

Tsan : menghindari gabungan pencetus2 makanan alergi

Intan : mengurangi gejala alergi, prinsip naf, syarat dri yg lain

Tujuan

Sita : memenuhi asupan pasien sesuai kondisi

Ayus : mengurangi gejala alergi pada pasien

Prinsip

Intan : sudah disebutkan di atas, syarat nya juga

Ayus : mp asi bebas makanan alergi dengan energi sesuai akg

Nia : karbo, prot, lemak sesuai akg

Kanza : untuk ibu nya apakah perlu diberi edukasi terkait mp-asi dan apakah susu formula perlu
diganti dengan asi?

Lala : tidak perlu diganti menjadi asi karena kondisi ibu memang seperti itu, jadi tetap
menggunakan susu formula

Kanza : kira-kira untuk bentuk mp-asi yang cocok apa?

Lala : menurut saya, bentuk makanan yang coccok adalah makanan saring untuk bayi 7 bulan

Anda mungkin juga menyukai