Anda di halaman 1dari 3

Z Balai Pengobatan Umum Az – ahra

Jl. Brigjen Hasan Kasim No. 1-2, Bukit Sangkal – Palembang 30114
Telp. (0711) – 822723, No. HP 085381948044e-mail : bpumumazzahra@gmail.com
Z
BP Umum PELAYANAN PASIEN DENGAN COMMON COLD

Az–Zahra
No. Revisi Halaman
No. Dokumen 00 1/2
SPO / PPI /
DISETUJUI OLEH
Jl. Brigjend Hasan Kasim No. 1-2, Kepala BP Umum Az-Zahra
Bukit Sangkal
Palembang
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR 05 / 05 / 2019
OPERASIONAL
Dr. dr. Rizma Adlia Syakurah,MARS

PENGERTIAN Peradangan pada mukosa hidung yang berlangsung akut (<


12 minggu) disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun iritan

TUJUAN 1. Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan pasien dengan


Common Cold

1. Surat keputusan kepala Balai Pengobatan Umum Azzahra


nomor tentang pemberian layanan klinis
KEBIJAKAN 2. Permenkes No.5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer

PROSEDUR 1. Perawat menerima rekam medis dari petugas pendaftaran .

2. Perawat memanggil pasien sesuai nomor urut.

3. Perawat mencocokkan identitas pasien dengan identitas dalam


rekam medis pasien.

4. Bila tidak sesuai, perawat konfirmasi ulang ke bagian


pendaftaran sampai terjadi kesesuaian.

5. Perawat melakukan anamnesa penyakit ( keluhan utama)

6. Perawat melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.

7. Perawat memberikan rekam medis ke meja periksa.

8. Dokter memanggil pasien ke meja periksa

9. Dokter melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat


penyakit sekarang,

riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat


penyakit keluarga) : keluar ingus dari hidung
(rinorea), hidung tersumbat disertai rasa panas dan
gatal pada hidung.

10. Dokter mencari informasi ke pasien mengenai faktor risiko :


Penurunan daya

tahan tubuh. B. Paparan debu, asap atau gas yang bersifat


iritatif

11. Dokter melakukan pemeriksaan fisik : demam, pada


pemeriksaan rinoskopi anterior tampak kavum
nasi sempit, terdapat sekret serous atau
mukopurulen dan mukosa udem dan hiperemis, pada
rhinitis difteri tampak ada ingus yang bercampur
darah. Membran keabu-abuan tampak menutup konka
inferior dan kavum nasi bagian bawah, membrannya
lengket dan bila diangkat dapat terjadi perdarahan

12. Dokter menegakkan diagnosis dan atau diagnosis banding


berdasarkan

anamnesa, pemeriksaan fisik

13. Dokter memberikan terapi medikamentosa :


Antipiretik (parasetamol), dekongestan oral
(pseudoefedrin, fenilpropanolamin, atau
fenilefrin), antibiotik diberikan jika terdapat infeksi
bakteri (amoxicillin, eritromisin, cefadroxil)

14. Dokter menjelaskan komplikasi ke pasien : Otitis media


akut, sinusitis paranasalis, infeksi traktus respiratorius bagian
bawah (laringitis, tracheobronchitis, pneumonia)

15. Dokter memberikan edukasi ke pasien dan keluarga :


Menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat, lebih
sering mencuci tangan, terutama sebelum
menyentuh wajah, memperkecil kontak dengan
orang-orang yang telah terinfeksi, menutup mulut
ketika batuk dan bersin, mengikuti program
imunisasi lengkap, seperti vaksinasi influenza,
vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya rhinitis
eksantematous.
16. Dokter memberikan rujukan ke pasien : ada komplikasi rhinitis
difteri

17. Dokter memberikan resep ke pasien untuk diserahkan ke unit


farmasi

18. Dokter mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaa

19. Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnose


dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data
Pcare.

1. Poli Umum
Unit terkait 2. Farmasi

1. Rekam Medis
Dokumen Terkait

Anda mungkin juga menyukai