PENDAHULIAN
1. Latar Belakang
adalah suatu disiplin yang praktis yang didasari oleh kehidupan yang nyata dengan
masalah sehari – hari melalui praktek komunikasi. Craig menjelaskan bahwa semua
teori-teori komunikasi yang relevan dengan kehidupan dunia praktis yang umum di
komunikasi yang ada, yang dibahas dalam makalah ini hanyalah mengenai tradisi
(1859-1938). Bagi seorang fenomenolog, kisah seorang individu adalah lebih penting
cenderung menentang segala sesuatu yang tidak dapat diamati. Fenomenologi juga
Hal demikian dikarenakan Fenomenolog cenderung yakin bahwa suatu bukti atau
1
fakta dapat diperoleh tidak hanya dari dunia kultur dan natural, tetapi juga ideal,
1. Pengertian fenomenologi
2
BAB II
PEMBAHASAN
fenomena atau apa-apa yang nampak. Lorens Bagus memberikan dua pengertian
terhadap fenomenologi. Dalam arti luas, fenomenologi berarti ilmu tentang gejala-
gejala atau apa saja yang tampak. Dalam arti sempit, ilmu tentang gejala-gejala yang
suatu objek, peristiwa atau kondisi dalam persepsi seorang individu. Fenomenologi
mengetahui pengalaman atau peristiwa dengan cara mengujinya secara sadar melalui
kuat pada persepsi dan interpretasi dari pengalaman subjektif manusia. Pendukung
3
teori ini berpandangan bahwa cerita atau pengalaman indivvidu adalah lebih penting
dihubungkan dengan ilmu hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti daripada
fenomena ini. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Johann Heinrich Lambert
(1728 - 1777), seorang filsuf Jerman. Dalam bukunya Neues Organon (1764)
pada filosofi dan psikologi, dan berfokus pada pengalaman hidup manusia
secara lebih baik tentang sosial budaya, politik atau konteks sejarah dimana
pengalaman itu terjadi. Penelitian ini akan berdiskusi tentang suatu objek kajian
dangan memahami inti pengalaman dari suatu fenomena. Peneliti akan mengkaji
secara mendalam isu sentral dari struktur utama suatu objek kajian dan selalu
bertanya "apa pengalaman utama yang akan dijelaskan informan tentang subjek
kajian penelitian".
fenomena serta mencari makna dari pengalaman informan. Sebagai sebuah arah baru
4
dalam filsafat, fenomenologi dimulai oleh Edmund Husserl (1859 – 1938), untuk
mematok suatu dasar yang tak dapat dibantah, ia memakai apa yang disebutnya
sebelum Husserl. Istilah fenomenologi secara filosofis pertama kali dipakai oleh J.H.
serta introspektif mengenai kedalaman dari semua bentuk kesadaran dan pengalaman-
bagian dari individu – individu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama
antar individu melalui dialog. Hubungan baik antar individu mendapat kedudukan
yang tinggi dalam tradisi ini. Dalam tradisi ini mengatakan bahwa bahasa adalah
mewakili suatu pemaknaan terhadap benda. Jadi, satu kata saja sudah dapat
memberikan pemaknaan pada suatu hal yang ingin di maknai. Pada dasarnya
5
fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan untuk mengeksplorasi
adalah suatu tradisi untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Dalam konteks ini
ada asumsi bahwa manusia aktif memahami dunia disekelilingnya sebagai sebuah
karena itu interpretasi merupakan proses aktif untuk memberikan makna atas sesuatu
yang dialami manusia. Dengan kata lain pemahaman adalah suatu tindakan kreatif,
dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan
praktisinya. Paradigma menunjukkan sesuatu yang penting, absah, dan masuk akal.
Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus
panjang.
dan konsep yang bersifat intersubyektif. Oleh karena itu, penelitian fenomenologi
harus berupaya untuk menjelaskan makna dan pengalaman hidup sejumlah orang
tentang suatu konsep atau gejala. Artinya fenomenologi merujuk kepada semua
6
pandangan sosial yang menempatkan kesadaran manusia dan makna subjektifnya
konstruksi sosial kebenaran. Realitas juga dipandang sebagai sesuatu yang sifatnya
relatif, yaitu sesuai dengan konteks spesifik yang dinilai relevan oleh para aktor
sosial. Secara epistemologi, ada interaksi antara subjek dengan realitas akan dikaji
melalui sudut pandang interpretasi subjek. Sementara itu dari sisi aksiologis, nilai,
etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam pengungkapan makna akan
interpretasi subjek.
bagian dari individu – individu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama
antar individu melalui dialog. Hubungan baik antar individu mendapat kedudukan
yang tinggi dalam tradisi ini. Dalam tradisi ini mengatakan bahwa bahasa adalah
mewakili suatu pemaknaan terhadap benda. Jadi, satu kata saja sudah dapat
7
meaning of the live experiences for several individuals about a concept or the
untuk menjelaskan makna pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep
atau gejala, termasuk di dalamnya konsep diri atau pandangan hidup mereka sendiri.
kepada kesadaran. Fenomenologi juga memberi pengetahuan yang perlu dan esensial
mengenai apa yang ada. Dengan demikian fenomenologi dapat dijelaskan sebagai
metode kembali ke benda itu sendiri (Zu den Sachen Selbt), dan ini disebabkan benda
itu sendiri merupkan objek kesadaran langsung dalam bentuk yang murni
Husserl dan Alfred Schultz. Pengaruh lainnya berasal dari Weber yang memberi
Fenomoenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-
orang yang sedang diteliti oleh mereka. Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam.
diteliti. Yang ditekankan oleh kaum fenomenologis adalah aspek subjektif dari
8
perilaku orang. Mereka berusaha untuk masuk kedalam dunia konseptual para subyek
yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu
sehari-hari. Para fenomenolog percaya bahwa pada makhluk hidup tersedia pelbagai
cara untuk menginterpretasikan pengalaman melalui interaksi dengan orang lain, dan
“conscious experience”. Contoh, untuk mendapatkan nilai yang bagus dari dosen
saya harus rajin baik masuk kuliah, mengerjakan tugas dan tentu saja mempunyai
hubungan yang baik dengan dosen pengasuh mata kuliah. Hal ini bukan saya
Makna dari sesuatu tergantung dari apa kegunaan sesuatu tersebut dalam
kehidupan individu. Dengan kata lain, bagaimana hubungan kita dengan sesuatu
ditentukan oleh apa makna sesuatu tersebut dalam kehidupan kita. Contoh, komputer
jinjing (laptop) bagi seorang anak-anak berfungsi sebagai alat permainan games, bagi
seorang mahasiswa berguna untuk mengetik tugas dan browsing internet, tetapi bagi
9
seorang pialang saham laptop adalah sarana untuk bermain valas dalam memperoleh
penghasilan.
Bahasa adalah sarana makna. Kita mengalami dan memaknai dunia sosial kita
melalui bahasa yang kita gunakan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan dunia
sosial tersebut. Contoh, kita bisa dengan mudah mengatakan bahwa sesuatu benda
mempunyai makna tertentu dari label-label yang melekat padanya seperti ikan itu
adalah binatang yang hidup di air walaupun tidak semua yang hidup di air itu adalah
ikan. Contoh lainnya adalah televisi misalnya adalah suatu kotak (walaupun tidak
gambar-gambar hidup berupa hiburan, berita atau yang lainnya bahkan dari tempat
Titik berat tradisi fenomenologi adalah Pada bagaimana individu mempersepsi serta
1. Fenomonelogi Klasik
10
seseorang harus bagaimana pengalaman seseorang bekerja. Dengan kata lain
kesadaran akan pengalaman dari setiap individu adalah jalur yang tepat untuk
memahami realitas. Hanya melaui kesadaran dan perhatian maka kebenaran dapat
melihat pengalaman lain untuk dapat mengetahui sebuah kenyataan. Pada alur ini
dunia hadir dengan sendirinya dalam alam sadar seseorang. Dalam artian menurut
Husserl seseorang dapat memaknai suatu pengalaman secara objektif dengan tanpa
membawa pemahaman orang itu sebelumnya terhadap pengalaman itu dalam artian
harus objektif.
2. Fenomenologi Persepsi
Marleu Ponty menjelaskan manusia adalah kesatuan dari mental dan fisik yang
manusia, seseorang dipengaruhi oleh dunia akan tetapi seseorang juga mempengaruhi
dunia terhadap pengalaman tersebut. Berbagai hal tidak bertahan dan berdiri sendiri
terlepas dari bagaimana mereka dikenal. melainkan orang-orang memberi arti kepada
berbagai hal di dunia, dan pengalaman fenomenologi adalah suatun hal yang
subjective.
3. Fenomenologi Hermeneutik
filosofis yang juga biasa disebut dengan Hermeneutic of dasein yang berarti suatu
11
“interpretasi untuk menjadi”. Yang paling utama bagi Heidegger adalah pengalaman
sesuatu tak dapat diketahui melalui analisa yang mendalam melainkan pengalaman
seseorang yang mana diciptakan dengan penggunaan bahasa dalam keseharian. Apa
yang nyata dan apa yang yang sekedar pengalaman melalui penggunaan bahasa.
Kalimantan Barat, ada balita balita berusia 2,9 tahun bernama SL asal Dusun
Nirwana, Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, sejak tiga bulan terakhir
menjadi pecandu rokok. Menurut Pinah, kebiasaan anaknya itu mulai timbul karena
faktor ayahnya, Sapi'i, yang biasa merokok di depan anaknya. Dia menceritakan,
terletak di atas meja dan menghisapnya sendiri. Pinah juga mengaku sudah
menghabiskan setengah bungkus rokok. Mulai dari rokok filter, mild, kretek hingga
mengaku akan mencari jalan keluar untuk menghilangkan kebiasaan SL yang senang
merokok. Dia menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kubu Raya
12
untuk memberikan pengertian secara langsung kepada orang tua SL, dan
ANALISIS
Dari 3 prinsip yang di kemukakan oleh Stanley Deetz dari kasus di atas dapat
mengambil rokok ayahnya yang biasa terletak di atas meja dan menghisapnya
secara sadar melalui perasaan dan persepsi yang dimiliki orang bersangkutan .
b. Makna dari sesuatu terdiri atas potensi sesuatu pada hidup seseorang : bagi orang
dewasa yang perokok, rokok adalah sesuatu yang di konsumsi untuk pelengkap
saja, tetapi SL memaknai bahwa rokok adalah kebutuhan yang harus di penuhi
"Waktu itu sudah kami marahi, tapi saat rokoknya diambil dia menangis dan
tidak mau berhenti. Setelah diberi, baru dia diam, sampai sekarang masih seperti
itu, dan kami juga bingung untuk menghentikannya, jadi kami biarkan saja,"
tutur Pinah. makna konseptual itu bisa berupa imajinasi, pikiran, hasrat, ataupun
(Wattimena, 2009).
c. Bahasa adalah ‘kendaraan makna’ : kita mengetahui suatu objek, dan dengan
bagaimana cara kita menyampaikan suatu makna objek tersebut. Dari contoh
13
kasus diatas, seorang anak yang berinisial SL, kita dapat melabelkan SL sebagai
anak berumur 2,9 tahun, SL seorang anak di bawah umur pecandu rokok, SL
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
dan interpretasi dari pengalaman subjektif manusia, dan kami ingin mengkaitkan
14
Daftar Pustaka
Humanika.
Publications, 1994)
Sebuah pengalaman akademis. Jurnal Mediator Vol.7 No.1 Juni 2006 Terakreditasi
http://desiesyworlds.blogspot.co.id/2011/12/teori-komunikasi-bab-iii-tradisi.html
http://wahyu-dewanto.blogspot.co.id/2015/03/fenomenologi.html
http://rosaliapw.blogspot.co.id/2013/10/studi-kasus-teori-komunikasi-tradisi.html
http://gysugianto.blogspot.co.id/2015/02/tradisi-fenomenologi-serta-fenomena.html
15
16