Anda di halaman 1dari 4

DASAR TEORI

-BAB II Wahyu Tri (Pengantar Suhu)


-Termoregulasi Irene (Mekanisme pengaturan suhu)
-Chapter II USU (Lanjutan mekanisme pengaturan suhu)
-Bab II Wahyu Tri (Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh)
-Bab II digilib unimus (pengukuran suhu badan)

DISKUSI
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
a. Variasi diurnal
Suhu tubuh bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang tidur
pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi
pada awal malam.
b. Kerja jasmani/ aktivitas fisik
Setelah latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja
yang dilakukan oleh otot rangka. Setelah latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai
40°C.
c. Jenis kelamin
Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita.
Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada
pagi hari saat bangun meningkat 0,3-0,5°C.
d. Lingkungan
Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara lingkungan yang
lembab juga akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan
penguapan keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh.
2. Mekanisme pertahanan suhu badan
Pusat pengaturan suhu tubuh yang berfungsi sebagai thermostat tubuh
adalah suatu kumpulan neuron-neuron di bagian anterior hypothalamus, yaitu
Preoptic area. Area ini menerima impuls-impuls syaraf dari termoreseptor dari kulit dan
membran mukosa serta dalam hipotalamus. Neuron-neuron pada area peroptic
membangkitkan impuls syaraf pada frekuensi tinggi ketika suhu
darah meningkat dan frekuensi berkurang jika suhu tubuh menurun. Impuls-impuls
syaraf dari area preoptic menyebar menjadi 2 bagian dari hipotalamus diketahui sebagai
pusat hilang panas dan pusat peningkatan panas dimana ketika distimulasi oleh area
preoptic mengatur kedalam serangkaian respon operasional yang meningkatkan dan
menurunkan suhu tubuh secara berturut-turut.
3. Manfaat Pengukuran Suhu
Perubahan suhu tubuh di luar rentang normal mempengaruhi set point
hipotalamus. Perubahan ini dapat berhubungan dengan produksi panas
yang berlebihan, pengeluaran panas yang berlebihan/danproduksi panas yang
minimal. Pada Sifat perubahan tsb mempengaruhi masalah klinis yang dialami
klien. Dengan definisi tersebut, maka dengan dilakukannya pengukuran suhu,
kita dapat memperoleh informasi tentang kondisi tubuh kita, misalnya
mengalami demam, hipertermia, hipotermia dan lain sebagainya.
TUGAS
1. Hipotalamus dan Hipofisis

Hubungan anatomis antara hipofisis dan nucleus nukleus utama hipotalamus terlihat
pada. Lobus posterior hipofisis (neurohipofisis) berasal dari
jaringansaraf, secara embrional dari evaginasi hipotalamus ventral dan ventrikel ke tiga.
Neurohipofisis terdiri dari akson dan ujung saraf dari neuron yang badannya berada disu
praoptik dan nucleus paraventrikuler dari hipotalamus dan jaringan penyokong. Bakal
hipofisis pada janin manusia mulai dijumpai pada kehamilan 4-5 minggu dan secara
cepat sel-sel berdiferensiasi menjadi unit hipotalamus hipofisis matur pada minggu
ke 20 masa kehamilan. Hipofisis anterior (adenohipofisis) berasal dari kantong
rathke, suatu evaginasi ektodermal orofaring dan bermigrasi lalu bersatu dengan
neurohipofisis. bagian dari kantong rathke !ang berubungan dengan
neurohipofisis berkembang kurang ekstensif dan membentuk lobus intermedius. Lobus i
ni tetap utuh pada beberapa spesies, tetapi pada manusia sel
sel ini bergabung dengan lobus anterior dan berkembang kemampuann!a untuk sintesis
dan sekresi pro-opriomelanokortin dan
adrenokortikotropin hormone dan peptide hormon lain yang sejenis. Sisa kantung
rathke terdapat pada tepi neurohipofisis sebagai kista koloida kecil. Selain itu,mungkin
masi terdapat sel-sel sisa pada bagian bawah kantung rathke, di bawah tulang
sphenoid yaitu hipofisis faringeal. Sel-
sel ini mempunyai kemampuan untuk mensekresikan hormon dan pernah dilaporkan
terjadinya perubahan adenomatosis.
2. Mekanisme Hipotalamus mempertahankan suhu tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba. Medika.
Hasan R. 1997. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1,2,3. Bagian Ilmu
Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC.

Ganong. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC,

Anda mungkin juga menyukai