Kelompok 8: Rizki Pratiwi1, Nurul Fadillah Sultan, Sigit Wicaksono, Mukh. Yusuf Kadir Pole,
Nurul Fajriani
Asisten: Anitawati Umar
2
Bagian Bedah & Radiologi. Departemen Klinik, Reproduksi & Patologi
Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Universitas Hasanuddin (UNHAS)
ABSTRAK
Praktikum diagnosa klinik kali ini bertujuan untuk mengetahui prosedur-prosedur
pemeriksaan pada anjing, dimana pemeriksaan tersebut dilakukan secara urut atau sistematis
berdasarkan tata cara diagnostik yang sering dilakukan oleh dokter hewan. Pada praktikum kali ini
digunakan anjing dengan breed Dachshund yang diberi nama Gwen. Gwen memiliki tingkah laku
yang sangat aktif dan senang bermain. Meskipun ia sangat aktif namun saat dilakukan pemeriksaan,
Gwen menunjukkan sikap yang tenang sehingga mudah dilakukan pemeriksaan. Adapun prosedur
pemeriksaan tersebut yaitu dimulai dari sinyalemen, anamnesa, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
tambahan. Sinyalemen terdiri dari 8 hal penting utama yang harus dicatat diawal pemeriksaan
berupa nama hewan, jenis hewan, bangsa atau ras, jenis kelamin, umur, warna rambut/bulu/kulit,
berat badan, dan ciri-ciri khusus. Anamnesa atau history dapat berarti berita atau keterangan dari
pemilik hewan. Kemudian cara pemeriksaan klinis dapat dilakukan dengan cara yang berurutan
mulai dari inspeksi atau peninjauan, palpasi atau perabaan, perkusi atau mengetuk, auskultasi atau
mendengar, mencium atau membaui, mengukur atau menghitung, proof puctio, serta tes alergi. Jika
diperlukan maka dapat pula dilakukan pemeriksaan tambahan dengan pemeriksaan laboratorium
klinik dan juga pemeriksaan dengan alat diagnostik lain seperti USG dan EKG. Diagnosa akhir
yang didapatkan yaitu Gwen dalam kondisi yang sehat namun perlu dilakukan grooming atau
memandikannya dengan sampo anti-dandruff atau anti ketombe serta perlu dilakukan pembersihan
pada telinga.
Kata Kunci: Anamnesa, Anjing, Dachshund, Pemeriksaan Fisik, Sinyalemen