Anda di halaman 1dari 2

Tanaman Cabai dapat tumbuh di dataran tinggi maupun di wilayah Indonesia dari

dataran rendah sampai dataran tinggi. Meskipun luas lahan yang cocok untuk cabai masih
sangat luas tetapi penanaman cabai di dataran tinggi masih sangat terbatas. Perkembangan
tanaman cabai merah lebih diarahkan ke areal perkembangan dengan ketinggian sedikit
dibawah 800 m diatas permukaan laut. Terutama pada lokasi yang air irigasinya sangat terjamin
sepanjang tahun (Pitojo, 2003). Tanaman Cabai juga dikenal sebagai tanaman yang memiliki
daya adaptasi yang luas. Cabai hampir ditanam di semua jenis tanah,dan tipe iklim yang
berbeda. Maka dari itu, petani Indonesia banyak sekali yang menanam Cabai. Tanaman Cabai
memiliki jenis yang beragam, salah satunya cabai merah. Cabai merah merupakan salah satu
jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
selain cabai memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap juga memiliki nilai ekonomis yang
tinggi yang banyak digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun keperluan industri
makanan. Cabai merah merupakan jenis tanaman yang dapat ditanam dengan kisaran suhu
antara 21℃ – 27℃ (Setiadi, 1996). Hal ini juga memungkinkan untuk menanam cabai di lahan
Jatimulyo. Alasan yang mendasar penanaman cabai di lahan Jatimulyo yaitu karena petani juga
mempunyai peluang untuk meningkatkan pendapatan selain bertani padi maupun jagung.
Selain itu, suhu dan iklim yang sangat memungkinkan juga berpengaruh jika menanam cabai
di lahan tersebut.

Daftar pustaka:
Pitojo, S. 2003. Benih Cabai. Kanisius. Yogyakarta
Setiadi. 1996. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta

Tanaman mentimun mempunyai daya adaptasi cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya.
Di Indonesia mentimun dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi yaitu lebih kurang 1.000 m
dpl (Sumpena, 2001). Tanaman mentimun tumbuh dan berproduksi tinggi pada suhu udara berkisar
antara 20°C- 32°C, dengan suhu udara optimal 27°C. Di daerah tropis seperti di Indonesia, keadaan
suhu udara ditentukan oleh tinggi permukaan laut. Cahaya merupakan faktor yang sangat penting
dalam pertumbuhan tanaman mentimun, karena penyerapan unsur hara akan berlangsung dengan
optimal jika pencahayaan berlangsung antara 8-12 jam/hari (Cahyono, 2003). Kelembaban relatif
udara (RH) yang dikehendaki oleh tanaman mentimun untuk pertumbuhannya antara 50-85%.
Sementara curah hujan optimal yang diinginkan tanaman sayuran ini antara 200-400 mm/ bulan.
Curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan tanaman mentimun, terlebih pada saat
mulai berbunga karena curah hujan yang tinggi akan banyak menggugurkan bunga (Sumpena, 2001).
Tanaman mentimun juga memungkinkan untuk ditanam di lahan Jatimulyo dikarenakan lahantersebut
sudah memiliki ciri-ciri keadaan geografis seperti yang telah disebutkan diatas. Tentunya menanam
mentimun adalah hal yang menguntungkan untuk petani, karena mentimun juga diminati oleh
konsumen sebagai pelengkap lauk. Dan mentimun juga bisa dipakai dalam bidang kecantikan. Dan jika
diolah dengan baik dan benar tanaman tersebut akan tumbuh dengan optimal dan menghasilkan hasil
panen yang baik.

Daftar pustaka

Cahyono, B. 2003. Timun. Aneka Ilmu. Semarang

Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun. Penebar Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai