PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kesalahan/kesalahan serius (sentinel event). Dalam prakteknya di rumah
sakit, obat high alert harus dipisahkan atau diberi tanda khusus agar mudah
dibedakan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat
(Hisfarsidy, 2015).
B. Tujuan Penulisan
Mampu mengetahui dan menjelaskan obat apa saja yang memiliki resiko
tinggi yang dapat menyebabkan cidera dan cara penyimpananya.
BAB II
2
TINJUAN TEORI
A. Pengertian
yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD).
atau yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0,9%,
3. Obat-Obat sitostatika.
Penggolongan Narkotika.
Penggolongan Narkotika.
3
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 Tentang Syandrad
Indonesia 2009.
Sakit.
5TH Edition.
menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang
4
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan mutu dan
kefarmasian.
(MSDS).
untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
tertentu (vaksin, reagensia, dan lain-lain), atau pada kondisi tertentu yang
kekosongan stok Obat yang secara normal tersedia di Rumah Sakit dan
5
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Komponen
diberi label yang secara jelas terbaca memuat nama, tanggal pertama
pasien dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan
6
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk
sediaan, dan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First Expired
First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) disertai sistem informasi
Medis Habis Pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA,
Look Alike Sound Alike) tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi
a. Jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang
telah ditetapkan
lain
E. Peresepan Obat
7
Pada Proses peresepan obat diperlukan pengkajian Resep dilakukan untuk
farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat
1. Nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien.
2. Duplikasi pengobatan.
4. Kontraindikasi; dan
5. Interaksi Obat.
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai termasuk
8
setiap tahap alur pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan terjadinya
Peralatan Penyimpanan
1. Peralatan Penyimpanan Kondisi Umum
a.lemari/rak yang rapi dan terlindung dari debu,
kelembaban dan cahaya yang berlebihan;
b.lantai dilengkapi dengan palet.
2. Peralatan Penyimpanan Kondisi Khusus:
a. Lemari pendingin dan AC untuk Obat yang termolabil
9
divalidasi secara berkala;
c. Lemari penyimpanan khusus untuk narkotika dan
Obat psikotropika;
d. Peralatan untuk penyimpanan Obat, penanganan
dan pembuangan limbah sitotoksik dan Obat berbahaya
harus dibuat secara khusus untuk menjamin keamanan
petugas, pasien dan pengunjung.
G. Pemusnahan Obat
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus
dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
kaidah berikut:
1) Benar obat
3) Benar dosis
kategori LASA
11
e. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di
NORUM (Look Alike Sound Alike = Nama Obat Rupa Mirip), saat
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
Bekasi. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi resmi dibuka untuk
kelas II dan III dengan 60 tempat tidur dan penambahan fasilitas pelayanan
Type Rumah sakit saat ini adalah type C sesuai Keputusan Menteri
14
Penetapan Tipe Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi milik
Menimbang :
Mengingat :
Tentang Kesehatan.
Rumah Sakit.
praktek kedokteran
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
15
Pertama :Surat keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
keputusan ini.
1. Tujuan
16
c. memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas dan
2. Definisi
penggunaan.
3. Kebijakan
kesalahan.
Medication.
tretentu.
lainnya akan ditinjau ulang dalam audit hingga revisi High Alert
Medications.
4. Prinsip
di suatu unit.
mungkin.
18
c. meminimalisasi konsekuensi kesalahan
disediakan Miloz 5 mg/ 5ml dan untuk dosis yang lebih besar
singkatan.
5. Prosedur
Alert Medications.
a. Peresepan
Alert Medications.
19
2) intruksi harus ditulis oleh DPJP atau doketr jaga dengan
medik
alert
20
disposible dan dierikan label/ peringatan high alert disetiap
kemasan
c. pemberian obat
pemberian obat :
a) benar pasien
b) benar obat
c) benar dosis
f) benar informasi
g) benar dokumntasi
21
4) perawat melakukan monitoring secara periodik selama
a) epinefrin 4 mg/250ml
b) nonepinefrin : 8 mg/250 ml
yang tidak sesuuai standar, spuit atau botol infuse harus diberikan
filtrasi
menggunakan singkatan
22
3. standar konsentrasi obat untuk infuse kontinu : heparin
pemberian
memodifikasikecepatan infuse)
C. Insulin IV
menggunakan singkatan
23
6. perawat harus memberitahukan kepada pasien bahwa
operasi
dalam 500ml
3%
24
d) perawat menyiapakan larutan KCL dan cairan pengencer,
kebutuhan
ketentuan:
10 mEq/jam
pemberian 40 mEq/jam
perawatan.
25
2. konsetrasi standar
a) morfin : 1 mg/ml
a) morfin : 5 mg/ml
riwayat alergi
bertanggung jawab
26
10. lakukan pengecekan ganda
b) propofol : 10mg/ml
DOBUTamin , DOPamin)
3. berikan label pada pompa dan botol infus berupa nama obat
dan dosisnya
27
I. Obat-obat inotropk iv ( digoksin)
KCO3 = 0,3 X BB X BE
29
Ketamin Hameln Injeksi
Isoflurane Isoflurane
Sevoflurane Sojourn
Bupivacain Marcain spinal Injeksi
Buvanes Injeksi
Nicardipin Nicardipin Injeksi
Antiaritmia IV Amiodaron Injeksi Amiodaron Injeksi
Lidocain Lidocain Injeksi
Antitrombotik Heparin Inviclot Injeksi
Enoxaparin Lovenox Injeksi
Fondaparinux Arixtra Injeksi
Obat Inotropik IV Digoksin Fargoxin Injeksi
Dopamin Cetadop Injeksi
Dobutamin Dobutamin Injeksi
Insulin ( SC dan IV) Insulin Novorapid
Novomix
Levemir
Lantus
Humalog
Humalog mix
Sediaan Narkotika Pethidin Pethidin Injeksi
Fentanil Fentanil Injeksi
Morphin Morphin Injeksi
MST tablet
Codein Codein tablet
Codipront kapsul
30
Sediaan Psikotropika Diazepam
Alprazolam Alprazolam tablet
Klordiazepoxida Braxidine tablet
Clobazam Clobazam tablet
Phenobarbital Phenobarbital tablet
Sibital Injeksi
Midazolam Sedacum Injeksi
Miloz Injeksi
Lorazepam Ativan tablet
Merlopam tablet
Metyilphenidate Hcl Prohiper tablet
Clonazepam Clonazepam tablet
Elektrolit Konsentrat Nacl 3 % Otsusalin 3%
Pekat
KCL 7, 46% KCL Injeksi
Dextrose 40% Dextrose 40%
MgSO4 40%, MgSO4 MgSO4 40%
31
6 Acarbose 50 mg tablet Acarbose100 mg tablet
7 Captopril 12,5 mg tablet Captopril 25mg tablet
8 Chlorpromazine 25 mg tablet Chlorpromazine 100mg tablet
9 Ciprofloxacin tablet Levofloxacin tablet
10 Clozapin 25 mg tablet Clozapin 100mg tablet
11 Depakote 250 mg tablet Depakote 500mg tablet
12 Glimiperide 1 mg tablet Glimeperid 2mg tablet
13 Haloperidol 0,5 mg tablet Haloperidol 5mg tablet
14 Haloperidol 0,5 mg tablet Haloperidol 1,5mg tablet
15 Herbeser 100 mg kapsul Herbeser 200mg kapsul
16 Meloxicam 7,5 mg tablet Meloxicam 15mg tablet
17 Metformin 500 mg tablet Metformin 850mg tablet
18 Methylprednisolon 4mg tablet Methylprednisolon 16mg tablet
19 Nystatin tablet Nystatin vaginal tablet
20 Pamol 125 mg suppositoria Pamol 250mg suppositoria
21 Propanolol 10mg tablet Propanolol 40mg
22 Risperidone 1mg tablet Risperidone 2mg tablet
23 Serequel 100 mg tablet Serequel 300mg tablet
24 Serequel 100mg tablet Serequel 400mg tablet
25 Seretide diskus 50/250mcg Seretide diskus 50/100mcg
26 Seretide diskus 50/250mcg Seretide diskus 50/500 mcg
27 Symbicort 160/120 mcg Symbicort 160/60 mcg
28 Simbicort 160/120 mcg Simbicort 80/60 mcg
29 Stesolid 5mg tube Stesolid 10mg tube
30 Tyrozol mg tablet Thyzoln 10mg tablet
31 Uthyrox 50 mg tablet Uthyrox 100mg tablet
32 Kalsium laktat tablet Calos
BOTOL KE :………………………..
32
OBAT YANG DITAMBAHKAN jumlah :
33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
High-alert medication adalah Obat yang harus diwaspadai karena sering
diantaranya:
Alike/LASA).
atau yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari
Benar waktu dan frekuensi pemberian, Benar dosis, Benar rute pemberian,
Benar identitas pasien, Benar nama pasien, Benar nomor rekam medis
pasien
B. Saran
34
Dengan adanya makalah ini penulis berharap, mahasiswa dan sebagai
35
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kemhan.go.id/itjen/2017/03/13/peraturan-menteri-kesehatan-
republik-indonesia-nomor-72-tahun-2016-tentang-standar-pelayanan-kefarmasian-
di-rumah-sakit.html
https://rsud.bekasikab.go.id/index.php/sejarah
36