LAPORAN I
BASIS PERANCANGAN
No. Kelompok
Nama 1 NIM
Nama 2 NIM
Nama 3 NIM
Revisi ke- :
LEMBAR REVISI
2 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
Daftar Isi
LEMBAR REVISI 2
1 INFORMASI UMUM 4
1.1 PENGANTAR 4
1.2 NAMA PROJEK 4
1.3 LOKASI 4
1.4 RUANG LINGKUP 4
1.5 FILOSOFI PERANCANGAN 4
1.6 DATA LOKASI UMUM 4
1.6.1 KOORDINAT DAN LINGKUNGAN SEKITAR 4
1.6.2 PETA 4
1.7 DATA METEOROLOGI 5
2 DATA PERANCANGAN PROSES 5
2.1 UMPAN 5
2.1.1 KETERSEDIAAN BAHAN BAKU 5
2.1.2 KOMPOSISI UMPAN 5
2.1.3 KONDISI UMPAN 5
2.2 PRODUK 6
2.2.1 SPESIFIKASI PRODUK 6
2.2.2 SPESIFIKASI PRODUK SAMPING 6
2.2.3 SPESIFIKASI LIMBAH BUANGAN 6
2.3 SISTEM UTILITAS 6
2.3.1 SISTEM PENYEDIAAN PANAS 6
2.3.2 SISTEM PENYEDIAAN AIR 6
2.3.3 STANDART KUALITAS AIR PROSES 6
2.3.4 MEDIA PENDINGIN 7
2.3.5 MEDIA PEMANAS 7
3 INFORMASI LINGKUNGAN 8
3.1.1 GAS BUANG 8
3.1.2 LIMBAH CAIR 8
3.1.3 LIMBAH PADAT 8
4 BASIS PEMILIHAN BAHAN 8
5 PERHITUNGAN KEEKONOMIAN SEDERHANA (GPM) 9
6 NERACA MASSA & ENERGI (BFD) 9
APPENDIX A – 10
APPENDIX B – 11
APPENDIX C – DST 12
3 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
1 INFORMASI UMUM
1.1 Pengantar
Basis perancangan ini disusun sebagai basis studi konseptual untuk mendirikan pabrik produksi
biodiesel dengan menggunakan minyak kelapa (coconut oil) sebagai bahan baku. Pabrik memiliki
kapasitas produksi 80.000 ton/tahun.
1.2 Nama Projek
Perancangan pabrik biodiesel dari minyak kelapa (coconut oil)
1.3 Lokasi
Lokasi Pabrik di Sei Nangka, Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
4 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
Gambar 1. 1 Lokasi pabrik di Sei Nangka, Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara
(Sumber: www. googlemap.com)
Sampaikan gambar profile ketersediaan bahan baku hingga berakhirnya umur pabrik. Detail kajian
ketersediaan bahan baku dapat disampaikan di Lampiran C.
5 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
2.2 Produk
2.2.1 Spesifikasi Produk
Detail kajian kebutuhan produk dapat disampaikan di Lampiran D. Sampaikan spesifikasi produk
yang dihasilkan dalam bentuk Tabel misalnya:
6 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
7 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
3 INFORMASI LINGKUNGAN
3.1.1 Gas Buang
Sampaikan syarat-syarat gas yang bisa dibuang ke lingkungan, contoh
PP/41/1999
Vent Unit dan Ambient Air
KEP/MENLH/50/1996
Jika diperlukan, kajian mendalam dan detail regulasi dapat disampaikan di Lampiran.
3.1.2 Limbah Cair
Seperti bab diatas. Contoh penyajian:
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Tabel 5.1, total pengeluaran per hari adalah Rp.
160.389.000 dan pemasukan sebesar Rp. 1.016.997.300 sehingga keuntungan yang diperoleh per
hari adalah sebesar Rp. 856.608.300.
9 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik diantaranya adalah bahan baku,
lokasi pemasaran, transportasi, utilitas, dan tenaga kerja.
Ketersediaan bahan baku menjadi salah satu prioritas yang utama untuk pemilihan lokasi pendirian suatu
pabrik. Hal tersebut dikarenakan dapat mempermudah transportasi bahan baku dan murahnya biaya serta
kualitas bahan baku yang terjamin sampai ke lokasi pabrik. Lokasi pabrik biodiesel akan didirikan di Sei
Kalayang Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kabupaten Asahan merupakan salah satu daerah
penghasil kelapa terbesar ketiga di Indonesia. Total produksi kelapa sebesar 23.336 ton dengan luas area
21. 269,43 hektar, sehingga tidak akan menyaingi produksi minyak kelapa untuk keperluan rumah tangga.
Hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah lokasi pasar. Target pasar adalah konsumen yang
membutuhkan biodiesel seperti industri dan nelayan yang merupakan salah satu mata pencaharian di
kabupaten tersebut.Beberapa industri yang menjadi target pasar yaitu PT. Wipolimex Raya dengan jarak
27 km membutuhkan waktu 53 menit, pabrik plastik SJA Hessa dengan jarak 19 km membutuhkan waktu
perjalanan 41 menit, pabrik Mayung dengan jarak 15 km membutuhkan waktu 44 menit, dan pabrik Berang
Kusut dengan jarak 34 km membutuhkan waktu 1 jam 3 menit. Selain itu, target pasar lainnya yaitu
konsumen mancanegara, dengan distribusi produk melalui jalur air. Lokasi pelabuhan yang cukup dekat
juga menguntungkan dalam pemasaran produk. Jarak lokasi pabrik ke pelabuhan adalah 3,9 km dengan
waktu perjalanan 13 menit.
A.3 Transportasi
Lokasi pabrik yang berada di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara merupakan tempat yang strategis. Adanya
fasilitas seperti jalan lintas Sumatera, dan pelabuhan mempermudah menuju lokasi pabrik atapun
transportasi bahan baku, distribusi produk hingga luar Pulau Sumatera.
A.4 Utilitas
Kelancaran proses produksi pabrik fruktosa dan sorbitol didukung oleh sistem utilitas berupa air dan listrik.
Air yang akan digunakan di pabrik baik untuk proses produksi maupun untuk kebutuah domestik bersumber
dari aliran Sungai Asahan yang berada dikawasan lokasi pabrik. Sumber listrik pabrik diperoleh dari
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau boiler.
10 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
Appendix B –
11 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama. Penyebaran tanaman
kelapa di hampir terlihat di seluruh wilayah, terutama di daerah berpasir dekat pantai. Luas area produksi kelapa
pada 2016 adalah 3.544.002 hektar dengan total produksi mencapai 2.922.584 ton (Kemendag, 2017). Pada 2016,
produksi kelapa Indonesia mencapai 18,3 juta ton dan ini merupakan yang tertinggi pertama di dunia. Filipina dan
India menjadi produsen terbesar kedua dan ketiga dengan masing-masing produksi mencapai 15,4 dan 11,9 juta
ton kelapa. 10 produsen terbesar didominasi negara-negara dari wilayah Asia dengan iklim tropis, hanya Brasil dan
Meksiko yang berasal dari luar Asia yang memproduksi kelapa dengan jumlah yang besar. 10 Negara dengan
Produksi Kelapa Terbesar Di Dunia (Kemendag, 2017) dipaparkan pada Tabel C.1 sebagai berikut:
Dalam catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) total ekspor kelapa pada 2015 adalah 1,7 juta ton atau setara
dengan US$ 1,1 miliar. Untuk jenis kelapa mentah yang diekspor mencapai 640.962,1 ton atau senilai dengan US$
250,5 juta. Sisanya adalah jenis olahan. Tiongkok dan Belanda menjadi negara tujuan ekspor kelapa Indonesia.
Kedua negara tersebut masing-masing mengambil porsi 18% dari total nilai. Selanjutnya adalah Amerika Serikat dan
Malaysia dengan porsi masing-masing 14%. Negara lainnya adalah Singapura, Korea Selatan, Rusia, India, Thailand,
Banglades, Jerman serta Italia. Porsi ekspor ke beberapa negara tersebut memang tidak besar. Akan tetapi ekspor
rutin dilakukan setiap tahunnya.
Kemendag juga mencatat daerah terbesar yang mengekspor kelapa. Paling besar yaitu Sulawesi Utara dengan porsi
43% dari nilai ekspor selama 2015. Selanjutnya Sumatera Utara dan Jawa Timur dengan porsi masingmasing 12%
serta Riau 11%. Daerah lainnya adalah Jambi, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Tengah, Jawa
Tengah, Kepulauan Riau dan Maluku Utara. Berikut merupakan data mengenai ekspor dan impor Indonesia pada
tahun 2015-2016 yang diperlihatkan pada Gambar C.1 sebagai berikut :
12 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
Sumatera Utara merupakan salah satu penghasil kelapa di Indonesia. Berdasarkan Badan Statistik tahun 2016,
Asahan merupakan daerah penghasil kelapa terbesar di Sumatera dengan luas tanaman kelapa sebesar 23.628
hektar, lebih spesifik dari hal tersebut Sei Kepayang merupakan daerah penghasil kelapa terbesar di Asahan dengan
luas tanaman kelapa 8.678 hektar. Tidak memungkinkan untuk suplai kelapa pada daerah ini saja, sehingga pabrik
perlu meminta ekspor dari daerah lain salah satunya adalah Riau, yang merupakan daerah penghasil kelapa
terbesar di Indonesia dengan total produksi 360.243 ton. Data ini dapat dilihat pada Gambar C.2 sebagai berikut :
13 dari 14
No. Kelompok Judul Perancangan Pabrik
14 dari 14