KELOMPOK IV
DOSEN PEMBIMBING :
UNIVERSITAS JAMBI
2015/2016
SKENARIO 2
3. Jenis nyeri :
Nyeri setempat
Nyeri menyebar
Nyeri dalam dan dangkal
Nyeri kolik dan terus menerus
Mekanismenya seperti tertusuk tusuk dan tumpul, : inflamasi ,
> timbul nyeri > edema > distensi organ > perforasi
Perforasi, transduksi, transmisi, modulasi, presepsi
4. Ada cairan dan gas pada organ sehingga perut tegang dan juga karna
adanya spasme otot sehingga tegang dn terjadi nyeri.
8. Factor genetic
Factor lingkungan
Factor psikologis
Factor rekam medis
9. Fase demm :
- Fase menggigil > vasokontriksi pembuluh darah , kontraksi otot
- Fasedemam > peningkatan suhu tubuh
- Fase kemerahan > vasodilatasi pembuluh darah
13. Muntahnya sudah berbahaya > tubuh lemas > kemungkinan adanya
penyakit yang berbahaya.
14. Gejala awal dari suatu penyaki > menyebar keselurh organ > menuju
pada organ yang lebih spesifik.
19. Anatomi : apendik lebrnya 0,3 mm, melekat dibawah sekum, ada
bagian yang menyebar dn menyempit, terletk pada titik mc burney,
dipersarafi oleh n vagus, dan vaskularisasinya oleh a mesenterka.
Fisiologi : apendik ini menghasilkan llendir 1-2 ml yng nantinya akan
dikeluarkan di lumen. Pada mukosa mengandung ig A yang berfungsi
untuk mencegah infeksi
Histologi : terdiri dari tunika mukosa, submukosa, muskularis dan
adventisia atau serosa.
22. Lebih tinggi pada Negara maju contohnya diamerika serikat. Anak anak
terjadi pada usia 6 sampai 10 tahun. Remaja dewasa terjadi pada usia
20-30 tahun. Perempuan dan laki laki sebanding. Pada lanjut usia,
meningkat.
ANALISIS MASALAH
3. Sebutkan dan jelaskan mekanisme nyeri perut dan jenis jenis nyeri
perut ?
a. Nyeri visceral
Nyeri visceral ditransduksi pada sumbernya oleh ujung saraf
telanjang yang tidak memiliki struktur khusus seperti kapsul
yang ditemukan di ujung saraf somatik. Nyeri visceral terjadi
bila terdapat rangsangan pada organ atau strukur dalam rongga
perut, misalnya karena cidera atau radang. Peritoneum visceral
yang menyelimuti organ perut diprsarafi oleh sistem saraf
otonom dan tidak peka terhadap rabaan, atau pemotongan.
Dengan demikian sayatan atau pemotongan pada usus dapat
dilakukan tanpa terasa oleh pasien. Aan tetapi bila dilakukan
tarikan atau regangn organ atau terjadi kontraksi yang
berlebihan pada otot yang menyebabkan iskemia misalnya kolik
atau radang , seperti apendisitis kan timbul nyeri. Pasien yang
merasakan nyeri visceral biasanya tak dapat menunjukkan
secara tepat letak nyeri sehingga biasanya ia menggunakan
seluruh telapak tangan nya untuk menunjuk daerah yang nyeri.
Nyeri visceral kadang disebut nyeri sentral.
Berdasarkan studi neurofisiologis, ada 4 jenis saraf sensorik
visceral yang berbeda, yaitu:
1) Kemonociseptor.
2) Mekanoreseptor tonik
4) "silent" nociceptors
b. Nyeri somatik-parietal
4 quadran:
Makna klinis
Sumber : http://library.usu.ac.id
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31365/4/Chapter
%20II.pdf
Diakses pada : 26 Oktober 2016
1. Peminum alcohol
2. Kurang tidur
3. Stress psikologis
Saat demam atau panas maka termostat yang baru yang diciptakan
akibat ada kuman membuat suhu tubuh patokan menjadi lebih tinggi
contohnya adalah sampai 39 derajat celcius, salah satunya adalah dengan
cara vasokontriksi dari pembuluh darah supaya panas tetap berada
didalam tubuh. Namun, akibat penaikan termostat atau titik patokan suhu
tubuh adalah si hypothalamus tertipu, dan menganggap suhu yang 39 tadi
normal, dan menganggap suhu normal tubuh yang (masih) 37 derajat
celcius terlalu dingin, sehingga perlu di naikkan suhunya supaya tinggi
lewat peningkatan tonus otot rangka sehingga menggigil.
Ketika terjadi peningkatan yang tiba-tiba dalam “produksi panas”, pusat
ini teraktivasi ketika suhu tubuh turun bahkan hanya beberapa derajat
dibawah nilai suhu kritis. Pusat ini kemudian meneruskan sinyal yang
menyebabkan menggigil melalui traktus bilateral turun ke batang otak, ke
dalam kolumna lateralis medulla spinalis, dan akhirnya, ke neuron
motorik anterior. Sinyal ini tidak teratur, dan tidak benar-benar
menyebabkan gerakan otot yang sebenarnya. Sebaliknya, sinyal tersebut
meningkatkan tonus otot rangka diseluruh tubuh. Ketika tonus meningkat
diatas tingkat kritis, proses menggigil dimulai. Selama proses menggigil
maksimum, pembentukan panas tubuh dapat meningkat sebesar 4-5 kali
darinormal.
Sumber : Guyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 11. Jakarta : EGC.
10. Penyakit apa saja yang ditandai dengan rasa tidak nyaman pada
epigastrik ?
Gastritis atau maag
Ulkus ventrikuli (tukak lambung)
Kanker lambung
Gastroesopagheal reflux sidease (GERD)
Duodenitis
Ulkus duodeni atau tukak duodenum
Perforasi ulkus peptikum
Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus
Peritonitis
Apendisitis
Hepatitis viru
Abses hati
Kanker hati
Kholilitiasis
Kholedokholitiasis
Kolesistitis
Pankreatitis
Kanker pankreas
Hadi S. Klasifikasi dan diagnosa klinik Ulkus peptikum. Diajukan
pada Simposium Nasional Ulkus Peptikum. Kongres Perkumpulan
Gastroenterology Indonesia I, Jakarta: 10—12 September 1980.
11. Mengapa dapat terjadi nyeri epigastrik , meriang dan tidak nafsu
makan ?
Nyeri epigastrik
Karena terdapat rangsangan pada organ atau struktur dalam
rongga perut, seperti cidera atau radang yang berasal dari usus depan
(forgut) yaitu lambung, duodenum, sestem hepatobilier dan pankreas.
Penurunan Nafsu Makan
Hipotalamus merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang
mempunai peranan bermakna dalam pengaturan aktivitas otonom.
Pada dasarnya hipotalamus bekerja sebagai modulator yang
mempengaruhi pusat pusat otonom dalam batang otak dan sumsung
ulang belakang . hipotalamus mengatur bnyak aspek motivasi dan
emosi termasuk rasa lapar haus dan sksual.atau.
Sumber : http://repository.usu.ac.id
12. Jelaskan mekanisme muntah ?
a. Mual
b. Retching
c. Muntah
15. Penyakit apa saja yang disebabkan nyeri perut kanan bawah ?
Gastroenteritis : sakit perut ringan tetapi tidak
terbatas tegas.
Appendicitis : sakit atau nyeri perut yang
diawali dari perut bagian epigastrik atau sekitar
umbilicus, lalu menjalar ke daerah perut kanan bawah
sehingga menghasilkan nyeri yang terlokalisir atau
somatik.
Peritonitis : sakit atau nyeri perut hamper diseluruh
bagian perut termasuk regio kanan bawah dari
abdomen.
Demam dengue : sakit perut mirip peritonitis.
kelainan ovulasi: folikel ovarium yang pecah akibat
ovulasi mungkin memberikan nyeri perut bagian
kanan bawah pada pertengahan siklus menstruasi.
infeksi panggul : nyeri perut bagian bawah yang
lebih difus.
(Sumber: Universitas Sumatera Utara. Apendisitis.
Disitasi dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31374/4/C
hapter%20II.pdf. Disitasi tanggal 26 Oktober 2016.)