Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di dunia hamil. Sebagian besar
jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi
2009:89). Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan, dan 20% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan
60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam kurun waktu 7 hari setelah lahir.
Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi masa nifas tersebut
Perinatal,2002).
Saat ini dunia masih menghadapi Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah kematian ibu sekitar 2089 dari
10.000 orang. Dari jumlah kematian ibu dan perinatal tersebut sebagaian besar
1
pertolongan persalinan dan pendidikan masyarakat yang tergolong rendah. Pada
masih diminati oleh masyarakat (Manuaba, 2008). Tingginya angka kematian ibu
kematian ibu di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dibandingkan di Thailand dan 5 kali
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik bagi ibu maupun bayinya dan angka kesakitan dan kematian pada masa
kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa
nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi itu menurun sangat lambat. AKI di
Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI di
negara-negara ASEAN lainnya. Pada tahun 1986 AKI sebesar 450 per 100.000
kelahiran hidup Pada tahun 1994 AKI sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 1995 AKI sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut SDKI
kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tergolong cukup tinggi yakni 228 per
penurunan dari angka 300 per 100.000 kelahiran pada tahun 2004. Untuk itulah,
2
pemerintah mentargetkan turunnya angka kematian untuk ibu melahirkan menjadi
AKI di provinsi Lampung tahun 2012 sebanyak 179 kasus dimana kasus
kematian terbesar terjadi pada saat persalinan, adapun kasusnya yaitu 59,33%
eklamsia, 40,23% perdarahan, 4,2% infeksi dan 75,42% oleh sebab lainnya (Profil
Kematian ibu di Provinsi Lampung pada tahun 2014 adalah 35 jiwa, dan adanya
Labuhan Ratu pada tahun 2014 sebanyak 3 orang dan jumlah AKI di lampung
timur pada tahun 2014 sebanyak 1 orang akibat perdarahan. Penyebab tidak
langsung kematian ibu di Lampung Timur adalah anemia pada ibu hamil, jarak
untuk merujuk, serta masih kurang baik/ rendahnya kwalitas pelayanan kesehatan
(Dinas Kesehatan Lampung Timur, 2012). Salah satu upaya pemerintah dalam
kesehatan dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu melalui pendekatan siklus
hidup (continuum of care) yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan
nifas, bayi balita hingga remaja. Pada masa kehamilan pemerintah memiliki
program untuk meningkatkan cakupan K1 dan K4, program ini ditekankan untuk
3
menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya antara lain pemberian tablet
mencapai 70,0% dan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 86,9%.
pemerintah yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan ulang pada bayi baru
lahir, meninjau penyuluhan, dan pedoman antisipasi bersama orang tua untuk
mengidentifikasi gejala penyakit serta mendidik dan mendukung orang tua dalam
B. PEMBATASAN MASALAH
melahirkan, masa nifas, dan KB, maka pada penyusunan LTA ini mahasiswa
1) Tujuan Umum
kebidanan.
4
2) Tujuan Khusus
D. RUANG LINGKUP
1) Sasaran
2) Tempat
3) Waktu
April 2015.
5
E. MANFAAT
1. Manfaat Teoristis
Care terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan KB. Dapat dijadikan bahan
2. Manfaat Praktis
agar lebih terampil dan profesional dalam memberikan asuhan kebidanan, serta
Karang.
c. Bagi Penulis
6
memecahkan permasalahan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah
diberikan.
pelayanan kebidanan.