Anda di halaman 1dari 3

A.

PERAWATAN DI RUMAH SAKIT Pada bayi BBLR yang harus dilakukan tindakan penanganan di
rumah sakit, juga tergantung pada kondisi bayi masing-masing. Namun, tindakan yang
dilakukan oleh tim medis pada dilahirkan bayi dengan BBLR akan segera diperiksa fungsi
organ-organ tubuhnya terutama paru-paru dan jantung. Sebelum mencapai berat yang
cukup, bayi BBLR biasanya memerlukan perawatan intensif dalam inkubator Salah satu
penyebabnya bayi bertubuh kecil sangat sensitif terhadap peru bahan suhu. Oleh sebab
itulah, bayi perlu dimasukkan ke kotak kaca yang bisa diatur kestabilarn suhunya Pemberian
alat bantu pernapasan juga dilakukan bila terdapat indikasi. Untuk indikasi ringan, bayi hanya
akan diberi oksigen. Sebaliknya jika berat dapai sampai diberi ventilator atau alat bantu
pernapasan. Infus juga akan diberikan untuk masukan cairan dan obat-obatan bila diperlukan
Bayi-bayi kecil biasanya belum mampu mengisap dengan baik karena itu pemberian
minumnya berupa ASI atau susu formula khusus untuk BBLR bila ASI ibu belum keluar
dilakukan melalui pipa lambung dan diberikan secara bertahap sampai jumlah kebutuhannya
terpenuhi. Tidak ada patokan pasti untuk lama perawatan bayi BBLR dirumah sakit. Bayi
dengan berat 1.000 gram, misalnya, memerlukan perawatan saksama dan bertahap sehingga
bisa satu bulan lebih harus berada dalam inkubator Lama perawatan lebih ditentukan oleh
kemampuan bayi beradaptasi dengarn lingkungan, seperti tidak ada lagi gangguan
pernapasan, suhu tubuh telah stabil dan bayi sudah punya refleks isap dan menelan yang
baik. Sebelum pulang, bayi sudah harus mampu minum sendiri dengan botol maupun
dengan puting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badannya telah berkisar 10-30 gram/hari
dan suhu tubuh tetap normal di ruangan biasa. Bayi juga tidak menderita gangguan
pernapasan lagi dan tidak membutuhkan oksigen serta obat-obatan yang diberikan melalui
pembuluh darah atau infus B. PERAWATAN DI RUMAH Orang tua, terutama ibu, secara fisik
dan psikologis mesti mampu dan siap merawat bayinya di rumah. Ibu harus dapat menguasai
cara memberi ASI dengan benar, cara memandikan, merawat tali pusat, mengganti popok
B. memberi ASI dan Pendamping ASI (PASI), juga menjaga kebersihan dan lingkungan yang
optimal untuk tumbuh kembang bayi. Ibu harus percaya diri dan berani merawat bayinya
sendiri, karena dari situlah akan terjadi kontak untuk menciptakan bonding antara ibu dan
bayi. umah akan BBLR paru anya onya, ebab Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan orang tua sat merawat bayi BBLR di rumah, yaitu sebagai berikut: 1. Perhatikan
suhu Bayi kecil sangat rentan terhadap perubahan suhu. Sehingga sebaiknya ruangan dijaga
agar tetap hangat. Sebaiknya bayi juga diberi selimut, tetapi bukan bedong yang diikat
sedemikian rupa sehingga membuat bayi tidak bisa bergerak. Cara membedong seperti itu
tidak disarankan karena akan mengganggu motorik bayi. bilan kasi. Hindarkan suhu tubuh
yang rendah (hipotermia) dengan cara: a. Metode Kangguru. Metode yang tepat dalam
merawat BBLR, yakni uga kan. itu BLR kan dengan kangaroo mother care atau metode
kangguru. Metode kanguru adalah perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam
kantung ibunya. Caranya: Bayi diletakkan dalam dekapan ibu dengan kulit menyentuh kulit,
posisi bayi tegak, kepala miring ke kiri atau ke kanan. Keunggulan metode ini: bayi
mendapatkan sumber panas alami (36-37° C) terus menerus langsung dari kulit ibu,
mendapatkan kehangatan udara dalam kantung/baju ibu, serta ASI menjadi lancar. Dekapan
Ibu adalah energi bagi si kecil. Pada bayi berat badan lahir sangat rendah (kurang dari 1000 g)
metode kanguru ditunda sampai usia 2 minggu, atau sampai keadaan si bayi stabil. Kriteria
bayi kecil yang dapat menggunakan metode ini: i. Bayi sehat ii. Berat lahir antara 1500-2500
g ii, Suhu tubuh stabil (36,5-37,5° C) ma gan lah im un ar an iv. Bayi dapat menetek v. Grafik
berat badan cenderung naik. au b. Bayi dibungkus kain hangat dan kepalanya diberi topi. c.
Bayi kecil atau bayi sakit diletakkan di ruang hangat (tidak kurang an dari 25° C). ri d. Pastikan
tangan selalu hangat saat memegang bayi.
C. e. Bila popok atau kain basah, harus selalu diganti 2. Beri minum dengan porsi kecil tapi
sering Tujuannya agar ia dapat memperoleh asupan yang cukup dan aman. Pad a bayi proses
toleransi penyerapan lambungnya berbeda-beda, ada yang sudah baik ada juga yang masih
lambat. Sehingga, bagi bayi-bayi tersebut sebaiknya diberikan minuman susu dengan porsi
yang kecil tapi sering, sekitar 1-2 jam sekali. 3. Utamakan pemberian ASI (Air Susu Ibu) AS
IANTAUAN M mempunyai keuntungan yaitu kadar protein tinggi, laktalbumin, zat kekebalan
tubuh, lipase dan asam lemak esensial, laktosa, dan oligosakarida. ASI mempunyai faktor
pertumbuhan usus, oligosakarida untuk memacu motilitas usus, dan perlindungan terhadap
penyakit. Dari segi psikologik ASI meningkatkan ikatan antara ibu dan anak. Formula standar
untuk BBLR menyerupai ASI tetapi kekurangan Bla dperluk sethagauisupl antibodi dan faktor
pertumbuhan. Formula prematur mempunyai u be Bayia kandungan kalori, protein, dan
mineral yang lebih tinggi dibanding formula untuk bayi cukup bulan. Bayi kecil juga rentan
kekurangan nutrisi, fungsi organnya belum matang, kebutuhan nutrisinya besar, dan mudah
sakit sehingga pemberian nutrisi yang tepat penting untuk tumbuh kembang optimal. untu b.
Bila kate 4. Pemberian imunisasi Pemberian imunisasi dapat diberikan sesuai dengan jadwal
imunisasi pada bayi yang lahir cukup bulan kecuali jika bayi masih dalam perawatan
imunisasi diberikan setelah bayi pulang. 5. Lakukan banyak sentuhan Salah satu yang bisa
diterapkan adalah dengan menggunakan metode kanguru. Dengan cara ini, bayi sebisa dan
sesering mungkin dibuat bersentuhan langsung dengan kulit ibu. Dari sentuhanan ini
bermanfaat secara psikologis yaitu menjalin kasih sayang antara bayi dan orang tua. Selain
itu juga dapat mengurangi depresi dan ketegangan, sehingga bayi merasa aman dan
terlindungi, membuat bayi dapat tidur dengan lelap, mengurangi rasa sakit, meningkatkan
volume air susu ibu dan Uku miu meningkatkan berat badan bayi. 6. Hindarkan kontak
terhadap orang/lingkungan yang berisiko tinggi

7. Cuci tangan sebelurm memegang bayi 8. Pakailah masker bila kondisi badan sakit sebelum
memegang bayi 9. Lakukan pemijatan bayi secara rutin (tanyakan dokter tentang 59 man a, ada
caranya) ayi kecil 10. Beri Vitamin Vitamin dapat diberikan untuk membantu pertumbuhan yang
optimal pada bayi umin, C. PEMANTAUAN (MONITORING) BAYI BBLR 1. Pemantauan saat dirawat ,
dan arida yakit. k. angan unyai nding a. Terapi Bila diperlukan, terapi untuk penyulit tetap diberikan.
Preparat besi sebagai suplemen mulai diberikan pada usia 2 minggu b. Tumbuh kembang Pantau
berat badan bayi secara periodik: a. Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama
( sampai 10 % untuk bayi dengan berat lahir 1500 gram dan 15 % elum ingga timal untuk bayi dengan
berat lahir <1500 gram) b. Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara penuh (pada semua kategori
berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari: . Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari sampai
tercapai nisasi alam jumlah 180 ml/kg/hari Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat
badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari Apabila kenaikan berat badan tidak
adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI hingga 200 ml/kg/hari etode ibuat Ukur berat badan
setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu anfaat g tua ingga engan dan 2.
Pemantauan setelah pulang Diperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui
perkembangan bayi dan mencegah/ mengurangi kemungkinan untuk terjadinya komplikasi setelah
pulang sebagai berikut: . Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap u

bulan. Hitung umur koreksi Pertumbuhan: berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. . Tes
perkembangan, Denver development screening test (DDST) Awasi adanya kelainan bawaan . Apabila
bayi terlihat dalam kondisi yang memburuk seperti tidak mau minum, suara menangis yang lemah
sesak, terlihat lemah, buang air esar terganggu dan suhu tubuhnya tinggi sebaiknya segera
diperiksakan kembali ke dokter atau segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan tindakan
perawatan lebih lanjut: 1. Pengaturan suhu pada bayi BBLR a. Berat badan 2 kg, suhu inkubator 35 C
b. Berat badan 2 -2.5 kg, suhu inkubator 33-34°C c. Suhu incubator diturunkan 1° C setiap minggu
sampai bayi dapat ditempatkan pada suhu sekitar 24-27° C 2. Nutrisi bayi prematur risa pen a.
Kebutuhan protein 3-5 gr/kgBB b. Kebutuhan kalori 110 kal/kgBB c. Permulaan cairan diberikan
sekitar 50-60 cc/kgBB/hari Peneriksan Durah rutin adar elekt tubuh bayi yang masih lemah,
kemampuan leukosit masih kurang, dan io ada enagn u 3. Mencegah infeksi dengan ketat Bayi
prematur sangat rentan terhadap infeksi oleh karena daya tahan pembentukan antibodi belum
sempurna. Sehingga diperlukan upaya preventif yang dapat dilakukan sejak pengawasan antenatal
sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas atau BBLR. Dengan demikian perawatan dan
pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan 105G K USGkepa terisolasi dengan baik. Prosedur
yang dapat dilakukan dalam rangka tebera pencegahan infeksi adalah sebagai berikut: 1. Mencuci
tangan sampai ke siku dengan sabun dan air mengalirnte 2. Mencuci tangan dengan zat
antiseptic/sabun setiap sebelum dan40 selama 2 menit sebelum masuk ke tempat rawat bayi.
sesudah memegang seorang bayi. 3. Melakukan tindakan untuk mengurangi kontaminasi pada
makanan

bayi dan semua benda yang berhubungan langsung dengan ba 4. Mencegah kontaminasi udara di
sekitar bayi s. Mencegah julah bayi yang terlalu banyak dalam satu ruangan 6. Membatasi kontak
langsung dan tidak langsung dengan petugas T) ruangan dan bayi lainnya k mau 7. Melarang petugas
yang menderita ifeksi masuk ke tempat bayi ng air sakan dirawat. 4. Pemeriksaan Fisik untuk Yang
dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain: a. Berat badan b. Tanda-tanda
prematuritas (pada bayi kurang bulan) c. Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil
untuk masa da pat kehamilan) 5. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan antara lain adalah sebagai berikut: a. Pemeriksaan skor ballard (Ballard Test) b. Tes kocok
(shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan c. Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia
fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah d. Foto dada ataupun babygram diperlukan
pada bayi baru lahir ahan dan paya ngga kian dan ka dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai
pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas. e. USG kepala 7.
Pemberian O2 Pemberian O, untuk bayi ini harus dikendalikan dengan seksama konsentrasi yang
tinggi dalam masa yang panjang akan menyebabkan timbulnya kerusakan jaringan pada retina bayi
sehingga menimbulkarn kebutaan. Bisa diberikan melalui kateter hidung Pengawasan nutrisi/ ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberiarn nutrisi harus dilakukan dengan
cermat: a . Reflek hisap baik - AS1 % jam setelah lahir b. Reflek hisap lemah ASI khusus dengan sonde

Anda mungkin juga menyukai