Anda di halaman 1dari 13

REVIEW ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

LAKI-LAKI DAN WANITA

KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh :

Nekiles Yigibalom

NIM 172310101220

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Alat Kelamin dan Sistem Reproduksi Wanita dibagi menjadi 2 besar,
1. Organ Genitalia Eksterna
2. Organ Genitalia Interna

1. Organ Genitalia Eksterna

a. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri
dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum,
orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
b. Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas
daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
c. Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak
mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada
pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia
mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada
commisura posterior).
d. Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel
rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut
saraf.
e. Clitoris
Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis
pada pria). Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut
preputium (sama dengan kulit depat pada ujung penis pria).
Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva,
dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
f. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia
minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu
orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae
Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan
vagina terdapat fossa navicularis.
g. Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan
tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen
normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat
berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae.
Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang
menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae).
Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah
sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan
/ para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen
imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah
menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
h. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri
di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah
di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior,
fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding
ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis,
berubah mengikuti siklus haid. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan
ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi
(persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah
dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior,
posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot),
merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina,
sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
i. Perineum
Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk
perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina
dan anus. Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas
otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma
urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor
urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan
vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong
(episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
2. Organ Genitalia Interna

a. Uterus /Rahim
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan
terletak di puncak vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan
di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen.
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum
(serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi
konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan
pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus,
fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Lapisan dalam dari korpus
disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium
akan menebal. Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan
dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus
menstruasi.
b. Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus
dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen
utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan
elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri
(dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi
epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam,
arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium
externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/
multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke
kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks
menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya
karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan
mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

c. Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan
muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah
serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh
sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus
intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di
atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks
uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita
(gambar).

d. Ligamenta penyangga uterus


Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum
cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium,
ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum
rectouterina.

e. Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta
arteri ovarica cabang aorta abdominalis.

f. Salping / Tuba Falopii


Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba
kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa,
muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.

Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars
infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan
dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya. Tuba falopii
membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.
Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki
lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan
dari ovarium. Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi
menggantung dengan bantuan sebuah ligamen. Sel telur bergerak di
sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada
dinding tuba.

g. Pars isthmica (proksimal/isthmus)


Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba
pengendali transfer gamet.
h. Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula /
infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi
implantasi di dinding tuba bagian ini.
i. Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya,
melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi "menangkap"
ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya
ke dalam tuba.

j. Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

k. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan
pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi
ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium
di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-
hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus
luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba
Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae "menangkap" ovum yang
dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii
proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.
askularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Alat reproduksi sangatlah penting maka dari itu untuk dapat lebih mengenal alat
reproduksi ini akan di jelaskan bagian-bagian Nya sebagai berikut:

1. Testis
Testis merupakan alat kelamin manusia yang letaknya berada dalam skrotum
dan jumlahnya sepasang. Bentuk dari testis adalah oval. Fungsi testis adalah
sebagai penghasil sel kelamin jantan (spermatozoa) dan memiliki hormon
s*ks testosteron. Letak testis berada dalam skrotum yang merupakan organ
berugae (memiliki lipatan kulit) dan berfungsi menjaga suhu pada testis agar
spermatogenesis dapat terus terjadi. Skrotum dapat berkerut ataupun
mengendur jauh dari tubuh sesuai dengan suhu tubuh. Sperma tumbuh di
dalam testis dan terbentuk di tubuhlus seminiferus. Di dalamnya terdapat
pintalan-pintalan tubuhlus seminiferus yang berada di dalam ruang testis dan
dicsebut dengan lobulus testis.
2. Epididimis
Epididimis adalah organ yang berbentuk saluran berkelok-kelok yang
terdapat di dalam skrotum dan di bagian luar testis. Bentuk dari epididimis ini
mirip dengan bentuk C. Fungsi Epididimis adalah sebagai alat untuk
mengangkut, menyimpan, dan pematangan sperma. Sperma sebelum
memasuki epididimis tidak memiliki kemampuan dalam bergerak, tetapi
setelah masuk ke dalam epididimis dan menjalankan fungsinya, maka sperma
dapat bergerak dan subuh walaupun belum sempurna.
3. Vas Deferens
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung lanjutan setelah epididimis.
Fungsi dari vas deferens adalah menyalurkan sperma ke dalam vesikula
seminalis dan sebagai wadah penampungan sperma. Di dalam proses
penyimpanan dan dalam pematangan sperma, duktus deferens akan
mendorong sperma agar dapat bergerak secara peristaltik ke vesikula
seminalis. Sperma akan keluar dengan cepat dan menyembur ketika asst
ejakulasi.
4. Kelenjar Kelamin
Fungsi dari kelenjar kelamin pria adalah sebagai penghasil cairan sebagai
tempat berenangnya sperma dan menjaga sperma untuk dapat tetap hidup
dengan cara menetralisir asam. Cairan ini di sebut dengan air mani atau dalam
bahasa latinnya adalah semen. Dalam 1 ml air mani ini terdapat sel sperma
berkisar antara 60 -100juta dengan warna putih susu sampai ke kuning-
kuningan dan bertekstur kental. Kelenjar ini di terbagi menjadi 3 bagian
antara lain: Vesikula Seminalis atau Kantung Air Mani merupakan organ yang
berbentuk saluran tabung berjumlah sepasang di kanan tubuh dan kiri tubuh.
Panjang vesikula seminalis dari 5-10 cm. Cairan yang terkandung di dalam
vesikula seminalis terdiri dari 60% dari seluruh volume semen. Vesikula
Seminalis bergabung menjadi satu dengan vas deferens dan kelenjar prostat
untuk dapat membentuk saluran ejakulasi. Fungsi dari vesikula
seminalis adalah untuk mensekresikan cairan yang sifatnya basa y (pH 7,3
mukus, vitamin, fruktosa (yang digunakan sebagai nutrisi untuk sperma),
enzim, protein dan prostaglandin.
Kelenjar Prostat adalah organ yang letaknya berada dibawah kandung
kemih. Fungsi dari kelenjar prostat adalah untuk dapat mensekresikan cairan
yang berwarna putih keabu-abuan yang sifatnya basa. Cairan tersebut
selanjutnya disekresikan ke saluran ejakulasi dan sebagai penyumbang sekitar
30% dari seluruh volume semen. Cairan yang berasal dari kelenjar prostat
bersatu dengan cairan vesikula seminalis dan terbentuk menjadi tempat hidup
dan bergeraknya sperma. Cairan ini disekresikan organ yang bagiannya terdiri
dari fosfolipid, asam sitrat (yang berguna sebagai nutrisi) dan antikoagulan.
Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu suatu kelenjar yang jumlahnya
sepasang. Fungsi dari kelenjar bulbouretra (cowpery) adalah sebagai
penghasil cairan lendir yang bersifat basa dalam saluran ejakulasi. Tempat
dari kelenjar ini adalah dibawah kelenjar prostat. Cairan yang telah dihasilkan
dari kelenjar Bulbouretra keluar sebelum di mulainya ejakulasi.
5. Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi berjumlah sepasang. Fungsi dari saluran ejakulasi ini
adalah untuk saluran pendek yang menghubungkan antara duktus vesikula
seminalis dengan uretra.
6. Uretra
Uretra adalah saluran yang letaknya berada dalam penis. Fungsi dari
uretra adalah sebagai tempat untuk keluarnya sperma dan sebagai tempat
keluarnya urin.
7. Penis (Zakar)
Penis adalah alat kelamin luar yang terdapat pada pria. Fungsi dari
penis adalah untuk memasukkan sperma ke dalam alat reproduksi wanita
dengan melalui pertemuan keduanya. Penis merupakan organ yang tersusun
dari otot-otot yang dapat tegang dan penis ini dilapisi oleh lapisan kulit tipis.
Dalam proses tegangnya penis ini disebut dengan ereksi, hal ini terjadi di
karenakan terdapat rangsangan yang dapat membuat pembuluh darah yang
terdapat di penis terisi. Setelah melakukan sunat (khitan) kulit tipis
(preputium) yang melapisi glan penis akan dipotong. Fungsi dari penis
adalah untuk melakukan ejakulasi, yaitu dengan cara mengeluarkan sperma
melalui uretra (saluran yang terdapat dalam penis), selama ejakulasi otot-otot
yang terdapat di kandung kemih kemudian mengkerut, itu untuk mencegah
sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa melakukan
kencing sambil ejakulasi. Penis sendiri terdiri dari beberapa bagian yang
diantaranya sebagai berikut. Gian Penis, yang merupakan bagian kepala jika
telah dilakukan khitan dan tidak dilapisi kulit lagi. Batang (corpus) penis,
yaitu bagian batang dari penis Pangkal penis, yaitu bagian terdasar penis
8. Skrotum (Kantung Pelir)
Skrotum adalah kantung yang didalamnya terdapat testis. Di antara kantung
sebelah kanan dan kiri telah dibatasi oleh sekat yang disusun dari jaringan
ikat dan jaringan polis (otot dartos). Otot dartos menyebabkan skrotum dapat
mengendur dan dapat berkerut.
REVERENSI

Seputar Pengetahuan com. (2016). 8 Organ Alat Reproduksi Pria Beserta


Fungsinya (Bahas Lengkap). https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/06/8-
organ-alat-reproduksi-pria-beserta-fungsinya-lengkap.html

https://seputarkehamilan2.blogspot.com/2012/08/alat-kelamin-dan-sistem-
reproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai