Abstract
Clay is very important mineral in human life, especially as raw material for the fabrication of
ceramics. Clay forms a mixture of minerals, which has a variety structure. The purity and type of mineral
of clay as raw material determines the product quality of the resulting caramics. In this research, the type
and structure of mineral has been characterized by XRD, XRF and SEM techniques and olso physical
properties of the formation of clay ceramics have been axamined. The results of XRD characterization
revealed that clay from Desa Lembah Bomban, Labuno, Parigi Motong regency contains kaolin, quartz,
anorthit, cristobalite. Based on the results of XRF analysis, the clay contains SiO2 56.26%, Al2O3
23.18%, Fe2O3 4.99%, K2O 1.99%, MgO 1.73%, TiO2 0.980%, 0.841% Na2O ; CaO 0.840%.
Physical characterization showed that from Desa Lembah Bomban clay was a less plastical type with
linear drying shringkage of about 8.08%, linear firing shringkage 0.66% with total porisity of about
48.02%, and the compressive strength at 9000C about 8.135 x 106 (N/m2). SEM analysis results
showed that the clay that has burned more dense than unfired.
Keywords: Clay, Ceramic, Physicochemical Analysis and SEM.
Pendahuluan
Lempung atau tanah liat merupakan suatu di Indonesia, yang sangat dibutuhkan oleh
produk yaitu hasil pelapukan dari batuan masyarakat dalam kehidupannya, yang
keras, seperti basalt, andesit, granit, dan lain- berkembang sejalan dengan perkembangan
lain, sehingga lempung sangat tergantung pada ilmu dan teknologi sekarang ini. Perkembangan
batuan asal. Umumnya batuan keras basalt/ keramik dalam masyarakat umumnya dalam
andesit akan memberikan lempung merah, bentuk keramik fungsional, seni keramik dan
sedangkan granit akan memberikan lempung sebagai bidang kerajinan (Gonggo, 2003;
putih. Lempung juga disebut batuan sedimen Gonggo, 2004; Soesilawati & Hidayati, 2008).
karena pada umumnya setelah terbentuk dari Keramik dalam bidang kerajinan inilah yang
batuan keras, lempung akan diangkut oleh air sangat potensi berkembang di Indonesia,
dan angin kemudian diendapkan pada tempat seperti kerajinan gerabah di Lombok yang telah
yang lebih rendah (Hartono, 1993). diekspor ke mancanegara khususnya ASEAN
Lempung mempunyai sifat plastis bila (Gonggo, 2004).
basah dan sangat keras bila dibakar pada suhu Penggunaan lempung sebagai bahan
tinggi (Gonggo, 2001; Garinas, 2009; Indiani dasar untuk keramik sangat ditentukan oleh
& Umiati, 2009) menyebabkan lempung sifat mineral penyusun lempung tersebut.
dapat digunakan dalam berbagai kehidupan Sifat mineral lempung ditentukan oleh
manusia khususnya dalam bidang keramik. beberapa faktor seperti komposisi kimia dan
Keramik adalah salah satu jenis seni kerajinan jenis mineralnya, sifat-sifat fisik dan kimia,
serta struktur mineral lempung (Gonggo,
* Korespondensi: 2004), sehingga uji kualitas lempung sebagai
S. T. Gonggo bahan baku keramik tidak cukup dengan uji
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako komposisi kimia saja, tetapi harus dengan
email: standigonggo@yahoo.com uji jenis dan struktur mineral serta sifat-sifat
© 2013 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako fisiknya. Penggunaan lempung yang sudah
105
Volume 2, No. 2, 2013: 105-113 Jurnal Akademika Kimia
umum adalah sebagai bahan keramik seperti dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk
bata merah, genteng, gerabah dan lain-lain. membuat keramik berupa batu merah. Selain
Penggunaan lempung untuk jenis keramik itu juga dimanfaatkan masyarakat untuk
tersebut umumnya belum diketahui dengan membuat tungku pembakaran/tungku arang
tepat komposisi kimia dan jenis mineralnya. untuk keperluan memasak. Sampai saat ini
Perkembangan dan kemajuan teknologi belum pernah dilakukan penelitian secara
sekarang ini komposisi kimia dan jenis mineral ilmiah, yang menyangkut karakteristik mineral
lempung untuk bahan dasar keramik sangat lempung tersebut, sehingga pemanfaatan dari
penting diketahui terlebih dahulu, karena lempung tersebut dapat dielaborasi lebih luas
komposisi kimia dan jenis mineral lempung dalam industri keramik.
sangat menentukan mutu/kualitas benda Bebarapa daerah di Sulawesi Tengah telah
keramik yang dihasilkan. Selain itu dengan dilakukan penelitian tentang karakterisasi
mengetahui jenis, komposisi kimia, serta jenis mineral lempung. Menurut Rosida (2004)
mineral dari suatu lempung dapat diketahui bahwa lempung di kelurahan Lasoani
jenis penggunaannya dalam bidang keramik Kecamatan Palu Timur Sulawesi Tengah sangat
maju seperti bahan untuk porselin listrik jika baik digunakan sebagai pembuatan porselin
mineral lempung tersebut mengandung kaolin, listrik. Adapun hasil penelitiannya bahwa
pelebur dan pengisi (Gonggo, 2007; Nauzil bahan dasar lempung kelurahan Lasoani,
2007; Suhanda & Soesilawati, 2008). Palu Timur mengandung mineral kuarsa,
Lempung merupakan mineral yang illite, montmorillonit, kaolin dan anorthit.
mempunyai banyak kegunaan dan aplikasi, Sedangkan produk yang dibakar mengandung
tidak hanya sebagai bahan keramik, batu bata, mineral kuarsa, illite, dan anorthit. Selain
genteng, bahan pelapisan kertas, atau bahan itu, penelitian dari Nauzil (2007) bahwa
farmasi saja, namun penggunaan lempung lempung di desa Beka kecamatan Marawola
telah mengalami pengembangan seiring kabupaten Donggala belum memenuhi standar
dengan diadakannya berbagai penelitian SII untuk pembuatan keramik halus (putih)
mengenai manfaat lempung. Saat ini lempung kemudian hasil penelitiannya bahwa bahan
juga banyak digunakan sebahai adsorben dasar lempung desa Beka mengandung mineral
(Bahri, dkk, 2010), penyangga katalis (Lubis, clinocore-ferroan, monmorillonit-chorit,
2009), penukar ion (Khairi, dkk, 2004) dan muscovite/ITT/RG, labradorite, kuarsa, dan
masih banyak lagi, bergantung pada sifat fisik anorthit. Olehnya itu sangatlah menarik untuk
lempung tersebut. diadakan penelitian tentang karakterisasi
Indonesia memiliki sumber daya alam mineral lempung sebagai bahan dasar industri
mineral lempung yang luas. Jenis mineral yang keramik di Desa Lembah Bomban Kecamatan
umum pada lempung adalah montmorilonit, Bolano Lambunu Kabupaten Parigi Moutong,
kaolinit, haloisit, klorit dan illit. Montmorillonit dalam rangka memperoleh informasi dalam
merupakan kelompok mineral filosilikat yang pemanfaatan lempung tersebut untuk benda-
paling banyak menarik perhatian karena benda keramik lainnya yang memiliki nilai
montmorillonit memiliki kemampuan ekonomis lebih tinggi.
untuk mengembang serta kemampuan
untuk diinterkalasi dengan senyawa organik Metode
membentuk material komposit organik- Alat dan Bahan
anorganik. Montmorillonit juga memiliki Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
kapasitas penukar kation yang tinggi sehingga adalah XRD merk Panalytical X’Pert PRO
ruang antar lapis montmorillonit mampu seri PW3040/x0, XRF X Pro analisis, SEM
mengakomodasi kation dalam jumlah besar Jeol JSM 6360, neraca analitik, piknometer,
(Lubis, 2007; Oxtoby, dkk, 2003). gelas ukur, pipet, alu, oven, tanur, gelas kimia,
Sulawesi Tengah sekitar 60% lahannya kertas saring, corong pisah, cawan petri dan
merupakan lempung, sehingga sangat potensial jangka sorong. Kemudian bahan kimia yang
untuk pengembangan industri seni keramik. digunakan dalam penelitian adalah HCL
Lempung telah diolah secara traditional untuk 37% (Vetec) dan n-heksana, yang ada secara
dibuat menjadi bata merah sebagai bahan komersial dari Merk.
bangunan. Desa Lembah Bomban berada
di wilayah Kecamatan Bolano Lambunu Teknik Persiapan Sampel
Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Sampel yang digunakan dalam penelitian
Tengah sebagian wilayahnya merupakan ini adalah lempung dari Desa Lembah Bomban
lempung. Lempung yang ada di desa ini Kecamatan Bolano Lambunu. Sampel diambil
106
Fina Edyanti Karakterisasi Fisikokimia Mineral Lempung Sebagai Bahan ............
menurut acuan (Hartono, 1993) yakni diambil panjang, lebar dan tinggi (P3,L3, T3).
secara acak pada kedalaman ≥ 50 cm. Lempung Susut kering dan susut bakar dihitung
ini dikeringkan dan dihaluskan kemudian dengan rumus persamaan 1 dan 2 (Gonggo,
dibenefisiasi. Selanjutnya dicetak dalam cetakan 1998). L − L P − P T −T
dengan ukuran (10 x 3 x 2,45) cm3, yang juga % Susut Kering linear = L = P = T x100% (1)
1 2 1 2 1 2
1 1 1
107
Volume 2, No. 2, 2013: 105-113 Jurnal Akademika Kimia
108
Fina Edyanti Karakterisasi Fisikokimia Mineral Lempung Sebagai Bahan ............
terdapat pada sisi dalam benda keramik yang dibakar dianalisis dengan menggunakan
tidak mampu diamati secara visual. Demikian XRD untuk menentukan jenis mineral dan
juga dari hasil analisis keplastisan yang kurang fasa kristalin yang terdapat dalam lempung.
plastis sehingga benda keramik yang dihasilkan Difraktogram analisis XRD benda keramik
juga kurang kuat. Kekuatan benda keramik dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2
dari lempung ini dapat ditingkatkan dengan Berdasarkan difraktogram pada Gambar 1
penggilingan lempung untuk menghasilkan dan 2 dapat dilihat bahwa hasil analisis benda
lempung yang halus sehingga meningkatkan keramik lempung Desa Lembah Bomban
sifat plastisitasnya dan pembakaran pada suhu sebelum dibakar mengandung mineral kaolinit,
yang lebih tinggi 900 0C agar mineral golongan cristobalit, anorthit, dan illite, setelah dibakar
felspar melebur untuk mengisi pori-pori dan mengandung cristobalit, illite, anorthit dan
menghasilkan benda keramik padat dan kuat. kuarsa. Hasil analisis XRD pada benda keramik
Hasil pengujian ketahanan benda keramik yang telah dibakar menunjukkan bahwa terjadi
terhadap asam dengan menggunakan perubahan fasa silika dari kristobalit menjadi
persamaan (5) diperoleh terkorosi asam sebesar kuarsa. Demikian juga kaolin telah berubah
1,34%. Terjadinya korosi disebabkan karena menjadi silika. Kaolin dan kuarsa merupakan
adanya senyawa besi dalam benda keramik bahan baku utama pembentukan keramik
sesuai dengan hasil analisis XRF pada Tabel 2, yang mempunyai fungsi sebagai kerangka
bahwa lempung tersebut mengandung Fe2O3 yang memberikan kekuatan dalam badan
sebesar 4,99%, yang bereaksi dengan asam keramik setelah mengalami pembakaran pada
(larutan HCl) membentuk senyawa FeCl3 suhu tinggi sehingga tidak mengubah bentuk
yang larut dalam air dan pertukaran ion alkali keramik (Gonggo, 2003). Kaolin dalam
yang terdapat dalam benda keramik dengan bidang industri digunakan sebagai bahan
ion hidrogen dari asam. Hasil analisis XRD dasar pembuatan keramik putih karena jenis
juga menunjukkan adanya silika dalam bentuk mineral ini berwarna putih jika kadar besinya
kuarsa dan kristobalit. Korosi juga disebabkan rendah. Kuarsa digunakan sebagai bahan
karena adanya hidrolisis ikatan Si-O yang dasar pembuatan gelas atau kaca, bahan dasar
terkenal dengan putusnya kerangka silika. pembuatan keramik tahan api jenis silikat.
Banyaknya kandungan mineral kuarsa inilah
Analisis X-ray Difraction (XRD) yang menyebabkan lempung Desa Lembah
Benda keramik sebelum dibakar dan setelah Bomban bersifat kurang plastis.
109
Volume 2, No. 2, 2013: 105-113 Jurnal Akademika Kimia
110
Fina Edyanti Karakterisasi Fisikokimia Mineral Lempung Sebagai Bahan ............
Kesimpulan
Llempung di desa Lembah Bomban
mengandung mineral kaolin, kuarsa, anorthit,
cristobalite, dan illite, dengan sifat-sifat fisik
pembentukan keramik lempung desa Lembah
Bomban bersifat kurang plastis, susut kering
8,075 %, susut bakar 0,665 %, porositas
48,025%, kuat tekan 8,135 x 106 (N/m2),
dan terkorosi 1,343 %. Hasil analisis XRF
Gambar 3. Hasil SEM benda keramik sebelum menunjukkan bahwa lempung Desa Lembah
dibakar Bomban hanya cocok digunakan sebagai
111
Volume 2, No. 2, 2013: 105-113 Jurnal Akademika Kimia
bahan dasar pembuatan keramik gerabah keramik. Jurnal Eksakta, 2(1), 132-139.
(earthenware) karena mineral-mineral yang
terkandung di dalamya tidak memenuhi syarat Gonggo, S. T. (2007). Karakterisasi mineral
mutu SII dalam pembuatan keramik halus lempung gawalise Palu barat sebagai
(putih). bahan industri keramik khusus. Jurnal
Kimia Tadulako, 8(1), 31-40.
Ucapan Terima kasih
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Hartono. (1993). Teknologi bahan bangunan
Bapak Tasrik, Ibu Husnia dan Ibu Nurbaya, bata dan genteng. Bandung: Balai Besar
laboran di laboratorium Kimia FKIP Keramik.
Universitas Tadulako dan bapak Karyono Staf
laboran di laboratorium Geologi Bandung yang Indiani, E., & Umiati, N. A. K. (2009). Keramik
telah banyak membantu proses penelitian ini. porselen berbasis feldspar sebagai bahan
isolator listrik. Jurnal Telkomnika, 7(2),
83-92.
electron microscopy. Diunduh kembali ke-17 teknologi dan keselamatan pltn serta
dari http://materialcerdas.wordpress. fasilitas nuklir. Yogyakarta: Universitas
com/teori-dasar-scanning-electron- Gadjah Mada.
microscopy/
Rosida. (2004). Karakterisasi mineral lempung
Nauzil, A. Z. (2007). Karakterisasi mineral sebagai bahan keramik di lasoani
lempung sebagai bahan dasar industri kecamatan Palu timur sulawesi tengah.
keramik di desa beka kecamatan Skripsi tidak diterbitkan, Palu: Program
Marawola kabupaten Donggala. Skripsi Sarjana Untad.
Tidak Diterbitkan. Palu: Program
Sarjana Untad. Septawendar, R., dkk. (2008). Pengaruh
pembakaran oksidasi terhadap
Ngudiono. (2011). Pengaruh korosi tulangan mineralogi dan mikrostruktur komposit
baja terhadap kuat lekat balok beton alumina-silikon karbida. Jurnal Keramik
bertulang. Jurnal Teknik Rekayasa, 12(1), dan Gelas Indonesia, 7(2), 66-78.
80-87.
Soesilawati., & Hidayati, S. (2008). Informasi
Oktaviana, A. (2009). Teknologi penginderaan teknologi keramik & gelas. Jurnal
mikroskopi. Surakarta: Universitas Informasi Teknologi Keramik dan Gelas
Sebelas Maret. Indonesia, 29(2), 73-80.
Oxtoby., Gillis., Nafchrieb., & Suminar. Suhanda., & Soesilawati. (2008). Teknologi
(2003). Prinsip-prinsip kimia modern.(Ed dasar pembuatan keramik maju. Jurnal
4th) jilid 2. Jakarta: Erlangga. Informasi Teknologi Keramik dan Gelas,
29(2), 55-62.
Prihatin, T. J. (2011). Pembuatan filter
keramik berbahan dasar tanah liat Suryanarayana, C., & Grant, N. M. (1998).
sebagai kandidat pengolahan limbah X-ray diffraction. New York and London:
radioaktif cair. Prosiding seminar nasional Plenum Press.
113