Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Grup : 3K1
Kelompok : 2
Desiriana
2018
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Melakukan pencapan pada kain kapas dengan zat warna reaktif panas.
Serat kapas merupakan salah satu serat yang berasal dari tanaman
dengan kandungan utama selulosa. Tanaman ini tumbuh dengan baik
didaerah lembab dan banyak disinari oleh matahari. Sifat dan kualitas kapas
tergantung pada tempat tumbuh dan berkembang. Walaupun saat ini telah
banyak serat regenerasi selulosa maupun serat buatan yang memiliki sifat
mirip dengan selulosa telah banyak diproduksi, kapas tetap memegang
peranan penting dalam perindustrian tekstil ± 51%.
Zat warna reaktif adalah suatu zat warna yang dapat mengadakan
reaksi dengan serat (ikatan kovalen) sehingga zat warna tersebut
merupakan bagian dari serat. Zat warna ini terutama dipakai untuk
mencelup serat selulosa, serat protein seperti wol dan sutera dapat juga
dicelup dengan zat warna ini. Selain itu serat poliamida (nilon) sering juga
dicelup dengan zat warna reaktif untuk mendapatkan warna muda dengan
kerataan yang baik. Zat warna reaktif termasuk golongan zat warna yang
larut dalam air. Karena mengadakan reaksi dengan serat selulosa, maka
hasil pencelupan zat warna reaktif mempunyai ketahanan luntur yang
sangat baik.
Zat warna reaktif panas merupakan zat warna reakrif yang
mempunyai kereaktifan rendah, dicelup pada suhu tingi. Misalnya Procion
H, Cibacron dengan sistem reaktif monokloro triazin, remazol dengan
sistem reaktif vinil sulfon. Didalam air, zat warna reaktif dapat
terhdidrolisa, sehingga sifat reaktifnya hilang dan hal ini menyebabkan
penurunan tahan cucinya. Hidrolisa tersebut menurut reaksi sebagai
berikut:
D - Cl + H2O → D – OH + HCl
3.2 Bahan
- Zat warna reaktif panas “Reactive Navy Blue HER”
- Zat warna reaktif panas “Reactive Yellow HE-4R”
- Urea
- Air panas
- Pengental
- NaHCO3
- Zat anti reduksi “ARGACEL PTS”
- Teepol
- Na2CO3
IV. DIAGRAM ALIR
Pencapan
Pengeringan
Cuci dingin
Pengeringan
Setrika
Evaluasi
V. RESEP
4.1 Resep pengental induk
- Pengental : 10% dari kebutuhan pengental induk
4.2 Resep pasta pencapan
- ZW pigmen : 20 g
- Urea : 100 g
- Air panas : 340 g
- Pengental : 500 g
- NaHCO3 : 10 g
- Zat anti reduksi : 30 g
- Waktu steam : 1, 4, 7, 10 menit
4.3 Resep Pencucian
- Teepol : 1 g/l
- Na2CO3 : 1 g/l
c) Resep pencucian
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 200 𝑚𝑙
1
𝑇𝑒𝑒𝑝𝑜𝑙 = x 200 ml = 0,2 g
1000
1
𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 = x 200 ml = 0,2 g
1000
VI. FUNGSI ZAT
- Zat warna rekatif panas berfungsi sebagai pewarna yang digunakan dalam
pencapan dan pembuatan pasta cap
- Pengental berfungsi untuk meningkatkan kekentalan pasta cap, melekatkan
zat warna pada bahan tekstil dan sebagai pengatur viskositas
- Urea berfungsi sebagai zat higroskopis dan membantu pelarutan zat warna
reaktif
- Alkali berfungsi untuk memberikan suasana alkali dan membantu proses
fiksasi zat warna reaktif
VIII. EVALUASI
Waktu Steaming
1’ 4’ 7’ 10’
Uji Tahan
Gosok
Basah
1/2 2 3 3
Uji Tahan
Gosok
Kering
3/4 4 4 4/5
Ketuaan
5 4 3 2
Warna
IX. DISKUSI
X. KESIMPULAN
1. Ketuaan warna paling baik terdapat pada kain pencapan dengan waktu
steaming 1 detik.
2. Ketahan luntur warna terhadap gosok basah dan kering paling baik
terdapat pada kain pencapan dengan waktu steaming 10 detik.
DAFTAR PUSTAKA
Suprapto, Agus., dkk. 2006. Bahan Ajar Teknologi Pencapan 1. Bandung : Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil.
Lubis, Arifin., dkk. 1998. Teknologi Pencapan Tekstil. Bandung : Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil.
Djufri, Rasjid., dkk. 1973. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan Dan
Pencapan. Bandung : Institute Teknologi Tekstil.