Anda di halaman 1dari 9

No.

07/V/18 FEBRUARI 2002

PERPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2001

PDB INDONESIA TAHUN 2001 TUMBUH 3,32 PERSEN

Ø PDB Indonesia tahun 2001 secara riil meningkat sebesar 3,32 persen dibandingkan
tahun 2000. Hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan, dengan
pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor listrik -gas-air bersih sebesar 8,43 persen,
diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,51 persen, sektor perdagangan
sebesar 5,11 persen.

Ø Perekonomian Indonesia tahun 2001 yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar
harga berlaku mencapai Rp. 1.491,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 1993
sebesar Rp.411,1 triliun. PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2001
mencapai Rp. 7,2 juta .

Ø Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2001 lebih banyak digerakkan oleh
kegiatan konsumsi baik konsumsi rumahtangga maupun konsumsi pemerintah. Hal ini
terlihat dari besarnya kenaikan secara riil konsumsi rumahtangga dan konsumsi
pemerintah pada tahun 2001 dibandingkan tahun 2000 masing-masing tumbuh
sebesar 5,94 persen dan 8,24 persen. Sedangkan pembentukan modal tetap bruto dan
ekspor masing-masing hanya tumbuh sebesar 3,96 persen dan 1,88 persen.

Ø Fluktuasi jangka pendek perekonomian Indonesia selama tahun 2001 tercermin pada
PDB triwulanan. Laju pertumbuhan PDB triwulan I tahun 2001 dibandingkan dengan
PDB triwulan IV tahun 2000 mencapai 1,28 persen. Laju pertumbuhan PDB triwulan
II tahun 2001 terhadap triwulan sebelumnya menunjukkan penurunan sebesar minus
0,72 persen. PDB triwulan III tahun 2001 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
meningkat sebesar 2,28 persen, sedangkan triwulan IV tahun 2001 menurun sebesar
minus 1,21 persen bila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2001.

Ø Perbandingan PDB riil triwulanan tahun 2001 dengan masing-masing triwulan yang
sama pada tahun 2000 menggambarkan laju pertumbuhan (year on year) antar
triwulan. Laju pertumbuhan triwulan I sebesar 4,80 persen, triwulan II sebesar 3,79
persen, triwulan III sebesar 3,15 persen, sedangkan triwulan IV hanya mencapai 1,60
persen.

Berita Resmi Statistik No. 07/Th.V/18 Februari 2002 1


I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV TAHUN 2001
Gejolak perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh PDB atas dasar harga
konstan, pada triwulan IV tahun 2001 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
menurun sebesar minus 1,21 persen. Penurunan masih mengikuti pola seperti tahun yang
lalu yaitu terjadi kontraksi pada triwulan IV setelah terjadi kenaikan pada triwulan III.
Pertumbuhan negatif pada triwulan IV tahun 2001 ini banyak disebabkan oleh musim
paceklik sektor pertanian yang mengalami penurunan cukup besar, yaitu minus 13,65
persen. Penurunan juga terjadi pada sektor perdagangan sebesar minus 0,60 persen.
Sedangkan sektor-sektor lainnya selama triwulan IV mengalami pertumbuhan. Sektor
pengangkutan dan komunikasi tumbuh 4,48 persen, sektor pertambangan dan penggalian
tumbuh 3,47 persen, sektor bangunan tumbuh 2,11 persen, sektor listrik-gas-air bersih
tumbuh 1,21 persen, sektor industri pengolahan tumbuh 1,10 persen, sektor keuangan-
persewaan-jasa perusahaan tumbuh 0,43 persen, dan sektor jasa-jasa tumbuh 0.29 persen.

TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDB TRIWULANAN


MENURUT LAPANGAN USAHA
(Persentase)
Tr III 2001 Tr IV 2001 Tr IV 2001
LAPANGAN USAHA Thd Thd Thd
Tr II 2001 Tr III 2001 Tr IV 2000
(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 3,44 -13,65 -2,78


2. Pertambangan dan Penggalian 1,79 3,47 -5,93
3. Industri Pengolahan 2,93 1,10 3,61
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2,47 1,21 7,60
5. Bangunan 0,35 2,11 0,73
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,44 -0,60 2,62
7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,68 4,48 8,94
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. 0,51 0,43 1,97
9. Jasa-jasa 0,83 0,29 2,71

PDB 2,28 -1,21 1,60


PDB TANPA MIGAS 2,20 -1,47 2,18

Perekonomian Indonesia pada triwula n IV tahun 2001 atas dasar harga konstan 1993
dibandingan dengan triwulan IV tahun 2000 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar
1,60 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 3,61
persen, listrik- gas-air sebesar 7,60 persen, bangunan sebesar 0,73 persen, perdagangan-hotel-
restoran sebesar 2,62 persen, sektor pengangkutan sebesar 8,94 persen, sektor keuangan
sebesar 1,97 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 2,71 persen.

2 Berita Resmi Statistik No.07/Th.V/18 Februari 2002


II. PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

Perekonomian Indonesia pada tahun 2001 mengalami pertumbuhan sebesar 3,32


persen dibanding tahun 2000. Nilai PDB atas dasar harga konstan pada tahun 2001 mencapai
Rp. 411,1 triliun, sedangkan pada tahun 2000 sebesar Rp. 397,9 triliun. Bila dilihat atas dasar
harga yang berlaku, PDB tahun 2001 naik sebesar Rp 209,0 triliun, dari Rp. 1.282,0 triliun
pada tahun 2000 menjadi sebesar Rp. 1.491,0 triliun pada tahunun 2001.

TABEL 2. NILAI PDB TAHUN 2000 & 2001 DAN


PERTUMBUHAN TAHUN 2001 MENURUT LAPANGAN USAHA

Atas Dasar Atas Dasar Harga Laju


Harga Berlaku Konstan 1993 Pertumbuhan
LAPANGAN USAHA (triliun rupiah) (triliun rupiah) Th. 2001
2000 2001 2000 2001 (persen)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 218,3 244,4 66,1 66,5 0,63

2. Pertambangan dan Penggalian 176,6 202,7 38,7 38,5 -0,64

3. Industri Pengolahan 335,3 389,3 105,1 109,6 4,32

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 15,1 17,3 6,6 7,2 8,43

5. Bangunan 76,1 84,0 23,2 24,2 3,96

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 194,9 240,0 63,4 66,7 5,11

7. Pengangkutan dan Komunikasi 64,6 79,8 29,3 31,5 7,51

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. 79,5 92,5 27,4 28,2 2,99

9. Jasa-jasa 121,6 141,0 38,0 38,7 1,97

PDB 1.282,0 1.491,0 397,9 411,1 3,32


1.097,8 1.286,0 363,7 378,2 3,98
PDB TANPA MIGAS

Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2001 terjadi hampir di seluruh sektor ekonomi.
Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada sektor listrik- gas-air bersih sebesar 8,43 persen,
kemudian diikuti oleh sektor pengangkutan-komunikasi tumbuh 7,51 persen, sektor
perdagangan-hotel-restoran tumbuh 5,11 persen, sektor industri pengolahan tumbuh 4,32
persen, sektor bangunan tumbuh 3,96 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan
tumbuh 2,99 persen, serta sektor jasa-jasa tumbuh 1,97 persen. Sementara sektor
pertambangan dan penggalian mengalami penurunan sebesar minus 0.64 persen.

Berita Resmi Statistik No. 07/Th.V/18 Februari 2002 3


Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 1993,
Tahun 2001

9
8
7
6

Pengangkutan
5

Perdagangan
Pertambangan
4

Bangunan

Keuangan
Pertanian

3 Industri

LGA

PDB
Jasa
2
1
0
-1

III. STRUKTUR PDB MENURUT SEKTOR TAHUN 2001

Data PDB atas dasar harga berlaku menunjukkan perubahan struktur ekonomi dari
tahun ke tahun. Perbandingan peranan antar sektor ekonomi menunjukkan bahwa hampir
separoh (42,50%) PDB Indonesia berasal dari sektor pertanian dan industri pengolahan pada
kondisi harga berlaku tahun 2001. Sektor pertanian dan industri pengolahan masin g- masing
memberikan kontribusi 16,39 persen dan 26,11 persen.

Dibandingkan dengan peranan tahun 2000, pada tahun 2001 terjadi penurunan peranan
pada beberapa sektor ekonomi yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri
pengolahan, sektor lis trik- gas-air bersih, dan sektor jasa-jasa. Penurunan yang cukup besar
terjadi pada sektor pertanian dari 17,03 persen pada tahun 2000 menjadi 16,39 persen di tahun
2001. Sektor pertambangan peranannya menurun dari 13,78 persen pada tahun 2000 menjadi
13,59 pada tahun 2001. Sektor Industri pengolahan menurun dari 26,16 persen pada tahun
2000 menjadi 26,11 persen pada tahun 2001. Sektor listrik-gas-air bersih peranannya menurun
dari 1,18 persen pada tahun 2000 menjadi 1,16 persen pada tahun 2001. Sedangkan sektor
bangunan dan jasa-jasa berturut-turut turun dari 5,94 persen dan 9,49 persen pada tahun 2000
menjadi 5,64 persen dan 9,46 persen pada tahun 2001.

4 Berita Resmi Statistik No.07/Th.V/18 Februari 2002


TABEL 3. STRUKTUR PRODUK DOMESTIK BRUTO
MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2000 DAN TAHUN 2001
(Persentase)

LAPANGAN USAHA 2000 2001

(1) (2) (3)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 17,03 16,39


2. Pertambangan dan Penggalian 13,78 13,59
3. Industri Pengolahan 26,16 26,11
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,18 1,16
5. Bangunan 5,94 5,64
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 15,20 16,09
7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,04 5,35
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. 6,20 6,20
9. Jasa-jasa 9,49 9,46

PDB 100,00 100,00


PDB TANPA MIGAS 85,63 86,25

Grafik 2. STRUKTUR PDB NASIONAL TAHUN 2001

Lainnya Pertanian
Jasa Pertambanga
n
Perdagangan
Bangunan Industri

Sebaliknya, sektor perdagangan, sektor pengangkutan-komunikasi, dan sektor


keuangan peranannya terhadap pembentukan PDB di tahun 2001 ini meningkat dibandingkan
peranan tahun 2000. Sektor perdagangan meningkat dari 15,20 persen tahun 2000 menjadi
16,09 persen pada tahun 2001. Sektor pengangkutan naik dari 5,04 persen tahun 2000 menjadi
5,35 persen tahun 2001. Sektor keuangan di tahun 2000 dan tahun 2001 memberikan
kontribusi yang sama yaitu sebesar 6,20 persen.

Berita Resmi Statistik No. 07/Th.V/18 Februari 2002 5


IV. PDB MENURUT PENGGUNAAN DAN PENDAPATAN PER KAPITA

Ekonomi Indonesia pada tahun 2001 yang tumbuh sebesar 3,32 persen lebih banyak
digerakkan oleh pengeluaran konsumsi baik oleh pemerintah maupun rumahtangga. Hal ini
terlihat dari besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi
rumahtangga yang pada tahun 2001 tumbuh masing-masing sebesar 8,24 persen dan 5,94
persen. Sementara laju pertumbuhan kegiatan pembentukan modal tetap bruto dan ekspor
barang dan jasa masing- masing sebesar 3,96 persen dan 1,88 persen. Khusus kegiatan impor
barang dan jasa pada tahun 2001 pertumbuhannya menunjukkan juga arah yang meningkat
sebesar 8,05 persen.

TABEL 4. PDB MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993


(Triliun Rupiah)
Pertumbuhan
Jenis Penggunaan 2000 2001
(%)
(1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 282,0 298,7 5,94


2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 28,8 31,1 8,24
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 93,4 97,1 3,96
4. Perubahan Stok -27,2 -31,4 -
5. Ekspor Barang dan Jasa 116 ,2 118,4 1,88
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 95 ,1 102,8 8,05

Produk Domestik Bruto 397,9 411,1 3,32

Berdasarkan distribusi PDB terlihat bahwa konsumsi rumahtangga masih merupakan


penyumbang terbesar terhadap PDB, walaupun sedikit mengalami penurunan dari 67,71
persen pada tahun 2000 menjadi 67,02 persen pada tahun 2001. Demikian pula porsi
komponen PDB penggunaan lainnya yaitu pembentukan modal tetap bruto, ekspor mengalami
penurunan. Sebaliknya porsi pengeluaran konsumsi pemerintah dan impor barang dan jasa
menunjukkan peningkatan. Sumbangan impor barang dan jasa terhadap PDB meningkat
paling besar dari 31,75 persen pada tahun 2000 menjadi 32,58 persen pada tahun 2001.

6 Berita Resmi Statistik No.07/Th.V/18 Februari 2002


TABEL 5. DISTRIBUSI PERSENTASE PDB MENURUT PENGGUNAAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU
(Persentase)

Jenis Penggunaan 2000 2001

(1) (2) (3)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 67,71 67,02


2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 7,08 7,43
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 20,96 20,85
4. Perubahan Stok -6,35 -3,81
5. Ekspor Barang dan Jasa 42,35 41,08
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 31,75 32,58

Produk Domestik Bruto 100,00 100,00

PDB atas dasar harga berlaku bila dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun
menggambarkan PDB per kapita. Pada tahun 2001 PDB perkapita diperkirakan mencapai Rp.
7,2 juta. PDB per kapita ini meningkat sekitar 14,53 persen dibandingkan dengan PDB per
kapita tahun 2000. Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita atas dasar harga berlaku juga
ikut naik dari Rp. 5,8 juta pada tahun 2000 menjadi Rp. 6,9 juta pada tahun 2001.

TABEL 6. PDB DAN PNB PER KAPITA INDONESI A


TAHUN 2000 DAN 2001
(Ribu Rupiah)

Rincian 2000 2001

(1) (2) (3)

PDB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 6 301,2 7 216,9


PNB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 5 848,2 6 935,7

Berita Resmi Statistik No. 07/Th.V/18 Februari 2002 7


a. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga

Selama triwulan I tahun 2001 sampai dengan IV tahun 2001 pengeluaran konsumsi
rumahtangga baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan cenderung naik.
Khusus pada triwulan IV tahun 2001 terjadi peningkatan pengeluaran konsumsi rumahtangga
yang cukup berarti, walaupun terjadi kenaikan tingkat harga (inflasi) pada triwulan tersebut
yang merupakan dampak dari penyelenggaraan hari- hari raya (besar), seperti natal, tahun baru
serta lebaran yang terjadi pada triwulan tersebut.

TABEL 7. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAHTANGGA


TRI WULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2001 (Triliun Rupiah)

Rincian I II III IV Tahun 2001

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Atas Dasar Harga Berlaku 234,9 245,8 252,7 265,8 999,3


Atas Dasar Harga Konstan 72,0 73,3 75,0 78,3 298,7

b. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Selama triwulan I tahun 2001 sampai dengan IV tahun 2001 pengeluaran konsumsi
pemerintah atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan cenderung naik dimana
porsi terbesar pengeluarannya berasal dari belanja barang.

TABEL 8. PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH


TRIWULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2001
(Triliun Rupiah)

Rincian I II III IV Tahun 2001

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Atas Dasar Harga Berlaku 23,8 26,4 28,5 32,1 110,8


Atas Dasar Harga Konstan 7,5 7,6 7,7 8,3 31,1

8 Berita Resmi Statistik No.07/Th.V/18 Februari 2002


c. Investasi (Pembe ntukan Modal Tetap Bruto)
Kegiatan investasi selama tahun 2001 menunjukkan penurunan bila dibandingkan
dengan laju pertumbuhan PDB Indonesia. Selama triwulan I tahun 2001 sampai dengan
triwulan III tahun 2001 nilai pembentukan modal tetap bruto (PMTB) baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan cenderung menurun, sebaliknya pada triwulan IV
tahun 2001 menunjukkan adanya kenaikan.

TABEL 9. PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO


TRIWULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2001
(Triliun Rupiah)

Rincian I II III IV Tahun 2001

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Atas Dasar Harga Berlaku 78,9 79,9 74,8 77,3 310,9


Atas Dasar Harga Konstan 25,0 24,5 23,5 24,0 97,1

d. Ekspor dan Impor Barang & Jasa


Surplus perdagangan internasional terjadi pada tahun 2001, yaitu sebesar Rp. 126,8
triliun atas dasar harga berlaku atau Rp. 15,6 triliun atas dasar harga konstan. Tetapi ternyata
pola laju pertumbuhan ekspor berbeda dengan laju pertumbuhan impor. Selama triwulan I
tahun 2001 sampai dengan triwulan II tahun 2001 nilai ekspor barang dan jasa menunjukkan
adanya sedikit kenaikan tetapi pada triwulan III/2001 sampai dengan IV tahun 2001 terjadi
penurunan. Sebaliknya impor barang dan jasa terus mengalami penurunan dari triwulan I
tahun 2001 sampai dengan triwulan IV tahun 2001.

TABEL 10. EKSPOR DAN IMPOR BARANG DAN JASA


TRIWULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2001
(Triliun Rupiah)

Rincian I II III IV Tahun 2001

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Atas Dasar Harga Berlaku:


Ekspor Barang & Jasa 154,2 174,1 147,8 136,3 612,5
Impor Barang & Jasa 140,1 145,6 105,2 94,8 485,7

Atas Dasar Harga Konstan:


Ekspor Barang & Jasa 30,2 31,5 29,3 27,4 118,4
Impor Barang & Jasa 29,1 28,8 23,7 21,2 102,8

Berita Resmi Statistik No. 07/Th.V/18 Februari 2002 9

Anda mungkin juga menyukai