Ø PDB Indonesia tahun 2001 secara riil meningkat sebesar 3,32 persen dibandingkan
tahun 2000. Hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan, dengan
pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor listrik -gas-air bersih sebesar 8,43 persen,
diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,51 persen, sektor perdagangan
sebesar 5,11 persen.
Ø Perekonomian Indonesia tahun 2001 yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar
harga berlaku mencapai Rp. 1.491,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 1993
sebesar Rp.411,1 triliun. PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2001
mencapai Rp. 7,2 juta .
Ø Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2001 lebih banyak digerakkan oleh
kegiatan konsumsi baik konsumsi rumahtangga maupun konsumsi pemerintah. Hal ini
terlihat dari besarnya kenaikan secara riil konsumsi rumahtangga dan konsumsi
pemerintah pada tahun 2001 dibandingkan tahun 2000 masing-masing tumbuh
sebesar 5,94 persen dan 8,24 persen. Sedangkan pembentukan modal tetap bruto dan
ekspor masing-masing hanya tumbuh sebesar 3,96 persen dan 1,88 persen.
Ø Fluktuasi jangka pendek perekonomian Indonesia selama tahun 2001 tercermin pada
PDB triwulanan. Laju pertumbuhan PDB triwulan I tahun 2001 dibandingkan dengan
PDB triwulan IV tahun 2000 mencapai 1,28 persen. Laju pertumbuhan PDB triwulan
II tahun 2001 terhadap triwulan sebelumnya menunjukkan penurunan sebesar minus
0,72 persen. PDB triwulan III tahun 2001 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
meningkat sebesar 2,28 persen, sedangkan triwulan IV tahun 2001 menurun sebesar
minus 1,21 persen bila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2001.
Ø Perbandingan PDB riil triwulanan tahun 2001 dengan masing-masing triwulan yang
sama pada tahun 2000 menggambarkan laju pertumbuhan (year on year) antar
triwulan. Laju pertumbuhan triwulan I sebesar 4,80 persen, triwulan II sebesar 3,79
persen, triwulan III sebesar 3,15 persen, sedangkan triwulan IV hanya mencapai 1,60
persen.
Perekonomian Indonesia pada triwula n IV tahun 2001 atas dasar harga konstan 1993
dibandingan dengan triwulan IV tahun 2000 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar
1,60 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 3,61
persen, listrik- gas-air sebesar 7,60 persen, bangunan sebesar 0,73 persen, perdagangan-hotel-
restoran sebesar 2,62 persen, sektor pengangkutan sebesar 8,94 persen, sektor keuangan
sebesar 1,97 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 2,71 persen.
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 218,3 244,4 66,1 66,5 0,63
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 15,1 17,3 6,6 7,2 8,43
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. 79,5 92,5 27,4 28,2 2,99
Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2001 terjadi hampir di seluruh sektor ekonomi.
Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada sektor listrik- gas-air bersih sebesar 8,43 persen,
kemudian diikuti oleh sektor pengangkutan-komunikasi tumbuh 7,51 persen, sektor
perdagangan-hotel-restoran tumbuh 5,11 persen, sektor industri pengolahan tumbuh 4,32
persen, sektor bangunan tumbuh 3,96 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan
tumbuh 2,99 persen, serta sektor jasa-jasa tumbuh 1,97 persen. Sementara sektor
pertambangan dan penggalian mengalami penurunan sebesar minus 0.64 persen.
9
8
7
6
Pengangkutan
5
Perdagangan
Pertambangan
4
Bangunan
Keuangan
Pertanian
3 Industri
LGA
PDB
Jasa
2
1
0
-1
Data PDB atas dasar harga berlaku menunjukkan perubahan struktur ekonomi dari
tahun ke tahun. Perbandingan peranan antar sektor ekonomi menunjukkan bahwa hampir
separoh (42,50%) PDB Indonesia berasal dari sektor pertanian dan industri pengolahan pada
kondisi harga berlaku tahun 2001. Sektor pertanian dan industri pengolahan masin g- masing
memberikan kontribusi 16,39 persen dan 26,11 persen.
Dibandingkan dengan peranan tahun 2000, pada tahun 2001 terjadi penurunan peranan
pada beberapa sektor ekonomi yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri
pengolahan, sektor lis trik- gas-air bersih, dan sektor jasa-jasa. Penurunan yang cukup besar
terjadi pada sektor pertanian dari 17,03 persen pada tahun 2000 menjadi 16,39 persen di tahun
2001. Sektor pertambangan peranannya menurun dari 13,78 persen pada tahun 2000 menjadi
13,59 pada tahun 2001. Sektor Industri pengolahan menurun dari 26,16 persen pada tahun
2000 menjadi 26,11 persen pada tahun 2001. Sektor listrik-gas-air bersih peranannya menurun
dari 1,18 persen pada tahun 2000 menjadi 1,16 persen pada tahun 2001. Sedangkan sektor
bangunan dan jasa-jasa berturut-turut turun dari 5,94 persen dan 9,49 persen pada tahun 2000
menjadi 5,64 persen dan 9,46 persen pada tahun 2001.
Lainnya Pertanian
Jasa Pertambanga
n
Perdagangan
Bangunan Industri
Ekonomi Indonesia pada tahun 2001 yang tumbuh sebesar 3,32 persen lebih banyak
digerakkan oleh pengeluaran konsumsi baik oleh pemerintah maupun rumahtangga. Hal ini
terlihat dari besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi
rumahtangga yang pada tahun 2001 tumbuh masing-masing sebesar 8,24 persen dan 5,94
persen. Sementara laju pertumbuhan kegiatan pembentukan modal tetap bruto dan ekspor
barang dan jasa masing- masing sebesar 3,96 persen dan 1,88 persen. Khusus kegiatan impor
barang dan jasa pada tahun 2001 pertumbuhannya menunjukkan juga arah yang meningkat
sebesar 8,05 persen.
PDB atas dasar harga berlaku bila dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun
menggambarkan PDB per kapita. Pada tahun 2001 PDB perkapita diperkirakan mencapai Rp.
7,2 juta. PDB per kapita ini meningkat sekitar 14,53 persen dibandingkan dengan PDB per
kapita tahun 2000. Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita atas dasar harga berlaku juga
ikut naik dari Rp. 5,8 juta pada tahun 2000 menjadi Rp. 6,9 juta pada tahun 2001.
Selama triwulan I tahun 2001 sampai dengan IV tahun 2001 pengeluaran konsumsi
rumahtangga baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan cenderung naik.
Khusus pada triwulan IV tahun 2001 terjadi peningkatan pengeluaran konsumsi rumahtangga
yang cukup berarti, walaupun terjadi kenaikan tingkat harga (inflasi) pada triwulan tersebut
yang merupakan dampak dari penyelenggaraan hari- hari raya (besar), seperti natal, tahun baru
serta lebaran yang terjadi pada triwulan tersebut.
Selama triwulan I tahun 2001 sampai dengan IV tahun 2001 pengeluaran konsumsi
pemerintah atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan cenderung naik dimana
porsi terbesar pengeluarannya berasal dari belanja barang.