Anda di halaman 1dari 4

Fisika Radiasi

Nama : Wahyu Tri Yulian Prabowo


NPM : 1806145484
Fakultas Kedokteran Gigi
IBD_B10

1. Jelaskan secara singkat pembentukan sinar X didalam tabung X !


Proses terjadinya Sinar X di dalamTabung Sinar X (Tabung Rontgen)

Sinar X bisa dibentuk akibat dari tumbukan partikel-partikel elektron terhadap suatu
target. Partikel-partikel elektron tersebut digerakkan dengan sangat cepat hingga menumbuk
suatu target (berhenti secara tiba-tiba) sehingga menyebabkan parikel-partikel elektron
tersebut jadi lepas sebagian energinya menjadi bentuk foton Sinar X. Terbentuknya Sinar X
juga harus dilakukan dalam tabung hampa udara yang tujuannya untuk menghilangkan
hambatan-hambatan pada elektron karena elektron harus bergerak dengan sangat cepat saat
ingin menumbuk target. Proses pembentukan Sinar X yang terjadi pada tabung Rontgen
adalah sebagai berikut :
 Filamen Tungsten dipanaskan dengan cara dialiri arus listrik agar terbentuk awan-
awan elektron.
 Selanjutnya diberikan beda potensial yang sangat tinggi di sepanjang tabung sehingga
awan-awan elektron tersebut akan bergerak sangat cepat ke arah anode.

 Alat fokus mengarahkan arus elektron-elektron yang bergerak cepat tersebut ke fokal
spot pada target.
 Elektron-elektron tadi akan menumbuk target dan berhenti tiba-tiba yang
menghasilkan 99% panas yang kemuadian akan diserap oleh balok tembaga dan
minyak, dan menghasilkan 1% Sinar X

 Sinar X yang dihasilkan tersebut akan bergerak ke segala arah, sehingga Sinar X akan
dipancarkan melalui lead casing agar didapatkan arah Sinar X yang dibutuhkan untuk
keperluan diagnostik.

2. Sebutkan sifat-sifat Sinar X !


Ternyata Sinar X memiliki sifat yang berbeda dengan gelombang cahaya lain
yaitu :
 Sinar X bisa terbentuk karena tubrukan elektron berkecepatan tinggi pada suatu target
 Memiliki daya tembus bahan/massa yang padat dan daya tembus ini bisa
dimanfaatkan untuk keperluan mendiagnosis pada ilmu kesehatan.
 Sangat capet dengan kecepatan 3 x 108 m/s
 gelombang elektromagnetik (cahaya) dan dapat bergerak di ruang hampa udara
 Sinar X bergerak menurut garis lurus dan menyebar
 Memiliki energi yang tinggi sehingga dapat menguraikan atom-atom menjadi ion
(Sinar Pengion)
 Tidak memiliki muatan listrik sehingga tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet
 Bersifat radioaktif sehingga memiliki efek biologis berbahya pada sel-sel somatik dan
genetik

3. Jelaskan efek kerusakan jaringan (biologis) akibat radiasi ionisasi yang meliputi
1. Efek Somatic dan Non-Stochastic
2. Efek Somatic dan Stochastic
3. Efek genetik dan Stochastic

Efek-efek kerusakan jaringan biologis akibat radiasi ionisasi


Radiasi ionisasi memiliki dampak yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
biologis baik somatik maupun genetik disebabkan sifatnya yang dapat memecah atom-atom
menjadi ion-ionnya. Efek kerusakan jaringan akibat radiasi ionisasi ini terdiri dari:
 Efek Somatik Non-stochastic (Deterministik).
Kerusakan biologis yang terlihat pada suatu Individu akibat terpapar radiasi ionisasi
dengan dosis yang tinggi, kerusakan ini baru akan terlihat apabila intensitas/dosis radiasi
tersebut melewati ambang rangsang individu tersebut. Contohnya: kemerahan pada kulit, dan
pembentukan katarak pada mata.
 Efek Somatik Stochastic
Kerusakan biologis yang terjadi pada suatu individu yang terkena radiasi ionisasi
memiliki dampak, namun berbeda dengan efek somatik non-stochastic karena efek somatik
stochastic bergantung pada probabilitas (ada kemungkinan terjadi atau tidak terjadi sama
sekali). Semakin besar paparan radiasi, maka semakin besar pula kemungkinan kerusakan
biologis dapat terjadi dan sebaliknya. Efek somatik stochastic tidak bergantung pada
ambang rangsang. Contoh: leukemia, neoplasma, kanker.
 Efek Genetik Stochastic
Kerusakan biologis yang terjadi pada keturunan suatu individu akibat dari kerusakan
DNA sel sperma atau sel telur karena terpapar radiasi ionisasi. Efek genetik stochastic ini
menyebabkan keturunan dari suatu individu yang terpapar radiasi ionisasi mengalami
abnormalitas kongenital karena adanya kerusakan DNA pada sel sperma/ovum (DNA
merupakan pewaris kode genetik dan pengatur kehidupan sel dalam tubuh). Efek ini juga
tidak memiliki dosis ambang rangsang sehingga tidak ada kepastian bahwa efek ini akan
terjadi atau tidak (bergantung pada probabilitas) sehingga termasuk ke dalam efek stochastic.
Contoh: kelahiran bayi cacat karena adanya kelainan pada sel sperma Ayah sang bayi yang
bekerja di sekitar daerah yang memiliki bahaya radioaktif.
4. Jelaskan efek radiasi ionisasi pada tingkatan selular sampai dengan
tingkatan jaringan dan organ!

Radiasi Ionisasi seperti Sinar X dapat berbahaya bagi kelangsungan hidup sel biologis
disebabkan radiasi tersebut bisa mengionisasi pada gen sel tersebut, dan apabila sel tersebut
tidak bisa memperbaiki kerusakan pada DNA-nya maka sel tersebut bisa mati. Berikut ini
akan dijelaskan lebih detail mengenai efek radiasi ionisasi pada tingkatan selular sampai
dengan tingkatan jaringan dan organ.
1. Tingkat Sel
 Molekul-molukel DNA dan RNA yang terpaapr oleh foton sinar X akan mengalami
ionisasi dan akan langsung memutus rantai DNA dan RNA
 Kerusakan DNA dan kromosom bisa berpotensi menyebabkan mutasi pada sel
somatik, sel genetik, dan proses transformasi sel.
 Dan apabila sel tersebut tidak bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi pada gen
tersebut, maka akan berakibat sel bisa langsung mati, pembelahan sel akan
terhambat/tertunda, akan terjadi mutasi pada sel tersebut sehingga menyebabkan
perubahan yang permanen pada sel anak setelah terjadi pembelahan sel induk yang
telah bermutasi.
2. Tingkat Jaringan
 Kerusakan sel yang bisa menyebabkan kematian pada sel yang dapat mengganggu
fungsi jaringan tersebut, dan apabila bisa menyebabkan kematian sel pada jaringan
tersebut menjadi sangat banyak, sehingga akan berakibat hilangnya kemampuan
jaringan tersebut untuk menjalani fungsinya dengan baik (fungsi sel itu akan
terganggu)
 Kerusakan pada sel dapat menyebabkan mutasi pada sel dan akan mengganggu fungsi
jaringan tersebut, apabila sel mutasi tersebut terus membelah menjadi banyak, maka
bukan hanya menghilangkan kemampuan jaringan tersebut untuk menjalani fungsinya
tapi juga mengganggu fungsi jaringan lain yang ada di sekitarnya.
3. Tingkat Organ
 Apabila jaringan-jaringan tersebut sudah mati/bermutasi maka organ tersebut akan
sepenuhnya kehilangan fungsi organ tersebut dan membahayakan kelangsungan hidup
organisme tersebut. contoh efek radiasi ionisasi pada tingkatan organ:
 Organ Reproduksi : Bila radiasi mengenai sel reproduksi maka akan terjadi dua
kemungkinan, yaitu terjadi kemandulan atau sel tersebut dapat bertahan namun pada
pembelahan berikutnya akan terjadi perubahan sifat gen (menjadi efek herediter).
 Sum-sum Tulang : Bila radiasi terjadi pada dosis 3-5 Gy dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu maka akan menyebabkan kematian sel pada sum-sum tulang yang
menyebabkan kematian (“Bone Marrow Death”).
 Janin/Fetus : Apabila zigot yang belum mengalami diferensiasi terpapar pada radiasi
ionisasi akan mengakibatkan kematian sel zigot tersebut, dan apabila janin terpapar
radiasi ionisasi maka akan menyebabkan kematian pada janin tersebut atau
abnormalitas pada pertumbuhan dan perkembangan janin tersebut.

Daftar Pustaka
 Rahyussalim, Ahmad J; Pawitan, Jeanne A; Kusnadi, Alam R; Kurniawati, Tri. X-ray
radiation effect of C-arm on adipose tissue-mesenchymal stem cell viability and
population doubling time. Med J Indonesia. Maret 2016; 25(1): 1-14.
 Woroprobosari N; Ringga. Efek stokastik radiasi sinar-X pada ibu hamil dan janin.
Odonto Dental J. 2016; 3(1); 59-60.
 Kiswanjaya B. Fisika radiasi [ unpublished lecture notes] . Depok: Universitas
Indonesia ; lecture given 2017 aug 29.

Anda mungkin juga menyukai