Sinar X bisa dibentuk akibat dari tumbukan partikel-partikel elektron terhadap suatu
target. Partikel-partikel elektron tersebut digerakkan dengan sangat cepat hingga menumbuk
suatu target (berhenti secara tiba-tiba) sehingga menyebabkan parikel-partikel elektron
tersebut jadi lepas sebagian energinya menjadi bentuk foton Sinar X. Terbentuknya Sinar X
juga harus dilakukan dalam tabung hampa udara yang tujuannya untuk menghilangkan
hambatan-hambatan pada elektron karena elektron harus bergerak dengan sangat cepat saat
ingin menumbuk target. Proses pembentukan Sinar X yang terjadi pada tabung Rontgen
adalah sebagai berikut :
Filamen Tungsten dipanaskan dengan cara dialiri arus listrik agar terbentuk awan-
awan elektron.
Selanjutnya diberikan beda potensial yang sangat tinggi di sepanjang tabung sehingga
awan-awan elektron tersebut akan bergerak sangat cepat ke arah anode.
Alat fokus mengarahkan arus elektron-elektron yang bergerak cepat tersebut ke fokal
spot pada target.
Elektron-elektron tadi akan menumbuk target dan berhenti tiba-tiba yang
menghasilkan 99% panas yang kemuadian akan diserap oleh balok tembaga dan
minyak, dan menghasilkan 1% Sinar X
Sinar X yang dihasilkan tersebut akan bergerak ke segala arah, sehingga Sinar X akan
dipancarkan melalui lead casing agar didapatkan arah Sinar X yang dibutuhkan untuk
keperluan diagnostik.
3. Jelaskan efek kerusakan jaringan (biologis) akibat radiasi ionisasi yang meliputi
1. Efek Somatic dan Non-Stochastic
2. Efek Somatic dan Stochastic
3. Efek genetik dan Stochastic
Radiasi Ionisasi seperti Sinar X dapat berbahaya bagi kelangsungan hidup sel biologis
disebabkan radiasi tersebut bisa mengionisasi pada gen sel tersebut, dan apabila sel tersebut
tidak bisa memperbaiki kerusakan pada DNA-nya maka sel tersebut bisa mati. Berikut ini
akan dijelaskan lebih detail mengenai efek radiasi ionisasi pada tingkatan selular sampai
dengan tingkatan jaringan dan organ.
1. Tingkat Sel
Molekul-molukel DNA dan RNA yang terpaapr oleh foton sinar X akan mengalami
ionisasi dan akan langsung memutus rantai DNA dan RNA
Kerusakan DNA dan kromosom bisa berpotensi menyebabkan mutasi pada sel
somatik, sel genetik, dan proses transformasi sel.
Dan apabila sel tersebut tidak bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi pada gen
tersebut, maka akan berakibat sel bisa langsung mati, pembelahan sel akan
terhambat/tertunda, akan terjadi mutasi pada sel tersebut sehingga menyebabkan
perubahan yang permanen pada sel anak setelah terjadi pembelahan sel induk yang
telah bermutasi.
2. Tingkat Jaringan
Kerusakan sel yang bisa menyebabkan kematian pada sel yang dapat mengganggu
fungsi jaringan tersebut, dan apabila bisa menyebabkan kematian sel pada jaringan
tersebut menjadi sangat banyak, sehingga akan berakibat hilangnya kemampuan
jaringan tersebut untuk menjalani fungsinya dengan baik (fungsi sel itu akan
terganggu)
Kerusakan pada sel dapat menyebabkan mutasi pada sel dan akan mengganggu fungsi
jaringan tersebut, apabila sel mutasi tersebut terus membelah menjadi banyak, maka
bukan hanya menghilangkan kemampuan jaringan tersebut untuk menjalani fungsinya
tapi juga mengganggu fungsi jaringan lain yang ada di sekitarnya.
3. Tingkat Organ
Apabila jaringan-jaringan tersebut sudah mati/bermutasi maka organ tersebut akan
sepenuhnya kehilangan fungsi organ tersebut dan membahayakan kelangsungan hidup
organisme tersebut. contoh efek radiasi ionisasi pada tingkatan organ:
Organ Reproduksi : Bila radiasi mengenai sel reproduksi maka akan terjadi dua
kemungkinan, yaitu terjadi kemandulan atau sel tersebut dapat bertahan namun pada
pembelahan berikutnya akan terjadi perubahan sifat gen (menjadi efek herediter).
Sum-sum Tulang : Bila radiasi terjadi pada dosis 3-5 Gy dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu maka akan menyebabkan kematian sel pada sum-sum tulang yang
menyebabkan kematian (“Bone Marrow Death”).
Janin/Fetus : Apabila zigot yang belum mengalami diferensiasi terpapar pada radiasi
ionisasi akan mengakibatkan kematian sel zigot tersebut, dan apabila janin terpapar
radiasi ionisasi maka akan menyebabkan kematian pada janin tersebut atau
abnormalitas pada pertumbuhan dan perkembangan janin tersebut.
Daftar Pustaka
Rahyussalim, Ahmad J; Pawitan, Jeanne A; Kusnadi, Alam R; Kurniawati, Tri. X-ray
radiation effect of C-arm on adipose tissue-mesenchymal stem cell viability and
population doubling time. Med J Indonesia. Maret 2016; 25(1): 1-14.
Woroprobosari N; Ringga. Efek stokastik radiasi sinar-X pada ibu hamil dan janin.
Odonto Dental J. 2016; 3(1); 59-60.
Kiswanjaya B. Fisika radiasi [ unpublished lecture notes] . Depok: Universitas
Indonesia ; lecture given 2017 aug 29.