Contoh Bab 2
Contoh Bab 2
pembuat keputusan dalam sebuah proses pemodelan yang ad hoc dan interaktif
untuk mencapai sebuah keputusan yang spesifik oleh seorang pembuat keputusan
yang spesifik (James O'Brien, 2014). Dalam implementasi SPK, hasil dari
ditingkat puncak.
b. SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan
kumpulan data
yaitu suatu sistem yang ditujukan kepada pihak dinas komunikasi dan informatika
perusahaan pemenang lelang barang / jasa) yang melakukan verifikasi data atau
1. Intelligence
2. Design
3. Choice
4. Implementation
ditetapkan kebijakan untuk menangani masalah yang identik, maka manajer tidak
1. Intelligence
antara tingkat hasil yang diharapkan pada perumusan tujuan dan sasaran
pada umumnya, terus terang dan jelas dalam hal informasi yang membutuhkan
memiliki informasi yang terbatas dalam situasi yang baru atau tidak terduga.
lingkungan intern dan ekstern yang relavan dari organisasi diperiksa untuk
dengan kepastian yang tinggi. Dalam hal ini tidak mudah memperkirakan
3. Choice
terbaik diantara alternatif – alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi. Tujuan
pemilihan alternaif adalah memecahka masalah agar dapat mencapai tujuan dan
tetapi memilih tersebut seharus tidak dipandang sebagai suatu aktifitas yang
mandiri.
4. Implementation
a. Implementasi keputusan
yang terkait dan mendapatkan komitmen mereka pada keputusan tersebut. Oleh
karena itu pekerjaan manajer tidak hanya terbatas pada keterampilan memilih
pemecahan yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan keterampilan
dalam organisasi.
Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi. Tahap ini dilaksanakan untuk
tujuan yang ingin dicapai. Jika ternyata tujuan tidak tercapai, manajer dapat
sejenisnya.
2.1.2 Komponen sistem pendukung keputusan
Menurut (Riadi, 2013), Secara umum sistem pendukung keputusan
dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan
1. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data
yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar
maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan
antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base
suatu kegiatan pengadaan dalam hal untuk mendapatkan barang dan jasa.
a. Pengumuman prakualifikasi
j. Penjelasan
l. Pemasukan penawaran
m. Pembukaan penawaran
n. Evaluasi penawaran
o. Penetapan pemenang
p. Pengumuman pemenang
q. Masa sanggah
r. Penunjukan pemenang
s. Penandatanganan kontrak
1. Dasar Hukum
b. Inpres No. 5 Tahun 2003, tentang paket kebijakan ekonomi menjelang dan
fund
barang/jasa pemerintah
2. Peraturan Perundang
pelayanan publik.
kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah
kriteria yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang
ini digunakan untuk menilai setiap alternatif agar diperoleh alternatif terbaik.
menganalisa respon. Analisa yang terlibat adalah transparan sehingga metode ini
memberikan pemahaman masalah yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat
keputusan.
Menurut (Shepetukha, 2001), Model fungsi utility linear yang digunakan
metode SMART :
.....................(2.1)
Keterangan :
batasan-batasan yang ada. Keputusan seperti apa yang akan diambil harus
terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai. Pendefenisian
keputusan.
Perlu untuk membatasi nilai. Ini dapat dicapai dengan menghilangkan tujuan
yang kurang penting. Edwards berpendapat bahwa tidak perlu memiliki daftar
lengkap suatu tujuan. Lima belas dianggap terlalu banyak dan delapan dianggap
cukup besar.
bobot. Hal ini perlu dilakukan untuk dapat memberikan bobot pada setiap kriteria.
Karena bobot yang diberikan pada kriteria akan bergantung pada perangkingan
kriteria.
Pemberian bobot diberikan dengan nilai yang dapat ditentukan oleh user
sendiri. Dalam hal ini akan dilakukan dua kali pembobotan yaitu berdasarkan
kriteria yang dianggap paling penting dan berdasarkan kriteria yang dianggap
paling tidak penting. Kriteria yang dianggap paling penting diberikan nilai 100.
perbandingan kepentingan relatif ke dimensi paling tidak penting. Proses ini akan
diteruskan sampai pemberian bobot ke kriteria yang dianggap paling tidak penting
kepentingan relatif ke dimensi paling penting. Proses ini akan diteruskan sampai
Bobot yang diperoleh akan dinormalkan dimana bobot setiap kriteria yang
diperoleh akan dibagikan dengan hasil jumlah setiap bobot kriteria. Normalisasi
juga akan dilakukan berdasarkan kriteria yang paling penting dan kriteria yang
paling tidak penting. Nilai dari dua normalisasi yang diperoleh akan dicari nilai
rata-rata nya.
Langkah 0 :
Langkah 1 :
.................(2.2)
b. k = Jumlah kriteria
c. wn = bobot kriteria n
Yang mencerminkan seberapa baik setiap alternatif dilihat dari setiap kriteria.
Tahap ini adalah memberikan suatu nilai pada semua kriteria untuk setiap
alternatif . Dalam bidang ini seorang ahli memperkirakan nilai alternatif dalam
skala 0 – 100. Dimana 0 sebagai nilai minimum dan 100 sebagai nilai maksimum.
........................(2.3)
menggunakan SMART.
10. Memutuskan
Nilai utilitas dari setiap alternatif akan diperoleh dari langkah 9. Jika suatu
alternatif tunggal yang akan dipilih, maka pilih alternatif dengan nilai utilitas
terbesar.
2.4 Penelitian Terkait
managemen.
Kekurangan Data karyawan berdasarkan data dari satu
dipertanyakan.
tersendiri.
metode SMART
yang akurat.
Technique)
SMART
SMART.
kriteria
yang dimasukkan.
Samarinda)
tersendiri.
manager IS
Almeida; 2001
SMARTS)
54, P. (2010, Mei 31). Pengertian Definisi Pengadaan Barang dan Jasa. Dipetik
http://www.kamarsemut.com/2015/05/pengertian-definisi-pengadaan-
barang.html
54, P. N. (2015). Landasan hukum pengadaan barang dan jasa. Dipetik Mei 31,
pengadaan-barang.html
sistem-pendukung-keputusan.html
Keen, A. (1996). Ciri - ciri SPK. Dipetik Mei 31, 2018, dari
http://rayshamd.wixsite.com/clawyshaa/single-post/2016/10/13/Macam-
Macam-SPK-dalam-Pengambilan-Keputusan
Melo, R. M., Medeiros, D. D., & Almeida, A. T. (2001). Selection and Ranking of
Riadi, M. (2013). Komponen sistem pendukung keputusan. Dipetik Mei 28, 2018,
dari https://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-
keputusan-spk.html
Shepetukha. (2001). Model fungsi utiliti linear. Dipetik Mei 28, 2018, dari
https://text-id.123dok.com/document/nq7wgkoz6-metode-simple-multi-
attribute-rating-technique-smart.html
Simon, H. A. (1960). proses pengambilan keputusan. Dipetik Mei 28, 2018, dari
https://sinhansemm.wordpress.com/pengambilan-keputusan/
Technique), 1.
Wibowo. (2011). Sistem Pendukung Keputusan. Retrieved Mei 28, 2018, from
http://digilib.unila.ac.id/888/8/BAB%20II.pdf
Yap, C. S., Raman, K. S., & Leong, C. M. (1992). Methods for information system