Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program KB di Indonesia dimulai sekitar 1957. Pada tahun tersebut didirikan
perkumpulan Keluarga Berencana (PKB) . Pada saat itu program KB masuk ke Indonesia
melalui jalur urusan kesehatan (bukan urusan kependudukan). Belum ada political will
dari pemerintah saat itu. Program KB masih dianggap belum terlalu penting. Kegiatan
penyuluhan dan pelayanan masih terbatas dilakukan karena masih ada pelarangan tentang
penyebaran metode dan alat kontrasepsi.
Begitu memasuki orde baru, program KB mulai menjadi perhatian pemerintah.
Saat itu PKBI sebagai organisasi yang mengelola dan concern terhadap program KB mulai
diakui sebagai badan hukum oleh department kehakiman. Pemerintahan orde baru yang
menitikberatkan pada pembangunan ekonomi, mulai menyadari bahwa program KB
sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi.
Kemudian pada tahun 1970 resmilah program KB menjadi program pemerintah
dengan ditandai pencanangan hari keluarga nasional pada tanggal 29 juni 1970. Pada
tanggal tersebt pemerintah mulai memperkuat dan memperluas program KB ke seluruh
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah dan pengertian KB?
2. Apa saja tujuan program KB?
3. Apa saja yang termasuk jenis-jenis KB?
4. Apa saja sasaran dan ruang lingkup KB?
5. Bagaimana strategi program KB?
6. Bagaimana dampak program KB?
7. Apa yang dimaksud dengan kegagalan program KB adalah pelanggaran negara?
8. Apa saja program KB indonesia paling berhasil?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini dibagi menjadi 2 tujuan, yaitu :
a. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui dan memahami program keluarga berencana.
b. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui dan memahami sejarah dan pengertian KB.
2. Mengetahui dan memahami tujuan program KB.
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis KB.
4. Mengetahui dan memahami sasaran dan ruang lingkup KB.
5. Mengetahui dan memahami strategi program KB.
6. Mengetahui dan memahami dampak program KB.
7. Mengetahui dan memahami kegagalan program KB adalah pelanggaran negara.
8. Mengetahui dan memahami program KB indonesia paling berhasil

1.4 Manfaat
a. Bagi penulis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan
mengenai Keluarga Berencana (KB)..
b. Bagi pembaca
Memberikan wawasan tentang pentingnya program KB kepada masyarakat serta
menambah wawasan pengetahuan khususnya di bidang keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Pengertian KB

Sebelum abad XX, di negara barat sudah ada usaha pencegahan kelangsungan hidup
anak karena berbagai alasan. Caranya adalah dengan memunuh bayi yang sudah lahir,
melakukan abortus dan mencegk /mengatur kehamilan. KB di Indonesia dimulai ada awal
abad XX. Di Inggris, Maria Stopes, upaya yang di tempuh untuk perbaikan ekonomi
keluarga buruh dengan mengatur kelahiran. Menggunakan cara-cara sederhana (kondom,
pantang berkala). Amerika Serikat, Margareth Sanger, memperoleh pengalaman dari
Saddie Sachs, yang berusaha menggugurkan kandungan yang tidak diinginkan. Ia menulis
buku “Family Limittation” (pembatasan keluarga). Hal tersebut merupakan tonggak
permulaan sejarah berdirinya KB.

Upaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang


bahagia sejahtera ( Undang-undang No.10/1992 ). Keluarga berencana (family planning,
planned parenthood): suatu usaha untuk memjarangkan atau merencanakan jumlah dan
jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. WHO (expert kommitte, 1970), tindakan
yang membantu individu / pasutri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

2.2 Tujuan Program KB

a) Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agare diperoleh suatu program
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhu kebutuhan hidupnya.
b) Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
c) Kesimpulan dari tujuan program KB adalah memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,
anak, keluarga, dan bangsa ; memenuhi permintaan mesyarakat akan pelayanan KB dan
KR yang berkualitas, teramasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan
anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
1) Keluarga dengan anak ideal
2) Keluarga sehat
3) Keluarga berpendidikan
4) Keluarga sejahtera
5) Keluarga berketahanan
6) Keluarga yang terpenuhi kesehatan reproduksinya
7) Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

2.3 Jenis-jenis KB

Alat kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk yaitu:

a) Pil KB
Jenis alat kontrasepsi pertama adalah pil KB. Pil KB bersifat temporer dan di bagi ke dalam
2 golongan, yaitu jenis yang mengandung hormone progesteron dan kombinasi
progesteron - esterogen.

b) Suntik KB
Suntik KB dibagi menjadi 2 tipe, yang ada menunda kehamilan selama 1 bulan ada pula
untuk 3 bulan. Jenis kontrasepsi ini hampir mirip dengan pil KB, namun jika pil KB harus
rutin dikonsumsi setiap hari, sedangkan suntik setiap satu bulan atau 3 bulan sekali.

c) Implant/Norplant/Susuk
Kontrasepsi jenis ini merupakan penanaman sebuah benda kecil seukuran batang korek
api yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implant
termasuk dalam katagori KB temporer, dalam jangka waktu pencegahan kehamilan selama
3 tahun.

d) IUD/Spiral
IUD (Intra Uterine Device) atau yang sering dikenal dengan kontrasepsi spiral ini,
merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup diminati oleh banyak pasangan di
Indonesia. Selain karena jangka waktu pencegahan kehamilan yang cukup lama, tidak
memerlukan perawatan rumit, juga tingkat kegagalan rendah.

e) Vasektomi
Tindakan KB yang dilakukan untuk menghentikan aliran sperma dengan cara menutup
saluran vas deferens pada pria. Hal ini memerlukan tindakan medis atau operasi dan
bersifat permanen. Bagi pasangan yang tidak ingin memiliki keturunan lagi biasanya akan
menggunakan cara ini sebagai salah satu option mencegah kehamilan.

f) Tubektomi
Tindakan KB permanent atau sterilisasi pada perempuan, yang dilakukan dengan cara
memotong atau menutup tuba falopi sehingga sel telur tidak masuk ke dalam rahim,
sekaligus menghalangi sperma untuk masuk ke dalam tuba falopi.

2.4 Sasaran Program KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:

a. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14


persen pertahun.
b. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
c. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmetneed)
menjadi 6 persen.
d. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5 persen.
e. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi rasional, efektif, dan efisien.
f. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21
tahun.
g. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
h. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera – 1 yang
aktif dalam usaha ekonomi produktif.
i. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan program KB nasional.

2.5 Ruang Lingkup KB

Lingkup KB antara lain, Keluarga Berencana, Kesehatan reproduksi remaja, ketahanan


dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas,
Keserasian kebijakan kependudukan, Pengelolaan SDM apartur, Penyelenggaraan
pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan, Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas
aparatur Negara.

2.6 Strategi Program KB

Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

a. Strategi dasar
1. Meneguhkan kembali program di daerah
2. Menjamin kesinambungan program
b. Strategi operasional
1. Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional
2. Peningkatan Kualitas dan Prioritas Program
3. Penggalangan dan pemantapan komitmen
4. Dukungan regulasi dan kebijakan
5. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

2.7 Dampak Program KB


Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu

a. Penurun angka kematian ibu dan anak


b. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
c. Peningkatan kesejahteraan keluarga
d. Peningkatan derajat kesehatan
e. Peningkatan mutu dan layanan KB-KR
f. Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM
g. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi menajemen dalam penyelenggaraan
kenegaraan dn pemerintahan berjalan lancar.

2.8 Kegagalan Program KB adalah Pelanggaran Negara


Bahwa selama 10 tahun terakhir Negara mengalami kegagalan dalam
mempromosikan dan memsuksekan keluarga berencana, adalah realitas yang tidak dapat
dipunkiri. Kegagalan tersebut, bukanlah disebabkan oleh berhentinya keterlibatan TNI
dalam progam KB. Namun lebih disebabkan oleh adanya pelanggaran yang dilakukan oleh
Negara, terutma pemerintah. Pasal 12 Konvensi Penghapusan segala bentuk diskriminasi
terhadap perempuan, yang telah diratifikasi oleh Indonesia melalui UU NO 7 Thn 1988,
menyatakan bahwa Negara wajib menghapus diskriminasi terhadap perempuan di bidang
pemeliharaan kesehatan. Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan yang layak berkaitan
dengan kehamilan, sebelum dan sesudah persalianan, serta pelayanan. Cuma-Cuma
termasuk untuk KB serta pemberian makanan yang bergizi. Namun sejak reformasi,
dimana pemerintah memiliki ikatan utang dengan IMF (Internasional Monetary Fund) dan
diharuskan melaksanakan program structural adjustment, yang salah satunya diharuskan
menghapuskan program layanan kesehatan dan KB cuma-cuma. Sejak itulah layanan KB
bagi masyarakat terutama bagi kelompok miskin diabaikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Sebelum abad XX, di negara barat sudah ada usaha pencegahan kelangsungan
hidup anak karena berbagai alasan. Caranya adalah dengan memunuh bayi yang sudah
lahir, melakukan abortus dan mencegk /mengatur kehamilan. KB di Indonesia dimulai ada
awal abad XX. Di Inggris, Maria Stopes, upaya yang di tempuh untuk perbaikan ekonomi
keluarga buruh dengan mengatur kelahiran.

Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial
ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agare diperoleh suatu
program bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhu kebutuhan hidupnya. Tujuan lain
meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga. Jenis-jenis KB Alat kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk
yaitu: Pil KB, Suntik KB, Implant/Norplant/Susuk, IUD/Spiral, Vasektomi, Tubektomi

Lingkup KB antara lain, Keluarga Berencana, Kesehatan reproduksi remaja, ketahanan


dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas,
Keserasian kebijakan kependudukan, Pengelolaan SDM apartur, Penyelenggaraan
pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan, Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas
aparatur Negara.

3.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita harus mampu mensosialisasikan kepada masyarakat
umum mengenai wawasan tentang pentingnya program KB.
DAFTAR PUSTAKA

 Anggraini Yetti dan Martini, 2012, Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta:


Rohima Press.
 Bobak, Lowdermilk, Jensen.2005, Buku Ajar Keperawatan, Maternitas Edisi 4,
Jakarta: EGC.
 Farer H, 2001, Perawatan Maternitas, Jakarta: EGC.
 Handayani Dona, 2018, Mengenal Jenis-Jenis KB, Jakarta: Popmama Pregnancy.
 Obtetri Fisiologi, Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran, Bandung 1983.

Anda mungkin juga menyukai