Anda di halaman 1dari 5

Nama : Vondra Ardiamsyah Hari/ Tanggal : Senin/ 04 Februari 2019

NIM : F14160049 Dosen: Ir. Sri Endah Agustina, MS


Kelas : K1P1

PIROLISIS PRIMER DENGAN MENGGUNAKAN CARA


PIROLISIS LAMBAT

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI


DAN LISTRIK PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
1. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat melakukan proses pirolisis
primer (pengarangan) dengan cara pirolisis lambat.

2. Alat dan Bahan


Alat yang dibutuhkan untuk praktikum ini:
a. Drum/Barrel pengarangan
b. Pen recorder
c. Reference junction
d. Termokopel tipe K
e. Timbangan
f. Plat besi
g. Skop untuk mengambil arang

Bahan yang dibutuhkan untuk praktikum ini:


a. Tempurung kelapa seberat 30 Kg
b. Minyak tanah
c. Korek api

3. Prosedur
Langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Gunakan masker pernapasan untuk melindungi pernapasan dari asap.
b. Siapkan tempurung kelapa, seberat 15kg untuk kelompok B1 dan seberat 15kg
untuk kelompok B2.
c. Kelompok B1 menggunakan wadah pengarangan biasa dan kelompok B2
menggunakan wadah pengarangan hasil modifikasi.
d. Masukkan tempurung kelapa ke dalam wadah pengarangan setinggi 5 cm,
kemudian letakkan selongsong ditengahnya. Setelah itu masukkan sisa
tempurung kelapa seluruhnya mengelilingi selongsong.
e. Buka seluruh baut yang menutupi lubang udara dan buka pula penutup air
supplier pada wadah pengarangan.
f. Siapkan termokopel tipe K yang telah terpasang ke reference junction dan
terhubung ke pen recorder. Atur kecepatan pengukuran ke 20 cm/jam, lalu atur
skala pembacaan ke 2,5 mV/cm.
g. Letakkan batang termokopel ke lubang pada wadah pengarangan.
h. Bakar serabut kelapa yang ada di dalam selongsong dengan memberikan
minyak tanah secukupnya.
i. Bakar hingga merata, jika terlihat sudah merata dan mulai membentuk bara
tutup wadah pengarangan dan pasang kembali seluruh baut guna menutup
lubang udara. Tutup setengah air supplier.
j. Mulai lakukan pengukuran suhu. Tekan tombol on pada recorder dan turunkan
pen pembaca, pastikan tuas tidak mengarah ke zero.
k. Pastikan agar suhu tidak lebih dari suhu 500˚C.
l. Tunggu proses pengarangan, proses pengarangan selesai jika asap telah
menipis.
m. Setelah asap menipis, hentikan proses pengukuran suhu dengan mematikan
recorder.
n. Buka perlahan penutup wadah pengarangan dengan menggesernya
menggunakan sarung tangan, lalu keluarkan arang dari bawah wadah
pengarangan menggunakan skop.
o. Tempatkan arang pada pelat besi, setelah arang dikeluarkan segera percikkan
air secukupnya untuk mencegah arang menjadi abu.
p. Jemur arang dibawah sinar matahari hingga air dari percikkan sebelumnya
hilang.
q. Timbang berat arang seluruhnya.
r. Bersihkan dan rapikan kembali peralatan praktikum, dan lakukan prosedur
penghitungan data.
s. Prosedur Perhitungan :
 Kelompok B1
Kecepatan pengukuran recorder = 20 cm/jam
Panjang garis pengukuran pada grafik = 24,5 cm
Panjang garis saat suhu maksimum (500˚C) = 21,4 cm
Waktu proses = 24,5 cm : 20 cm/jam = 1,225 jam (x60 menit) = 73,5 menit
Waktu mencapai suhu maks= 21,4 cm : 20 cm/jam
= 1,07 jam (x60 menit) = 64,2 menit
Berat awal = 15 Kg
Berat akhir = 2,7 Kg
Rendemen = (2,7:15) x 100% = 18%
 Kelompok B2
Kecepatan pengukuran recorder = 20 cm/jam
Panjang garis pengukuran pada grafik = 23,75 cm
Panjang garis saat suhu maksimum (628,8˚C) = 9,7 cm
Waktu proses = 23,75 cm : 20 cm/jam = 1,1875 jam (x60 menit) = 71,25
menit
Waktu mencapai suhu maks = 9,7 cm : 20 cm/jam
= 0,48 jam (x60 menit) = 29,1 menit
Berat awal = 15 Kg
Berat akhir = 3,6 Kg
Rendemen = (3,6:15) x 100% = 24%
4. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Data Hasil Praktikum
Waktu Mencapai
Kelompok Waktu Proses Suhu Maks. Rendemen
Suhu Maks.
B1 73,5 menit 500˚C 64,2 menit 18%
B2 71,25 menit 628,8˚C 29,1 menit 24%

Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses


pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, dimana material
mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Proses
pirolisis merupakan tahap awal dari rangkain proses yang terjadi dalam proses
gasifikasi dan melibatkan proses kimia dan fisik yang kompleks dimana suatu
perubahan dalam kondisi operasi berpengaruh pada proses secara keseluruhan.
Proses pirolisis yang dilakukan oleh kelompok praktikan B1
membutuhkan waktu total sebanyak 73,5 menit dan mencapai suhu maksimal
sebesar 500 ℃ dalam waktu 64,2 menit. Untuk kelompok praktikan B2
membutuhkan waktu total sebanyak 71,25 menit dan mencapai suhu maksimal
sebesar 500 ℃ dalam waktu 29,1 menit. Rendemen yang dihasilkan oleh
kelompok B1 adalah sebesar 18% dan untuk kelompok B2 sebesar 4%.
Kualitas arang yang dihasilkan oleh kelompok praktikan cukup baik dengan
tekstur arang yang mudah dipatahkan dan warna hitam yang mengkilat
didalamnya, namun tidak semua arangnya berwarna hitam dikarenakan kurang
lamanya proses pirolisis.
Pada praktikum kali ini kelompok praktikan B1 dan B2 menggunakan
drum atau barrel pengarangan yang berbeda dimana barrel tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Barrel yang digunakan kelompok
B1 memiliki kelebihan ukuran yang lebih kecil dan kekurangan yaitu penutup
yang kurang rapat, kenaikan suhu yang lambah, dan asap yang dihasilkan
kurang pekat. Sedangkan barrel yang digunakan oleh kelompok praktikan B2
memiliki kelebihan penutup yang baik, asap lebih pekat, kenaikan suhu yang
cepat dan kekurangannya berupa ukuran yang lebih besar. Dari percobaan
yang dilakukan oleh praktikan dapat diketahui bahwa perbedaan letak corong
mempengaruhi keawetan pemanasan dalam barrel sehingga panas tidak mudah
cepat keluar.
5. Kesimpulan
Pirolisis yang dilakukan dengan sedikit adanya oksigen yang masuk dalam
kilen atau tangki dan peletakkan corong yang tepat akan membuat hasil arang
yang berkualitas dikarenakan panas yang terjadi tidak akan cepat keluar dari
tangki sehingga proses pirolisis dapat berlangsung dengan optimum.
6. Lampiran

Gambar 1. Tangki pirolisis Gambar 2. Proses pemasukan


tempurung kelapa

Gambar 3. Proses pembakaran


arang

Anda mungkin juga menyukai