Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suatu desain yang baik adalah desain yang dapat beradaptasi dengan lingkungan
di sekitarnya, khususnya di Indonesia yang memiliki iklim tropis.Membangun di iklim
tropis lembap hanya dapat dilakukan dengan baik jika memperhatikan pengaruh iklim
tersebut.Berbeda dengan daerah lainnya di belahan dunia, baik rumah maupun bangunan
dengan fungsi publik pada daerah beriklim tropis memiliki bentuk dan desain yang
berbeda, hal ini dikarenakan curah hujan dan kemarau yang sama panjang. Bangunan
terpengaruh iklim yang nyaman bagi penghuni mendasarkan pada cara pembentukan
gedung dan konstruksi struktur. Dalam hal ini yang diutamakan adalah pengaruh iklim
dan ilmu termodinamika.Di samping itu, makin lama makin banyak tibul masalah
energy yang perlu dilestarikan.Indonesia terletak di 23.50 LU – 23.50 LS menyebabkan
Indonesia beriklim wet tropic sehingga memerlukan strategi dalam bangunannya, seperti
menghalangi radiasi matahari, isolasi radiasi panas dengan ruang udara, antar bangunan
memiliki jarak yang cukup jauh, dan kenyamanan thermal. Terkadang untuk mengejar
estetika bangunan, banyak arsitek yang justru mengabaikan strategi bangunan arsitektur
tropis, akibatnya banyak bangunan yang tidak dapat bertahan lama yang berujung pada
kerusakan bangunan tersebut. Sebenarnya jauh sebelum itu arsitektur tradisional telah
menjawab itu tapi masyrakat dan arsitek justru melupakan kearifan local itu. Maka dari
itu, penulis disini akan mencoba untuk menjelaskan arsitektur tropis, pada bangunan dan
arsitektur tradisional modrn yang bisa ditemukan di kota palu.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari uraian di atas kita akan membuat rumusan masalah antara lain sebagai
berikut :

1.2.1 apa itu arsitektur tropis?

1.2.2 apa itu arsitekur tradisional dan vernacular?

1.2.3 apa itu extending tradition paradigm serta penerapan pada bangunan?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan pada rumusan masalah yang dijabarkan di atas, tujuan penyusunan


makalah ini diantaranya:

1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim terhadap bangunan

2) Untuk mengetahui pengertian dari arsitektur tropis

3) Untuk mengetahui bagaimana strategi desain arsitektur tropis pada bangunan rumah

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 ARSITEKTUR TROPIS

Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban/ adaptasi


bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter
tertentu yang disebabkan oleh panas matahari, kelembapan yang cukup tinggi, curah
hujan, pergerakan angin, dan sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap suhu,
kelembapan, kesehatan udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang tanggap
terhadap hal-hal tersebut. Selain itu pandangan baru mencakup pada penggunaan
material yang memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai
daripada material impor.

2.2 ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNACULAR

Kalau menurut saya, Arsitektur tradisional dan arsitektur vernakular sebenarnya


bisa dibedakan. Arsitektur tradisional merupakan hasil dari kebudayaan setempat.
Sehingga jelas kalau kebudayaan Bugis dan Bali berbeda , makanya arsitektur
tradisional Bugis dan arsitektur tradisional bali juga beda. Sedangkan Arsitektur
vernakular itu arsitektur yang mengambil kearifan lokal suatu daerah. Sepintas mungkin
hampir sama dengan arsitektur tradisional, tetapi ada perbedaan mendasar disini,
perbedaannya adalah arsitektur tradisional diwariskan turun temurun, dia mempunyai
pakem / aturan ketentuan-ketentuannya tidak bisa diganggu gugat lagi. arsitektur modern
yang mentransformasi bentuk atau konsep arsitektur tradisional tidak bisa lagi disebut
arsitektur tradisional. begitu juga bangunan-bangunan yang hanya mengambil image
atau bentuk arsitektur tradisional, tidak bisa dikatakan arsitektur tradisional. Sedangkan
arsitektur vernakular tidak terpaku pada suatu pakem tertentu. arsitektur vernakular

3
beranjak dari. keadaan suatu daerah. apa yang ada di daerah tersebut, bagaimana iklim
daerah tersebut, sampai bagamana perilaku masyarakat daerah tersebut.

2.3 EXTENDING TRADITION

Merupakan bangunan modern dengan tetap berpegang pada prinsip dan gaya
tradisional vernacular, namun bangunan ditransformasikan kedalam bentuk modern.
Menghadirkan kembali bentuk pengalaman masa lalu berupa tradisi dan budaya untuk
dinikmati sebagai pengalaman kultur tropis suatu tempat melalui karya arsitektur baik
bentuk maupun fitur bangunan.Tidak ada yang salah dalam pengembangan kekayaan
sumber masa lalu kedalam bentuk yang baru inovatif, hal ini muncul karna kita juga
menyusuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarkat yang berubah menurut
waktunya ( lowenthal dalam Beng 1998).

Karakteristik Extending tradition :

 Mencari keberlanjutan dengan tradisi lokal.


 Mengutip secara langsung dari bentuk masa lalu
 Tidak dilingkupi oleh masa lalu, melainkan menambahkannya dengan cara
inovatif interpretasi kita tentang masa lalu di rubah berdasar kepada pespektif
dan kebutuhan masa kini dan masa depan.
 Mencoba melebur masa lalu dengan penemuan dan inovasi yang baru.
 Menggunakan struktur vernacular dan tradisi craftsmanship
 Mencari inspirasi dalam bentuk dan teknik yang unik dari bangunan tradisional.
 Kearifan local suatu daerah merupakan hal yang tepat untuk menjadi
pertimbangan dalam membangun bangunan yang telah melalui proses “trial and
error”. Oleh karena itu, bangunan tradisional yang ada saat ini merupakan
penyempurnaan desain yang gagal sebelumnya dan masyarakat setempat
menggap sebagai bangunan yang paling nyaman. Expresi bangunan yang
menggunakan paradigma ini berdasarkan strategi menonjolkan tradisi.

4
 performance bangunan disesuaikan dengan iklim setempat dan berdasarkan
bentuk bangunan tradisional daerah asal dengan menyusuaikan diri dengan
daerah baru. Material yang di gunakan bi sa tradisional, modern, atau gabungan.
Paradigma ini memasukan unsur tradisi didalam arsitektur tropis. Pitch roof,
penghawaan silang, halaman, bukaan tradisional, material tropis, air, lanskap, dan
aplikasi berbagai elemen yang dapat menjamin integrasin alam dengan ekspresi
tradisional. Untuk mencegah keseragaman karena efek globalisasi dan memelihara
tradisi local, Wiliam lim dan Tan Hock Beng mengajukan strategi yaitu :

 menguatkan kembali tradisi dengan arsitektur vernacular, tradisional craft


wisdom.
 Menemukan kembali tradisi : memadukan ( Hybrid ) antara tradisi colonial
dengan tradisi melayu.
 Memperluas tradisi menggunakan struktur vernacular dengan tradisi seniman
setempat akan menambah nilai dan status tradisi.
 Menginterpretasikan kembali tradisi modern ke abstrak dan minimalis.

5
2.4 PENERAPAN EXTENDING TRADITION PARADIGM PADA
SALAH SATU BANGUNAN DI KOTA PALU

Salah satu bangunan di kota palu yang menerapkan extending tradition adalah
DISPORDA SULTENG.

Gambar 1. Tampak depan Gedung

TRANFORMASI BENTUK BANGUNAN

Transformasi bangunan ini mengadopsi bangunan rumah adat Tambi

ATAP

 Terlihat pada bentuk atap


bangunan yang menjulang tinggi
dan memiliki simbol pada puncak
atap. Atap menggunakan material genteng dari tanah liat.

6
BADAN BANGUNAN

Badan bangunan mengadopsi rumah adat Lobo yang memiliki badan yang rendah, dan
didominasi oleh atap ciri khas arsitektur tropis. Material di gunakan dinding batu bata
dengan spesi portland semen.

Badan bangunan juga mengikuti kontur


tapak yang ada, dengan tambahan bukaan
jendela dengan material kayu dan kaca.

7
STRUKTUR KOLOM

Struktur kolom mengambil bentuk dua rumah adat tersebut, yang memiliki bentuk
kolom bundar. Dengan material beton bertulang agar struktur kuat.

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian diatas saya menyimpulkan gedung DISPORDA SULTENG


mengadopsi bentuk rumah adat Tambi dan rumah adat Lobo. Dengan bentuk terbarukan,
dengan material modern dengan penggunaan semen, kaca dll. Bangunan ini juga
berundak mengikuti kontur tapak. Penggunaan atap yang besar mendominasi bangunan
adalah ciri khas arsitektur tropis nusantara, dengan material genteng yang mampu
menetralisir panas.

Gedung DISPORDA SULTENG adalah refleksi arsitektur tradisional masa lalu,


ditransformasikan dalam bentuk modern baik material maupun gubahan fasade.
Sehingga dapat menjawab tantangan waktu, bahwa arsitektur dapat berinovasi,
berkembang, seiring bertumbuhnya teknologi dan gaya hidup manusia.

9
Daftar pustaka

 http://thalesyulianus.blogspot.com/2012/05/arsitektur-vernakular-dan-
arsitektur.html
 file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/kupdf.net_arsitektur-tropis.pdf
 http://abarchitects.blogspot.com/2013/10/arsitektur-tropis.html
 https://www.scribd.com/presentation/344989830/Extending-Tradition
 https://www.google.com/search?q=rumah+tradisional+bugis&safe=strict&tb
m=isch&tbs=rimg:CXKMapDOLOOfIjjsGEa6vp9fU1043NS9pgE58YV3Vj
dLguK-Gyr
 https://www.google.com/search?q=kontruksi+rumah+adat+tambi&safe=stric
t&tbm=isch&tbs=rimg:CeQ5NLZXOb-
sIjiJ4ShZXxTAv7kkbZF2zyWuKawvEcwh5SxEn’

10

Anda mungkin juga menyukai