1. PENDAHULUAN
Dalam masa embriologi membran pleura dibentuk dan mesenchim yang akan
memisahkan paru dari mediastinum, diafragma dan dinding dada. Pada prinsipnya pleura
dibentuk untuk mempermudah pergerakan paru-paru di rongga dada selama bernapas dan
salah satu fungsi yang lain adalah mekanisme penghubung antara paru-paru dengan
dinding dada. 1
Pleura terdiri atas pleura visceral yang membungkus permukaan paru dan pleura parietal
yang melapisi bagian dalam dinding dada. Di antaranya terdapat rongga yang berisi
sedikit cairan sebagai pelumas dalam pergerakan pernapasan. Dalam keadaan normal
Pleura dan rongga pleura dapat menjadi tempat sejumlah gangguan yang dapat
menghambat pengembangan paru-paru atau alveolus atau keduanya. Keadaan ini dapat
diakibatkan penekanan pada paru-paru salah satunya akibat penimbunan cairan dalam
rongga pleura. 1
2. DEFENISI
Efusi pleura merupakan penumpukan cairan yang berlebihan di dalam rongga pleura
berupa transudat atau eksudat, bukan suatu diagnosis, melainkan suatu tanda kelainan
penyakit.
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara
permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural
mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne,
2002)
3. ETIOLOGI
Ada dua penyebab efusi pleura yaitu transudat dan eksudat. 1,2,3,4
3.1. Transudat
Pada cairan transudat, selain memiliki serum protein yang rendah (< 0,5) juga
a. Sindroma nefrotik
b. Sirosis hepatis
c. Sindroma Meig’s
d. Tumor.
3.2. Eksudat
Pada cairan eksudat kadar protein lebih tinggi dari 0,5 gram/100 cc cairan efusi dan
b. Neoplasma
c. Infark paru.
4. EPIDEMOLOGI
Efusi pleura sering terjadi di negara-negara yang sedang berkembang, salah satunya di
Indonesia. Hal ini lebih banyak diakibatkan oleh infeksi tuberkolosis. Bila di negara-negara
barat, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif, keganasan, dan
pneumonia bakteri. Di Amerika efusi pleura menyerang 1,3 juta org/th. Di Indonesia TB Paru
adalah peyebab utama efusi pleura, disusul oleh keganasan. 2/3 efusi pleura maligna
mengenai wanita. Efusi pleura yang disebabkan karena TB lebih banyak mengenai pria.
Mortalitas dan morbiditas efusi pleura ditentukan berdasarkan penyebab, tingkat keparahan
Karena merupakan tanda dari suatu penyakit maka dari segi data kasus tidak ada angka pasti
yang spesifik untuk kasus efusi pleura tetapi yang ada hanyalah angka dari angka kejadian
dari kasus-kasus tertentu seperti sekitar 20-25% Efusi Pleura disebabkan karena
penyebab ini keganasan merupakan sebab yang terpenting ditinjau dari kegawatan paru dan
angka ini berkisar antara 43-52%. Namun dipihak lain ada yang mengatakan insiden
terjadinya efusi pleura karena pneumoni sekitar 36-57%. Distibusi seks untuk efusi pleura
pada umumnya wanita lebih banyak dari pria, sebaliknya yang disebabkan oleh tuberkulosis
paru pria lebih banyak dari wanita. Umur terbanyak untuk efusi pleura karena TB adalah 21-
30 tahun (30,26%).
5. PATOFISIOLOGI
pleura akan menyebabkan permeabiliti dinding kapiler meningkat sehingga cairan dan protein
yang melewati dinding itu meningkat maka terbentuk efusi pleura. Pada radang akut terjadi
vasodilatasi, eksudasi dan perpindahan leukosit ke daerah radang terutama netrofil. Histamin
dan kinin yang dikeluarkan proses radang meningkatkan permiebiliti kapiler sehingga akan
meningkatkan eksudasi plasma. Pada tuberkulosis efusi pleura timbul karena reaksi
hipersensitiviti terhadap tuberkuloprotein, sehingga meningkatkan permeabiliti dinding
6. KLASIFIKASI
Ciri-ciri cairan:
a. Serosa jernih
d. Protein < 3%
penyebabnya:
a. Payah jantung
Eksudat ini terbentuk sebagai akibat penyakit dari pleura itu sendiri yang
eksudat:
d. LDH cairan pleura lebih besar daripada 2/3 batas atas LDH serum normal
b. Infark paru
c. Pneumonia
d. Pleuritis viru