Anda di halaman 1dari 6

Kondisi Geologi dan Morfologi Kabupaten Kendal

Kondisi Geografis

Kabupaten Kendal terletak pada 109,40' - 110,18' Bujur Timur dan 6,32' - 7,24' Lintang Selatan. Batas
wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi :
Utara : Laut Jawa
Timur : Kota Semarang
Selatan : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung
Barat : Kabupaten Batang
Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari
Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km. Kabupaten Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23
Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.

Gambar 1. Peta Lokasi Kendal

Kondisi Geomorfologi

Morfologi Kendal dapatdikelompokkan menjadi dua satuan, yaitu satuan perbukitan bergelom
bang dansatuan dataran aluvium (Gambar 2).Pembagian ini terutama didasarkan padakondisi bentang
alamnya.
Gambar 2. Peta Geomorfologi Kendal

kondisi iklim dan curah hujan

Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka
kondisi tersebut mempengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah
Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan
dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu
rata-rata 270 C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan
daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk
dengan suhu rata-rata 250 C.

Satuan Dataran aluvium

Satuan ini terdiri atas satuan dataran pantai,


sungai, dan rawa. Kemiringanlereng berkisar dari datar sampai agaklandai (0 – 5°), dengan ketinggian
kurangdari 1 m sampai lebih kurang 10 m. Satuan ini disusun oleh endapan rawa dan sungai yang
pada umumnya terdiri atas lempung,pasir, lanau,
lumpur, dan gambut. Secaraumum, tumbuhannya didominasi oleh semak dan rawa. Sungai utama
yangmengalir di daerah ini adalah Kali Bodri,Kali Kunto, Kali Blukar, dan Kali Cangkringyang hulu-
nya bersumber dari perbukitansebelah selatan dan
bermuara di pantaiutara Jawa. Material hasil erosi yangkemudian diangkut oleh sungai inidiendapka
n di pantai utara Jawa danmembentuk endapan delta aktif.
Secara umum, terlihat bahwa kerapatan pola aliran yang berkembang di sebelah timurlebih jarang
bila dibandingkan dengankerapatan pola aliran di sebelah barat. Disebelah timur berkembang pola
aliran subparalel - paralel, sedangkan di sebelah barat dan di sebelah selatan berkembangpola aliran
subdendritik - dendritik.
Satuan Perbukitan Bergelombang

Morfologi satuan perbukitan bergelombang mempunyai kemiringan lereng berkisar dari agak
landai sampaiagak terjal (5 – 25°) dengan keting- gianantara 50 m sampai 300 m di ataspermukaan
laut. Sekitar 25% Kendalditempati oleh satuan ini, yang tersebar disebelah selatan Kendal.

Batuan yang menyusun satuan morfologiini pada


umumya terdiri atas batupasirtufan, konglomerat, dan breksi vulkanik. Breksi vulkanik diendapkan
sebagi lahar (Thanden drr.,1996).

Tataan Stratigrafi

Menurut Thanden drr. (1996) urutanstratigrafi daerah penelitian disusun oleh Formasi Damar,
Endapan Rawa, danAluvium. Hubungan antara Formasi Damardengan endapan aluvium/rawa adalah t
idakselaras. Pemerian tiap-tiap formasi, mulaidari umur tua ke yang muda, adalah sebagai berikut:

Formasi Damar (QTd)

Formasi Damar tersingkap di sekitar Sungai


Damar yang letaknya sebelah barat daya Kendal. Formasi ini berumur Plio-Plistosen, dan
sedimennya sebagian diendapkan di lingkungan
nonmarin, yangdiindikasikan oleh fosil sisa vertebrata.(Thanden drr., 1996). Formasi ini terdiri atas
batupasir tufan, konglomerat, dan breksivulkanik.
Batupasir mengandung mineralmafik, felspar, dan kuarsa. Formasi initersebar di sebelah selatan Kendal
dengan pola penyebaran timur – barat.

Endapan Aluvium (Qal)

Endapan Aluvium tersebar cukup luasdan menu-


tupi hampir 90% Kendal.Endapan aluvi- um ini menindih FormasiDamar secara tidak selaras. Thanden dr
r.(1996) membedakan endapan aluvium menjadi endapan dataran pantai, dataransungai, dan danau. En
dapan dataran pantaiumumnya terdiri atas lempung dan pasir,membentuk endapan delta,
dan mencapaiketebalan kurang lebih 80 m. Endapan alur
sungai dan danau terdiri atas kerikil,kerakal, pasir, dan lanau dengan tebal 1 – 3 m.

Struktur dan Tektonik

Struktur geologi yang terdapat di Kendal merupakan struktur sesar yang bertindak
sebagai batas tektonik, yaitu antara FormasiDamar dan Formasi Kerek. Di dalam PetaGeologi Lembar
Magelang – Semarang, skala1 : 100.000 (Thanden
drr. 1996), struktursesar tersebut digambarkan memanjangdengan arah timur – barat dan memotong
Formasi Kerek, Formasi Damar, danFormasi Kali Getas (Gambar 4). Berdasarkanfakta tersebut, sesar
ini merupakan sesar Kuarter yang berumur lebih muda dariumur formasi yang dipotong oleh sesar
tersebut, yaitu Formasi Damar (Plio-
Plistosen). Di sekitar daerah Muteran, sesartersebut digambarkan secara jelas sebagaisesar naik, sedan
gkan di sekitar lereng utaraGunung Gili Kelor digambarkan
sebagaikelurusan, dan sekitar Sungai Damar sesar tersebut kemudian digambarkan sebagaisesar yang
diberi notasi U (up) dan D (down). Menurut Thanden drr. (1996), kegiatantektonik
di daerah ini ditandai olehmunculnya intrusi basal
dan andesit padaTersier Awal. Kegiatan ini kemudian diikuti oleh pengangkatan dan proses erosi.

Hasil erosi kemudian mengendap danmembentuk sedimen turbidit diendapkanFormasi Kerek di lingk
ungan neritik, yangkemudian di atasnya diendapkan Formasi Kalibeng di lingkungan laut dalam, serta
Formasi Damar di lingkungan transisi –abisal. Pada Plio-Pliostosen kemudian terjadilagi tektonik
yang membentuk lipatan-lipatan tak simetris (tak setangkup), dandiikuti oleh sesar naik berarah relatif
barat –timur, sesar geser berarah timur laut – barat daya dan barat laut – tenggara, serta sesar
normal. Berdasarkan fakta tersebut, terlihat jelas bahwa kegiatan tektonik Plio-
Plistosenmerupakan tektonik yang paling optimal pada saat itu. Setelah kegiatan tersebut berangur-
angsur melemah, terjadilah peningkatan aktivitas gunung api yang menghasilkan berbagai ragam
batuan.

Gambar 3. Peta Geologi Kendal

Kegempaan

Sebaran titik pusat gempa berdasarkankedalaman di Kendal memperlihatkanadanya pengaruh k


uat aktivitas subdaksi.Secara jelas terlihat bahwa pola sebarankedalaman gempa mengalami
perubahan.Kedalaman gempa dari arah selatan ke arahutara secara berangsur-
angsur berubahmenjadi lebih dalam (Gambar 7).
Gambar 4. Peta kedalaman kedalamangempa daerah Kendal dan sekitarnya, Provinsi Jawa Tengah

Kondisi ini dapat dilihat lebih jelaspada profil gempa yang dibuat mulai dari zona subdaksi
hingga ke Laut Jawa melalui Kendal (A – B)(Gambar 8).

Di sebelah utara Kendal (Laut Jawa), terlihat adanya konsentrasi gempa dengankisaran
kedalaman antara 451 – 600 km. Sementara di sebelah timur terdapat titik-
titik pusat gempa dengan kedalaman antara151 – 450 km, dan di sebelah sela- tan terdapatgempa-
gempa dengan kedalaman antara 91 –150 km. Secara umum, gempa-gempatersebut digolongkan ke
dalam gempa dalam.

Selanjutnya berdasarkan magnitudo gempa (Gambar 9), di daerah Kendal terlihat adanya
gempa yang berkekuatan antara 6,1mb – 7,0 mb pada kedalaman antara 151km – 450 km.

Secara umum, kekuatan gempa diKendal berkisar


antara 4,1 mb – 6,0 mbdengan kedalaman gempa berkisar dari 151 km – 600 km.

Namun, di perhatikan lebih terperinci, di sekitar Kendal terdapatbeberapa gempa dengan ked
alaman yangdangkal (0 – 90 km) dengan magnitudosebesar 4 – 6 mb. Berdasarkan
letak geografisnya yang jauh dari zona subdaksi, dipastikan bahwa kejadian gempa dangkalini tidak
terkait dengan aktivitas subdaksi.Oleh karena itu, jenis gempa inimerupakan gempa yang berkaitan
dengan struktur sesar aktif di daerah tersebut. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa lajursumber
gempa di daerah ini paling sedikit diwakili oleh lajur penunjaman subdaksiJawa dan sesar aktif di
sekitar Semarang.
Lumbanbatu (2004) telah melakukan kajian kegempaan di daerah Semarang. Dia menyebutkan
bahwa kejadian gempa didaerah tersebut tercatat sejumlah 3.002kali. Frekuensi kejadian gempa
berdasarkankedalamannya didominasi oleh gempa
dangkal dengan kedalaman berkisar antara0 – 90 km, yaitu sebesar 81,9%. Selanjutnya,disebutkan
bahwa daerah ini patutdicermati sebagai daerah yang rentan terhadap bencana gempa bumi.
Sepertidisebutkan di atas, di Kendal ini endapan yang rentan terhadap pelulukan
adalahendapan alur sungai purba dan endapanalur estuari. Lebih lanjut, Lumbanbatu danSoemantri,
(2007) memisahkan endapanalur sungai tersebut menjadi tiga kelompokyang berbeda. Pemisahan
ini didasarkanpada posisi stratigrafis endapan alur sungaitersebut.

http://learningeography.blogspot.co.id/2010/07/kondisi-geologi-dan-morfologi-
kabupaten.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai