Anda di halaman 1dari 3

Konsep Teori Konstruktivisme

Menurut teori konstruktivisme ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi
pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada
siswa.Teori konstruktivisme membawa implikasi dalam pembelajaran yang harus bersifat
kolektif atau kelompok. Proses sosial masing-masing siswa harus diwujudkan.

Bettencourt (1989) mengemukakan bahwa ada tiga penekanan dalam teori belajar
kontruktivisme yaitu:

a) Peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara makna

b) Pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna

c) Mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima

Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar mengajar
adalah :

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri

2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar

3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep ilmiah

4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan
lancar.

5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa

6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan

7. Mencari dan menilai pendapat siswa

8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.

Konsep Teori Kognitif

Teori Kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikologi Swiss yang hidup tahun
1896-1980. Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui
tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Menurut teori ini, belajar
adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu
berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap
orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman
dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif.
Prinsip kognitif banyak dipakai di dunia pendidikan, khususnya terlihat pada perancangan
suatu sistem instruksional, prinsip-prinsip tersebut antara lain :

1.Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila
pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu.

2.Pentusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks.

3.Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada dengan hanya menghafal tanpa
pengertian penyajian.

Adapun karakteristik dari teori kognitif ini adalah :

1.Belajar adalah proses mental bukan behavioral.

2.Siswa aktif sebagai penyadur.

3.Siswa belajar secara individu dengan pola deduktif dan induktif.

4.Instrinsik motivasion, sehingga tidak perlu stimulus.

5.Siswa sebagai pelaku untuk menuntun penemuan.

6.Guru memfasilitasi terjadinya proses insight.

Perbedaan Teori Konstruktivisme dan Kognitif

Pada dasarnya perbedaan yang menonjol dari teori konstruktivisme dan kognitif adalah, taori
konstruktivisme lebih menekankan pada aspek kemampuan siswa untuk membangun
pengetahuannya sendiri dengan melalu pengalaman- pengalaman nyata di lapangan.
Sedangkan teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk
mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Berikut ini akan
tabel yang menunjukan perbedaan diantara kedua teori tersebut yang meliputi kelebihan dan
kelemahan masing-masing dari kedua teori tersebut.

Aspek Konstruktivisme Kognitif


Tokoh Schuman (1996), Merril Jean Piaget, Lev Vygotski
(1991), Smorsganbord
(1997), Gagne, Bloom,
Clark.
Dasar Pemikiran Pengetahuan dibangun Proses berpikir dibalik
secara aktif. tingkah laku
Kelebihan iswa diajak untuk Penerapan teori
memahami dan menafsirkan kognitif bertujuan untuk
kenyataan dan pengalaman melatih siswa agar mampu
yang berbeda, agar mereka mengerjakan tugas dengan
lebih mampu menyelesaikan cara yang sama dan
masalah dalam kehidupan konsisten. Contoh:
nyata. Cara belajar siswa berbeda-
beda, mereka perlu secara
Contoh : bila siswa dapat rutin dilatih untuk mencapai
menyelesaikan masalah cara umum yang tepat.
dengan berbagai cara, maka
siswa akan terlatih untuk
menerapkannya dakam
situasi yang berbeda(baru).
Kelemahan Dalam keadaan dimana Siswa belajar suatu cara
kesepakatan sangat menyelesaikan tugas, tetapi
diutamakan, pemikiran dan cara yang dipilih belum
tindakan terbuka dapat tentu baik (sesuai). Contoh:
menimbulkan masalah. Siswa belajar cara menulis
Contoh : mengikuti aturan surat dengan cara yang
sekolah tidak dapat ditawar sama, perlu
dan didiskusikan agar diperhatikan perbedaan
peraturannya dibuat berbeda selera dalam menulis surat.
bagi sekelompok siswa
tertentu. Mungkin hal itu
merupakan gagasan yang
konstruktif tetapi akan sulit
dilaksanakan.

Karena kedua teori belajar tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing,
maka pemahaman dan penggunaan keduanya secara tepat akan membuat pembelajaran yang
dilakukan oleh guru kepada siswa akan lebih efektif. Kedua teori belajar tersebut saling
melengkapi.

Anda mungkin juga menyukai