Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


“TATA EJAAN”

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Aisyah Fitriani (161144002)
Ilmi Hasya (161144013)
Muhammad Faris Fathin Nurhidayah (161144017)
Rina Febriani (161144025)

1D4-TPPG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Dosen : Bapak Suyamto


Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “tata
ejaan” ini yang insya Allah baik dan juga benar.
Makalah ini telah kami susun dengan se-maksimal mungkin dan dengan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini terutama kepada bapak Suyamto yang sudah dengan sangat baik
memberikan tugas ini kepada kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahawa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini yang mungkin masih harus di sempurnakan walaupun kita semua tahu
bahwa tidak ada yang sempurna melainkan Allah SWT yang telah menciptakan kita.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
mendorong kita untuk melakukan penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa mendatang.
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………. 5
1.1 Latar Belakang…………………………………………………... 5
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………... 5
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………….. 5
1.4 Tujuan Pembuatan Makalah…………………………...………... 5
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………...……….... 6
2.1 Penulisan Kata Serapan…………………………………………. 6
2.2 Kaidah Penyesuaian Ejaan Kata Serapan……………………….. 6
2.3 Kaidah Penyesuaian Akhiran Asing…………………….………. 6
2.4 Aturan Penggunaan Tanda Baca itu adalah: ………………….... 6
A. Tanda Titik…………………………………………………... 6
B. Tanda koma………………………………………………….. 6
C. Tanda Hubung……………………………………………….. 6
D. Tanda Titik Dua……………………………………………... 6
E. Tanda Titik Koma……………………………………………. 6
F. Tanda Pisah…………………………………………………... 6
G. Tanda seru …………………………………………………... 6
H. Tanda Petik………………………………………………….. 6
I. Tanda Petik Tunggal…………………………………………. 6
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………... 16
3.1 Kesimpulan………………………………………………… 16
3.2 Saran……………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………….. 16
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk sosial yang dimana manusia dalam hidup
selalu melakukan kegiatan belajar. Manusia belajar sejak lahir dan dilakukan secara terus-
menerus selama merasa itu hidup, yang selalu berusaha berkembang kearah lebih baik. Belajar
bukan merupakan tujuan, akan tetapi belajar adalah merupakan suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup setiap individu.
Sehubungan dengan adanya tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia, kami
disini akan menjelaskan tentang “tata ejaan”. Makalah ini berisi tentang penulisan kata serapan
dan juga pengguanaan tanda baca.

1.2 Identifikasi Masalah


a. Rendah nya penulisan dengan tanda baca yang baik dan juga benar
b. Kurang nya kesadaran akan penting nya suatu tanda baca

1.3 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan kata serapan dan tanda baca?
b. Apa saja kegunaan dari kata serapan dan tanda-tanda baca?
c. Apa saja jenis-jenis dari kata serapan dan tanda baca?
d. Apa saja contoh-contoh penggunaan dari kata serapan dan tanda baca?

1.4 Tujuan Pembuatan Makalah


a. Menjelaskan pengertian dari kata serapan dan juga tanda baca
b. Menjelaskan kegunaan dari kata serapan dan tanda-tanda baca
c. Menjelaskan tentang jenis-jenis dari kata serapan dan juga tanda baca
d. Untuk mengetahui apa saja contoh-contoh penggunaan dari kata serapan dan tanda baca
e. Untuk pembelajaran dan juga untuk mengingatkan bahwa tanda baca yang baik dan juga
benar sangat lah penting
f. Untuk memenuhi tugas pembuatan makalah mata kuliah softskill Bahasa Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Penulisan Kata Serapan


Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah, lalu
digunakan dalam bahasa Indonesia. Dilihat dari tarap penyerapannya ada tiga macam kata
serapan, yaitu :
1. Kata-kata yang sudah sepenuhnya di serap ke dalam Indonesia . kata-kata ini sudah lazim di
eja secara Indonesia, sehingga sudah tidak dirasakan lagi kehadirannya sebagai kata serapan.
Misalnya kata-kata kabar, sirsak, iklan, perlu, hadir, badan, waktu, kamar, botol, dan ember.
2. Kata-kata yang masih asing, tetapi digunakan dalam konteks bahasa Indonesia. Ejaan dan
pengucapannya masih mengikuti cara asing. Misalnya shuttle cock, knock out, time out, check
in, door to door. Dalam kelompok ini termasuk kata-kata yang dipertahankan keasingannya
karena sifat ke-internasionalannya, seperti istilah-istilah musik andante, moderate, adagio, dan
sebagainya.
3. Kata-kata asing yang untuk kepentingan peristilahan, ucapan dan ejaannya disesuaikan
dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia, dan dalam hal ini perubahan ejaan itu dibuat
seperlunya saja sehingga bentuk Indonesianya masih dapat di bandingkan dengan bentuk
bahasa aslinya. Misalnya aki (accu), komisi (comission), psikologi (psychology), dan fase
(phase).
2.2 Kaidah Penyesuaian Ejaan Kata Serapan
Penyesuaian ejaan unsur serapan dilakukan dengan kaidah sebagai berikut :
1. Aa menjadi a
Paal pal
Octaaf oktaf
2. ae tetap ae, jika tidak bervariasi dengan e
aerobe aerob
aerodynamics aerodinamika
3. ae menjadi e jika bervariasi dengan e
haemoglobin hemoglobin
haematite hematif
4. ai tetap ai
trailer trailer
caisson kaison
5. au tetap au
audiogram audiogram
hydraulic hidralik
6. c di muka a, u, o dan konsonan menjadi k
cubic kubik
crystal kristal
7. c di muka e, i, dan y menjadi s
central sentral
cent sen
8. cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k
Accommodation akomodasi
acclamation aklamasi
9. cc di muka e dan i menjadi ks
Accent aksen
Vaccine vaksin
10. ch dan cch di muka, a, o, dan konsonan menjadi k
Saccharin sakarin
11. ch yang lafalnya s atau sy, menjadi s
echelon eselon
machine mesin
12. ch, yang lafalnya c menjadi c
china cina
check cek
13. c (Sansekerta) menjadi s
Cabda sabda
Castra sastra
14. e dan ee menjadi e
System system
Apotheek apotek
15. ea tetap ea
idealist idealis
16. ei tetap ei
eicisane eikosan
einsteinium einsteinium
17. eo tetap eo
Stereo stereo
geometry geometri
18. eu tetap eu
Neutron neutron
eugenol eugenol
19. f tetap f
Factor faktor
Fossil fosil
20. gh menjadi g
sorghum sorgum
21. pada awal suku kata di muka vocal, tetap i
Ion i22. ie jika lafalnya i menjadi i
politiek politik
riem rim
23. ie tetap ie jika lafalnya bukan i
Patient pasien
carrier karier
24. kh (Arab) tetap kh
Akhir akhir
Tarikh tarikh
25. ng tetap ng
Congress kongres
Contingent kontingenon
26. oo (Belanda) menjadi o
komfoor komfor
provoost provos
27. oo (Inggris) menjadi u
Cartoon kartun
proof pruf
28. oo (vokal ganda) tetap oo
coordination koordinasi
zoology zoology
2.3 Kaidah Penyesuaian Akhiran Asing
Akhiran-akhiran dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Jadi,. Kata
seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping diserap juga
kata standar, implement, dan objek.
Kaidah Penyesuaian akhiran asing adalah sebagi berikut:
1) -aat menjadi –at
Advokaat advokat
2) -age menjadi –ase
Percentage persentase
3) -air, -ary menjadi –er
Primair, primary primer
4) -ant menjadi –an
Informant informan
5) -archie, archy menjadi –arki
Monarchie monarki
6) -(a)tie, (a)tion, menjadi –asi, -si
Publicatie, publication publikasi
7) -eel, -aal, -el menjadi –al
Structureel, structural
8) -ein tetap –ein
Protein protein
9) -eur, or menjadi –ur
Directeur direktur
10) -or tetap –or
Dictator dictator
2.4 Aturan Penggunaan Tanda Baca itu adalah:
A. Tanda Titik
a. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Misalnya:
1) W.S. Rendra
2) Abdul Hadi W.M.
b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
1) Dr. (doctor)
2) Kol. (colonel)
3) Ny. (nyonya)
c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah umum, yang ditulis dengan
huruf kecil.
Misalnya:
1) s.d. (sampai dengan)
2) a.n. (atas nama)
d. Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan,
jutaan, dan seterusnya.
Misalnya:
1) Tebal buku itu 1.150 halaman.
2) Dono membeli minyak sebanyak 1.000 liter
e. Tanda titik tidak digunakan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku
kata dan pada singkatan yang dieja seperti kata (akronim).
Misalnya:
1) DPR
2) ABRI
f. Tanda titik tidak digunakan di belakang singkatan lambing kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.
Misalnya:
1) Lambang Cu adalah lambing kuprum
2) Dia mambeli 10 kg emas
g. Tanda titik tidak digunakan di belakang judul yang merupakan kepala karangan, kepala
ilustarasi tabel, dan sebagainy.
Misalnya:
1) Azab dan Sengsara
2) Wanita Indonesia di Pentas Sejarah
h. Tanda titik tidak digunakan di belakang alamt pengirim dan tanggal surat serta di belakang
nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
1) Jalan Harapan III/AB 19
2) Jakarta, 10 Agustus 1998
Contoh lain : “Hari minggu ada kuliah Bahasa Indonesia.”
B. Tanda koma
Tanda koma digunakan :
a. di antara unsur-unsur dalam suatu pembilangan.
Contoh:
1) Adik membawa piring, gelas, dan teko.
2) Satu, dua, tiga,…empat!
b. Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat majemuk setara yang dihubungkan dengan kata
penghubung yang menyatakan pertentangan seperti tetapi dan sedangkan.
Contoh:
1) Saya ingin pergi, tetapi tidak punya uang.
c. Untuk memisahkan anak kalimat dan induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya.
Contoh:
1) Kalau dia datang, saya akan datang
2) Karena sibuk, dia lupa akan janjinya.
d. Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, yang terdapat pada awal kalimat,
seperti jadi, lagipula, oleh karena itu, akan tetapi, meskipun begitu.
Contoh:
1) Jadi, soalnya tidaklah semudah itu.
2) Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
e. Di balakang kata-kata seru, sperti O, ya, wah, aduh, yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
1)Wah, bukan main.
2)Aduh, mengapa jadi begitu?
f. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
1) Kata ibu, “saya senang sekali”
2) “saya akan pergi sekarang juga,” kata adik kepada ibu.
g. Di muka angka persepuluh, dan di antara rupiah dengan sen.
Contoh:
1) 12,25 cm
2) Rp 125,50
h. Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakannya dari
singkatan nama keluarga atau marga.
Contoh:
1) Moh. Bakri, S.H.
2) Ny. Suhartina, S.P.
i. Untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Contoh:
1) Guru saya, Pak Ahmad, rajin sekali.
2) Di daerah kami, umpamanya, masih sering terjadi pencurian.
j. Di antara: (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, dan (d)
nama dan tempat wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
- Sdr. Munadi, Jalan Pemuda 26, Jakarta Timur
- Dekan Fakulatas Kedokteran, Universitas Indonesia
Jalan Raya Salemba4, Jakarta
- Jakarta, 9 Agustus 1999
- Kuala Lumpur, Malaysia
k. Untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunanya dalam Daftar Pustaka.
Contoh:
- Siregar, Merari, Azab dan Sengsara. Jakarta, Balai Pustaka,1954
l. Di antara nama tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahu penerbitan, dalam suatu Daftar
Pustaka.
Contoh:
- Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka, 1976.
Contoh lain : “Mulai hari ini, aku akan giat belajar.”
C. Tanda Hubung
Tanda hubung digunakan:
a. untuk menyambung bagian-bagian bentuk ulang dan kata ulang.
Contoh:
Sia-sia
Baik-baik
b. tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf capital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan-an, dan (d) singkatan huruf capital
dengan imbuhan kata.
Contoh:
1) Besok akan diadakan lomba menari se-Jawa Tengah.
2) Ke-15 orang itu berasal dari Indonesia
3) Paman mempunyai sepeda tahun 70-an
4) Warga Palembang yang sudah dewasa diwajibkan ber-KTP Palembang.
5) Pemberontakan itu dikenal dengan G-30-S PKI.
Contoh lain : “Nak, hati-hatilah di jalan.”
D. Tanda Titik Dua
c. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian.
Contoh:
- Fakultas syariah mempunyai tiga jurusan: Perbankan, Muamalah, dan Ekonomi Islam.
Contoh lain : “Saeful : besok kuliah ga?”
E. Tanda Titik Koma
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh:
- Deadline semakin dekat; tugas belum kelar juga.
F. Tanda Pisah
Digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau ungkapan yang memberi penjelasan khusus
terhadap kalimat yang disisipinya.
Contoh:
- Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
- Bus Kramatjati jurusan Banjar-Jakarta.
G. Tanda seru
Digunakan sesudah kalimat, ungkapan, atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah.
Contoh:
- Alangkah besarnya mobil itu!
- Berangkatlah sekarang juga!
- Merdeka!
H. Tanda Petik
Digunakan untuk mengapit petikan langsung, judul syair, karangan, istilah yang mempunyai
arti khusus.
Contoh:
- Ia memakai celana “cubrai”
- Sajak “Aku” karangan Chairil Anwar
I. Tanda Petik Tunggal
Digunakan untuk mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh:
- Lailatul Qadar ‘malam seribu bulan’
J. Tanda Kurung
Tanda kurung dipakai dalam mengapit tambahan keterangan atau penjelasan, mengapit
keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan, serta mengapit angka atau
huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Contoh:
FARIS (Fajrul Islam) merupakan salah satu UKM yang terdapat di Universitas Gunadarma.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Begitu banyak kesalahan yang seringkali kita lakukan tentang penggunaan kata serapan
dan tanda baca baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka dengan dibuatnya makalah ini
pennyusun berharap kita dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan.
Bangsa Indonesia memang banyak sekali mengambil kata-kata asing ataupun kata
daerah Salah satu bentuk perkembangan bahasa Indonesia adalah berupa penyerapan kata ke
dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa asing pemberi pengaruh. Begitu juga
dengan penggunaan tanda-tanda baca. Karena dengan salahnya penggunaan tanda baca, maka
akan menimbulkan makna ganda dalam kalimat tersebut.
3.2 Saran
Penulisan dengan tanda baca/ ejaan yang baik dan juga benar sangat baik dalam
penulisan seperti skripsi, makalah atau bahkan novel sekalipun. Untuk itu, sebaiknya berhati-
hati dengan sebuah tanda baca, karena sadar atau tidak, penggunaan tanda bacaan dan ejaan
sangat lah penting. Selain itu, pemahaman tentang teori tata ejaan ini pula akan menjadi hal
yang bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://rinibanget.blogspot.co.id/2013/06/makalah-sistematika-karya-ilmiah.html
http://penyunt.blogspot.co.id/2014/05/makalah-kelompok-konvensi-naskah-dan.html
yumiezhaa.blogspot.co.id
computeraddict13.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai