Anda di halaman 1dari 7

Karakteristik keramik dan granite

Apakah Anda termasuk yang bingung membedakan antara granit dan keramik? Granit disini
maksudnya bukanlah batu alam melainkan “monoporosa” alias isitilah lain dari “single fired
tile”.

Yang termasuk kedalam golongan granit adalah Essenza, Niro Granite, Granito, Garuda,
Indo Gress dan yang termasuk kedalam golongan keramik adalah Herkules, Platinum, Mulia,
KIA, Milan, White Horse, Roman, Super Milan, Habitat, Asia Tile, Signature. Pada artikel
ini kami akan mencoba menjelaskan karakteristik masing-masing granit dan keramik.

Keramik dan granit/monoporosa selintas terlihat serupa tapi sebenarnya tak sama. Keduanya
merupakan pelapis lantai dan dinding yang dibuat oleh manusia (artifisial), bukan hasil buatan
alam. Terkadang pemilihan pelapis lantai/dinding didasarkan hanya dari merek atau motifnya
saja dan bukan dari jenis atau karakteristiknya masing-masing. Memang motif atau desain antara
keramik dan granit sangatlah mirip begitupun ukurannya. Akan tetapi ada beberapa hal yang
menjadikan mereka berbeda.

Yang pertama, karakteristik dari proses pembuatannya.

Bagian depan keramik ukuran 40×40

Keramik merupakan “body” (badan keramik yang terbuat dari campuran tanah liat, batu,
kapur, dll) yang diberi “glaze” (pelapis body keramik yang menjadikan permukaannya
tidak kasar). Motif keramik dicetak di atas glaze lalu nantinya keramik yang sudah dicetak akan
melalui proses pembakaran agar “matang” dan siap dipakai.

Body atau badan keramik yang digunakan akan selalu sama berwarna merah atau putih
(tergantung dari bahan dasarnya), akan tetapi desain/motifnya bisa berbeda-beda sesuai dengan
pesanan atau kebutuhan. Keramik disebut pula sebagai “double fired tile” karena terjadi 2 kali
pembakaran saat pembuatannya, yang pertama setelah body di-press dan masih “telanjang” dan
yang kedua setelah body diberi glaze dan desain motif.
Untuk aksesorisnya (listello dan inserto) biasanya disebut “third firing tile” karena terjadi proses
pembakaran lagi pada waktu keramik itu dibuat. Ssebenarnya terkadang dapat terjadi lebih dari
3 kali pembakaran, karena pembuatannya yang rumit, penggunaan material yang lebih bervariasi
dan prosesnya yang memakan lebih banyak waktu maka harga keramik aksesoris biasanya jauh
lebih mahal.

Sedangkan granit merupakan body yang sudah diberi pewarna lalu di-press (dicetak), dan
langsung dibakar makanya disebut single fired tile atau sekali bakar. Hal ini yang
menyebabkan warna body belakang granit sama dengan bagian depannya (bagian motif/desain).
Bila motifnya berwarna hitam dan berbintik putih maka body belakangnya pun demikian.
Begitupun bila motifnya berwarna merah atau putih.

Granit ukuran 60×60 bagian depan


body belakang granit sama warna dan motifnya dengan bagian depan

Dalam pembuatannya, granit jarang menggunakan desain. Motifnya didapat dari


campuran/kombinasi warna saja. Maka itulah kebanyakan dari motif granit biasanya polos atau
hanya berupa bintik-bintik, tidak seperti keramik yang lebih bervariasi.

Yang kedua, karakteristik dari fisiknya.

Bagian belakang keramik body merah


Bagian belakang keramik body putih
Seperti sudah disebutkan di atas, biasanya keramik ber-body merah atau putih. Body merah ini
berarti tingkat penyerapan airnya lebih besar atau pori-pori pada body tersebut lebih besar
bila dibandingkan dengan keramik body putih. (Karena hal inilah maka pada saat aplikasi,
keramik body merah harus direndam terlebih dahulu sebelum dipakai, sedangkan keramik body
putih tidak perlu lagi).

Bagian samping body keramik yang masih ada sisa glaze


window frame pada keramik

Pada bagian sisi keramik biasanya terdapat sisa-sisa glaze, dan untuk keramik yang tidak
dipotong/uncut biasanya terdapat “window frame” (garis berwarna putih yang tidak tertutup
desain sepanjang sisi keramik). Permukaan keramik juga biasanya sedikit bergelombang atau
istilah yang biasa kami gunakan adalah “wavy”. Hal ini karena pada saat produksi, proses
pemberian glaze yang berupa cairan terkadang tidak menyebar secara merata.

sisi keramik uncut yang agak cembung

Ada keramik yang melalui proses “cutting” (pemotongan) dan “uncut” (tidak dipotong).
Keramik cutting biasanya lebih siku dan ukuran satu sama lainnya lebih presisi karena dipotong
lagi dengan mesin. Cirinya adalah bagian sisi permukaannya berbentuk siku atau rata. Sementara
keramik uncut pada bagian sisi permukaannya terlihat cembung atau melengkung.

Untuk granit, pada bagian sampingnya Anda bisa melihat bahwa desainnya serupa dengan
bagian depannya.

sisi samping granit motif dan warnanya sama dengan bagian depannya

pantulan pada permukaan granit yang rata seperti kaca

Permukaan granit biasanya lebih rata dan tidak bergelombang karena dipoles dengan
mesin. Kebanyakan granit adalah cutting tile atau sisi-sisinya dipotong agar siku dan presisi
ukurannya. Hal inilah yang menyebabkan penampilan granit bisa lebih bagus, dan pada
aplikasinya juga bisa rapat satu dan lainnya sehingga nat-nya bisa lebih tipis/kecil.

Yang ketiga, karakteristik dari kekuatannya.


Bila dibandingkan kekuatan terhadap benturan dan gesek antara keramik dan granit maka granit-
lah pemenangnya. Sifat granit lebih keras dan hasil press-nya mengalahkan keramik yang
bobotnya lebih ringan dan hanya memiliki glaze tipis sehingga setelah sekian lama, motif
keramik bisa habis terkikis.

Tetapi keramik lebih tahan terhadap noda dibandingkan dengan granit. Beberapa jenis
granit yang permukannya licin/mengkilap justru membuatnya semakin tidak tahan noda, karena
pori-pori permukaannya menjadi terbuka karena proses pemolesan. Seperti yang telah
dijelaskan di atas bahwa body depan dan belakang granit sama desainnya, tetapi bagian depan
permukannya yang licin dan mengkilap diperoleh dari hasil polesan mesin.

Nah, setelah mengetahui beberapa hal mengenai karakteristik granit dan keramik, semoga Anda
bisa lebih mudah memilih jenis pelapis lantai/dinding mana yang akan Anda gunakan sesuai
dengan kebutuhan. Sekarang Anda pun tahu alasannya mengapa harga mereka berbeda. Selamat
memilih.

Anda mungkin juga menyukai