Anda di halaman 1dari 2

2.

3 Hubungan Kemiringan Lereng terhadap Produksi Kopi


Menurut Andrian et al. (2014) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman baik faktor biotik maupun abiotik. Dua faktor pembatas utama yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman adalah ketinggian tempat dan kemiringan lereng.
Kemiringan lereng merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan mulai sejak dari
penyiapan lahan pertanian. Lereng yang semakin curam dan semakin panjang akan
meningkatkan besarnya erosi, jika lereng semakin curam maka kecepatan aliran permukaan
meningkat sehingga daya angkutnya juga meningkat. Pengaruh langsung dari erosi akibat
kemiringan lereng yang terlalu curam misalnya dalam proses pelapukan, pencucian, translokasi,
dan lain-lain. Semakin curam suatu lereng maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tanaman. Hal ini dikarenakan sebagian teras dan tanaman penutup tanah lahan telah mengalami
kerusakan. Lahan yang mempunyai kemiringan curam dapat lebih mudah terganggu atau rusak
karena dipengaruhi oleh curah hujan yang dapat menyebabkan kelongsoran tanah dan tanah-
tanah lapisan atas yang subur akan terhanyut. Hal ini sesuai dengan pendapat Halimas (2015)
yang menyatakan bahwa erosi dan sedimentasi yang disebakan oleh kelerengan yang curam
merupakan penyebab utama dalam terjadinya penurunan produktivitas tanah. Produktivitas tanah
yang menurun akan menyebabkan tanaman yang tumbuh diatasnya tidak mendapatkan unsur
hara secara optimal, ini menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan hasil produksi tanaman
Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat bahaya erosi pada kemiringan lahan adalah dengan
cara pembuatan teras. Menurut Sulistyani (2004) Semakin curam kelerengan pada hutan dan
kopi multistrata, ketebalan seresah semakin berkurang. Penurunan ketebalan seresah ditentukan
oleh sistem penggunaan lahan dan pengelolaannya.

Andrian. 2014. Pengaruh Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lereng terhadap Produksi Karet
(Hevea brasiliensis Muell. Arg.)di Kebun Hapesong PTPN III Tapanuli Selatan.
Agroekoteknologi 2(3): 981 – 989
Halimas. 2015. Kajian Erosi Kualitatif Pada Budidaya Tanaman Karet Rakyat Usia 15 Tahun di
Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Jurnal Agroekoteknologi.
Vol.3. No.4 1601- 1607
Sulistyani, H. 2004. Kecepatan dekomposisi seresah pada lahan berbasis kopi pada lahan
berlereng di Sumberjaya. Skripsi S1, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.
Malang

Anda mungkin juga menyukai