Anda di halaman 1dari 3

.

4 Gambaran Klinis
Gambaran klinis bervariasi, diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh ditegakkan apabila
dijumpai gejala-gejala antara lain keluhan cemas, khawatir, was-was, ragu untuk bertindak,
perasaan takut yang berlebihan, gelisah pada hal- hal yang sepele dan tidak utama yang mana
perasaan tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya, sehingga pertimbangan akal
sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh. Selain itu spesifik untuk Gangguan Cemas
Menyeluruh adalah kecemasanya terjadi kronis secara terus-menerus mencakup situasi hidup
(cemas akan terjadi kecelakaan, kesulitan finansial), cemas akan terjadinya bahaya, cemas
kehilangan kontrol, cemas akan`mendapatkan serangan jantung. Sering penderita tidak sabar,
1,5,6
mudah marah, sulit tidur.
Untuk lebih jelasnya gejala-gejala umum ansietas dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel 1. Ketegangan Motorik 1. Kedutan otot/ rasa gemetar


Gejala-
2. Otot tegang/kaku/pegal
gejala
3. Tidak bisa diam

4. Mudah menjadi lelah


HiHiperaktivitas Otonomik 5. Nafas pendek/terasa berat

6. Jantung berdebar-debar

7. Telapak tangan basah/dingin

8. Mulut kering

9. Kepala pusing/rasa melayang

10. Mual, mencret, perut tak enak

11. Muka panas/ badan menggigil

12. Buang air kecil lebih sering


KeKewaspadaan berlebihan dan 13. Perasaan jadi peka/mudah ngilu
Penangkapan berkurang
14. Mudah terkejut/kaget

15. Sulit konsentrasi pikiran

16. Sukar tidur

17. Mudah tersinggung

Gangguan Cemas Menyeluruh

Gangguan cemas menyeluruh juga memiliki pengaruh terhadap tekanan darah. Ada dua
faktor yang paling berpengaruh pada tekanan darah, yaitu curah jantung (cardiac output) dan
tahanan perifer (peripheral resistance). Anxietas akan merangsang respon hormonal dari
hipotalamus yang akan mengsekresi CRF (Cortisocoprin- Releasing Factor) yang
menyebabkan sekresi hormon-hormon hipofise. Salah satu dari hormon tersebut adalah ACTH
(Adreno- Corticotropin Hormon). Hormon tersebut akan merangsang korteks adrenal untuk
mengsekresi kortisol kedalam sirkulasi darah. Peningkatan kadar kortisol dalam darah akan
mengakibatkan peningkatan renin plasma, angiotensin II dan peningkatan kepekaan pembuluh
darah terhadap katekolamin, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah dan sebagai pusat dari
system saraf otonom. Sistem ini terbagi atas sistem simpatis dan sistem parasimpatis.
Pada anxietas terjadi sekresi adrenalin berlebihan yang menyebabkan peningkatan
tekanan darah, sedanngkan pada anxietas yang sangat berat dapat terjadi reaksi yang
dipengaruhi oleh komponen parasimpatis sehingga akan mengakibatkan penurunan tekanan
darah dan frekuensi denyut jantung. Pada kecemasan yang kronis, kadar adrenalin terus
meninggi, sehingga kepekaan terhadap rangsangan yang lain berkurang dan akan terlihat
tekanan darah meninggi. Pada gangguan cemas menyeluruh yang terutama berperan adalah
neurotransmiter serotonin. Pada saat ini telah diidentifikasi tiga reseptor serotonin, yaitu : 5-
HT1, 5-HT2 dan 5-HT3 . Menurut Kabo reseptor 5-HT1 bersifat sebagai inhibitor, sedangkan
reseptor 5-HT2 dan reseptor 5-HT3 bersifat sebagai eksitator. Menurut Gothert, aktivasi
reseptor 5-HT1 akan mengurangi kecemasan sedangkan aktivasi reseptor 5-HT2 akan
meningkatkan tekanan darah.6

Anda mungkin juga menyukai