Makalah Tanaman Pisang
Makalah Tanaman Pisang
(TANAMAN PISANG)
Disusun Oleh:
TIM ADIWIYATA SDN TANJUNGGUNUNG
SDN TANJUNGGUNUNG
DINAS PENDIDIKAN JOMBANG
JAWA TIMUR
2019
Daftar Isi
A. Latar Belakang
Pisang berasal dari asia tenggara. Kini tanaman pisang telah menyebar
keseluruhan dunia, termasuk Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya berbagai jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh
Indonesia. Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak
mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di
Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah
penghasil pisang.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Tanaman pisang
termasuk dalam golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon tersusun
atas batang semu. Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang
tersusun secara rapat teratur. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa
yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah
pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan
mineral, terutama kalium.
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam
dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain,
cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah
matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan
dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang
kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Selain memberikan kontribusi gizi lebih
tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan
cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan.
Secara morfologi tanaman pisang terdiri dari daun, batang,
bonggol, bunga pisang, dan buah pisang. Organ-organ tanaman ini sudah
banyak dimanfaatkan, terutama yang paling sering dimanfaatkan yaitu
buah pisang. Buah pisang dapat dikonsumsi secara langsung, dapat pula
diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan seperti kripik pisang, sale
pisang, pisang goreng, dan lain-lain.
Pisang biasa disebut sebagai buah kehidupan karena seluruh
bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Berdasarkan hal
tersebut, penyusun memilih tanaman pisang untuk dijadikan produk unggulan
dalam program adiwiyata SDN Tanjunggunung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka rumusan masalahnya
adalah:
1. Bagaimana deskripsi pisang?
2. Bagaimana morfologi pisang?
3. Bagaimana pemeliharaan pisang?
4. Bagaimana panen pisang?
5. Bagaimana cara pembuatan keripik pisang?
6. Bagaimana pemanfaatan limbah pisang?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui deskripsi pisang.
2. Untuk mengetahui morfologi pisang.
3. Untuk mengetahui pemeliharaan pisang.
4. Untuk mengetahui panen pisang.
5. Untuk mengetahui cara pembuatan keripik pisang.
6. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah pisang.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Daun
Daun pisang (Musa acuminata) merupakan jenis daun tunggal dan
termasuk daun sempurna karena bagian daunnya lengkap terdiri dari
pelepah dauh, tangkai daun dan helaian daun. Daun pisang memiliki ujung
daun (apex folli) yang membulat, pangkal daun (basis folli) yang berlekuk,
tepi daun (margo folli) yang rata, bangun daun (circumscroipto) berupa
lanset, daging daun (intervenium) seperti kertas, pertulangan daun
(nervatio) yang menyirip, warna daun pada bagian atas berwarna hijau tua
dan bagian bawahnya berwarna hijau muda yang mengkilat, serta bagian
bawahnya berselaput lilin. Daun pisang termasuk daun lengkap.
4. Bunga
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang
keluar dari ujung batang. Susunan bunga tersusun atas daun-daun
pelindung yang saling menutupi dan bunga-bunganya terletak pada tiap
ketiak di antara daun pelindng dan membentuk sisir. Bunga pisang
termasuk bunga berumah satu . letak bunga betina di bagian pangkal,
sedangkan letak bunga jantan berada di tengah. Bunga sempurnya yang
terdiri atas bunga jantan dan bunga betina berada di bagian ujung.
5. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas
beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang tergantung
varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid.
Kecuali pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji.
Proses pembuahan tanpa adanya biji disebut dengan partenokarpi. Ukuran
buah pisang bervariasi tergantung pada varietasnya. Panjang antara 10-18
cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah berlinggir 3-5 alur,
bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging
buah tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan
ketika tua berubah menjadi kuning dan strukturnya bisa tebal dan tipis juga
tergantung dari varietas pisangnya.
3. Pemeliharaan tanaman
Beberapa kegiatan pemeliharaan yang perlu mendapat perhatian
dalam merawat tanaman pisang adalah :
a. Pemangkasan, pemangkasan daun kering bertujuan untuk pencegahan
penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan
dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pembungaan setidaknya
ada 6-8 daun sehat, agar perkembangan buah menjadi maksimal.
Setelah pemangkasan bunga jantan dilakukan sebaiknya tidak
dilakukan pemangkasan daun lagi, daun bekas pangkasan dari
tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar. Alat pemangkasan
sebaiknya disterilkan dengan desinfektan misalnya menggunakan
bayclean atau alkohol.
b. Penyiangan dan Penggemburan Tanah, tanah disekitar pohon pisang
harus dibersihkan dari rumput pengganggu/gulma, sekaligus
digemburkan dengan cangkul bkecil (koret). Penggemburan tanah
tidak boleh terlalu dalam karena perakaran pisang itu dangkal dan
pekerjaan dilakukan sesuai dengan kondisi kebun. Bila gulma tidak
banyak maka yang perlu dilakukan adalah penggemburan tanah agar
perakaran dan bonggol pisang bisa berkembang dengan baik.
Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat
tanaman berumur 1 sampai 5 bulan, terutama 3 bulan pertama
pengendalian gulma harus dilakukan secara intensif. Setelah tanaman
berumur 5 bulan pengendalian mulai dikurangi karena kanopi tanaman
telah saling menutupi sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma.
Penyiangan dilakukan selang waktu 2-3 bulan.
c. Saat ini pengendalian gulma dapat dilakukan dengan herbisida karena
tanaman sudah cukup tinggi sehingga daun tanaman tidak terkena
herbisida seperti DMA G, Paracol dan Herbisol sesuai dosis anjuran di
kemasan. Penggunaan herbisida umumnya tergantung pada musim,
musim kering menggunakan herbisida sistemik dan musim hujan
menggunakan herbisida kontak. Kebersihan kebun di bawah tanaman
pisang penting sekali, karena gulma dan sisa-sisa batang pisang yang
ada dapat merupakan sarang hama penggerek batang. Hati-hati dengan
penggunaan tanaman penutup tanah seperti Centrosema, Indigofera
dan lain-lain yang dapat bersifat racun terhadap tanaman pisang.
d. Pembumbunan, perlu dilaksanakan bila umbi pisang muncul ke
permukaan tanah, demikian juga pada waktu tanaman pisang
menghasilkan rumpun (beranak). Hal ini dimaksudkan agar perakaran
bisa berkembang lebih baik sekaligus memperkuat pertumbuhan
tanaman pisang.
e. Pengairan, perakaran tanaman pisang dangkal, dekat dengan
permukaan tanah namun tanaman ini tahan terhadap kekeringan atau
kekurangan air karena perakarannya banyak mengandung air. Apabila
tandan buah keluar pada musim kemarau, maka tandannya pendek
pendek dan kecil-kecil. Kenyataan ini maka para ahli melakukan
pengairan tanaman pisang pada musim kemarau, ternyata tandan
buahnya jadi panjang dan buahnya juga besar-besar. Oleh karena itu
pemberian air pada musim kemarau perlu sekali dilakukan terutama
bila tanaman akan berbunga ataub berbuah. Musim kemarau kebun
pisang perlu diairi minimal sebulan sekali agar kelembaban tanahnya
terjaga.
f. Penjarangan Anakan, bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan,
menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun.
Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk
(umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan) dan 1 anakan muda (umur 3
bulan) yang dilakukan rutin setiap 6 - 8 minggu. Anakan yang dipilih
atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat terbuka dan
yang terletak diseberangnya, jadi setiap rumpun supaya dijaga tinggal
3 anakan, yang lain dibuang hati-hatibsupaya hasilnya tinggi. Setelah
bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai dengan pertumbuhan
uler pisang lambat sekali segera sisa jantung dipotong. Pemotongan
jantung pisang dapat meningkatkan produksi buah antara 2 - 5%.
g. Perawatan Tandan, membersihkan daun sekitar tandan terutama daun
yang sudah kering dan membuang buah pisang yang tidak sempurna
pada 1-2 sisir terakhir, diikuti dengan pemotongan bunga jantan agar
buah pada tandan diatasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah
dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1m
x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah darin kerusakan
oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus tandan
yang mempunyai masa pembuahan sama dapat diberi tanda (misal
dengan tali rafia yang sama0. Hal ini untuk menentukan waktu panen
yang tepat sehingga umur dan ukuran buah seragam. Sebelum buah
dipanen agar tanaman tidak roboh dapat ditopang dengan bambu atau
dengan mengikat pangkal tandan dengan kabel atau tali yang
dibentang diantara barisan tanaman pisang.
h. Sanitasi Kebun, bertujuan untuk menjaga lingkungan kebun tetap
sehat, sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik.
Sanitasi dilakukan 45 hari sekali meliputi kegiatan pembersihan daun
kering, penjarangan anakan dan pembuangan sisa tanaman bekas
panen.
4. Pengendalian hama dan penyakit
a. Hama
1) Ulat daun (Erienota thrax.)
a) Bagian yg diserang adalah daun
b) Gejala: daun menggulung seperti selubung & sobek hingga
tulang daun.
c) Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yg cocok
belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.
2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
a) Bagian yg diserang adalah kelopak daun, batang.
b) Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dlm kelopak daun,
batang pisang penuh lorong.
c) Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari
sisa batang pisang, gunakan bibit yg telah disucihamakan.
3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
a) Bagian yg diserang adalah akar.
b) Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau
bintik kecil di dlm akar, akar bengkak.
c) Pengendalian: gunakan bibit yg telah disucihamakan,
tingkatkan humus tanah & gunakan lahan dengan kadar
lempung kecil.
4) Ulat bunga & buah (Nacoleila octasema.)
a) Bagian yg diserang adalah bunga & buah.
b) Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis.
Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
c) Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.
b. Penyakit
1) Penyakit darah
a) Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yg
diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam.
b) Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
c) Pengendalian: dengan membongkar & membakar tanaman yg
sakit.
2) Panama
a) Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yg diserang
adalah daun.
b) Gejala: daun layu & putus, mula-mula daun luar lalu daun di
bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya
pembuluh getah berwarna hitam.
c) Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
3) Bintik daun
a) Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yg diserang
adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yg makin
meluas.
b) Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yg
mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
4) Layu
a) Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yg diserang adalah akar.
b) Gejala: tanaman layu & mati.
c) Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
5) Daun pucuk
a) Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia
nigronervosa. Bagian yg diserang adalah daun pucuk.
b) Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
c) Pengendalian: cara membongkar & membakar tanaman yg
sakit.
D. Panen Tanaman Pisang
1. Ciri dan Umur Panen
Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat panen
ditentukan oleh umur buah dan bentuk buah. Ciri khas panen adalah
mengeringnya daun bendera. Buah yang cukup umur untuk dipanen
berumur 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai
hampir bulat. Penentuan umur panen harus didasarkan pada jumlah waktu
yang diperlukan untuk pengangkutan buah ke daerah penjualan sehingga
buah tidak terlalu matang saat sampai di tangan konsumen. Sedikitnya
buah pisang masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima konsumen.
2. Cara Panen
Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang
tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan
pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan. Tandan pisang
disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes
ke bawah tanpa mengotori buah. Dengan posisi ini buah pisang terhindar
dari luka yang dapat diakibatkan oleh pergesekan buah dengan tanah.
Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya
dihilangkan sama sekali. Jika tersedia tenaga kerja, batang pisang bisa saja
dipotong sampai setinggi 1 m dari permukaan tanah. Penyisaan batang
dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas. Pada perkebunan pisang
yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3-10 hari sekali tergantung
pengaturan jumlah tanaman produktif.
Belum ada standard produksi pisang di Indonesia, di sentra pisang
dunia produksi 28 ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan skala
rumah tangga. Untuk perkebunan kecil (10-30 ha) dan perkebunan besar
(> 30 ha), produksi yang ekonomis harus mencapai sedikitnya 46
ton/ha/tahun.
A. Kesimpulan
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan
di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke
Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Pisang adalah buah yang
sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat.
Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang.
Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses
fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus
berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah
menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong
kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba,
kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia.
B. Saran
Mengingat banyaknya tanaman pisang yang tumbuh subur dan hidup
dengan mudah di Indonesia serta berbagai macam kandungannya yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, maka perlu diketahui lebih jauh lagi
tentang tanaman pisang. Karena bukan hanya buanya saja yang dapat
dimanfaatkan melainkan seluruh bagian tanaman mulai dari bonggol hingga
daunnya. Dengan demikian, maka produksi limbah dari olahan tanaman pisang
dapat ditekan, bahkan limbahnya dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk
yang berguna bagi manusia.
DAFTAR PUSTAKA