Anda di halaman 1dari 19

PRODUK UNGGULAN

(TANAMAN PISANG)

Disusun Oleh:
TIM ADIWIYATA SDN TANJUNGGUNUNG

SDN TANJUNGGUNUNG
DINAS PENDIDIKAN JOMBANG
JAWA TIMUR
2019
Daftar Isi

Halaman Sampul .............................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tanaman Pisang ............................................................... 3
B. Morfologi Tanaman Pisang .............................................................. 4
C. Pemeliharaan Tanaman Pisang ......................................................... 6
D. Panen Tanaman Pisang ....................................................................11
E. Pembuatan Keripik Pisang .............................................................. 12
F. Pemanfaatan Limbah Tanaman Pisang ............................................ 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................. 18
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pisang berasal dari asia tenggara. Kini tanaman pisang telah menyebar
keseluruhan dunia, termasuk Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya berbagai jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh
Indonesia. Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak
mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di
Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah
penghasil pisang.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Tanaman pisang
termasuk dalam golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon tersusun
atas batang semu. Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang
tersusun secara rapat teratur. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa
yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah
pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan
mineral, terutama kalium.
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam
dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain,
cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah
matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan
dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang
kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Selain memberikan kontribusi gizi lebih
tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan
cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan.
Secara morfologi tanaman pisang terdiri dari daun, batang,
bonggol, bunga pisang, dan buah pisang. Organ-organ tanaman ini sudah
banyak dimanfaatkan, terutama yang paling sering dimanfaatkan yaitu
buah pisang. Buah pisang dapat dikonsumsi secara langsung, dapat pula
diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan seperti kripik pisang, sale
pisang, pisang goreng, dan lain-lain.
Pisang biasa disebut sebagai buah kehidupan karena seluruh
bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Berdasarkan hal
tersebut, penyusun memilih tanaman pisang untuk dijadikan produk unggulan
dalam program adiwiyata SDN Tanjunggunung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka rumusan masalahnya
adalah:
1. Bagaimana deskripsi pisang?
2. Bagaimana morfologi pisang?
3. Bagaimana pemeliharaan pisang?
4. Bagaimana panen pisang?
5. Bagaimana cara pembuatan keripik pisang?
6. Bagaimana pemanfaatan limbah pisang?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui deskripsi pisang.
2. Untuk mengetahui morfologi pisang.
3. Untuk mengetahui pemeliharaan pisang.
4. Untuk mengetahui panen pisang.
5. Untuk mengetahui cara pembuatan keripik pisang.
6. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah pisang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tanaman Pisang


Tumbuhan pisang berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Itali,
Indonesia, Amerika dan bagian dunia yang lain. Tumbuhan pisang menyukai
daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari, cocok tumbuh didataran
rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas permukaan laut.
Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak
memiliki batang sejati. Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan dan
pertumbuhan pelepah pelepah yang mengelilingi poros lunak panjang , Batang
pisang yang sebenarnya terdapat pada bonggol yang tersembunyi di dalam
tanah. Percabagan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung
memanjang dan membentuk bunga lalu buah.
Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut
bonggol, pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang
selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Buah pisang umumnya tidak
berbiji/ bersifat partenokarpi.

Klasifikasi tanaman pisang


Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa spp.

Jenis pisang dibagi menjadi empat:


1. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var
Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis.
Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas.
2. Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca
formatypica atau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang
nangka, tanduk dan kepok.
3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan
daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.
4. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).

B. Morfologi Tanaman Pisang


Bagian-bagian pada tanaman pisang hampir
sama dengan bagian-bagian pada tumbuhan atau
tanaman lain. Berikut adalah morfologi dari
tanaman pisang:
1. Akar
Sistem perakaran yang berada pada
tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh
dari bongo (corm) bagian samping dan bagian
bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar
tunggang. Pertumbuhan akar pada umumnya
berkelompok menuju arah samping di bawah
permukaan tanah dan mengarah ke dalam tanah
mencapai sepanjang 4-5 meter. Walaupun
demikian, daya jangkau akar hanya menembus
pada kedalaman tanah antara 150-200 cm.
2. Batang
Batang psaing dibedakan menjadi dua macam yaitu batang asli
yang disebut bonggol dan batang semu atau juga batang palsu. Bonggol
berada di pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah
serta memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman
pisang dan merupakan tempat tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas
pelepah-pelapah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh,
serta berada di atas permukaan tanah.

3. Daun
Daun pisang (Musa acuminata) merupakan jenis daun tunggal dan
termasuk daun sempurna karena bagian daunnya lengkap terdiri dari
pelepah dauh, tangkai daun dan helaian daun. Daun pisang memiliki ujung
daun (apex folli) yang membulat, pangkal daun (basis folli) yang berlekuk,
tepi daun (margo folli) yang rata, bangun daun (circumscroipto) berupa
lanset, daging daun (intervenium) seperti kertas, pertulangan daun
(nervatio) yang menyirip, warna daun pada bagian atas berwarna hijau tua
dan bagian bawahnya berwarna hijau muda yang mengkilat, serta bagian
bawahnya berselaput lilin. Daun pisang termasuk daun lengkap.
4. Bunga
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang
keluar dari ujung batang. Susunan bunga tersusun atas daun-daun
pelindung yang saling menutupi dan bunga-bunganya terletak pada tiap
ketiak di antara daun pelindng dan membentuk sisir. Bunga pisang
termasuk bunga berumah satu . letak bunga betina di bagian pangkal,
sedangkan letak bunga jantan berada di tengah. Bunga sempurnya yang
terdiri atas bunga jantan dan bunga betina berada di bagian ujung.
5. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas
beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang tergantung
varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid.
Kecuali pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji.
Proses pembuahan tanpa adanya biji disebut dengan partenokarpi. Ukuran
buah pisang bervariasi tergantung pada varietasnya. Panjang antara 10-18
cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah berlinggir 3-5 alur,
bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging
buah tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan
ketika tua berubah menjadi kuning dan strukturnya bisa tebal dan tipis juga
tergantung dari varietas pisangnya.

C. Pemeliharaan Tanaman Pisang


1. Pengembangbiakan secara generatif
Secara kawin (sexual/ generatif) yaitu yang dikenal dengan
perbanyakan menggunakan biji. Kelebihan dari perbanyakan secara
generatif / menggunakan biji adalah :
a. Dapat dikerjakan dengan mudah
b. Biasanya lebih sehat dan hidup lebih lama
c. Memungkinkan diadakan perbaikan –perbaikan sifat tanaman lewat
persilangan baru.
d. Benih lebih mudah disimpan dan dan dikirimkan.
e. Tanaman mempunyai perakaran tunggang yang dalam sehingga tahan
kekeringan pada musim kemarau dan tahan rebah.
2. Pengembangbiakan secara vegetatif
Perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu perbanyakan tanaman
dengan menggunakan bagian dari tanaman, baik cabang, ranting, daun,
batang, tunas, akar maupun daun. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan
dengan cara mencangkok, menyetek, okulasi, merunduk, dan sambung
seperti tanaman tebu. Keuntungan dari perbanyakan tanaman sistem ini
adalah sifat induknya sama dengan hasil turunannya. Sedangkan alasan
lain dari perbanyakan secara vegetatif adalah :
a. Tanaman tidak menghasilkan atau sedikit menghasilkan biji.
b. Biji yang dihasilkan oleh tanaman sukar berkecambah.
c. Tanaman yang diperbanyak secara vegetatif akan lebih cepat berbuah
dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji .
d. Tanaman akan lebih kuat bila disambungkan pada batang jenis lain.
e. Tanaman lebih ekonomis bila diperbanyak dengan vegetatif.
f. Tanaman lebih tahan suhu dingin bila disambungkan pada batang jenis
tanaman lain.

3. Pemeliharaan tanaman
Beberapa kegiatan pemeliharaan yang perlu mendapat perhatian
dalam merawat tanaman pisang adalah :
a. Pemangkasan, pemangkasan daun kering bertujuan untuk pencegahan
penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan
dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pembungaan setidaknya
ada 6-8 daun sehat, agar perkembangan buah menjadi maksimal.
Setelah pemangkasan bunga jantan dilakukan sebaiknya tidak
dilakukan pemangkasan daun lagi, daun bekas pangkasan dari
tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar. Alat pemangkasan
sebaiknya disterilkan dengan desinfektan misalnya menggunakan
bayclean atau alkohol.
b. Penyiangan dan Penggemburan Tanah, tanah disekitar pohon pisang
harus dibersihkan dari rumput pengganggu/gulma, sekaligus
digemburkan dengan cangkul bkecil (koret). Penggemburan tanah
tidak boleh terlalu dalam karena perakaran pisang itu dangkal dan
pekerjaan dilakukan sesuai dengan kondisi kebun. Bila gulma tidak
banyak maka yang perlu dilakukan adalah penggemburan tanah agar
perakaran dan bonggol pisang bisa berkembang dengan baik.
Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat
tanaman berumur 1 sampai 5 bulan, terutama 3 bulan pertama
pengendalian gulma harus dilakukan secara intensif. Setelah tanaman
berumur 5 bulan pengendalian mulai dikurangi karena kanopi tanaman
telah saling menutupi sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma.
Penyiangan dilakukan selang waktu 2-3 bulan.
c. Saat ini pengendalian gulma dapat dilakukan dengan herbisida karena
tanaman sudah cukup tinggi sehingga daun tanaman tidak terkena
herbisida seperti DMA G, Paracol dan Herbisol sesuai dosis anjuran di
kemasan. Penggunaan herbisida umumnya tergantung pada musim,
musim kering menggunakan herbisida sistemik dan musim hujan
menggunakan herbisida kontak. Kebersihan kebun di bawah tanaman
pisang penting sekali, karena gulma dan sisa-sisa batang pisang yang
ada dapat merupakan sarang hama penggerek batang. Hati-hati dengan
penggunaan tanaman penutup tanah seperti Centrosema, Indigofera
dan lain-lain yang dapat bersifat racun terhadap tanaman pisang.
d. Pembumbunan, perlu dilaksanakan bila umbi pisang muncul ke
permukaan tanah, demikian juga pada waktu tanaman pisang
menghasilkan rumpun (beranak). Hal ini dimaksudkan agar perakaran
bisa berkembang lebih baik sekaligus memperkuat pertumbuhan
tanaman pisang.
e. Pengairan, perakaran tanaman pisang dangkal, dekat dengan
permukaan tanah namun tanaman ini tahan terhadap kekeringan atau
kekurangan air karena perakarannya banyak mengandung air. Apabila
tandan buah keluar pada musim kemarau, maka tandannya pendek
pendek dan kecil-kecil. Kenyataan ini maka para ahli melakukan
pengairan tanaman pisang pada musim kemarau, ternyata tandan
buahnya jadi panjang dan buahnya juga besar-besar. Oleh karena itu
pemberian air pada musim kemarau perlu sekali dilakukan terutama
bila tanaman akan berbunga ataub berbuah. Musim kemarau kebun
pisang perlu diairi minimal sebulan sekali agar kelembaban tanahnya
terjaga.
f. Penjarangan Anakan, bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan,
menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun.
Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk
(umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan) dan 1 anakan muda (umur 3
bulan) yang dilakukan rutin setiap 6 - 8 minggu. Anakan yang dipilih
atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat terbuka dan
yang terletak diseberangnya, jadi setiap rumpun supaya dijaga tinggal
3 anakan, yang lain dibuang hati-hatibsupaya hasilnya tinggi. Setelah
bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai dengan pertumbuhan
uler pisang lambat sekali segera sisa jantung dipotong. Pemotongan
jantung pisang dapat meningkatkan produksi buah antara 2 - 5%.
g. Perawatan Tandan, membersihkan daun sekitar tandan terutama daun
yang sudah kering dan membuang buah pisang yang tidak sempurna
pada 1-2 sisir terakhir, diikuti dengan pemotongan bunga jantan agar
buah pada tandan diatasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah
dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1m
x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah darin kerusakan
oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus tandan
yang mempunyai masa pembuahan sama dapat diberi tanda (misal
dengan tali rafia yang sama0. Hal ini untuk menentukan waktu panen
yang tepat sehingga umur dan ukuran buah seragam. Sebelum buah
dipanen agar tanaman tidak roboh dapat ditopang dengan bambu atau
dengan mengikat pangkal tandan dengan kabel atau tali yang
dibentang diantara barisan tanaman pisang.
h. Sanitasi Kebun, bertujuan untuk menjaga lingkungan kebun tetap
sehat, sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik.
Sanitasi dilakukan 45 hari sekali meliputi kegiatan pembersihan daun
kering, penjarangan anakan dan pembuangan sisa tanaman bekas
panen.
4. Pengendalian hama dan penyakit
a. Hama
1) Ulat daun (Erienota thrax.)
a) Bagian yg diserang adalah daun
b) Gejala: daun menggulung seperti selubung & sobek hingga
tulang daun.
c) Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yg cocok
belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.
2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
a) Bagian yg diserang adalah kelopak daun, batang.
b) Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dlm kelopak daun,
batang pisang penuh lorong.
c) Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari
sisa batang pisang, gunakan bibit yg telah disucihamakan.
3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
a) Bagian yg diserang adalah akar.
b) Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau
bintik kecil di dlm akar, akar bengkak.
c) Pengendalian: gunakan bibit yg telah disucihamakan,
tingkatkan humus tanah & gunakan lahan dengan kadar
lempung kecil.
4) Ulat bunga & buah (Nacoleila octasema.)
a) Bagian yg diserang adalah bunga & buah.
b) Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis.
Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
c) Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.
b. Penyakit
1) Penyakit darah
a) Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yg
diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam.
b) Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
c) Pengendalian: dengan membongkar & membakar tanaman yg
sakit.
2) Panama
a) Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yg diserang
adalah daun.
b) Gejala: daun layu & putus, mula-mula daun luar lalu daun di
bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya
pembuluh getah berwarna hitam.
c) Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
3) Bintik daun
a) Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yg diserang
adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yg makin
meluas.
b) Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yg
mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
4) Layu
a) Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yg diserang adalah akar.
b) Gejala: tanaman layu & mati.
c) Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
5) Daun pucuk
a) Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia
nigronervosa. Bagian yg diserang adalah daun pucuk.
b) Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
c) Pengendalian: cara membongkar & membakar tanaman yg
sakit.
D. Panen Tanaman Pisang
1. Ciri dan Umur Panen
Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat panen
ditentukan oleh umur buah dan bentuk buah. Ciri khas panen adalah
mengeringnya daun bendera. Buah yang cukup umur untuk dipanen
berumur 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai
hampir bulat. Penentuan umur panen harus didasarkan pada jumlah waktu
yang diperlukan untuk pengangkutan buah ke daerah penjualan sehingga
buah tidak terlalu matang saat sampai di tangan konsumen. Sedikitnya
buah pisang masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima konsumen.
2. Cara Panen
Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang
tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan
pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan. Tandan pisang
disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes
ke bawah tanpa mengotori buah. Dengan posisi ini buah pisang terhindar
dari luka yang dapat diakibatkan oleh pergesekan buah dengan tanah.
Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya
dihilangkan sama sekali. Jika tersedia tenaga kerja, batang pisang bisa saja
dipotong sampai setinggi 1 m dari permukaan tanah. Penyisaan batang
dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas. Pada perkebunan pisang
yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3-10 hari sekali tergantung
pengaturan jumlah tanaman produktif.
Belum ada standard produksi pisang di Indonesia, di sentra pisang
dunia produksi 28 ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan skala
rumah tangga. Untuk perkebunan kecil (10-30 ha) dan perkebunan besar
(> 30 ha), produksi yang ekonomis harus mencapai sedikitnya 46
ton/ha/tahun.

E. Pembuatan Keripik Pisang


1. Bahan :
a. 1/2 kg pisang yang setengah matang
b. 1 sendok teh garam halus
c. 200 gula pasir
d. air secukupnya
e. 2 lembar daun pandan ( dicuci bersih )
f. minyak untuk menggoreng secukupnya
g. 1 sendok teh air kapur sirih
2. Cara Membuat Keripik Pisang :
a. Kupas kulit pisang lalu diiris tipis
b. Rendam pisang yang sudah diiris dengan air yang sudah dicampur
dengan air kapur sirih, diamkan selama 30 menit lalu tiriskan
c. Masukkan pisang yang sudah direndam kedalam wadah lalu
tambahkan garam, aduk rata
d. Panaskan minyak kemudian goreng pisang sampai matang dan kering,
angkat tiriskan
e. Rebus gula pasir dengan air secukupnya sampai mendidih dan gula
menjadi larut
f. Masukkan daun pandan yang sudah dicuci bersih kedalam rebusan
gula, aduk sampai harum dan mengental
g. Masukkan keripik yang sudah digoreng kedalam rebusan gula pasir,
aduk hingga merata lalu angkat dan dinginkan
h. Keripik pisang siap untuk dihidangkan

F. Pemanfaatan Tanaman Pisang


Buah pisang yang lezat rasanya itu ternyata menyimpan banyak sekali
manfaat. Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah
pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat
25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A
44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram.
Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin,
karbohidrat, serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya
mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara minimal gizinya.
1. Manfaat Tanaman Pisang
a. Manfaat pisang bagi kesehatan
1) Sumber Kekuatan Tenaga
Buah pisang dengan mudah dapat dicerna, gula yang
terdapat di buah tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang
bagus secara cepat, dan itu bagus dalam pembentukan tubuh, untuk
kerja otot, dan sangat bagus untuk menghilangkan rasa lelah.
2) Manfaat bagi Ibu Hamil
Pisang juga disarankan untuk dikonsumsi para wanita hamil
karena mengandung asam folat yang mudah diserap janin melalui
rahim. Namun perlu dibatasi, karena dalam satu buah pisang
mengandung sekitar 85-100 kalori yang terlalu besar untuk janin.
3) Manfaat bagi Penyakit Usus dan Perut
Pisang juga kaya serat makanan atau karbohidrat kompleks.
Konsumsi serat makanan akan membantu memperlancar buang air
besar dan sangat baik untuk mencegah kanker usus besar. Selain
itu, pisang dapat mengatasi beberapa masalah usus dan perut
lainnya seperti:
a) Diverticulitis, penyakit ini terjadi karena adanya radang pada
kantong kecil dalam dinding usus. Kantong-kantong tersebut
berisi material fecal yang menyebabkan rasa sakit pada dinding
usus. Pisang yang dicampur dengan susu cair atau dimasukkan
dalam segelas susu cair, dapat dihidangkan sebagai obat untuk
penyakit usus. Karena pisang mengandung serat, lemak,dan
minyak sehingga pisang dapat melindungi dinding usus.
b) Radang lambung, penyakit ini terjadi ketika jaringan mucosal
pada perut terasa perih dan sakit, kita akan mengalami
kesulitan pada waktu mencerna makanan, bahkan merasakan
sakit yang luar biasa. Juice pisang akan melapisi,
menyejukkan, dan menyembuhkan peradangan serius seperti
halnya bahan-bahan antacid.
4) Manfaat bagi Luka Bakar
Tidak hanya buahnya saja yanag bermanfaat, tetapi daun
pisang pun dapat digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar
dengan cara dioles karena campuran abu daun pisang ditambah
minyak kelapa mempunyai pengaruh yang dapat mendinginkan
kulit dan menyembuhkan luka bakar.
5) Manfaat bagi Penderita Anemia
Dua buah pisang yang dimakan oleh pasien anemia setiap
hari sudah cukup, karena mengandung Fe (zat besi) tinggi.
6) Manfaat pisang untuk Mengatur Bobot Badan
Pisang juga mempunyai peranan dalam penurunan berat
badan seperti juga untuk menaikkan berat badan. Telah terbukti
seseorang kehilangan berat badan dengan berdiet 4 (empat) buah
pisang dan 4 (empat) gelas susu non fat atau susu cair per hari
sedikitnya 3 hari dalam seminggu, jumlah kalori hanya 1250 dan
menu tersebut cukup menyehatkan. Menu ini menyehatkan bagi
tubuh Anda. Bila ingin menambah bobot tubuh, membuat gemuk,
minumlah satu gelas banana shake yang dicampur madu, kacang
dan mangga, sesudah makan. Menu ini bila dikonsumsi setiap hari,
akan membantu menaikkan berat badan.
b. Manfaat pisang bagi kecantikan
1) Melembabkan Kulit kering
2) Menghilangkan bekas jerawat ataupun bekas cacar air
3) Menghaluskan kulit tangan dan kaki
4) Penyubur rambut
5) Penghitam dan pencegah rambut rontok

2. Pemanfaatan Tanaman Pisang


Hampir semua bagian tanaman pisang dapat dimanfaatkan. Namun
dalam pemanfaatannya kadangkala menimbulkan limbah. Oleh karena itu,
berikut merupakan contoh produk reuse, recycle dan reduce dengan
memanfaatkan tanaman pisang.
a. Reuse
Contoh penanganan limbah pisang dengan cara guna ulang (Reuse)
ialah:
1) Bonggol pisang untuk obat dan makanan
Air bonggol pisang kepok dan klutuk juga diketahui dapat
dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit disentri, pendarahan
usus, obat kumur serta untuk memperbaiki pertumbuhan dan
menghitamkan rambut. Sedangkan untuk makanan, bonggol pisang
dapat diolah menjadi penganan, seperti urap dan lalapan.
2) Batang Pisang yang dijadikan pakan ternak
Batang pisang yang tidak dipakai biasanya langsung
dibuang atau untuk menahan laju air tapi selain itu batang pisang
juga bisa digunakan untuk pakan ternak karena kandungan yang
terkandung di dalam batang pisang dapat meningkatkan gizi pada
ternak tersebut sehingga akan meningkatkan kualitas dari ternak
tersebut.
b. Recycle
Contoh penanganan limbah pisang dengan cara daur ulang
(recycle) ialah keripik bonggol pisang.
Kebutuhan bahan untuk membuat keripik bonggol pisang
terdiri atas bonggol pisang, natrium bisulfit, garam, bawang merah,
bawang putih, minyak goreng, merica, dan air. Sedangkan piranti yang
mesti disiapkan adalah pisau, baskom, wajan, ember, kompor, talenan,
dan alat penunjang lainnya.
Cara membuatnya, ambil bonggol pisang, lalu kupas kulit
luarnya, dan dicuci dengan air bersih. Bonggol diiris menjadi irisan-
irisan tipis sekitar 0,5 cm. Irisan bonggol direndam dalam larutan
natrium bisulfit satu persen selama 2-3 menit (Pedomannya: 1 gram
natrium bisulfit dicairkan ke dalam 1 liter air). Setelah direndam, irisan
bonggol ditiriskan. Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk sampai
halus, lalu dimasukkan ke dalam baskom dan tambahkan sedikit air.
Rendam irisan bonggol dalam baskom yang berisi bumbu, lalu diaduk
sampai rata, dan biarkan sekitar 5-10 menit agar bumbunya meresap.
Irisan bonggol yang telah dibumbui itu digoreng, sambil dibolak-balik
hingga kematangan merata. Angkat dan tiriskan. Akhirnya, jadilah
keripik bonggol pisang yang dikemas dalam kantong plastik.
c. Reduce
1) Daun pisang sebagai pembungkus makanan
Daun pisang digunakan untuk membungkus makanan
karena dengan membungkus makanan dengan menggunakan daun
pisang akan menambah cita rasa dalam makanan tersebut contoh
bahan makanan yang sering menggunakan daun pisang sebagai
pembungkus adalah tempe. Selain itu daun pisang juga oleh
masyarakan (sekitar tahun 1945) biasa digunakan untuk
membungkus rokok.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
daun pisang sebagai pembungkus makanan akan mengurangi
penggunaan plastik yang tidak ramah lingkungan karena yang
sudah kita ketahui bahwa plastic tidak bisa terurai dan akan
berdampak pada pemanasan global.
2) Kulit pisang untuk semir sepatu
Bagian dalam dari kulit pisang mengandung potassium
yang merupakan bahan penting yang terdapat dalam semir sepatu
yang ada di pasaran. Setelah menggunakan kulit pisang untuk
menyemir sepatu, bersihkan sisa kulit buah yang mengandung
vitamin C, B komplek dan B6 itu dengan menggunakan lap
berbahan halus. Kandungan minyak yang terdapat dalam pisang
akan melembutkan serta mengawetkan kulit sepatu
Dengan menggunakan kulit pisang kita dapat mengurangi
pemakaian semir sepatu yang bahannya tidak alami yang lama
kelamaan akan mengurangi kualitas dari sepatu itu dan selain itu
dengan mengguanakan kulit pisang kita bisa mengurangi biaya
yang harus dikeluarkan untuk membeli semir sepatu.

Dengan memanfaatkan limbah pisang sebagai bahan-bahan yang


akan meningkatkan nilai tambah dari limbah tersebut maka kita juga akan
mengefisienkan biaya dan energy. Contoh dari pengefisienan biaya adalah
dengan menggunakan kulit pisang sebagai semir sepatu. Dengan
menggunakan kulit pisang sebagai penggati dari semir sepatu kita bisa
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli semir sepatu,
dengan membeli pisang kita bisa mendapatkan dua keuntungan yaitu buah
pisang yang mengandung banyak vitamin dan kulit pisang yang bisa dibuat
semir sepatu. Sedangkan contoh untuk pengefisienan energy adalah
dengan menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan, dengan
menggunakan daun pisang kita bisa menghemat energy yang keluar dari
plastic yang sering digunakan karena dengan menggunakan plastic sebagai
pembungkus makanan akan mengakibatkan pemanasan global.
Dengan memanfaatkan limbah pisang sebagai produk baru maka
akan meningkatkan nilai tambah dari limbah tersebut. Dan akan
meningkatkan nilai jual dari limbah yang tadinya tidak berguna jadi
berguna.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan
di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke
Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Pisang adalah buah yang
sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat.
Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang.
Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses
fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus
berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah
menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong
kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba,
kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia.

B. Saran
Mengingat banyaknya tanaman pisang yang tumbuh subur dan hidup
dengan mudah di Indonesia serta berbagai macam kandungannya yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, maka perlu diketahui lebih jauh lagi
tentang tanaman pisang. Karena bukan hanya buanya saja yang dapat
dimanfaatkan melainkan seluruh bagian tanaman mulai dari bonggol hingga
daunnya. Dengan demikian, maka produksi limbah dari olahan tanaman pisang
dapat ditekan, bahkan limbahnya dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk
yang berguna bagi manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2000.Tentang Budidaya Pisang. Jakarta: Sistim Informasi Manajemen


Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS. Editor: Kemal Prihatman
diunduh dari www.warintek.ristek.go.id pada Minggu, 13 Januari 2019
Anonym.2012. Budidaya Tanaman Pisang.
http://tipspetani.blogspot.com/2011/07/ budidaya-tanaman-pisang.html
diunduh pada 13 Januari 2019
http://imazein-virgo.blogspot.com diunduh pada Minggu, 13 Januari 2019
http://onlinebuku.com diunduh pada Minggu, 13 Januari 2019
http://sulut.litbang.deptan.go.id diunduh pada Minggu, 13 Januari 2019
http://www.iptek.net.id diunduh pada Minggu, 13 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai