Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya berdirinya suatu perusahaan karena adanya suatu kesatuan

usaha dengan melaksanakan suatu kegiatan yang bersifat ekonomis, dimana hasil

kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat suatu hasil yang menguntungkan bagi

pihak-pihak berkepentingan atas perusahaan tersebut. Menurut Sugiarto dan

Suwardjo (2000:4) Akuntansi dapat didefenisikan melalui dua segi. Pertama, dari

segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan

dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada

pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua,

dari segi proses atau kegiatan pencatatan, penyortiran, pengelolaan,

pengikhtisaran, peringkasan, dan penyajian transaksi keuangan suatu unit

organisasi dengan cara tertentu.

Akuntansi bertujuan untuk menyediakan suatu laporan keuangan yang

akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambilan kebijakan, dan

pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur atau pemilik.

Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi

perusahaan. Akuntansi berfungsi untuk menyediakan informasi yang bermanfaat

sebagai dasar pengambilan keputusan didalam maupun diluar perusahaan.

Informasi keuangan akuntansi digunakan dalam melakukan analisa terhadap

1
2

laporan keuangan agar diperoleh gambaran posisi keuangan dan perkembangan

usaha dari suatu perusahaan.

Menurut Soemarso S.R (2008;23) konsep-konsep dasar dalam penerapan

akuntansi adalah sebagai berikut: (a) Konsep kesatuan usaha (business entity

concept). (b) Konsep perusahaan berjalan (going concept). (c) Konsep satuan

pengukuran (unit of measure concept). (d) Dasar-dasar pencatatan. Ada dua

macam dasar pencatatan dalam akuntansi, yaitu: 1. Dasar kas (cash basic). 2.

Dasar akrual (accrual basic). (e) Konsep objektif (objectivity concept). (f) Konsep

matrealitas (materiality concept). (g) Konsep penandingan (matching concept).

Suatu laporan keuangan menginformasikan beberapa data seperti, kinerja

dan sumber daya keuangan antara lain: (1) Perhitungan laba rugi yang

menggambarkan hasil operasi perusahaan selama satu periode tertentu. (2)

Neraca, yang menggambarkan keuangan atau posisi keuangan pada saat tertentu.

(3) Laporan arus kas yang menggambarkan berapa kas yang masuk dan kas keluar

perusahaan selama satu periode tertentu. (4) Catatan atas laporan keuangan yang

memuat informasi lain yang berhubungan dengan posisi keuangan dan hasil usaha

perusahaan seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut

perusahaan. (5) Laporan perubahan modal, merupakan suatu daftar yang memuat

ikhtisar terperinci tentang perubahan modal dalam suatu periode tertentu. Kelima

unsur laporan yang bersifat keuangan tersebut lebih dikenal sebagai laporan

keuangan. Periode ini dapat berupa masa satu bulan, satu kwartal, satu semester,

satu tahun atau masa jangka waktu lain.


3

Luas atau tidaknya cakupan dari penerapan akuntansi, tergantung pada

besar atau kecilnya usaha dijalankan oleh suatu perusahaan. Oleh karena itu,

akuntansi tidak hanya diterapkan pada perusahaan besar tetapi juga pada

perusahaan kecil. Penerapan akuntansi pada usaha kecil sangat tergantung pada

tingkat pengetahuan pengelola perusahaan terhadap akuntansi. Karena hal ini akan

berpengaruh pada proses akuntansi yang digunakan dalam menghasilkan laporan

keuangan.

Laporan keuangan dihasilkan melalui suatu proses yang disebut dengan

proses akuntansi. Proses akuntansi ini terdiri dari pencatatan, pengklasifikasian,

pengiktisaran, dan pelaporan.

Proses pencatatan dan pengklasifikasian biasanya dilakukan secara

berulang-berulang. Tahap pencatatan pertama mengidentifikasi suatu transaksi

atau kejadian dan membuat bukti. Tahap kedua, mencatat transaksi kedalam buku

jurnal. Tahap ketiga posting ke buku besar. Buku besar adalah catatan akhir yang

merupakan kumpulan rekening neraca dan rugi laba yang merangkum catatan

akuntansi. Tahap keempat membuat neraca lajur yang terdiri dari kolom neraca

saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca.

Tahap kelima menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laporan laba

rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Tahap keenam penutupan dan

penyesuaian kembali. Penutupan pembukuan merupakan proses memindahkan

saldo-saldo rekening sementara (rekening nominal dan prive) ke rekening modal

melalui jurnal penutup.


4

Usaha kecil dan menengah di Indonesia merupakan salah satu kegiatan

ekonomi yang memiliki fungsi dan peranan yang sangat strategis. Selain

memberikan pendapatan pada masyarakat, usaha kecil juga membuka lapangan

kerja. Ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat akan menjadi masalah dimasa

mendatang. Jutaan angkatan kerja, baik yang terdidik maupun yang tidak

terdidik, akan membutuhkan lapangan usaha dan pekerjaan dengan segera. Telah

terbukti selama ini, bahwa usaha kecil dan menengah merupakan salah satu

alternative untuk membantu memecahkan masalah tersebut, baik dipedesaan

maupun diperkotaan.

Meski memiliki peran strategis, mengembangkan UKM bukan hal yang

mudah. Masalah utama yang menjadi fokus dalam pengembangan usaha kecil

adalah mengenai pengelolaan keuangan. Karena banyaknya usaha kecil yang

beranggapan bahwa pengelolaan keuangan merupakan hal yang mudah dan

sederhana. Namun dalam kenyataannya, pengelolaan keuangan pada usaha kecil

membutuhkan keterampilan akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis usaha kecil

menengah.

Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik atau lebih dikenal dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan

kemudahan untuk usaha kecil dalam menyajikan laporan keuangan. SAK ETAP

juga diharapkan menjadi solusi permasalahan internal perusahaan, terutama bagi

manajemen yang hanya melihat hasil laba yang diperoleh tanpa melihat kondisi

keuangan yang sebenarnya.


5

Tujuan dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP) yakni untuk memberikan kemudahan bagi entitas skala kecil.

Beberapa hal Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK ETAP) memberikan banyak kemudahan untuk suatu entitas dibandingkan

dengan SAK umum dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.

Berkaitan dengan peningkatan keahlian dan perkembangan usaha kecil

menengah keterampilan dalam mengelola pembukuan keuangan sangatlah penting

bagi pelaku usaha. Langkah ini perlu dilakukan karena salah satu kelemahan

utama yang dihadapi usaha kecil terletak pada permasalahan administrasi

pencatatan. Dalam meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan tersebut,

diperlukan pemahaman mengenai akuntansi. Jika diterapkan sebagaimana

mestinya, akuntansi dapat memberikan gambaran laporan keuangan dan

pengendalian seluruh aktivitas usaha dan pada akhirnya pengawasan dapat

dilakukan dengan bantuan laporan akuntansi tersebut.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sodikin

(2013) dengan judul Analisis Penerapan Akuntansi pada Usaha Papan Karangan

Bunga di Pekanbaru, menyimpulkan bahwa umumnya penerapan akuntansi yang

dilakukan pengusaha papan karangan bunga di pekanbaru belum sesuai dengan

konsep-konsep dasar akuntansi karena masih ada pengusaha yang belum

menerapkan konsep dasar akuntansi.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fitri Humairoh (2014) dengan

judul Analisis Penerapan Akuntansi pada Toko Pakaian di Plaza Sukaramai


6

pekanbaru, menyimpulkan bahwa pencatatan yang dilakukan oleh toko pakaian

belum sesuai dengan konsep dasar akuntansi.

Sehubungan dengan hal yang telah diuraikan sebelumnya penulis

melakukan penelitian mengenai Analisis Penerapan Akuntansi pada Toko Ponsel

di Pangkalan Kerinci. Dari hasil survey lapangan terdapat 31 toko ponsel di

Pangkalan Kerinci. Dari 31 toko ponsel diambil 4 toko ponsel sebagai data awal.

Survey pertama yang dilakukan pada toko Java Cell, diperoleh data bahwa

toko ini melakukan pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas, dan

menggabungkannya dengan pengeluaran rumah tangga. Dalam menjalankan

usahanya toko ini melakukan penghitungan laporan laba rugi setiap bulannya.

Dalam perhitungan laba rugi nya pemilik menjumlahkan pendapatan servis

dengan pendapatan penjualan sedangkan beban usaha yang menjadi pengurangan

dari pendapatan adalah beban gaji Tio, beban gaji Prio, beban gaji Tri, beban gaji

Yuni, beban listrik, beban sewa ruko dan beban sewa ruma kos.

Survey kedua dilakukan pada toko Orange Ponsel, dari data yang

diperoleh toko ponsel ini dalam menjalankan usahanya pemilik melakukan

pencatatan penerimaan kas, dan menggabungkannya dengan pengeluaran rumah

tangga. Dalam penerimaan kas toko orange ponsel ini mencatat setiap kas masuk

dari penjualan tunai yang dilakukan setiap harinya. Dan tidak melakukan

perhitungan laba / rugi.

Survey ketiga pada toko Berkah Jaya Ponsel, dari data yang diperoleh toko

ponsel ini melakukan pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas, dan

menggabungkannya dengan pengeluaran rumah tangga. Dalam melakukan


7

perhitungan laba ruginya, pemilik menjumlahkan keuntungan yang terjadi setiap

harinya.

Survey keempat pada toko Gallery Ponsel. Diperolah data bahwa toko ini

dalam menjalankan usahanya melakukan pencatatan penerimaan kas dari setiap

penjualan tunai yang dilakukannya yang terjadi setiap harinya. Dan

memisahkannya dengan pengeluaran rumah tangga.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah pokok dalam

penelitian ini Adalah sebagai berikut : “Bagaimana Kesesuaian Penerapan

Akuntansi pada Toko Ponsel di Pangkalan Kerinci dengan Konsep Dasar

Akuntansi.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain: “Untuk mengetahui kesesuaian

Penerapan Akuntansi pada Toko Ponsel di Pangkalan Kerinci dengan Konsep

Dasar Akuntansi”.

2. Manfaat Penelitian

a) Bagi penulis sendiri untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

sehubungan dengan penerapan akuntansi pada usaha kecil.

b) Bagi usaha kecil toko peralatan olahraga, sebagai bahan masukan dan

bahan pertimbangan dalam penerapan akuntansi pada usaha kecil.

c) Bagi peneliti berikutnya, sebagai referensi dan topik yang sama pada masa

yang akan datang.


8

D. Sistematika Penulisan

Untuk menggambarkan secara garis besar batas dan luasnya penulisan,

penulis membagi Proposal menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:

BAB I : Menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II : Mengemukakan tinjauan pustaka yang berhubungan dengan

penulisan serta hipotesis.

BAB III : Menjelaskan tentang metode dan lokasi penelitian, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV : Bab ini menjelaskan secara singkat gambaran umum identitas

responden yang berisikan tingkat umur responden, tingkat

pendidikan responden, lama usaha responden, modal usaha

responden, dan jumlah pegawai.

BAB V : Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan.

BAB VI : Bab terakhir merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan

saran.

Anda mungkin juga menyukai